4.1.1 Hasil
sebagai berikut :
Keterangan :
1. Lensa okuler
2. Tabung mikroskop
3. Pemutar kasar
4. Pemutar halus
5. Gagang mikroskop
6. Revolver
7. Lensa obyektif
8. Jepitan kaca
9. Meja objek
10.Diafragma
11.Reflektor
4.1.2 Pembahasan
bertuliskan huruf ”d” dengan ukuran yang sangat kecil. Setelah diamati pada
mikroskop dengan perbesaran 10 kali diperoleh bahwa gambar preparat huruf ”d”
tersebut berubah bentuk menjadi huruf ”p”. Hal ini terjadi karena mikroskop
memiliki lensa cekung yang terdapat pada lensa okuler dan lensa obyektif, sehingga
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan objek yang tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang.Lensa okuler yang berfungsi untuk menperbesar
penampakan yang dibentuk oleh lensa objektif, tubus untuk mengatur fokus, pengatur
kasar berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif agar benda yang diamati
bayangan benda yang sedang diamati, lengan berfungsi sebagai pegangan keika
mikroskop diangkat, revolver berfungsi utnk pembesaran pada lensa objektif, lensa
objektif berfungsi utnuk memperbesar benda yang akan diamati, penjepit berfungsi
agar kaca objek yang akan dugunakan tidak bergeser, meja preparat berfungsi sebagai
cermin berfungsi mengarahkan cahaya agar tetap masuk kedalam mikroskop serta
kaki mikroskop yang berfungsi untuk menjaga mikroskop agar berdiri dengan mantap
diletakkan diatas meja yang datar dengan bagian lengan tepat berada dihadapan kita,
lalu putar revolver sampai terdengar bunyi klik agar lensa objektif dengan perbesaran
lemah tepat berada di tengah meja benda, kemudian putar diafragma untuk
preparat yang akan diamati diatas meja preparat. Perhatikan dari samping dan
sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat (berjarak ± 0,5 cm), sambil
melihat melalui lensa okuler, putarlah tombol pengatur focus untuk menaikkan
tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga isi preparat dapat terlihat dengan jelas
(Kurniasari, 2012).
22
4.1.1 Hasil
sebagai berikut:
Keterangan:
1. Rambut akar
2. Cabang akar
3. Pangkal akar
4. Ujung akar
Keterangan:
1. Ujung batang
2. Pelepah batang
3. Pangkal batang
Keterangan:
Keterangan:
1. Pangkal akar
2. Rambut akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar
Keterangan:
1. Cabang
2. Pangkal batang
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun
3. Tulang rusuk daun
4. Helai daun
5. Tangkai daun
Keterangan:
1. Ujung daun
2. Daun muda
3. Biji jagung
Keterangan:
1. Daun muda
2. Akar
3. Kotiledon
Keterangan:
1. Ibu tangkai
2. Anak tangkai
3. Anak daun
Gambar 10. Daun kelor (Daun majemuk menyirip ganda 3 tidak sempurna)
Keterangan:
1. Ibu tangkai
2. Anak tangkai
3. Anak daun
Gambar 11. Daun kembang merak (Daun majemuk menyirip genap sempurna)
Keterangan:
1. Tangkai daun
2. Anak daun
Keterangan:
1. Tangkai daun
2. Anak daun
3. Tangkai anak daun
4. Helaian daun
Keterangan:
Keteramgan:
1. Helaian daun
2. Tangkai daun
Keteramgan:
1. Ujung daun
2. Tulang ibu daun
3. Tulang anak daun
4. Helaian daun
Keteramgan:
1. Helaian daun
2. Ujung daun
3. Tulang daun
4. Ibu tulang daun
5. Pelepah daun
4.1.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil baha bahwa
akar tanaman jagung adalah akar serabut, bagian – bagian yang terdapat pada akar
tanaman monokotil jagung yaitu rambut akar, ujung akar, pangkal akar, dan cabang
akar. Pada tanaman jagung berakar serabut terdiri dari akar seminal, akar adventif,
dan akar udara. Akar utama muncul dan berkembang kedalam tanah saat benih
ditanam. Pertumbuhan akar melambat ketika batang mulai muncul keluar tanah dan
28
kemudian berhenti ketika tanaman jagung telah memiliki 3 daun. Akar tanaman
jagung dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada kondisi tanah yang sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, pada kondisi tanah yang subur dan
gembur jumlah akar tanaman jagung sangat banyak (Goldworthy dan Fisher, 1996).
