Anda di halaman 1dari 4

Nama : Steven

NIM : 2201730910

Mitokondria adalah salah satu organel selyang berfungsi sebagai tempat dimana terjadinya respirasi
sel padamakhluk hidup. Mitokondria memiliki 2 lapisan membran yaitu lapsan membran luar dan
lapisan membran dalam. Pada lapisan membran bagian dalam terdapat lipatan – lipatan yang
disebut dengan cristae atau krista. Di dalam mitokondria terdapt sebuah ruangan yang disebut
dengan matrik yang berisi beberapa mineral. Mitokondria banyak terdapat pada sel yang
mempunyai aktivtas metabolisme yang tinggi serta memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak.
Struktur mitokondria terdiri dari 4 bagian utama antara lain membran luar, membran dalam, ruang
antar mrmbran dan matriks yang terletak pada bagian dalam membran.

1. Membran luar terdiri dari protein dan lipid yang memiliki raso perbandingan yang sama sera
mengandung protein porin yang dapat menyebabkan membran tersebut bersift permeabel
terhadap molekul – molekul kecil, membran luar mengandung enzim yang terlibat dalam
biosintesis lipid serta enzim yang mampu berperan dalam proses tranpor lipid ke matriks
untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan astel-KoA.
2. Membran dalam merupakan tempat utama dalam pembentukan ATP. Luas
permukaan dapat menningkat dengan sangat tinggi yang diakibatkan dengan
banyaknya lipatan ang menonjol ke dalam matriks yang disebut krista, dimana
struktur krista yang luas dapat meningkatkan produksi ATP.
3. Ruang antar membran yang terdapat di antara membran luar serta membran
dalam merupakan tempat dalam berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi
sel seperti siklus krebs, reaksi β-oksidasi asam lemak dan reaksi asam amino
Tahapan mekanisme glikolisis di dalam sitoplasma :

1. Glukosa akan diubah menjadi glukosa 6 –fosfat oleh enzim hexokinase. Pada tahap ini
dibutuhkan energi dari ATP (adenosin trifosfat). ATP yangtelah melepaskan energi yang
disimpannya akan menjadi ADP.
2. Glukosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang dikatalis oleh enzim
gosfohexosa isomerase.
3. Frukstosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 1,6-bifosfat. Dalam reaksi ini dibutuhkan
ATP
4. Fruktosa 1,6 bifosfat akan dipecah menjadi gliseraldehda 3-fosfat dan dihidroksi aseton
fosfat serta dikatalisis oleh enzim aldolase.
5. Satu molekul dihidroksi aseton fosfat yang terbentuk akan diubah menjadi gliseraldehida 3-
fosfat oleh enzim triosa fosfat isomerase.
6. Gliseraldehida 3-fosfat akan diubah menjadi 1,3-bifosfogliserat oleh enzim gliseraldehida 3-
fosfat dehidrogenase dan reaksi ini menghasilkan NADH.
7. 1,3 bifosfogliserat akan diubah menjadi 3-fosfogliserat oleh enzim fosfogliserat kinase dan
reaksi ini membutuhan ATP.
8. 3-fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat oleh enzim fosfogliserat mutase.
9. 2-fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat oleh enzim enolase
10. Fosfoenolpiruvat akan diubah menjadi piruvat yang dikatalisis oleh enzim piruvat kinase.
Tahap ini menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
Gambar 1. Skema tahap glikolisis.

Dekarboksilasi oksidatif berlangsung di membran luar mitokondria. Berikut tahapan dari


dekarboksilasi oksidatid.

