Anda di halaman 1dari 6

LABORATORIUM BIOLOGI

Steven (2201730910)
Daniel Alfredo / Shierly Chandra
Departemen Teknologi Pangan

1. Tujuan
Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis.
2. Metodologi
2.1.Alat
Alat yang digunakan adalah corong kaca, gelas beaker, kawat,
tabung reaksi, lampu sorot, mistar, dan stopwatch.
2.2.Bahan
Bahan yang digunakan adalah tanaman air Hydrilla Verticillata, air, dan
NaHCO3.
2.3.Diagram alir
Isi gelas beaker dengan
ketinggian tertentu

Masukkan beberapa helai tanaman


air Hydrilla Verticillata ke dalam
corong kaca

Isi tabung reaksi dengan


air dengan penuh

Buatlah rangkaian seperti


yang telah disiapkan

Perlakuan pertama Perlakuan kedua Perlakuan ketiga Perlakuan keempat

Letakkan Letakkan Letakkan di bawah Letakkan rangkaian


rangkaian sejauh rangkaian di sinar matahari dan di bawah sinar
1;0,75;0,50,0,25, bawah sinar tambahkan matahari .tambahkan
0,05 meter dari matahari NaHCO3 0,5%. NaHCO3 0,5%.
lampu sorot Biarkan selama 30 Biarkan selama 30
menit menit

1
Amati gelembung dari
semua perlakuan

3. Hasil dan Pembahasan


3.1. Hasil
Tabel 1. Pengamatan tanaman hydrilla Verticillata
Sumber Mediu Jarak Jumlah foto
cahaya m (meter gelembun
) g
Lampu Air 0,75 1
sorot O,5 1
0,25 3
0,05 7

Gambar 1. Tanaman
hydrilla
Verticillata
(Data Praktikum)
Lampu Air + - 0
ruangan 1sdm
NaHCo3

2
Gambar 2. Tanaman
hydrilla
Verticillata
(Data Praktikum)
Sinar Air - 63
matahar
i

Gambar 3. Tanaman
hydrilla
Verticillata
(Data Praktikum)
Air + - 94
1sdm
NaHCo3

3
Gambar 4. Tanaman
hydrilla
Verticillata
(Data Praktikum)
3.2.Pembahasan
Tumbuhan memperoleh makanan dengan cara membuatnya sendiri
yang disebut fotosintesis. Fotosistesis yang dilakukan tumbuhan banyak
dimanfaatkan oleh manusia dan hewan (Pratama, 2009).
Tumbuhan memerlukan bantuan cahaya matahari untuk fotosintesis.
Tumbuhan menyerap cahaya melalui zat hijau yang disebut klorofil.
Klorofil berfungsi untuk menyerap energi dari sinar matahari untuk
digunakan pada saat proses fotosintesis (Subandi, 2008). Didalam klorofil
terdapat kloroplas di dalam sel – sel daun. Kloroplas adalah tempat dimana
tumbuhan mengolah makanan (Tajudin, 2010).
Pada saat tumbuhan membuat atau mengolah makanannya sendiri,
tumbuhan memerlukan bahan masak seperti zat hijau, air, karbon dioksida,
dan cahaya matahari atau lampu. Biasanya tumbuhan memperoleh air dari
dalam tanah. Air yang di dalam tanah akan diserap oleh akar, kemudian
disalurkan ke daun melalui xilem. Gas karbon dioksida dapat diperoleh dari
makhluk hidup lainnya (manusia dan hewan), kemudian masuk ke dalam
stomata. Proses inilah yang menyebabkan tumbuhan tumbuh, berbunga,dan
berbuah (Tajudin, 2010).
Fotosintesis menghasilkan zat makanan yang digunakan untuk
pertumbuhan, dan pengganti sel –sel yang rusak. Tumbuhan memanfaatkan
zat – zat cadangan sebagai pengolah memasak makanannyasendiri (Tajudin,
2010).
Reaksi fotosintesis dapa dituliskan sebagai berikut :
6H2O(aq) + 6CO2(g) C6H12O6(glukosa) + 6O2(g)