batang tumbuhan monokotil umumnya tidak bercabang atau lurus tumbuh keatas dan
beruas – ruas. Bagian – bagian yang terdapat pada batang tumbuhan monokotil yaitu
ujung batang, pelepah batang, dan pangkal batang. Hal ini sesuai dengan pendapat
Tjitrosoepomo, (2005) batang tanaman jagung memiliki baku ruas dan berbentuk
silindris, pada baku ruas terdapat tunas yang berkembang menjadi tongkol.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pada
daun tanaman monokotil jagung daunnya berselang – seling, bagian tulang daunnya
sejajar dan berbentuk seperti pita. Bagian – bagian yang terdapat pada daun tanaman
monokotil jagung yaitu ibu tulang daung, pelepah daun, dan helaian daun. Daun
tanaman monokotil jagung termasuk daun lengkap atau daun sempurna sempurna
karena memiliki tangkai daun, pelepah daun dan helaian daun. Tangkai daun
berfungsi untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa sehingga
untuk melindungi kuncup yang masih muda dan memberi kekuatan pada batang
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa akar
tanaman dikotil mangga adalah akar tunggang. Bagian – bagian yang terdapat pada
akar tanaman dikotil mangga yaitu pangkal akar, rambut akar, cabang akar, dan ujung
akar. Rambut akar umunya terbentuk didekat ujung akar dan berumur pendek, serta
merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Rambut akar berfungsi
untuk memperluas daerah absorbsi mineral dan air dari dalam tanah. Sistem
perakaran tunggang terjadi bila akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang – cabang menjadi akar yang lebih kecil. Akar pokok pokok demikian
batang tanaman dikotil mangga bercabang – cabang dan bisa bertumbuh panjang dan
membesar. Bagian – bagian pada batang tanaman dikotil mangga yaitu pangkal
batang dan cabang akar. Cabang yang besar dan keluar langsung dari batang dinaman
dahan dan cabang – cabang yang kecil dinamakan ranting (Sastrodinoto, 1980).
bentuk tulang daun tanaman dikotil mangga adalah menyirip. Bagian yang terdapat
pada daun tanaman dikotil mangga yaitu tangkai daun dan helaian daun. Tulang daun
berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun dan sebagai jalan untuk pengangkutan
zat - zat makanan. Daun tanaman dikotil mangga termasuk daun tidal lengkap atau
daun tidak sempurna karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun saja
(Tjitrosoepomo, 2005).
30
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa tipe
terangkat keatas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipogeal yang tumbuh memanjang.
perkecambangan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Sutopo (2002) tipe perkecambahan
secara keseluruhan dan membawa serta kotiledon dan plamulake kepermukaan tanah.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa tipe
mengakibatkan kotiledon tetap bertahan didalam tanah. Hal ini disebabkan oleh
kuliat biji dan muncul diatas tanah, sedangkan kotiledon tetap didalam tanah. Hal ini
keataspermukaan tanah sedangkan kotiledon tetap berada didalam kulit biji dibawah
permukaan tanah.
daun majemuk menyirip tidak sempurna. Daun kelor dikatakan daun majemuk
menyirip karena anak daun terdapat dikanan kiri ibu tangkai sehingga tersusun seperti
sirip pada ikan, dan dikatakan ganda 3 tidak sempurna karena anak – anak daun
duduk pada tingkat dua dari ibu tangkai darn masih ada anak daun yang duduk
langsung pada ibu tangkainya. Kelor memiliki deskripsi circumscriptio atau bangun
31
daun berbentuk ovatus dikatakan begitu karena bentuk daunnya seperti bulat telur,
(Tjitrosoepomo 2005).