1. Pada tahap pertama reaksi akan dikatalis oleh enzim piruvat dehidrogenase dan
menggunakan tiamin pirofosfat sebagai koenzimnya. Pada dekarboksilasi oksodatif
menghasilkan senyawa α – hidroksietil yang terikat pada gugus cincin tianol dari tiamin
pirofosfat.
2. Pada tahap kedua α – hidroksietil dehidrogenase menjadi asetil yang dipindahkan dari
tiamin pirofosfat ke atom S dari koenzim.
3. Pada tahap ketiga gugus asetil dipindahkan dengan perantara enzim dari gugus lipoil pada
asam dihidrolipoat dari sistem enzim kompleks piruvat dehidrogenase.
4. Pada tahap keempat gugus tiolpada gugus lipoil yang terikat pada dihidrolipoil trasaselitase
dioksidasi dengan enzim dihidrolipoli dehidrogenase yang berikatan denagan FAD
5. Selanjutnya FAD direkduksi menjadi FADH yang tetap terikat pada enzim dan dioksidasi oleh
NAD menjadi FAD sedangkan NAD beruvah menjadi NADH.
6. Asam amino dioksidasi menjadi CO2 dan H2O melalui sikls asam sitrat
Siklus krebs merupakan reaksi kmia yang terjadi pada sel hidup untuk menghasilkan energi
dari asetil koenzim Aperubahan dari asam pruvat hasil dari glikolisis. Siklus krebs terjadi di
dalam mitokondria. Berikut tahap siklus krebs.
1. Asetil co-A akan berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat, reaksi ini dikatalisis
enzim sitrat sintase.
2. Sitrat akan diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase.
3. Isositrat akan diubah menjadi alfa-ketoglutarat oleh ezim isositrat dehidrogenase. Dalam
reaksi ini dilepaskan molekul CO2 dan dihasilkan NADH.
4. Alfa-ketoglutarat akan diubah menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa ketoglutarat
dehidrogenase. Dalam reaksi ini akan dilepaskan CO2 dan dihasilkan NADH.
5. Suksinil ko-A akan diubah menjadi suksinat oleh enzim suksinil ko-A sintetase. Pada
reaksi ini akan dihasilkan GTP yang kemudian dapat berupah menjadi ATP.
6. Suksinat akan diubah menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase. Pada reaksi
ini akan dihasilkan FADH2.
7. Fumarat akan diubah menjadi malat oleh enzim fumarase.
8. Malat akan diubah menjadi oksaloasetat oleh enzim malat dehidrogenase. Pada tahap
ini juga dihasilkan NADH.

Gambar 2. Skema tahap siklus krebs.


Respirasi oksidatif pada kloroplas terbagi menjadi 2 yaitu reaksi gelap dan reaksi terang.
Reaksi terang merupakan penggerak bagi reaksi pengikatan CO2 dari udara. Reaksi ini
melibatkan beberapa kompleks protein dari membran tilakoid yang terdiri dari sistem
cahaya (fotosistem I dan II), sistem pembawa elektron, dan komplek protein pembentuk ATP
(enzim ATP sintase). Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, juga
menghasilkan oksigen dan mengubah ADP dan NADP+ menjadi energi pembawa ATP dan
NADPH.
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis. Reaksi ini tidak
membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang disebut stroma.
Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan CO2, yang
berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat
diperlukan bagi reaksi katabolisme.
1. Pada fase fiksasi molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari udara dan
membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil yang kemudian pecah menjadi 12
molekul beratom C3 yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat (APG/PGA). Selanjutnya,
3-asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan membentuk 1,3-
bifosfogliserat. Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke dalam fase reduksi, dimana
senyawa ini direduksi oleh H+ dari NADPH, yang kemudian berubah menjadi NADP+, dan
terbentuklah 12 molekul fosfogliseraldehid (PGAL) yang beratom 3C. Selanjutnya, 2
molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan menyatukan diri menjadi 1 molekul
glukosa yang beratom 6C (C6H12O6). 10 molekul fosfogliseraldehid yang tersisa
kemudian masuk ke dalam fase regenerasi, yaitu pembentukan kembali ribulosa
difosfat. Pada fase ini, 10 molekul fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekul ribulosa
fosfat. Jika mendapat tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah
menjadi ribulosa difosfat (RDP), yang kemudian kembali mengikat CO2 dan menjalani
siklus reaksi gelap.

Anda mungkin juga menyukai