4
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu cahaya, kadar
air, konsentrasi karbon dioksida, suhu, dan kandungan klorofil.
Reaksi terang terjadi di bagian grana. Tahapan pertama fotosintesis
yaitu reaksi terang, reaksi terang adalah reaksi yang memerlukan cahaya
matahari sebagai energi penggeraknya. Energi matahari menggunakan
elektron dalam fotosistem sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung
(Magloire, 2010).
Reaksi gelap merupakan lanjutan dari reaksi terang. Reaksi gelap
menggunakan produk – produk dari reaksi terang seperti ATP dan NADPH.
Reaksi gelap menghasilkan glukosa (Magloire, 2010).
Fungsi NaHCO3 adalah sebagai katalisator dalam reaksi fotosintesis
untuk mempercepat laju fotosintesis (Sybesma, 2013).
Pada percobaan tanaman Hydrila Verticillata, percobaan dibagi
menjadi 4 perlakuan. Perlakuan pertama menggunakan lampu sorot dan air
sebagai media. Lampu sorot diletakkan dengan jarak 0,75; 0,5; 0,25; dan
0,05 meter dari tanaman Hydrilla Verticillata dan hasilnya adalah pada jarak
0,75 tanaman Hydrilla Verticillata menghasilkan gelembung paling sedikit,
sedangkan yang menghasilkan banyak gelembung adalah jarak 0,05.hal ini
dikarenakan intentitas cahaya. Semakin jauh sumber cahaya intesitas cahaya
juga semakin berkurang (Ismail, 2008).
Pada percobaan kedua digunakan lampu sorot dan NaHCO3 + air
sebagai media , tanaman hydrilla Verticillata tidak menghasilkan
gelembung karena intentitas cahaya pada lampu ruangan kurag dari 380 nm.
Sedangkan cahaya yang diperlukan untuk fotosintesis adalah 380 nm -700
nm. Bila tidak ada gelembung artinya tanaman Hydrilla Verticillata tidak
berfotosintesis (Ismail, 2008).
Pada percobaan ke tiga digunakan sinar matahari dan air sebagai media.
Tanaman Hydrilla Verticillata menghasilkan 63 gelembung. Artinya laju
fotosintesis lebih cepet jika intensitas cahaya besar (Ismail, 2008).
Pada percobaan ke empat digunakan sinar matahari dan NaHCO3 + air
sebagai media. Hasilnya tanaman Hydrilla Veticillata menghasilkan 94
gelembung. Gelembung yang diasilkan pada percobaan ke empat lebih
banyak dari percobaan ke tiga karena adanya NaHCO3 yang mempercepat
laju fotosintesis (Ismail, 2008).
4. Keimpulan
Semakin banyak gelembung yang dihasilkan, arinya laju fotosintesis
semakin cepet.
Gelembung juga dapat menandakan seberapa banyak oksigen yang
dihasilkan dari fotosintesis.

5
Laju fotosintesis lebih cepat pada saat intensitas cahaya tinggi daripada
intensitas cahaya yan lebih rendah.
5. Daftar Pustaka
Subandi, A. (2008). Metabolisme, diakses tanggal 5 november 2018.
Pratama Tomi, A. (2009). Fotosintesis, diakes tanggal 5 november 2018.
Tajudin. (2010). Jago Biologi SMA. Jakarta. Kawan Pustaka.
Syahmi, E. (2014). Fisiologi Tumbuhan. Medan : Universitas Medan.
Magloire, K. (2010). Cracking the AP biology exam (Vol. 11). Princeton
Review.
Sybesma, C. (Ed.). (2013). Advances in Photosynthesis Research:
Proceedings of the VIth International Congress on Photosynthesis.
Brussels: Springer.
Ismail. (2008). Fisiologi Tumbuhan. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA
UNM.

Anda mungkin juga menyukai