Anda di halaman 1dari 5

E discolorPengamatan Anatomi Daun Rhoe discolor

A. TEORI SINGKAT
Anatomi tumbuhan atau fitotomi merupakan analogi dari anatomi manusia dan hewan.Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda, anatomi tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan.Organ tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak perlu dilakukan pembedahan. Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan heirarki dalam kehidupan, yaitu: (1) sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya, (2) histologi, mempelajari struktur dan fungsi jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya, dan (3) organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya. Satuan terkecil dalam tumbuhan adalah sel. Orang yang pertama kali mengemukakan adanya sel adalah Robeert Hooke (1655) yang melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop.Dia melihat ruang-ruang kecil yang disebut sel. Sehingga Robert Brown mengemukakan bahwa sel merupakan suatu ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma).Secara struktual, tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel sehingga sel disebut susunan struktual. Secara fungsional , tubuh makhluk hidup dapat menyelenggarakan gerakan kehidupan jika sel penyusunnya itu berfungsi. Berdasarkan strukturnya sel dibagi menjadi 2, yaitu prakariotik dan eukariotik.Perbedaan pokok antara sel prakariotik dan eukariotik adalah, sel eukariotik memiliki mambran inti, sedangkan sel prakariotik tidak. Selain itu, sel eukariotik memiliki sistem endomembran seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi, mitokondria dan lisosom. Sel eukariotik memiliki sentiol, sedangkan sel prakariotik tidak.Sel ada yang sel hidup dan sel mati.Sel hidup adalah sel yang masih melakukan aktifitas didalamnya.Sedangkan sel mati adalah sel yang didalamnya tidak ada tanda-tanda adanya aktifitas. Sel-sel penyusun tubuh tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel embrional akan berdiferensiasi menjadi bermacam-macam susunan yang selanjutnya disebut jaringan. Jaringan merupakan kelompok sel-sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Pengelompokkan jaringan tubuh tumbuhan didasarkan atas letaknya pada tubuh, tipe selnya, fungsinya, asalnya, dan tingkat perkembangannya.Salah satu jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan adalah jaringan pelindung. Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda.Jaringan tumbuhan terbagi menjadi 2, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen atau dewasa.
1. Jaringan meristem Jaringan meristem adalah jaringan embrional (jaringan muda) yang selselnya masih aktif membelah secara mitosis. Ukuran nucleus besar

Ciri-cirinya: Ukuran selnya kecil Kaya sitoplasma. Dinding selnya tipis Berbentuk kuboid (persegi empat atau kubus)

Jaringan meristem berdasarkan asal pembentukannya: a. Promeristem b. Meristem primer Berasal dari jaringan embrional. Terdapat pada pucuk batang dan ujung akar. Menyebabkan pertumbuhan primer, yaitu pertambahan tinggi atau panjang akar. c. Meristem sekunder Berasal dari jaringan dewasa yang berdiferensiasi. Menyebabkan pertumbuhan sekunder, yaitu pertumbuhan diameter batang dan akar serta pembentukan jaringan pembuluh. Contohnya cambium gabus (felogen) dan cambium vaskuler. Jaringan meristem berdasarkan letaknya: a. Meristem apikal, terdapat pada pucuk batang dan ujung akar, b. Meristem lateral, terdapat pada tepi akar dan batang tumbuhan dikotil. c. Meristem laterkalar, terdapat di antara ruas-ruas batang tumbuhan rumputrumputan. 2. Jaringan permanen Jaringan permanen atau jaringan dewasa merupakan jaringa yang tersusun oleh sel-sel yang tidak aktif membelah lagi. Jaringan dewasa meliputi: a. Jaringan pelindung (epidermis) o Jaringan epidermis merupakan lapisan terluar tubuh tumbuhan. o Tersusun dari zat lignin Floem Ciri-ciri: o Tersusun atas pembuluh tapis o Parenkim floem o Serabut floem o Sel pengiring

o Ciri-ciri: Tersusun dari sel hidup. Berbentuk persegi panjang. Susunannya rapat sehingga tak ada ruang antar sel. b. Jaringan dasar (parenkim) o Jaringan parenkim merupakan tempat bagi beberapa proses penting pada tumbuhan, seperti fotosintesis, respirasi, sekresi, ekresi, transportasi, dan penyimpangan cadangan makanan. o Ciri-ciri jaringan parenkim: Tersusun dari sel hidup. Berdinding tipis. Terdapat ruang antar sel. c. Jaringan penguat atau penunjang, meliputi: Kolenkim Ciri-ciri: o Terdiri dari sel-sel hidup o Tersusun rapat o Bagian sudut dinding mengalami penebalan selulosa Sklerenkim Ciri-ciri: o Tersusun atas sel-sel yang mati o Seluruh bagian dindingnya mengalami penebalan d. Jaringan pengangkut Xylem Ciri-ciri: o Tersusun dari sel-sel yang mati o Batang sel sangat tebal Banyak orang tidak mengetahui daun adam hawa, inilah sekilas pengertian tentang daun adam dan hawa yang sangat sedikit orang yang mengetahuinya. Memiliki nama latin "Rhoeo discolor". Klasifikasi : Spermatophyta Divisi : Angiospermae Sub divisi : Monocotyledoneae