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa daun
menyirip karna anak daun tersusun seperti sirip pada kanan kiri ibu tangkainya
menurut susunan daun pada tangakinya. Genap karena jumlah anak daun yang
berpasang – pasangan dikiri kanan ibu tangkai. Dan dikatakan sempurna karena tidak
ada satu anak daunpun yang duduk pada ibu tangkai. Pada daun kembang merak
ujung daunyya terbelah, tulang daunnya menyirip, tepi daun rata, tangkai anak daun
berbentuk bulat padat, anak daun terdapat dikiri dan kanan dari ibu tangkai daun dan
daun johar termasuk daun majemuk menyirip genap. Karena daunnya terdapat
dikanan kiri ibu tangkai daun sehingg tersusun seperti sirip pada ikan. Dikatakan
genap karena terdapat sejumlah anak daun yang berpasangan dikanan kiri ibu
tangkai. Sehingga anak daunnya berjumlah genap. Anak daun (foliolum) ini
sesungguhnya adalah bagian - bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya
daun gamal termasuk daun majemuk menyirip ganjil. Dikatakan menyirip karena
anak daunnya terdapat dikiri kanan ibu tungkai daun. Ganjil atau gasal karena letak
tangkai anak daunnya berselang seling satu sama lain, terdapat satu anak daun yang
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa daun
putri malu termasuk daun majemuk campuran. Daun putri malu tidak dikatakan tipe
daun menyirip genap ganda dua sempurna karena mempunyai cabang – cabang ibu
tangkai yang memencar seperti jari dan terdapat anak – anak daun yang tersusun
menjari, letak kedua pasang cabang ibu tangkainya sedemikian dekat satu sama lain,
seakan – akan terdapat empat cabang tangkai pada ibu tangkai daunnya. Putri Malu
berbentuk pasak, pangkal bakal daunnya hanya sedikit melingkari batang dan helaian
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa daun
kapuk termasuk daun majemuk menjari. Karena semua anak dunnya memencar pada
ujung ibu tangkai seperti letak jari – jari pada tangan. Berdasarkan jumlah anak
daunnya, daun kapuk termasuk daun majemuk menjari beranak daun tujuh, karena
jumlah anak daunnya ada tujuh. Letak tangkai anak daun yang kemudian diujungnya
ada anak daun bergantian dan berkerumunan pada ibu tangkai daun. Jadi bisa
dikatakan juga daun kapuk adalah daun majemuk yang menjari beranak tujuh. Hal ini
diperkuat oleh pendapat Tjitrosoepomo (2005) bahwa bentuk daun kapuk membulat,
33
dan juga ujung daunnya meruncing, tepi daunnya rata, dan pangkal daunnya
meruncing. Berdasarkan ciri tersebut dapat dikatakan bahwa daun kapuk termasuk ke
Berdasarkan hasi pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasih bahwa daun
biduri termasuk tanaman yang daunnya tunggal tidak lengkap. Dikatakan tunggal
karena hanya memiiki satu helaian daun disetiap tangkainya. Dan digolongkan tidak
lengkap karena hanya terdiri dari helaian daun dan tangkai daun saja atau disebut juga
daun duduk. Hal ini sependapat dengan Judianto (1992) daun dikatakan sebagai daun
daun), dan vagina (upih daun), misalnya daun pohon pinang (Areca cathecu), daun
bambu (Bambusa sp), daun pisang (Musa paradisiaca), dan lain-lain. Apabila daun
suatu tumbuhan tidak mempunyai salah satu dari tiga bagian pokok daun seperti di
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa daun
talas termasuk daun tunggal lengkap. Dikatakan tunggal karena memiliki satu helaian
daun disetiap tangkainya. Dan digolongkan lengkap karena memiliki helaian daun,
tangkai daun, dan pelepah daun. Daun dikatakan sebagai daun lengkap apabila
mempunyai bagian-bagian petiolus (tangkai daun), lamina (helaian daun), dan vagina
(upih daun). Helaian daun berbentuk bulat atau lonjong, ujung daun meruncing serta
4.3.1 Hasil
berikut:
Keterangan:
1. Epidermis
2. Parisikel
3. Korteks
4. Endodermis
5. Xilem
6. Folem
G
Keterangan:
1. Floem
2. Xilem
3. Epidermis
4. Ikatan pembuluh
5. Jaringan dasar
(parenkim)
Keterangan:
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Parisikel
5. Floem
6. Xilem
Keterangan:
1. Epidermis
2. Berkas vaskuler
3. Inti
Keterangan :
1. Stomata
2. Dinding sel
3. Kloroplas
Keterangan:
1. Dinding sel
2. Ruang sel
3. Inti sel
Keterangan:
1. Dinding sel
2. Ruang sel
3. Nukleus
Keterangan:
1. Dinding sel
2. Amilum
4.3.2 Pembahasan
struktur anatomi akar jagung terdiri dari lapisan paling luar yaitu epidermis. Dibawah
epidermis terdapat jaringan yang terdiri dari lapis sel yang disebut korteks. Disebelah
dalam korteks terdapat endodermis yang terdiri atas satu lapis sel. Terdapat juga
jaringan pengangkut xilem dan floem yang tersusun secara radial. Eperdmis berfungsi
untuk mengurangi penguapan, Jaringan ini terdiri dari sel-sel hidup yang rapat dan
tidak memiliki klorofil (Aryulina dkk, 2006). Xilem adalah jaringan yang berfungsi
mengangkut air dan mineral ke tanaman. Sel ini berkembang dengan differensiasi
dari prokambium (Mulyani, 2006). Floem adalah jaringan yang berfungsi untuk
menyalurkan hasil fotosintesis dan juga dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan
struktur anatomi batang tanaman jagung terdapat jaringan epidermis yang letaknya
ada pada lapisan terluar pada sel batang jagung. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Karman, 2008) bahwa epidermis biasanya menutupi permukaan organ daun dan
organ batang. Selain itu terdapat jaringan prngangkut yang terletak pada lapisan
korteks. Hal ini sesuai dengan pendapat Firmansyah dkk (2009) yang menyatakan
struktur anatomi akar tanaman mangga tersusun atas epidermis. Jaringan epidermis
yang telah mengalami deferensiasi. Umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri,
bentuknya pun relatif permanen serta rongga selnya besar (Mulyani, 2006).
Epidermis tersusun atas selapis sel berdinding tipis akar mangga juga tersusun
atas korteks, endodermis, parisikel dan jaringan pengangkut xilem dan floem.
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi
dari daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam
struktur anatomi batang tanaman mangga (mangifera indica) terdiri atas epidermis,
berkas vaskuler dan inti. Epidermis adalah bagian terluar suatu jaringan yang
berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dan juga dapat berfungsi untuk
dikotil, berkas vaskuler floem dan xilem tersusun seperti cincin yaitu secara kolateral
terbuka. Hal ini sesuai dengan pendapat Aryulina dkk, (2006) bahwa tipe berkas
struktur anatomi tanaman Rheo discolour berbentuk persegi enam dan tersusun atas
Rhoe discolour mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya
sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain
membentuk fungsi yang lebih kompleks. Pertumbuhan dari tanaman ini sangat
penting pada aktivitas jaringan meristem. Dan jaringannya terbagi dua yang
anatomi sel daun Hydrilla verticillata berbentuk segiempat beraturan yang tersusun
seperti batu bata. Sel daun Hydrilla verticillata ini merupakan sel hidup karena
terdapatnya sel protoplasma yaitu dinding sel, dan inti sel (Salisbury, 2005).
