Anda di halaman 1dari 3

Praktikum III:

STEREOM (Kolenkim & Sklerenkim)

Stereom adalah jaringan penguat pada tumbuhan. Stereom terdiri dari kolenkim dan
sklerenkim. Kolenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan, terutama tumbuhan
lunak. Jaringan kolenkim terdapat di batang, daun, bagian-bagian bunga, buah dan akar.
Bentuk dan ukuran sel kolenkim bervariasi dan mengandung kloroplas. Kolenkim biasanya
berada di bawah epidermis. Tetapi ada pula yang terpisaholeh beberapa lapisan sel parenkim.
Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang dindingnya dapat mengalami penebalan selulosa,
pectin atau lignin yang tidak merata. Dinding sel kolenkim sulit dibedakan primer dan
sekundernya.
Berdasarkan penebalan dinding selnya. Kolenkim dibedakan atas empat macam, yaitu:
1. Kolenkim angular (sudut), penebalan dindingnya di sudut-sudut tempat bertemunya
tiga atau lebih sel.
2. Kolenkim lamelar (lempeng/papan), penebalan dindingnya terutama pada dinding
tangensial. (sejajar permukaan organ) sehingga pada irisan melintang terlihat seperti
papan berderet.
3. Kolenkim lakunar, penebalan dinding selnya pada bagian yang menghadap ruang
antar sel.
4. Kolenkim anular/tubular, penebalan dinding selnya merata sehingga lumennya
berbentuk pipa.
Sklerenkim merupakan jarinan penguat yang sel-selnya mengalami penebalan sekunder
dengan lignin. Atau zat lain. Sklerenkim dapat berasal dari kolenkim yang mengalami
penebalan lignin. Sklerenkim terdiri atas serabut dan sklerein. Sel serabut umumnya panjang-
panjang. Sedangkan sel sklereid umumnya pendek-pendek.
Serabut dapat berupa sel tunggal diantara jaringan dasar, tetapi umumnya bergerombol
membentuk pita atau anyaman pada berkas pengangkut. Serabut dibedakan atas serabut xilar
dan ekstra xilar. Serabut xilar terbentuk dari sel intial (pemula) yang sama dengan xylem,
sedangkan serabut ekstra xiliar dapat berasal dari floem atau jaringan dasar tempat tedapatnya.
Sklereid dapat berupa sel tunggal dalam satu jaringan atau dapat membentuk jaringan
khusus yang keras, seperti pada tempurung kelapa. Sklereid merupakan idioblas, yaitu sel
yang bentuk, ukuran dan ketebalan dindingnya berbeda dari sel-sel yang lainnya. Sel sklereid
umumnya terbentuk dari sel parenkim yang mengalami penebalan dinding. Pada tumbuhan
dewasa sklereid umumnya berupa sel-sel mati, namun adapula yang masuh hidup selama
organ yang ditempatinya masih hidup.
Sklereid dapat dikelompokan kedalam lima bentuk, yaitu:
1. Brakisklereid (sel batu), bentuknya relative berat, umunya terdapat di floem,
korteks, kulit batang, dan daging buah beberapa jenis tumbuhan, misalnya pada
Pyrus comunis.
2. Makrosklereid, bentuknya seperti batang, sering membentuk deretan tegak lurus
permukaan biji, misalnya pada kulit biji dan mesofil beberapa daun.
3. Asterosklereid, seperti bintang atau bercabang-cabang. Terutama terdapat di daun.
4. Trikosklereid, relative panjang dan bercabang, terdapat di mesofil daun.

TUJUAN

1. Mengidentifikasi jaringan koenkim (kolenkim angular, lamelar, anular, atau lakunar)


dan sel-sel pembangunnya pada berbagai jenis tumbuhan.
2. Mengidentifikasi jaringan sklerenkim (serabut dan sklereid) dan sel-sel pembangunnya
pada berbagai jenis tumbuhan.

PETUNJUK KEGIATAN

Kegiatan 5.1
Kolenkim dan sel-sel pembangunnya pada petiolus Carica papaya,batang Ageratum
conizoides

1. Buatlah sayatan melintang petiolus Caria papaya dan


2. Letakkan sayatan yang telah dibuat pada reagen anilin sulfat diatas kaca objek secara
terpisah. Satu kaca objek untuk satu jenis tumbuhan. Kemudian tutup dengan kaca
penutup secara perlahan-lahan dan amati denga mikroskop.
3. Perhatikan jaringan dan sel-sel kolenkimnya? Perhatikan bentuk, ukuran dan isi sel
nya.
4. Gambarlah jaringan kolenkim yang diamati, berikut lapisan sel-sel lain yang
mengapitnya.

Kegiatan 5.2

Sklereid dan sel-sel pembangunnya pada endocarp Cocos nucifera, batang petiolus Camellia
sp., dan batang Ageratum conyzoides, buah Pyrus communis

1. Buatlah sayatan melintang pada endocarp Cocos nucifera, petiolus Camellia sp.,
batang Ageratum conizoides, dan buah Pyrus communis.
2. Letakkan sayatan yang telah dibuat pada reagen anilin sulfat diatas kaca objek secara
terpisah. Satu kaca objek untuk satu jenis tumbuhan kemudian tutup dengan kaca
penutup secara perlahan-lahan dan amati dengan mikroskop.
3. Perhatikan serabut dan sklereidnya (bentuk sel, lumen, ketebalan dinding sel, saluran
noktah, dan jaringan yang ditempatinya.
4. Gambarlah sel serabut atau sel sklereid dari setiap bagian tubumbuhan yang diamati
brikut beberapa sel lain disekitarnya. Beri keterangan lengkap.
PERTANYAAN

1. Dimana jaringan kolenkim dari setiap organ tumbuhan tersebut di atas berada?
Apakah sel-selnya masih hidup? Bagaimana ciri-cirinya?
2. Bagaimana bentuk dan ukuran sel kolenkim pada setiap bagian tumbuhan di atas
dibandingkan sel epidermis dan sel parenkim di sekitarnya?
3. Kolenkim apakah (angular, lamelar, anular, lakunar) yang dimiliki oleh masing-
masing tumbuhan tersebut di atas? Bagaimana ciri sel-sel kolenkim tersebut
(bagaimana penebalan dinding selnya dan apakah ada ruang antar selnya)?
4. Dari setiap objek yang diamati pada kegiatan 2, apakah anda menemukan serabut dan
sklereidnya.? Bagaimana ciri yang dapat anda temukan (bentuk sel, lumen, penebalan
dinding, dan saluran noktahnya)?
5. Pada jaringan apa anda menemukan serabut dan sklereid? Apakah serabut dan sklereid
yang anda temukan berupa sel tunggal atau berada dalam kelompok-kelompok
(bergerombol)?
6. Apakah serabut dan sklereid yang anda temukan berupa sel hidup atau sel mati?
Jelaskan cirri-ciri yang dapat anda temukan untuk menyatakan bahwa sel tersebut
hidup atau mati!
7. Berikan kesimpulan ?

Anda mungkin juga menyukai