Kelas : Bromeliales Suku : Bromeliaceae Marga : Rhoeo Habitat : Semak, tinggi 40-60 cm. Batang : Kasar, pendek, arah tumbuh tegak lurus (erectus), warna coklat, Sifat batang basa (herbaceus), berdasarkan panjang umurnya meru pakan tumbuhan muda

(annuus), bentuk batang bulat (teres), sifat permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun. Daun : Daun tunggal, bangun daun seperti pedang (ensiformis), ujung daun runcing (acutus), pangkal daun rata (truncatus) memeluk batang, tepi daun rata (integer), panjang daun 25-30 cm, lebar 3-6 cm, daging daun tipis lunak (herbaceous), permukaan daun licin suram (laevis opacus), tulang daun sejajar (rectivernis), permukaan atas daun hijau, permukaan bawah daun merah kecoklatan. Bunga : Majemuk, bentuk mangkok, tumbuh di ketiak daun, terbungkus kelopak seperti kerang, benang sari silindris, bunga banyak, warna putih, kepaia putikkuning, mahkota bentuk segitiga, tiga lembar, putih. Akar : Serabut, kecoklatan. Biasa ditanam orang sebagai tanaman hias, tumbuh subur di tanah yang lembab.Termasuk anggota suku gawar-gawaran, berasal dari Meksiko dan Hindia Barat.Tinggi pohon 40 cm - 60 cm, batang kasar, pendek, lurus, tidak bercabang. Daun lebar dan panjang, mudah patah, warna daun di permukaan atas: Hijau, dan di bagian bawah berwarna merah tengguli. Panjang daun + 30 cm, lebar 2,5 - 6 cm. Bunga berwarna putih, berbentuk bunga kerang.mempunyai nilai rf sebesar 0,56 epidermis pada daun rhoe discolor Jaringan epidermis daun ada 2, yaitu epidermis atas pada sisi adaksial dan epidermis bawah pada sisi abaksial.Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis yang berukuran seragam dan sebagian besar hanya tersusun 1 lapis.Namun ada juga yang tesusun berlapis seperti pada daun mentega atau Nerium oleander.Pada daun nerium jaringan epidermis nampak berlapis 2-3 lapisan.Hal ini merupakan salah satu bentuk adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan kering. Dikatakan sebagai epidermis berlapis apabila sel-sel penyusunnya berasal dari sel inisial yang sama yaitu protoderm, namun jika berasal dari sel inisial yang berbeda maka disebut sebagai hipodermis. Pada beberapa daun, permukaannya terasa halus,hal ing diakibatkan adanya papila atau tonjolan tonjolan pada sel-sel epidermis. Ciri lain dari sel epidermis pada daun yaitu tidak terdapat kloroplas, kecuali pada beberapa tanaman yang daunnya terenda di air contohnya Hydrilla verticillata. Begitu pula jaringan epidermis pada daun rhoe discolor yang sama dengan jaringan epidermis pada daun umumnya. C. Epidermis dan derivatmya Pada jaringan epidermis daun juga ditemukan adanya derivat epidermis antara lain: 1. Stomata Stomata merupakan derivat epidermis yang ada pada seluruh daun pada setiap tanaman.Stomata terdiri atas sel penjaga dan lubang stomata.pada sebagian besar tanaman dikotil menurut bentuk sel penjaganya memiliki tipe ginjal sedangkan pada monokotil bertipe halter. 2. sel kipas Pada beberapa tanaman suku cyperaceae,tepi daunnya menggulung seperti pada daun sereh atau Cymbopogon Nardus. Penggulungan daun ini diakibatkan karena adanya sel-sel kipas,yaitu sel-sel epidermis yang berukuran besar. Penggulungan daun ini merupakan salah satu bentuk adaptasi tanaman yaitu untuk mengurangi penguapan. 3. Sel Litosit Derivat epidermis ini hanya terdapa pada beberapa daun saja misalnya pada daun nerium oleander. Sel litosit berukuran besar dan berbeda dengan sel sel disekitarnya karena mengandung sistolit yang tersusun atas kristal kalsium karbonat. Sistolit ini menggantung pada suatu tangkai yang dinamakan tangkai selulosa. 4.Trikoma