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sel
umbi lapis bawah merah (Allium cepa) mempunyai bentuk persegi panjang. Bagian
yang dapat diamati adalah dinding sel ruang antar sel, dan nukleus. Dinding sel
berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel. Nukleusnya berfungsi
struktur anatomi dari butir pati kentang tersusun atas butir – butir pati atau amilum.
Ditengah – tengah butiran tersebut terdapat butiran butiran yang ukuran dan letaknya
tidak beraturan. Ada yang berukuran kecil dan ada yang berukuran besar. Pati adalah
karbohidrat yang terjadi dari rangkaian molekul yang pantang (Fanh, 1991).
40
4.4.1 Hasil
sebagai berikut :
Keterangan :
4.4.2 Pembahasan
bagian daun yang ditutupi dengan alumunium foil atau kertas timah setelah direbus
dengan alkohol, akan terlihat pucat dan warna hijau berkurang, hal ini dikarenakan
pigmen klorofil yang terdapat pada daun singkong larut terhadap alkohol pada saat
perebusan. Setelah di rebus, daun gamal kemudian di letakkan pada cawan petri dan
kemudian ditetesi larutan lugol atau iodium di seluruh permukaan daun singkong.
Setelah ditetesi larutan lugol daun singkonh yang ditutupi alumunium foil akan
terlihat berwarna putih transparan. Hal ini menunjukkan bahwa daun yang tertutup
41
alumunium foil tidak mengandung amilum karena daun singkong yang tertutup
alumunium foil tidak terjadi proses fotosintetis. Sedangkan daun singkong yang tidak
ditutupi alumunium foil akan terlihat coklat kehitaman setelah ditetesi larutan lugol
karena daun tersebut mengandung amilum. Hal ini sesuai pendapat Campbell (2002)
bahwa larutan lugol merupakan larutan Iodium yang berfungsi sebagai indikator
untuk mengetahui adanya amilum atau glukosa. Hal ini di dukung oleh Recce (2002)
bahwa larutan lugol dapat bekerja secara optimal dengan adanya kandungan amilum
atau glukosa.
4.5 Transpirasi
4.5.1 Hasil
berikut:
0.4
0.35
0.3
0.25
Tomat
0.2 Cabai
0.15 Control
0.1
0.05
0
0 10 20 30 40 50 60
Grafik 1. Transpirasi Tanaman Tomat dan Cabai Diluar Ruangan
43
0.6
0.5
0.4
Tomat
0.3 Cabai
Control
0.2
0.1
0
0 10 20 30 40 50 60
4.5.2 Pembahasan
terjadi perbedaan kecepatan transpirasi anatara tanaman tomat dan cabai yang
Tanaman yang diletakkan diluar ruangan lebih cepat mengalamai proses transpirasi
atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan. Hal ini disebabkan karena tanaman yang
berada diluar ruangan terkena sinar matahari yang akan membantu terbukanya
stomata pada daun sehingga tanaman yang berada diluar ruangan lebih cepat
mengalami proses transpirasi. Pendapat ini diperkuat oleh Filter dan Ros, (1991) yang
membuka dan menutupnya stomata, suhu dan serta angin yang dapat mempengaruhi
laju transpirasi.
44
Sedangkan tanaman cabai dan tomat yang diletakkan didalam ruangan tidak ada
mengecil atau bahkan menutup sehingga kecepatan transpirasi rendah. Membuka dan
menutupnya stomata penting bagi proses asimilasi CO2 dan juga keseimbangan air
dalam tanaman. Membuka menutupnya stomata tergantung pada perubahan turgor sel
penjaga (sel stomata). Turgor yang tinggi menyebabkan stomata membuka sebaliknya
turgor yang rendah akan menyebabkan stomata menutup (Salisbury dan Ross, 1992).
meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral, mengatur suhu tubuh dengan cara
melepaskan kelebihan panas dari tubuh dengan cara melepaskan kelebihan panas dari