Anda di halaman 1dari 13

SKLERENKIM PADA TUMBUHAN

MAKALAH PRAKTIKUM

BIOLOGI

Oleh :
Kelas: A
Kelompok: 3

Afifah Rahmah Hadi 200110180010

Alip Aksi Kotun Ismaya 200110180030

Ade Irawan 200110180040

Achmad Yusup Alfaresi 200110180042

Akbar Afrianto 200110180049

Ambar Prihasti 200110180211

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2019
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk serta

fungsi sama. Jaringan yang ada pada tumbuhan dan hewan

berbeda.Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Cabang ilmu dari

biologi yang mempelajari jaringan adalah histologi. Jaringan terdapat pada


tubuh tumbuhan dikelompokkan berdasarkan pada tempat tumbuhannya, tipe

sel, fungsi, asal-usul, dan tahap perkembangannya.

Berdasarkan pada jumlah tipe sel penyusunnya, jaringan juga

dibedakan menjadi jaringan sederhana dan jaringan rumit. Jaringan yang

sederhana bersifat homogeni, hanya terdiri atas satu tipe sel sedangkan

jaringan rumit bersifat heterogen, terdiri atas dua atau lebih sel. Parenkim,

kolenkim, sklerenkim adalah jaringan sederhana, sedangkan xilem, floem,

dan epidermis adalah jaringan rumit.

Di tahun 1875, Sachs membagi jaringan dalam tiga system

berdasarkan kesinambungan topografi yakni sistem dermal, sistem jaringan

pembuluh, dan sistem jaringan dasar. Sistem dermal meliputi epidermis,

yakni pelindung primer (pertama) bagi bagian luar tubuh, dan periderm, yang

menggantikan epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan

sekunder. Sistem jaringan pembuluh terdiri dari xilem yakni yang

mengangkut air dan garam dalam tanah, dan floem yang mengangkut hasil

fotosintesis. Sistem jarringan dasar mencakup jaringan yang membentuk


dasar bagi tumbuhan, namun sekaligus juga dapat menunjukkan spesialisasi.

Jaringan dasar utama adalah parenkim dengan semua ragamnya, kolenkim,

yakni jaringan yang berdinding tebal dan sel tetap hidup, sklerenkim yakni

jaringan berdinding tebal dan seringkali berkayu sehingga keras dengan sel

yang biasanya mati. Pada tubuh tumbuhan, jaringan tersebar dalam pola khas

bagi kelompok tumbuhan yang bersangkutan.

Pada dasarnya ada kemiripan dalam pola penyebaran jaringan pada

tumbuhan dikotil sebab jaringan pembuluh tertanam dalam jaringan dasar dan
sistem dermal merupakan penutup disebelah luar. Pada tumbuhan yang

dikotil, contohnya jaringan pembuluh batang akan membentuk silinder

berongga. Rongga tersebut terisi jaringan dasar (empulur) dan ada pula yang

berada diantara silinder pembuluh dan sistem dermal (korteks). Pada daun,

jaringan pembuluh membentuk sistem yang beranastomosis dalam jaringan

dasar yang terdiferensiasi sebagai mesofil pada akar dapat ditentukan silinder

jaringan pembuluh yang seringkali tidak mengelilingi empulur (korteks).

Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai jaringan sklerenkim,

yaitu ciri-ciri jaringan sklerenkim, macam-macam jaringan sklerenkim, letak

jaringan sklerenkim, serta fungsi dari jaringan sklerenkim.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apa itu jaringan sklerenkim?

2. Apa ciri-ciri jaringan sklerenkim?

3. Apa struktur dan fungsi dari jaringan sklerenkim?

4. Dimana letak jaringan sklerenkim?

5. Bagaimana macam-acam bentuk jaringan sklerenkim?


1.3 Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari jaringan sklerenkim

2. Mengetahui ciri-ciri jaringan sklerenkim

3. Mengetahui struktur dan fungsi jaringan sklerenkim

4. Mengetahui macam-macam bentuk dari jaringan sklerenkim


II

TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan yaitu suatu kumpulandari sel yang bentuk dan juga fungsinya

sama. Aktifitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dibagi dua, yaitu

jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan dewasa dibedakan juga dari

berdasarkan bentuk dan fungsinya, yaitu jaringan epidermis atau jaringan

pelindung, jaringan parenkim atau jaringan dasar, jaringan penyongkong, dan juga

jaringan pengangkut tumbuhan. Fungsi jaringan bergantung penataan dan

koordinasi jaringan yang mendirikannya (Barlain, 2005).

Seperti halnya pada hewan, tubuh tumbuhan juga terdiri atas sel-sel

tersebut yang akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan berkumpul

membentuk organ dan juga seterusnya membentuk satu tubuh dari tumbuhan.

Jaringan-jaringan umumnya ada pada tumbuhan yang tingkat tinggi

perkembangannya. Semakin tinggi tingkat perkembangannya semakin jelas pula

adanya diferensiasi yang membentuk alat tubuh berlainan. Terjadinya jaringan

tumbuhan ialah karena adanya suatu sel-sel yang berlangsung, yang dalam hal ini

sel-sel yang tetap melakukan hubungan dengan erat antara yang satu dengan yang

lain. Selanjutnya pembentukan dari jaringan-jaringan tersebut sangat erat

hubungannya pada pembentukan berbagai alat pada tumbuhan (Tjitrosoepomo,

1989).

Jaringan penguat atau penyokong nama lainnya stereon, yang memiliki

fungsi untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan.Terdiri ataskolenkim dan

jugasklerenkim. Sebagian besardinding sel jaringan kolenkim terdiri atas senyawa


selulosa yang merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian

tubuh tumbuhan yang lunak. Sklerenkim selain mengandung selulosa dinding sel,

jaringan sklerenkim yaitu jaringan yang mengandung senyawa lignin, sehingga

sel-selnya juga menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri atas dua macam yaitu

serabut atau serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik

dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid

(Saktiyono. 1999).
III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian

Sklerenkim adalah jaringan penguat/penyokong tumbuhan yang terdiri

oleh sel-sel yang mengalami penebalan sekunder pada bagian dinding selnya.

Dengan adanya dinding sekunder merupakan ciri khas jaringan dan berfungsi

memperkuat tubuh tumbuhan dengan adanya penebalan sekunder dan terjadi


pada semua dinding selnya.

3.2 Ciri-Ciri

1. Tersusunatassel-selmati

Sel yang menyusun jaringan sklerenkim mengalami massa penebalan

sekunder yang merata terhadap dinding selnya yang diakibatkan oleh

senyawa lignin. Awalnya selini adalah sel hidup, akan tetapi seiring

dengan adanya penebalan pada sel maka aktivitas menjadi terhalang oleh

penebalan sekunder.

2. Memiliki dinding sekuler yang merata

Dengan adanya penebalan yang merata diseluruh sisi, hal ini menyebabkan

terjadinya organ tumbuhan yang disokong dengan sklerenkim akan lebih

kuat.

3. Bersifat elastis

Dengan sifatnya yang elastis, kita dapat membentuk berbagai macam

kesenian yang dibuat dari berbagai macam tumbuhan yang disokong oleh

sklerenkim.
4. Berdasarkan asal-usulnya maka dibedakan menjadi :

a. Serat

Sklerenkim yang berjenis serat memiliki bentuk sel yang memanjang,

sehingga disebut bentuk serat. Serat dapat ditemukan pada jaringan

pengangkut, pelindung biji, dan lain-lain

b. Sklereid

Berbeda dengan serat, sklereid ini berkembang dari diferensiasi

jaringan parenkim. Karakteristiknya hamper sama dengan serat. Yang

membedakannya adalah asal pembentukannya, dan sklereid lebih

banyak memiliki variasi bentuk.

3.3 Struktur dan Fungsi

 Struktur

- Jaringan ini merupakan jaringan penguat, tetapi hanya ada di jaringan

tumbuhan yang sedang tidak mengadakan pertumbuhan dan

perkembangan

- Terdiri dari sel-sel mati

- Dinding sel nya sangat tebal dan kuat, karena mengandung lignin

(komponen utamanya dari kayu) dan mengandung selulosa

- Dinding sel mengalami penebalan primer dan sekunder oleh zat lignin

- Mengandung sedikit protoplas yang akan menghilang ketika sel

menjadi dewasa

- Sklereid terdapat di berkas pengangkut, diantara sel-sel parenkim,

korteks batang, akar, buah, biji, dan tangkai daun.