Trikoma merupakan derivat epidermis yang berasal dari penonjolan sel epidermis layaknya papila namun pada trikom tonjolan yang dibentuk lebih panjang dan dapat lepas dari sel epidermis.Contohnya pada permukaan bawah daun Durian atau Durio zibetinus, bila di raba terasa kasar karena adanya trikoma.Trikoma ini juga berfungsi sebagai penghambat penguapan. 5.Sel gabus Derivat epidermis contohnya pada epidermis tanaman tebu.Selnya mengalami penebalan sehingga lumennya sempit. Pada daun rhoe discolor hanya ada derivat epidermis yang berupa stomata. Seperti pada gambar hasil percobaan di bab 4. Pada daun rhoe discolor stomatanya lebih banyak di bandingkan dengan daun pada umumnya dan berada di bagian bawah karena termasuk tumbuhan darat.
Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar.Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun.Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat.Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun.Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel penutup stomata. Epidermis berfungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena penguapan (membatasi transpirasi), kerusakan mekanik (misal: diinjak-injak), perubahan temperature dan hilangnya zat-zat makanan (angin, hujan, dan lain-lain). Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel, tapi pada beberapa tumbuhan sel protoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan permukaan (periklinal), dan turunanya membelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis banyak (misalnya: velamen pada akar anggrek). Sebagian besar terdiri dari sesl-sel yang tak terspesialisasi.Bentuk, ukuran susunan sel epidermis berbedabeda pada berbagai jenis tumbuhan. Tapi semuanya rapat satu sama lain. Menurut Bagod Sudjadi dan Siti Laila (30 : 2005), jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang paling luar pada daun, akar, buah, biji, dan batang. Kata epidermis berasal dari bahasa Yunani ( epi = di atas / menutupi; derma = kulit). Jaringan epidermis biasanya terdiri atas deretan sel tunggal yang menutupi dan melindungi semua bagian tumbuhan yang masih muda.Secara umum, fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung.Namun, sel-sel epidermis sering kali memiliki cirri dan fungsi khusus yang berkaitan dengan fungsi utama organ yang ditutupi.Jaringan epidermis dapat juga berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup pada stomata, dan spina.Epidermis, seperti halnya kulit pada tubuh kita, yang merupakan komponen perlindungan pertama untuk melawan kerusakan fisik dan organismeorganisme patogenik. Pada permukaan atas daun, dinding luar epidermis ada yang membentuk lapisan tebal yang disebut lapisan kutikula misalnya daun keladi dan daun pisang; ada yang berbulu halus misalnya daun durian. Stomata atau mulut daun merupakan modifikasi epidermis yang berfungsi untuk pertukarangas. Jaringan epidermis batang ada yang membentuk lapisan tebal (lapisan kutikula) atau membentuk rambut (trikoma) sebagai alat perlindungan. Jaringan epidermis akar ada yang menjadi rambut akar. Rambut akar berfungsi menyerap air dan garam mineral.

Derivat epidermis
Derivat epidermis adalah suatu bangunan atau alat tambahan pada epidermis yang berasal dari epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi yang lain dengan epidermis. Contohnya antara lain adalah litokis, sel kipas, dan sel silika serta sel gabus. Litokis terdapat pada daun Ficus dengan penebalan sentripetal. Secara ontogeni terbentuk melalui proses berikut: mulanya dinding sebelah luar epidermis mengalami penonjolan ke arah dalam yang tersusun atas selulosa, lama kelamaan tangkai selulosa semakin panjang diikuti oleh pembesaran dan pemanjangan sel, lalu pada tangkai selulosa dideposisikan CaCO3 dengan tidak merata (seperti sarang lebah). Tangkai selulosa dan CaCO3 disebut sistolit, sedang seel yang mengandungnya disebut litokis. Sel kipas disebut juga motor sel atau buliform sel, merupakan alat tambahan pada epidermis atas daun-daun Poaceae, Cyperaceae, yang tersusun oleh beberapa sel dengan ukuran yang lebih besar daripada epidermis, berbentuk seperti kipas

yang terbentuk dari sel-sel yang berdinding tipis dengan sebuah vakuola sentral. Plasma sel berupa selaput yang melekat pada dinding sel berfungsi menyimpan air. Kalau udara panas, air dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan mengkerut sehingga luas permukaan atas daun akan lebih kecil dari luas permukaan bawah. Oleh karenanya daun akan menggulung dan akan mengurangi penguapan lebih lanjut. Di antara sel-sel epidermis batang tebu dan bambu ada sel yang mengandung kristal kersik (SiO2) atau sel silika yang biasanya didampingi oleh sel gabus. Sel gabus dindingnya mengandung suberin, dan sering mengandung bahan organik yang padat.Distribusinya menyebabkan pengerasan pada kulit batang tebu.Bentuknya segitiga, segiempat, tidak teratur, angka 8, membulat, dan lainlain.

Anda mungkin juga menyukai