Anda di halaman 1dari 19

JARINGAN MEKANIK

1. PENGERTIAN & FUNGSI


Di dalam tumbuh-tumbuhan diperlukan
adanya kekuatan agar dapat melakukan
perimbangan-perimbangan bagi
pertumbuhannya. Dan memang dalam
tumbuh-tumbuhan terdapat jaringan-
jaringan yang berfungsi memberi kekuatan
tersebut, melakukan perimbangan-
perimbangan bagi pertumbuhan dan
jaringan-jaringan demikian disebut jaringan
mekanik. Dapat dikatakan bahwa tanpa
jaringan mekanik maka kekuatan
perlindungan pada tumbuh-tumbuhan tidak
akan ada.
Manfaat jaringan mekanik dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1.Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di darat alat-
alatnya berada di atas tanah memerlukan
kekuatan
2.Tumbuhan-tumbuhan ini sesuai dengan
perkembangannya akan menjadi dewasa,
dengan batang dan ranting-ranting yang cukup
besar dan pohonnya pun akan tinggi.
3.Dengan keadaan dan pertumbuhan yang
demikian, jaringan mekanik akan dapat
memberikan kekuatan sehingga terjadi
perimbangan dalam pertumbuhannya, yang
artinya tumbuh-tumbuhan akan dapat hidup
dengan baik.
Jaringan mekanik ini  umumnya terdiri dari :

a.Sel-sel yang berdinding tebal, mengandung


lignin dan zat-zat lainnya.
b.Zat-zat tersebut memberi sifat keras pada
dinding selnya.
2. JARINGAN KOLENKIM
Kolenkim merupakan jaringan penyokong pada
tumbuhan. Secara ontogeni, perkembangan kolenkim
mirip prokambium dan tampak pada tahap yang
sangat awal dari diferensiasi meristem atau dari sel
isodiametris meristem dasar.Kolenkim terdiri atas
sel hidup yang berbentuk agak memanjang dan
biasanya berdinding tebal.Kolenkim berfungsi
sebagai jaringan penyokong pada organ muda yang
sedang tumbuh, pada tumbuhan herbal (herbaceus),
dan bahkan pada organ dewasa.Kolenkim bersifat
plastis sehingga dapat meregang secara irreversibel
dengan adanya pertumbuhan organ.Kolenkim dewasa
kurang plastis, lebih kuat, tetapi lebih mudah rusak
daripada kolenkim muda.
 Kolenkim terdapat di dalam batang, daun, bunga,
buah, dan akar.Kolenkim berkembang terutama jika
mendapat sinar.Kolenkim tidak terdapat dalam batang
dan daun Monokotil yang sklerenkimnya berkembang
pada umur awal. Kolenkim biasanya dibentuk tepat di
bawah epidermis, tetapi dalam hal khusus terdapat
satu atau dua lapisan parenkim diantara  epidermis
dan kolenkim. Apabila kolenkim tepat berada di
bawah epidermis, seringkali dinding epidermis
menebal dengan cara yang sama dengan dinding sel
kolenkim.Pada batang, kolenkim terdapat sebagai
suatu silinder atau berbentuk pita memanjang
(membujur).Pada daun, kolenkim terdapat pada satu
atau kedua sisi tulang daun, dan sepanjang tepi daun.
CIRI-CIRI JARINGAN KOLENKIM
Kolenkim dewasa adalah suatu jaringan lentur yang
kuat, terdiri atas sel panjang yang tumpang tindih
(panjangnya dapat mencapai 2 mm) dengan dinding
tebal yang tidak berlignin.Kekuatan meregang sel
kolenkim sebanding dengan serabut.Pada bagian
tumbuhan yang tua, kolenkim menjadi keras atau
dapat berubah menjadi sklerenkim dengan
pembentukan dinding sekunder yang
berlignin.Terpusatnya lignin terjadi terutama pada
lapisan dinding terluar.Biasanya disimpulkan bahwa
kolenkim adalah jaringan penunjang yang muda.
Apabila kolenkim terdapat pada organ yang
berkanjang (persisten) untuk periode yang lama,
kolenkim akan mengalami sklerifikasi.
Pada bagian tumbuhan yang kuat, kolenkim
menjadi keras atau dapat berubah menjadi
sklerenkim dengan pembentukan dinding
sekunder yang berlignin. Pada tumbuhan
dikotil misalnya, tangkai dan batang
Medicago sativa, Eryngium maritimun,
Viscum album dan Salvia officinalis kolenkim
berubah menjadi sklrenkim.
LETAK JARINGAN KOLENKIM

