Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SKLERENKIM

DISUSUN OLEH :

NAMA : FILOMENA RATNA MULIA

NIM : 2019280197

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS FLORES

ENDE

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “SKLERENKIM”  ini tepat
pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah dan juga untuk
mengetahui lebih lengkap tentang jarigan sklerenkim,ciri ciri ,serta fungsinya. Saya
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan
makalah ini. Demikian makalah yang saya buat semoga bermanfaat.

Ende,03 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B.  Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

1. Apa itu jaringan sklerenkim


2. Apa ciri-ciri jaringan sklerenkim
3. Apa Struktur fungsi jaringan sklerenkim
4. Dimana letak jaringan sklerenkim
5. Bagaimana macam-macam bentuk jaringan sklerenkim

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada
tumbuhan dan hewan berbeda. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Cabang
ilmu biologi yang mempelajari jaringan adalah histologi. Sedangkan cabang ilmu biologi
yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.
Jaringan pada tubuh tumbuhan dikelompokkan berdasarkan tempatnya dalam tumbuhan,
tipe sel, fungsi, asal-usul, dan tahap perkembangannya.
Berdasarkan jumlah tipe sel penyusunnya, jaringan dibedakan menjadi jaringan
sederhana dan jaringan rumit. Jaringan sederhana bersifat homogeni, hanya terdiri atas
satu tipe sel sedangkan jaringan rumit bersifat heterogen, terdiri atas dua atau lebih sel.
Parenkim, kolenkim,sklerenkim adalah jaringan sederhana, sedangkan xilem, floem,dan
epidermis adalah jaringan rumit. Di tahun 1875, Sachs membagi jaringan dalam tiga
system berdasarkan kesinambungan topografi yakni sistem dermal, sistem jaringan
pembuluh, dan sistem jaringan dasar. Sistem dermal meliputi epidermis, yakni pelindung
primer (pertama) bagi bagian luar tubuh, dan periderm, yang menggantikan epidermis
pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder.. sistem jaringan pembuluh
terdiri dari xilem yakni yang mengangkut air dan garam dalam tanah, dan floem yang
mengangkut hasil fotosintesis.
Sistem jaringan dasar mencakup jaringan yang membentuk dasar bagi tumbuhan, namun
sekaligus juga dapat menunjukkan spesialisasi. Jaringan dasar utama adalah parenkim
dengan semua ragamnya, kolenkim, yakni jaringan yang berdinding tebal dan sel tetap
hidup, sklerenkim yakni jaringan berdinding tebal dan sering kali berkayu sehingga keras
dengan sel yang biasanya mati.
Dalam tubuh tumbuhan, jaringan tersebar dalam pola khas bagi kelompok tumbuhan
yang bersangkutan. Pada dasarnya ada kemiripan dalam pola penyebaran jaringan pada
tumbuhan dikotil sebab jaringan pembuluh tertanam dalam jaringan dasar dan sistem
dermal merupakan penutup di sebelah luar. Pada tumbuhan dikotil, misalnya jaringan
pembuluh batang membentuk silinder berongga. Rongga tersebut terisi jaringan dasar
(empulur) dan ada pula yang berada diantara silinder pembuluh dan system dermal
(korteks). Pada daun, jaringan pembuluh membentuk system yang beranastomosis dalam
jaringan dasar yang terdiferensiasi sebagai mesofil pada akar dapat ditentukan silinder
jaringan pembuluh yang seringkali tidak mengelilingi empulur (korteks). Maka dari itu
dalam makalah ini akan dibahas mengenai jaringan sklerenkim, yaitu ciri-ciri jaringan
sklerenkim, macam-macam jaringan sklerenkim, letak jaringan sklerenkim, serta fungsi
dari jaringan sklerenkim.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu jaringan sklerenkim
2. Apa ciri-ciri jaringan sklerenkim
3. Apa Struktur fungsi jaringan sklerenkim
4. Dimana letak jaringan sklerenkim
5. Bagaimana macam-macam bentuk jaringan sklerenkim
C. Tujuan
1) Mengetahui dan memahami pengertian jaringan sklerenkim
2) Mengetahui dan memahami ciri-ciri jaringan sklerenkim
3) Mengetahui dan memahami struktur fungsi jaringan sklerenkim
4) Mengetahui dan memahami letak jaringan sklerenkim
5) Mengetahui dan memahami macam-macam bentuk jaringan sklerenkim
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian jaringan sklerenkim


Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang terdapat pada organ tubuh
tumbuhan yang telah dewasa. Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh
bagian dindingnya mengalami penebalan sehingga kuat, sel-selnya lebih kaku daripada
sel kolenkim, sel sklerenkim tidak dapat memanjang. Jaringan sklerenkim merupakan
jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal. Umumnya, jaringan sklerenkim
terdiri atas zat lignin dan tidak mengandung protoplas. Sel-sel sklerenkim hanya dijumpai
pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
Jaringan sklerenkim terdiri atas serat-serat sklerenkim (fiber) dan sel-sel batu (sklereid).
1. Serat-serat sklerenkim
Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian atau dalam bentuk
lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serat-serat sklerenkim biasanya
merupakan suatu seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau
dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Serat-serat sklerenkim
mempunyai ukuran antara 2 mm–25 cm. Beberapa spesies tumbuhan mempunyai
serat-serat sklerenkim yang bernilai ekonomis tinggi, misalnya serat manila yang
digunakan sebagai bahan dasar tali.
2. Sel-sel batu
Sel-sel batu terdapat dalam semua bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit
kayu, pembuluh tapis, dalam buah atau dalam biji. Pada tempurung kelapa (Cocos
nucifera) hampir seluruhnya terdiri atas sel-sel batu. Sel-sel batu pada buah dapat
memberikan ciri khas, misalnya tekstur berpasir pada kulit buah dan daging buah
pir (Pyres communis) atau butiran seperti pasir pada daging buah jambu biji
(Psidium guajava).

B. Ciri-ciri jaringan sklerenkim


Ciri-ciri dari jaringan sklerenkim, yaitu :
 Selnya mati
 Dindingnya berlignin (zat kayu) dan mengandung selulosa dinding sel. Sehingga
sel-selnya menjadi kuat dan keras. Penebalan lignin terletak pada dinding sel
primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal
 Umumnya terdapat pada batang dan tulang daun
 Jaringan sklerenkim tersusun dari sel-sel dengan dinding yang keras
 Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa
 Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe :
serat (fibre) atau sklereid
 Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada
penampang membujur (longitudinal section; L.S.)
 Sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari
bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid
 Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir
disebabkan oleh sel-sel batu (stone cell, sklereid).

C. Struktur dan Fungsi jaringan sklerenkim


Jaringan sklerenkim merupakan jaringan mekanik yang hanya terdapat pada organ
tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan atau organ
tumbuhan yang telah tetap. Sklerenkim berfungsi untuk menghadapi segala tekanan
sehingga dapat melindungi jaringan-jaringan yang lebih lemah, melindungi tubuh
tumbuhan dari kerusakan mekanik, melindungi tumbuhan dari serangan hewan, dan
sebagai alat penyokong dan pelindung tumbuhan. Sklerenkim tidak mengandung
protoplas, sehingga sel-selnya telah mati. Dinding selnya tebal karena berlangsung
penebalan sekunder sebelumnya yang terdiri atas zat lignin. Jaringan sklerenkim
dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Serat-Serat Sklerenkim (Fibers)
Serat-serat sklerenkim terdiri atas sel-sel yang berukuran panjang ± 2 mm dan
samping yang ujungnya runcing. Serat-serat sklerenkim merupakan sel-sel yang
sudah mati. Dinding selnya mengalami penebalan dari zat kayu dan mengandung
lamela-lamela selulosa sehingga lumen selnya sempit. Serat ini berbentuk
poligon, yaitu segi lima atau segi enam. Noktah-noktahnya sempit yang berbentuk
bagai saluran-saluran sempit miring. Serat-serat sklerenkim pada tumbuh-
tumbuhan terbentuk bersamaan dengan saat-saat terhentinya pertumbuhan organ-
organ pada tumbuhan.
Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian yang terpisahpisah atau
dalam bentuk lingkaran di dalam korteks dan floem, dalam kelompok-kelompok
yang tersebar dalam xilem dan floem. Pada Gramineae, serat-serat sklerenkim
tersusun dalam suatu sistem berbentuk lingkaran berlekuk-lekuk yang
dihubungkan dengan epidermis. Untuk lebih jelas, perhatikan Gambar. Ada dua
macam jenis serat sklerenkim, yaitu sebagai berikut.
Serat di Luar Xilem (Ekstraxilari) Serat ekstraxilari ada yang berlignin dan
ada pula yang tidak. Serat ini dapat digunakan untuk membuat tali, karung
goni, dan bahan dasar tekstil untuk pakaian.
Serat Xilem (Xilari)Jenis serat ini merupakan komponen utama kayu
karena dindingnya mengandung lignin yang menyebabkan dindingnya
keras dan kaku.
b) Sel-Sel Batu (Sklereid)
Sklereid terdapat pada bagian tumbuhan, antara lain di dalam korteks, floem,
buah, dan biji. Dinding sklereid tersusun atas selulosa yang mengandung zat
lignin yang tebal dan keras. Pada beberapa tumbuhan, kadangkadang ditemukan
pula zat suberin dan kutin. Sel-selnya mempunyai noktah yang sempit dan
celahnya bundar, membentuk saluran yang disebut saluran noktah. Lumen sel
sangat sempit karena adanya penebalan-penebalan dinding sel. Sklereid mungkin
bisa dijumpai dalam bentuk tunggal atau kelompok kecil di antara sel-sel,
misalnya butiran seperti pasir pada daging buah jambu biji atau suatu masa
sinambung seperti pada tempurung kelapa yang keras. Untuk memahami struktur
sel-sel batu ini.

D. Letak jaringan sklerenkim


Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan seluruh bagian dinding
selnya mengalami penebalan. Letaknya adalah di bagian korteks, perisikel, serta di antara
xilem dan floem. Jaringan sklerenkim pada bagian keras biji dan buah berupa sklereida.
Sklereid juga terdapat di berbagai bagian tubuh. Sel – selnya membentuk jaringan yang
keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji dan mesofil daun. Serabut berbentuk
pita dengan anyaman menurut pola yang khas. Serabut sklerenkim banyak menyusun
jaringan pengangkut.
Sklerenkim ada dua jenis, yaitu berbentuk fiber (serat) misalnya rami, dan slereida pada
kulit kacang atau kulit biji. Fungsi jaringan sklerenkim adalah sebagai alat penyokong
dan pelindung.

E. Macam-macam sel sklerenkim


 Sklereid
Terdapat di berbagai tempat dalam tubuh tumbuhan. Sklereid berhimpun menjadi
kelompok sel keras diantara sel parenkim di sekelilingnya. Sklereid dapat dibagi
empat macam :
1) Brakisklereid atau sel batu yang bentuknya hampir isodiametrik,
misalnya floem kulit kayu pohon.
2) Makrosklereid yang berbentuk batang sering ditemukan dalam kulit biji,
misalnya pada leguminosae.
3) Osteosklereid yang berbentuk tulang dengan ujung-ujungnya yang
membesar kadang-kadang sedikit bercabang.
4) Asterosklereid yang bercabang-cabang dan berbentuk bintang sering
terdapat pada daun.
 Serat
Serat terdapat di berbagai tempat dalam tubuh tumbuhan. Serat paling sering
ditemukan diantara jaringan pembuluh. Menurut tempatnya dalam tubuh,
dibedakan menjadi serat xilem dan ekstra xilem. Serat xilem merupakan bagian
jaringan pembuluh dan berkembang dari prokambium, yakni jaringan yang
menghasilkan jaringan pembuluh. Dua macam serat xilem dibedakan berdasarkan
tebal dinding dan noktah adalah serat libriform dan serat trakeid.
Serat extra xilem dalam tumbuhan terdapat di luar xilem, misalnya ditemukan
dalam korteks atau dalam floem sebagai bagian dari floem.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
 Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penyokong dengan dinding sekunder
yang tebal dan terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah dewasa
 Ciri-ciri jaringan sklerenkim yaitu dindingnya keras, berlignin, dan mengandung
selulosa.
 Jaringan sklerenkim terdiri atas serat-serat sklerenkim (fiber) dan sel-sel batu
(sklereid). Sklerenkim berfungsi untuk menghadapi segala tekanan sehingga dapat
melindungi jaringan-jaringan yang lebih lemah, melindungi tubuh tumbuhan dari
kerusakan mekanik, melindungi tumbuhan dari serangan hewan, dan sebagai alat
penyokong dan pelindung tumbuhan.
 Letaknya adalah di bagian korteks, perisikel, serta di antara xilem dan floem
B. Saran
Dengan adanya makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan kita tentang jaringan
sklerenkim baik ciri-ciri, bentuk, letak dan fungsi dari jaringan sklerenkim. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari
rujukan atau referensi maupun penulisan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pada kesempatan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sumardji, Damir. 2009. Pengantar Kimia. Jakarta : EGC

www.e-dukasi.net diakses pada tanggal 4 Oktober 2010

www.fp.unud.acid/.../anatomi-dan-morfologi-tanaman/ diakses pada tanggal 27 April

Anda mungkin juga menyukai