SEMI SOLID
Vina Anasthasia Sagita, M.Farm., Apt.
TINJAUAN PUSTAKA
• Ansel
• Farmakope
• Farmestika Dasar Kemenkes
• Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation
• Pharmaceutical Compounding and Dispensing
• IMO
• Ilmu Resep
TUJUAN
• Mengelompokkan jenis sediaan semi padat
• Memaparkan langkah-langkah peracikan sediaan semi padat berdasarkan
jenis
• Menyebutkan poin penting dalam hal peracikan sediaan semi padat
SEDIAAN SEMI SOLID
JENIS SEDIAAN SEMISOLID
1. Setengah padat :
• Unguentum
• Krim
• Pasta
• Gel
2. Lebih Padat :
• Suppositoria
• Ovula
• Sapo medicatus
• Emplastrum
FAKTOR ABSORPSI ZAT AKTIF KE
DALAM KULIT
• Sifat bahan obat :
1. bercampur homogen dgn zat pembawanya
2. tergantung konsentrasinya
3. mempunyai afinitas yg lebih tinggi pada kulit
• Sifat bahan pembawa mudah menyebar di permukaan kulit, absorpsi obat
meningkat.
• Kondisi kulit pada kulit yang luka atau stratum cornetum absorpsi meningkat,
• Tempat lesi
• Lama pemakaian
• Derajat gesekan / olesan
MEKANISME PENETRASI KE KULIT
PERACIKAN SALEP
• Jika masa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah, digolongkan sebagai
sistem dua fase (gel aluminium hidroksida). Dalam sistem dua fase, jika ukuran
partikel dari terdispersi relatif besar disebut magma (misalnya magma bentonit). Baik
gel maupun magma dapat berupa tiksotropik, membentuk semi padat jika dibiarkan
dan menjadi cair pada pengocokan.
• Gel fase tunggal terdiri dari makromolekul yang tersebar serba sama dalam suatu
cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang
terdispersi dan cairan.
1. Basis makromolekul sintetik (karbomer)
2. Basis Gom alam seperti tragakan.
• Walaupun gel-gel ini umumnya mengandung air, etanol, dan minyak dapat juga
digunakan sebagai pembawa. Contonya minyak mineral dan dikombinasi dengan
resin polietilena untuk membentuk dasar salep berminyak.
PELARUT DALAM GEL
a. Air ( hidrogel ) Misal : magma bentonit, gelatine
b. Organik ( organogel ) Misal : plastibase ( merupakan Polietilen BM rendah,
dilarutkan dalam minyak mineral, dan didinginkan secara cepat )
c. Xerogel : gel padat, konsentrat, pelarut rendah, Misal : Gom, polistiren,
gelatine kering, selulosa kering.
CONTOH FORMULASI GEL
SUPPOSITORIA
• Suppositoria adalah sediaan padat yang digunakan melalui dubur. Bentuk
torpedo, dapat melunak, melarut dan meleleh pada suhu tubuh. Bahan
dasar yang digunakan harus dapat larut dalam air atau meleleh pada suhu
tubuh.
• Bahan dasar yang sering digunakan adalah lemak coklat (Oleum Cacao),
polietilenglikol atau lemak tekawang (Oleum Shoreae) atau gelatin.
• Bobot Suppositoria
• Tujuan Pengobatan
OVULA
• Ovula adalah sediaan farmasi yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam
• vagina, biasanya untuk efek lokal.
• Bobot Ovula
• Tujuan Pengobatan
SIFAT IDEAL SUPPO DAN OVULA
• Melebur pada suhu tubuh atau melarut dalam cairan tubuh
• Tidak toksik dan tidak merangsang
• Dapat tercampur (kompatibel) dg bahan obat
• Dapat melepas obat dengan segera
• Mudah dituang ke dalam cetakan dan dapat dg mudah dilepas dari
cetakan
• Stabil terhadap pemanasan di atas suhu lebur
• Mudah ditangani
• Stabil selama penyimpanan
FORMULASI SUPPOSITORIA DAN OVULA
• Sebelum dilakukan formulasi perlu dipertimbangkan:
1. Tujuan aplikasi supositoria untuk lokal atau sistemik
2. Aplikasi lokasi di mana? (rektal. Vaginal atau uretral )
3. Efek yang diinginkan cepat atau lambat, diperpanjang atau diperlama
• Dalam pemilihan basis yang harus diperhatikan adalah kelarutan obat dalam
pembawa.
• Untuk pelepasan efektif dari basis, obat yang larut lemak/minyak sebaiknya
diformulasikan dlm basis tercampur air, sedangkan zat larut air dalam basis
minyak.
BILANGAN PENGGANTI
SUPOSITORIA DAN OVULA
1. Volume supos dan ovula dari cetakan tertentu akan selalu tetap,berat
akan bervariasi, karena bobot jenis obat berbeda dg bj basis.
2. Bj obat akan mempengaruhi jumlah basis yang diperlukan satu bagian
berat obat dg Bj sama dg basis akan mengganti (displace) volume
ekivalen basis.
3. untuk memformulasi supositoria perlu diketahui bilangan pengganti bahan
berkhasiat
BILANGAN PENGGANTI
• Bilangan pengganti adalah jumlah bagian berat obat yang menggantikan satu bagian
berat basis supositoria –ovula. Dibuat suppos/ovula, berat dengan berat 3gram (supos)
dan 5 gram (ovula).
1. Mencari bil.pengganti
a. Basis : Ol.cacao = 98% x 3 x 3 = … cetak Cera flava = 2% x 3 x 3 = … 2
b. Basis + ZA 10%
ZA : 10% x 3 x 3 = A Basis : 90% x 3 x 3 = B
c. Ol.cacao = 98% x B = … cetak Cera flava = 2% X B = … 2
2. Cari bobot rata-rata a dan b. Misal bobot rata-rata a = 2,6 ; bobot rata-rata b = 2,75
• ZA 10% : 10% x 2,75 = 0,275 Basis 90% : 90% x 2,75 = 2,475 Jadi basis yang mengisi tempat
ZA = 2,6 – 2,475 = 0,125 Maka : 0,275 ZA ~ 0,125 basis
• bil.pengganti Bila : ZA-nya 150 mg Basis = 150 mg/ 275 mg x 125 mg = 68,18 mg
• Jadi jumlah basis yang digunakan untuk satu cetakan :
• = 2,6 – 0,06818 = 2,53182
POIN PENTING SUPPO DAN OVULA