- Terdiri dari sel yang sudah mati


 Fungsi

- Menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa

- Melindungi bagian-bagian lunak misalnya, tempurung kelapa, buah

kenari

- Sebagai penyokong tumbuhan

- Sebagai pelindung organ tumbuhan

3.4 Letak

Jaringan sklerenkim terletak di bagian periskel dan korteks dan juga

berada diantara xylem dan floem. Sel jaringan sklerenkim membentuk bagian

tubuh yang keras . sel sklerenkim juga hanya didapati oleh organ tubuhan yang

sudah tidak bertumbuh atau berkembang

3.5 Macam-Macam

 Pengertian

1. Sklereid

Terdapat di berbagai tempat dalam tubuh-tumbuhan. Sering sklereid

berhimpun menjadi kelompok yang keras di antara sel parenkim

sekelilingnya. Tempurung kelapa misalnya , hampir seluruhnya terdiri dari

sklereid . Berdasarkan bentuk selnya, sklereid dibedakan dalam berbagai

tipe, yaitu :

a. Brakhisklereid: bentuknya seperti sel parenkim, kadang-kadang

disebut sel batu. Misalnya pada buah Cocosnucifera.

b. Makrosklereid (sel tongkat) : bentuk selnya memanjang. Misalnya

pada kulit biji buncis.


c. Osteosklereid (sel tulang) : bentuknya seperti tulang, memanjang dan

kedua ujungnya melebar. Misalnya pada kulit biji kacang merah.

d. Astrosklereid (sel bintang) : selnya bercabang-cabang seperti bintang.

Misalnya pada daun teh.

e. Trikosklereid : sklereid yang selnya panjang, bentuk seperti rambut,

kadang bercabang. Misalnya pada akar udara Monstera.

2. Serabut (serat) sklerenkim

Serat sklerenkim adalah sel-sel sklerenkim yang memanjang,

biasanya dengan ujung yang runcing, lumen sempit dan dinding sekunder

tebal. Serat terdapat pada akar, batang, daun, dan buah. Secara morfologis

serat terdapat dua tipe, yaitu :

a. Serat xilem, yaitu serat yang terdapat pada xilem. Biasanya noktah

berhalaman. Disebut juga dengan serabut kayu.

b. Serat ekstraxilem, yaitu semua serat yang terdapat pada jaringan-

jaringan selain xilem, seperti serat korteks, perisikel, dan floem.

Biasanya mempunyai noktah sederhana. Serat-serat ini disebut juga

dengan bastfibers (serabut kulit kayu).

 Ciri-ciri beserta gambar

1. Serat

- Sel memanjang, ujung meruncing

- Dinding sel tebal berlignin

- Seringkali ditemukan dalam bentuk berkas (melimpah pada kayu dan

kulit kayu tumbuhan berbunga)

- Ditemukan pada batang dan daun.


- Fungsi utama penyokong

2. Sklereid
- Ukuran bervariasi, seringkali bercabang

- Sel pendek berbentuk kubus,mis. pada tempurung kelapa, kulit buah

pir

- Dapat ditemukan pada setiap bagian tumbuhan, biasanya dalam

bentuk
IV

KESIMPULAN

Berdasarkan dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa jaringan

sklerenkim merupakan jaringan penyokong dengan dinding sekunder yang tebal

dan terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah dewasa yang memiliki ciri

dinding yang keras, berlignin, dan mengandung selulosa. Jaringan sklerenkim

juga terdiri atas serat-serat sklerenkim dan sel-sel batu (sklereid). Etak dari
jaringan skelrenkim aitu pada bagian korteks, pesikel serta diantara xilem dan

floem.
DAFTAR PUSTAKA

Saktiyono, 1999. Seribu Pena Biologi. Jakarta:Erlangga.

Tjitosroepomo, 2000.Ringkasan Biologi. Denpasar: Cmedia.

Barlian, 2005. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Hidayat, Estiti B.1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius

Sumardji, Damir. 2009. Pengantar Kimia. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai