Anda di halaman 1dari 3

NAMA: ADINDA SULIS NURHALIZA

NIM: 1202060116
PENDIDIKAN BIOLOGI 1A

LAPORAN SISTEM KOLOID

A. TUJUAN

a. Untuk mengetahui sistem koloid


b. Untuk mengetahui sifat koloid dari suatu produk- produk yaitu dibuat adalah santan
c. Untuk mengetahui proses pembuatan Sistem Koloid pada santan

B. LANDASAN TEORI

Sistem Koloid merupakan suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yang
bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1-100
nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak
terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga
tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga memiliki oleh larutan,
namun tidak memiliki oleh campuran biasa (suspense). Koloid mudah dijumpai di
mana-mana: contoh susu, agar-agar, tinta, shampoo, sertaawan merupakan contoh-contoh
koloid yang dapat di jumpai sehari-hari sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem
koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam Kimia Industri karena
kepentingannya.

Koloid adalah suatu sistem campuran “metastabil” (seolah-olah stabil, tapi akan
memisah setelah waktu tertentu). Koloid berbeda dengan larutan, larutan bersifat stabil.
Sistem Koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat lain disebut emulsi. Santan
merupakan emulsi minyak dalam air alami berwarna putih susu yang diekstrak dari
endosperma (daging buah) kelapa tua baik dengan atau tanpa penambahan air. Emulsi
pada santan kelapa ditandai oleh terpisahnya Komponen lemak dan minyak, dan terjadi
koagulasi komponen santan pada kondisi suhu yang terlalu tinggi

Santan merupakan emulsi minyak dalam air alami berwarna putih susu yang
diekstrak dari endosperma (daging buah) kelapa tua baik dengan atau tanpa penambah
air. Pada skala rumah, tangga ekstraksi santan dilakukan dengan cara memeras
parutan kelapa segar yang sudah dicampur dengan air panas (hangat). Emulsi santan
relatif tidak stabil karena ukuran partikelnya relatif besar (lebih dari 1 mikron). Santan
yang didiamkan beberapa saat (5- 10 jam) akan memisah menjadi dua fase, yaitu fase
kaya air (skim) pada bagian bawah dan fase kaya minyak (krim) pada bagian atas.
Santan yang baru diekstrak pada dasarnya merupakan suatu emulsi yang relatif stabil.
Secara alami distabilkan oleh protein kelapa yaitu globulin dan albumin Serta adanya
emulsifier fosfolipida. Beberapa protein yang ada dalam fase air dari santan beraksi
dengan globula lemak dan bertindak sebagai emulsifier dengan menyelimuti
permukaannya. Ketidakstabilan yang terjadi berdasar pada kenyataan bahwa kandungan
dan kualitas protein dalam santan tidak cukup untuk menstabilkan globula lemak.

Emulsi pada santan kelapa ditandai oleh terpisahnya Komponen lemak dan
minyak, dan terjadinya koagulasi komponen santan pada kondisi suhu yang terlalu
tinggi. Oleh karena itu, perlu diteliti cara untuk mempertahankan kestabilan emulsi
santan kelapa selama proses sterilisasi, dan mengetahui kondisi proses yang optimum
yang diharapkan dapat mencegah penurunan mutu dari suatu santan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, kondisi proses pengelolaan santan kelapa
yang di optimum dengan menggunakan bahan pengemulsi yang dapat menunjukkan
tingkat kestabilan yang paling baik adalah Carboxy Methyl Cellulose ( CMC).

C. ALAT DAN BAHAN

1. Kelapa
2. Air
3. Saringan
4. Mangkuk/wadah

D. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu
2. Siapkan kelapa yang sudah diparut lalu campur kan dengan air hangat dengan
perbandingan 1:1
3. Diperas secara manual atau bisa juga dengan mesin proses
4. Saring dan masak santan E.

DATA PENGAMATAN

NO Pendiaman dalam selang waktu Keadaan

1. 30 menit Terbentuk inti santan dari air


2. 1-2 jam Pemisah antara fase air dan fase minyak (terbentuk
emulsi)

F. PEMBAHASAN

Pada proses pembuatan santan ini menggunakan cara dispersi yaitu


homogenisasi. Homogenisasi dilakukan jika zat atau campuran bahan memiliki
kandungan yang berukuran cukup besar sehingga tidak menggunakan kondisi
campuran seragam. Pada percobaan ini, di mana kandungan yang berukuran cukup
besar yang dimaksud dalam molekul lemak yang dapat terpisah dengan sendirinya
(tersuspensi) dari santan kelapa ketika dibiarkan terlalu lama akan membentuk krim.

Santan merupakan salah satu contoh dari koloid, dimana santan ini termasuk
dalam emulsi cair emulsi cair merupakan emulsi di dalam medium pendispersi cair.
Emulsi cair melibatkan campuran dua zat cair yang tidak dapat saling melarutkan jika
dicampurkan yaitu zat cair polar dan zat cair non polar. Biasanya Salah satu zat cair ini
adalah air dan zat lainnya seperti minyak. Santan jika didiamkan, tidak memisah dan
juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan tetap keruh).
Secara makroskopis campuran ini tampak homogeny. Agar Akan tetapi, jika diamati
dengan mikroskop Ultra ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel lemak susu
yang terbesar di dalam air.

Pengamatan tersebut emulsi Ini menghasilkan perubahan ukuran dan lamanya


perubahan dalam selang tertentu yang pada akhirnya akan terjadi pemisah antara fase
minyak dan fase air. Semakin kecil atau semakin lama perubahan santan yang terbentuk,
emulsi santan yang diperoleh makin dalam keadaan sediaan emulsi yang baik.
G. KESIMPULAN

Santan merupakan emulsi minyak dalam air alami berwarna putih susu yang di
ekstrak dalam endoplasma atau daging buah kelapa tua baik dengan atau tanpa
penambahan air. Santan yang didiamkan beberapa saat (5-10 jam) akan memisah
menjadi dua fase yaitu fase, kaya air (skim) pada bagian bawah dan fase kaya
minyak (krim) pada bagian atas. santan yang baru diekstrak pada dasarnya merupakan
suatu emulsi yang relatif stabil. Secara alami distabilkan oleh protein kelapa yaitu
globulin dan albumin Serta adanya emulsifier fosfolipida.

H. DAFTAR PUSAKA

Rica.2011.Koloid Dalam Santan. Onlinehttp://ricarish09.blogspot.com/2011/04/koloid-


dalam-santan-kelapa.html
Verliany. 2008.Emulsi pada
Koloid.onlinehttp://verliany.wordpress.com/2008/03/16/27

Anda mungkin juga menyukai