Kolenkim dapat ditemukan pada batang, daun,


serta pada bagian bunga dan buah.Pada akar,
kolenkim bisa dibentuk, terutama bila akar
didedahkan kepada cahaya.Di banyak monokotil
tak ditemukan kolenkim jika sklerenkim
dibentuk sejak tanaman muda.Biasanya
kolenkim terdapat langsung di bawah
epidermis.Pada batang, kolenkim bisa
membentuk silinder penuh atau tersusun
menjadi berkas yang memanjang sejajar sumbu
batang.Pada daun, kolenkim terdapat di kedua
sisi tulang daun utama atau pada satu sisi saja,
serta terdapat pula sepanjang tepi daun.
Menurut tipe penebalan dindingnya, kolenkim dibedakan menjadi beberapa
macam, sebagai berikut:

1.Kolenkim sudut (angular kolenkim)


Penebalan dinding sel kolenkim ini  terjadi pada sudut-sudut sel. Pada
penampang melintangnya, penebalan ini tampak terjadi pada tempat
bertemunya tiga sel atau lebih, seperti yang terdapat pada tangkai Rumex,
Vitis, Begonia, Coleus, Cucurbita, Morus, Beta, dan pada batang Solanum
tuberosum dan Atropa belladonna.
2.Kolenkim lamela (lamelar kolenkim) atau kolenkim papan
Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada dinding tangensial sel.
Kolenkim lamela terdapat pada korteks batang Sumbucus nigra, Rhamnus, dan
tangkai Cochlearia armoracia
3. Kolenkim lakuna (lacunar kolenkim)
Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada dinding-dinding yang
berbatasan dengan ruang antarsel. Kolenkim lakuna terdapat pada tangkai
beberapa spesies Compositae, misalnya Salvia, Malva, Athaea,  dan Asclepias
dan pada batang Ambrosia.
4. Kolenkim cincin
Istilah kolenkim cincin diberikan oleh Duchaigne (1995) untuk tipe kolenkim
yang lumen selnya pada penampang melintang tampak melingkar. Muller (1890)
menyebutnya knorpel-collenchyma. Pengamatan terhadap kolenkim cincin
dewasa tampak adanya penebalan dinding sel secara terus menerus sehingga
lumen sel akan kehilangan bentuk sudutnya.
STRUKTUR SEHUBUNGAN DENGAN FUNGSI
Kolenkim tampaknya beradaptasi, terutama untuk menyokong
batang serta daun yang sedang tumbuh.Dinding sel menebal amat
dini ketika pucuk berkembang, namun penebalan itu bersifat
plastis dan mampu meluas.Sebab itu, penebalannya tidak
menghalangi pemanjangan batang atau daun.Pada perkembangan
selanjutnya, kolenkim dapat tetap bertahan sebagai jaringan
penyokong (terjadi pada banyak macam daun dan pada batang
beberapa tumbuhan basah) jika bagian organ tempat kolenkim
berada tidak membentuk sklerenkim.
Dalam bagian tanaman yang sedang berkembang dan terdedah
kepada tekanan mekanik (angin, pemberian bobot yang
digantungkan pada ranting), maka penebalan dinding terjadi
lebih awal serta dinding terjadi lebih awal serta dinding menjadi
lebih tebal dibandingkan dengan bagian tanaman yang tidak
terpengaruh tekanan seperti itu. Kolenkim dewasa merupakan
jaringan yang kuat dan lentur, terdiri dari sel panjang yang saling
timpa (dapat mencapai panjang sampai 2 mm) dengan dinding
tebal tidak berlignin.Pada tanaman tua, dinding sel kolenkim
mengeras atau berlignin serta berubah menjadi sel sklerenkim.
3. JARINGAN SKLERENKIM
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penyokong
yang terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah
dewasa. Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel
mati yang seluruh bagian  dindingnya mengalami
penebalan sehingga kuat, sel-selnya lebih kaku
daripada sel kolenkim, sel sklerenkim tidak dapat 
memanjang.  Jaringan sklerenkim merupakan jaringan
penguat dengan dinding sekunder yang tebal.
Umumnya, jaringan sklerenkim terdiri atas zat lignin
dan tidak mengandung protoplas. Sel-sel sklerenkim
hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
Jaringan sklerenkim terdiri atas serat-serat sklerenkim
(fiber) dan sel-sel batu (sklereid).
a) Serat-serat sklerenkim
Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian
atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut,
serat-serat sklerenkim biasanya merupakan suatu seludang
yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam
kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Serat-
serat sklerenkim mempunyai ukuran antara 2 mm–25 cm.
Beberapa spesies tumbuhan mempunyai serat-serat
sklerenkim yang bernilai ekonomis tinggi, misalnya serat
manila yang digunakan sebagai bahan dasar tali.
b)Sel-sel batu
Sel-sel batu terdapat dalam semua bagian tumbuhan,
terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis, dalam buah
atau dalam biji. Pada tempurung kelapa (Cocos nucifera)
hampir seluruhnya terdiri atas sel-sel batu. Sel-sel batu pada
buah dapat memberikan ciri khas, misalnya tekstur berpasir
pada kulit buah dan daging buah pir (Pyres communis) atau
butiran seperti pasir pada daging buah jambu biji (Psidium
guajava).
Ciri-ciri dari jaringan sklerenkim, yaitu :
• Selnya mati
• Dindingnya berlignin (zat kayu) dan mengandung selulosa
dinding sel. Sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Penebalan
lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding
menjadi sangat tebal
• Umumnya terdapat pada batang dan tulang daun
• Jaringan sklerenkim tersusun dari sel-sel dengan dinding yang
keras
• Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang
jika sel dewasa
• Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi
menjadi 2 tipe : serat (fibre) atau sklereid
• Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung
meruncing pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.)
• Sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh
yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut
dan sklereid
• Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi
pada buah pir disebabkan oleh sel-sel batu (stone cell, sklereid).
LETAK JARINGAN SKLERENKIM

Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan


seluruh bagian dinding selnya mengalami penebalan.
Letaknya adalah di bagian korteks, perisikel, serta di antara
xilem dan floem. Jaringan sklerenkim pada bagian keras biji
dan buah berupa sklereida. Sklereid juga terdapat di
berbagai bagian tubuh. Sel – selnya membentuk jaringan yang
keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji dan mesofil
daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola
yang khas. Serabut sklerenkim banyak menyusun jaringan
pengangkut.
Sklerenkim ada dua jenis, yaitu berbentuk fiber (serat)
misalnya rami, dan slereida pada kulit kacang atau kulit biji.
Fungsi jaringan sklerenkim adalah sebagai alat penyokong
dan pelindung
MACAM-MACAM SEL SKLERENKIM

a.) Sklereid
Terdapat di berbagai tempat dalam tubuh tumbuhan. Sklereid
berhimpun menjadi kelompok sel keras diantara sel parenkim
di sekelilingnya. Sklereid dapat dibagi empat macam :
1.Brakisklereid atau sel batu yang bentuknya hampir
isodiametrik, misalnya floem kulit kayu pohon.
2.Makrosklereid yang berbentuk batang sering ditemukan
dalam kulit biji, misalnya pada leguminosae.
3.Osteosklereid yang berbentuk tulang dengan ujung-ujungnya
yang membesar kadang-kadang sedikit bercabang.
4. Asterosklereid yang bercabang-cabang dan berbentuk
bintang sering terdapat pada daun.
 b.) Serat
Serat terdapat di berbagai tempat dalam tubuh
tumbuhan. Serat paling sering ditemukan diantara
jaringan pembuluh. Menurut tempatnya dalam tubuh,
dibedakan menjadi serat xilem dan ekstra xilem.
Serat xilem merupakan bagian jaringan pembuluh dan
berkembang dari prokambium, yakni jaringan yang
menghasilkan jaringan pembuluh. Dua macam serat
xilem dibedakan berdasarkan tebal dinding dan
noktah adalah serat libriform dan serat trakeid.
Serat extra xilem dalam tumbuhan terdapat di luar
xilem, misalnya ditemukan dalam korteks atau dalam
floem sebagai bagian dari floem.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai