com
PENGEMBANGAN PRODUK nabati (contoh minyak kacang atau oleum arachidis) dan minyak
Pengembangan produk atau praformulasi adalah proses optimasi suatu sintetik.
obat melalui penetapan sifat kimia, fisika, farmakologi dan mikrobiologi Yang tertera dalam etiket bukan bobot tapi Unit Internasional,
dalam rangka pembuatan suatu bentuk sediaan yang dipilih agar biasanya 6 juta u.i
mantap, efektif dan aman. Bukan saja mengenai zat berkhasiatnya, − Dewasa : 600.000 unit
tetapi juga berkaitan dengan zat-zat lain. − Anak-anak : 300.000 unit
Praformulasi :Pembuatan obat atau sediaan obat dalam skala kecil. b. Streptomisin
(untuk kemudian diuji mutunya, apabila bagus, baru dilanjutkan ke Untuk TBC. Ciri-cirinya: Yang tertera di etiket bobot, misal 1 g, 5
skala industri). g, 20 g.
Skala industri :Pembuatan sediaan obat dalam skala besar dari Contoh obat suntik dengan 4 unsur adalah vitamin C injeksi, yang
sediaan yang telah dibuat dan diuji melalui proses praformulasi. mengandung : Vitain C (zat berkhasiat), Air ( Pembawa), Anti Oxidan
Tujuan dari proses praformulasi adalah membuat sediaan yang mantap Na2S2O5 (Na meta bisulfit/Na pirosulfit) sebagai zat bantu dan ampul
baik secara fisika (tidak ada endapan), kimia, mikrobiologi, farmakologi (wadah)
dan sterilitas (obat suntik).
Dalam praformulasi terdapat perpaduan dari beberapa unsur, yaitu: Dalam praformulasi dari masing-masing unsur harus diuji mutunya:
Zat Berkhasiat Zat bantu Pembawa Wadah
Zat Berkhasiat (wajib)
Zat bantu
Pembawa Uji Mutu Uji Mutu Uji Mutu Uji Mutu
Wadah (wajib)
Keempat unsur tersebut digunakan untuk membuat bentuk sediaan Pencampuran
yang direncanakan dan diuji mutunya. Namun dari 2 unsur wajib (bentuk sediaan yang direncanakan)
tersebut dapat diciptakan suatu bentuk sediaan obat.
Contoh sediaan yang mengandung 2 unsur: Uji Mutu
a. Prokain Penisilin G atau Benzil Prokain Penisilin.
Dikemas dalam vial dan disajikan dalam bentuk serbuk, karena Uji Mutu
prokain Penisilin G jika dilarutkan dalam air atau disajikan dalam
bentuk larutan atau suspensi dalam air dapat terurai dengan Produksi skala industri
adanya inti β-Laktam.
Kecuali jika disajikan dalam bentuk suspensi dengan pembawa Uji Mutu
minyak (Penisilin oil). Minyak yang biasa digunakan adalah minyak
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 1/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 2/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Untuk obat suntik kadar yang digunakan 10%, maka dari itu harus 3. Bentuk Suspensi (zat padat yang terdispersi secara homogen dan
ditentukan kadarnya dengan cara: Argentometri (untuk Ca) dan halus dalam cairan pembawa dengan penambahan zat suspending
kompleksometri (untuk Cl). agent/pengental)
Norit / karbo aktif / Carbo adsorben Air/Minyak non-parenteral oral
Berfungsi untuk membuat air bebas pirogen pada pembuatan larutan Obat luar
infus (merupakan metode konvensional). Dosis 0,1-0,3%. Parenteral
Pada norit yang diperiksa bukan kadarnya tetapi kemampuannya. 4. Emulsi (2 Zat cair yang tidak tercampur menjadi tercampur
Caranya: homogeny dengan penambahan emulgator)
Norit (g) + antipirin (g) + H2O, dimasukkan ke dalam erlenmeyer, lalu Minyak non-parenteral oral
kocok, saring, (ada antipirin dalam jumlah berlebih). Kemudian Obat luar
ditetapkan kadarnya secara iodometri. Kemudian dapat diketahui parenteral
kadar carbo yang diserap. Cat:
Antipirin awal-Antipirin sisa = Antipirin yang diserap − Minyak murni tidak boleh untuk injeksi IV, tapi emulsi M/A
Cara pembuatan air bebas pirogen: dengan emulgator lesitin boleh sebagai injeksi IV
Panaskan air dalam erlenmeyer, lalu didihkan. Masukkan Carbo − Emulsi dalam bentuk sediaan untuk parenteral adalah untuk
adsorben ke dalam erlenmeyer, lalu biarkan mendidih ± 15 menit, tujuan makanan bagi orang yang tidak sadar/tidak makan contoh:
lalu saring dalam keadaan panas agar carbo adsorben tidak lecitin, polostalo.
mengendap. − Emulsi dalam betuk oral, contoh : Scott emulsion (baik untuk
anak 1 th).
Penya jian zat berkhasiat: Sebelum perang dunia ke-II, digunakan untuk pengobatan TBC,
1. Larutan sejati (zat terlarut sempurna dalam cairan pembawanya dan dengan cara:
terlihat jernih tanpa partikel-partikel). o Istirahat di sanatorium
Air/Minyak non-parenteral oral o Minum Scott emulsion karena di dalamnya terkandung minyak
Obat luar ikan. Dalam minyak ikan ada faktor yang tidak tersaponifikasi
Parenteral dan mempunyai daya menyembuhkan luka pada penyakit TBC.
2. Bentuk Padat non parenteral oral
Obat luar 5. Setengah padat salep mata/kulit
Parenteral (mis : inj PP) Krim
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 3/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
H H
N CH CH
H H N A Apoteker ISTN Angkatan XIX
Kovale
poteker ISTN Angkatan XIX 3 .. 3
H+ +n
Cl-
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 4/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 5/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 6/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 7/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
− Sinkonidin : tidak berkhasiat secara spontan, kadar Na2S2O5 berkurang artinya jika Na2S2O5 akan
C CH2 dipakai ditetapkan dulu kadarnya secara Iodometri.
H
H
C N
OH A Apoteker ISTN Angkatan XIX
poteker ISTN Angkatan XIX
N
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 8/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Uji Mutu: Eritrosit pecah (Hemolisis)
Sesuai monografi FI/ seperti zat berkhasiat Eritrosit dalam lingkungan hipotoni, air yang diluar masuk ke dalam
Perhatikan zat bantu yg kadarnya berubah selama penyimpanan eritrosit akibatnya eritrosit pecah, dan tidak dapat kembali seperti
setelah dipakai (carbo asorbens, Na2S2O5) semula. Hal ini disebut Hemolisis.
Contoh:
Norit/Carbo adsorben untuk menghilangkan pirogen kadar 0,1-0,3 Cara Perhitungan Isotoni
ditentukan aktivitasnya. a. Cara ekivalensi NaCl
Asasnya: Pirogen yang ada dalam air apabila ditambah carbo akan Bobot NaCl dalam gram yang mempunyai tekanan osmosis yang sama
diadsorpsi (diserap) sehingga filtrat akan bebas pirogen. dengan tekanan osmosis 1 gram zat tertentu.
Penetapan Aktivitasnya:
Dalam erlenmeyer ada air, carbo adsorben + antipirine (g) lalu dikocok
akibatnya antipirin akan diserap oleh carbo, lalu disaring. Dalam filtrat BM: bobot maksimum
ada antipirine yang tidak diserap / berlebih, lalu ditentukan PK L : nilai yang menunjukkan pecahan ion + atau –
antipirine secara Iodometri. Contoh:
Peran Zat Bantu: Dik: zat A : 200 mg/10 ml (0,2 g) dalam 50 ml E=0,12
1. Zat Pengisotonis Dit: berapa NaCl yang dibutuhkan?
Misal: NaCl, Glukosa, NaNO3, dll Jwb:
Isotonis: ∞ 0,9% NaCl 0,2 g x 0,12 = 0,024 g (Zat A mempunyai osmosis 0,024)
Hipertonis : > 0,9% NaCl 0,9 g
x50ml = 0,45 g
Eritrosit (sel darah merah) 100ml
0.45g-0,024g = 0.426 g NaCl yang harus ditambahkan agar sediaan
Eritrosit mengkerut (plasmolisis) ini isotonis.
Sel darah merah / eritrosit di dalam lingkungan yang hipertonis,
akibatnya air yang ada di dalam eritrosit keluar, kemudian eritrosit Nilai L
akan mengkerut, apabila eritrosit kembali ke suasana isotonis, maka 1) Non elektrolit : L=1,9 (sakarosa)
akan
Hal inikembali
disebutseperti semula.
fenomena Plasmolisis. 2)
3) Elektrolit lemah
Uni-uni valen : L=2,0 (asam
elektrolit : L=3,4sitrat,
(KCl) basa efedrin)
4) Uni-di valen elektrolit : L=4,3 (Na2CO3)
Hipotonis : < 0,9% NaCl 5) Uni-tri valen elektrolit : L=5,2 (Natrium sitrat)
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 9/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Bobot Adrenokro
3
NaCl m
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 10/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 11/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Farmasi Industri Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
b. Sterilisasi dg uap air mengalir, ditambahkan klor kresol Antioksidan : Na2S2O5, Na2SO3, NaHSO3, tioureum, α-tokoferol,
0,2% NDGA, propil galat, glukosa, vit C
c. Pembuatan secara aseptik Na2S2O5 dan NaHSO3 jika dibuka kemasannya akan melepas gas
Zat berkhasiat tidak tahan pemanasan sehingga tidak bisa SO2 dan pH nya dibawah 7, sedangkan Na2SO3 tidak melepaskan
sterilisasi akhir, dimana zat berkhasiat disterilkan diawal gas SO2 dan pH nya diatas 7
dengan gas etilen oksida (dg cara sterilisasi yg sesuai)
Zat-zat lain yang tahan pemanasan, disterilkan dg kalor 6. Zat pensuspensi
Campur dan tambahkan pengawet fenol 0,5% CMC Na, gom arab, HPMC, Aluminium monostearat
Lakukan 4 kali penyaringan :
• Kertas saring wathman no 1 7. Pelarut campur
• Penyaringan dengan G3 (glass masir) Sol Petit
• Disaring dg filter membran 0,12 µm (dibuat Gliserin 350 Propilen glikol Propilen glikol 40%
dari ester selulosa asetat) Etanol 95% 260 Benzil alkohol Etanol 95% 10%
• Disaring dg filter bakteri 0,02 µm. H2O ad 1000 H2O H2O 50%
Contoh : Fenobarbital dalam air terurai, dalam sol petit tidak
terurai.
Pengawet
− Sediaantidak bolehtunggal
IV dosis ditambahkan
> 15 mlapabila:
− Suntikkan kedalam susmsum tulang belakang (intra tekal, intra Pernyataan kadar obat suntik :
sisternal, peridural, intra lumbal), intra kardial, intra okular, 1. Bobot/volume
intra arterial. (dapat mengakibatkan meningitis aseptik) 2. Bobot
3. Unit internasional
Pengawet yg biasa digunakan fenol 0,5%, ortokresol 0,5%, klor 4. Persen
kresol 0,2%, klor butanol 0,5%, fenil merkuri nitrat 0,001-0,002%,
nipagin 0,15%, nipasol 0,05%, benzyl alkohol 2% Pernyataan kadar elektrolit :
1. Per 1000 ml: ……… g
4. Anesteetika lokal 2. mEq/l
Lidokain HCl (Prokain HCl) mEq = valensi x mMol x jumlah ion/atom/mol
Bobotzat (mg )
mMol =
5. Stabilisator BM
3. mOsm/l atau …… g/100 ml
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 12/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Farmasi Industri Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 13/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Farmasi Industri Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
Catt:
Alat yang digunakan dalam pembuatan air dari penukar ion: Aquadem hasil dari penukaran ion tidak boleh untuk sediaan
a. Two bed obat suntik karena masih terdapat:
Zat yang tidak terionisasi (yang lewat dalam penukaran ion
karena zat tersebut tidak mempunyai muatan)
Jasad renik
Debu.
Aquadem bisa digunakan, asal ke3 zat tersebut dihilangkan
dengan cara:
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 14/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 15/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 16/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 17/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Farmasi Industri Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
Kaca tipe ini merupakan kaca yang paling mahal dan bagus Wadah ditumbuk /dihancurkan sampai halus, kemudian
Contoh: alat-alat gelas lab pyrex. diayak dengan pengayak yang cocok. Hasil ayakan diambil
secukupnya (beberapa gram) dan ditambah air kemudian
2. Tpe II = Kaca soda kapur terolah dipanaskan diautoklaf (tujuannya untuk pelepasan Natrium
Rumus = 2(Na+ gelas-) + SO2 (gas) + ½O2 + H2O(uap) 500oC 2(H+ supaya masuk dan diserap air). Dinginkan, selanjutnya air
-
gelas ) + Na2SO4 jumlah tertentu dititrasi dengan asam (H2SO4 0,02 N)
Tipe uji = ketahanan terhadap air untuk mengetahui jumlah basa / Na yang dilepaskan oleh
Batas ukuran (ml) : 100 atau kurang, diatas 100 serbuk kaca tersebut.
ml 0,020 N asam = 0,7 (100/kurang); 0,2 (diatas 100).
Kaca tipe II dipakai untuk ampul karena murah. 2. Surface / Whole Container Test (untuk uji ketahanan
terhadap air)
3. Tipe III = kaca soda kapur Surface yaitu bagian permukaannya saja / bagian dinding
Rumus = SiO2 75%; Na2O 15%; CaO 10%. yang bersentuhan dengan air.
Tipe uji = kaca serbuk Cara:
Batas ukuran (ml) : semua Wadah utuh tidak diserbuk, diisi dengan air suling ditutup
ml 0,020 N asam : 8,5 dengan aluminium foil, dipanaskan di autoklaf (agar Na +
Kaca tipe III merupakan tipe kaca yang paling jelek melarut ke dalam air), dinginkan. Selanjutnya air tersebut
kualitasnya untuk dibuat ampul karena banyak Na+ yang dalam volume tertentu dititrasi dengan asam sulfat untuk
dilepaskan dan tidak memenuhi syarat. mengetahui jumlah alkali/Na+ yang dilepaskan oleh dinding
wadah kaca tadi.
4. NP (non parenteral) = kaca soda kapur untuk penggunaan
umum 3. Dengan indikator Merah-metil-asam (FI III)
Tipe uji = kaca serbuk Cara:
Batas ukuran (ml) = semua Wadah diisi dengan merah metil yang diasamkan dan
ml 0,020 N asam = 15,0 ditutup dengan aluminium foil, dipanaskan diautoklaf,
Jumlah asam sulfat tergantung banyaknya volume didinginkan, dan dilihat warnanya berubah / tidak. Apabila
+
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 18/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Farmasi Industri Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
Catt: Kaca tipe III paling jelek maka dibuat kaca tipe II
terolah, banyak Na+ yang dilepaskan yang akan: ∗ Pembuatan Blow-fill-seal :
− Menguraikan/mengganggu zat berkhasiat Blow : dialirkan udara steril ke dalam wadah plastik
− Terjadi pengendapan. Fill : Dimasukkan larutan steril bebas pirogen
Seal : tutup
Uji pelepasan alkali kaca tipe II tidak dilakukan menurut Jadi : Granul plastik dipanaskan, meleleh, dituang ke dalam
Powdered Glass Test sebab pada kaca tipe II wadah (kaca) tidak cetakan dengan tiupan, isi, tutup, dinginkan, lalu lepas dari
diserbuk karena Natrium yang ingin diketahui adalah Na yang cetakan.
terdapat di dalam wadah.
∗ Uji mutu:
Cara pengolahan gelas tipe III menjadi tipe II: − Ekstraksi:
+
∗ Kaca/gelas tipe II yang terdapat Na dialirkan gas SO2 + O 2 + Amoniak, Sulfat, Logam berat, sisa penguapan,
H2O di dalam suhu 500oC sehingga Na+ yang diikat menjadi reduktor.
Na2SO4 Kejernihan, sisa pemijaran
∗ Bilas dengan air untuk menghilangkan Na2SO4 Bau, rasa, dan pH
2(Na+ gelas-) + SO2(gas) + ½ O2 + H2O 500oC 2(H+ gelas-) + Uji busa
Na2SO4 − Uji biologi:
Wadah diisi dengan larutan NaCl, etanol + NaCl (1:20),
II. Plastik PEG 400, minyak nabati, kemudian disuntikkan pada
∗ Ujud plastik: tikus : I.V, I.C, I.P.
− Senyawa polimer sintetik berbobot molekul tinggi Strip plastik ditanam dalam otot kelinci.
− Cair bila dipanaskan, padat pada suhu kamar. − Uji Absorpsi (Contact test)
∗ Guna: Wadah diisi dengan larutan zat pengawet, NaCl,
− Wadah larutan infus (“blow-fill-seal”) / ampul eritrosit kemudian larutan diperiksa.
− Kantong penampung darah asal transfusi. Wadah diisi dengan ester + H 2SO4 (sisa penguapan dari
− Alat suntik (disposibel syringe) campuran ini diperiksa).
− Botol plastik (tablet,dll)
− Tube krim/salep − Uji Fisika khusus
Porositas terhadap udara/uap air/mikroba/kerapuhan.
− Selang plastik (IV)
− Strip dan blitser packing.
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 19/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Farmasi Industri Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
Untuk menguji kejernihan wadah plastik (pada lautan infus) - Bahan karet untuk tutup vial karet (diameter, kaki) (sintetik)
digunakan alat coulter counter
Caranya : ∗ Uji Mutu:
Diuji menggunakan 20 wadah plastik dibuka kemudian • Ekstraksi hasil refluks/otoklaf diperiksa: Sisa penguapan,
isinya dimasukkan kedalam coulter counter kejernihan, rasa, bau, klorida, logam berat, amoniak,
reduktor, oksidator, warna, pH: 5,2-7,0, Sulfida
Cahay Volatil/larut.
a ‘ Detekt • Uji Fisika kualitas karet:
or
Fragmentasi : jumah partikel dihitung (3 per t.v.k)
Self-seability (dengan alat suntik/piercing machine)
Maksimal hanya boleh ada 5 kotoran yang terbaca Menutup diri sendiri (Self-seability)
Jika lebih dari 5 maka sediaan tidak memenuhi syarat Vial dengan larutan didalamnya ditusuk dengan alat
kejernihan. suntik, jangan sampai ada cairan yang keluar
III. Aluminium /menyemprot karet segera menutup setelah alat
∗ Guna : suntik dicabut
− Tube untuk sediaan setengah padat (salap/krim) tebal 0
Ageing test (70 C = 168 jam)
− Tutup vial aluminium (diameter, tebal, panjang kaki) Closure Integrity test (dengan Natrium fluoresen)
− Strip dan blister packing (aluminium-foil) tebal Tidak ada hubungan dengan karet tapi dengan alatnya.
− Sachet (serbuk atau cairan) Apakah mesin menutup denganbaik/tidak
− Menutup lubang alat gelas sebelum disterilkan Jika tekanannya kurang, mungkin akan ada celah antara
(erlenmayer) karet & bibir vial, sehingga saat ditutup aka nada celah
∗ Tutup vial aluminium tergantung daritebal karet & menyebabkan isi vial bisa tumpah. Jadi mesin harus
1. Tebal aluminium jangan tebal (mahal)/tipis (mudah diatur seemikian rupa sehingga saat menekan tutup
dilepas), harus disesuaikan karet benar-benar rapat.
2. Panjang kaki tutup vial aluminium Nb. Pencegahan adsorpsi pengawet oleh t.v.k
t.v.k. + pengawet + H2O otoklaf (1150-1160C 30’ atau 1210=15’)
IV. Seng
Tutup botol ulir yang diseal (garis tengah, tebal, panjang kaki) KOTAK DAN ETIKET
∗ Kotak : tebal karton : a. etiket dicetak
Addendum b. etiket ditempel
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 20/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Farmasi Industri Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
untuk sediaan suspense, vial, botol sirup, tubedsb 3. Cahaya UV (254 dan 366 nm) + cahaya biasa
∗ Etiket 4. Oksidasi Aliran O2
Kejelasan, cukup besar
Tidak luntur 4 Jenis penguraian:
∗ Nomor registrasi, nomor bets 1. Hidrolisis oleh : H2O, H3O+, OH-, PH
2. Oksidasi : O2
STABILITAS OBAT 3. Fotolisis : UV dan sinar tampak
4. Katalisis oleh : Fe2+, Fe3+, Cu2+, Ca2+, dst.
Sediaan apapun yang dibuat, harus diuji stabilitas obatnya. Apabila
disimpan dalam suhu kamar, maka terurainya zat tersebut dalam jangka A. Uji Stabilitas terhadap suhu, terbagi menjadi 2:
waktu sekian bulan/tahun. 1. Isoterm = suhu sama
Stabilitas kimia, fisika, farmakologi dan bakteriologi masalah Caranya: Menggunakan 3 suhu dan 3 oven uji : 60 oC, 80oC, dan
penting dalam pengembangan obat. 100oC. Pada waktu-waktu tertentu ditentukan kadarnya (kadar
Dipengaruhi oleh: awal diketahui).
− Kalor, cahaya, oksigen, lembab, pH (pelarut) dan zat bantu 2. Non isoterm = suhu tidak sama
− Hidrolisis ester dan amida Caranya: Menggunakan satu oven.
Cara deteksi stabilitas zat padat (kualitatif), antara lain: T : 60oC setelah 2 minggu ditentukan stabilitasnya
− KLT : Antalgin (4-metil aminoantipirin) T : 80oC setelah 2 minggu ditentukan stabilitasnya.
− Analisis thermal (dikloksasilin X asam stearat) T : 100oC setelah 2 minggu ditentukan stabilitasnya.
Azas uji: zat yang belum /sudah terurai.
Dibuat secara kecil-kecilan 50 ampul untuk menguji stabilitasnya,
Kondisi diperberat untuk menetapkan Stabilitas Obat disimpan pada suhu kamar, tetapi waktunya sangat lama , sehingga
Uji Pelaksanaan dilakukan penyimpanan pada suhu yang ditingkatkan (oven),digunakan 3
1. Zat padat oven dengan suhu yang berbeda.
− Kalor dan kelembaban 4,20,30,37oC,37oC/75%RH,50,75oC
− Adsorpsi lembab 30,45,60,75,dan 90% RH pada suhu K Misalnya : suhu 600, 750, 900C
Segi fisika Ball milling
2. −Larutan air Suhu
pH o
1,3,5,7,9(dan 11) pada suhu kamar 37 C Waktu/minggu 600 750 900
refluks dalam 1 N HCl dan NaOH 0
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 21/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Farmasi Industri Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
t Uji
1. Stabilitas pada suhupada
Sediaan disimpan yangsekurang-kurangnya
ditinggikan (Elevated
3 temperature test):
suhu yang berbeda
t ½ = waktu yang diperlukan untuk menguraikan zat tersebut
menjadi setengah dari zat awalnya. (tetapi konstan /isoterm).
2. Pada waktu tertentu kadarnya ditetapkan
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 22/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Farmasi Industri Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
2,303 RT
Ea
log K 2 = log A − Aspirin adalah ester (senyawa organik + alkohol)
2,303 RT
Aspirin disimpan dalam jangka waktu lama (bertahun-tahun)
K 2 Ea T 2 − T 1 akan terurai menjadi asam asetat + asam salisilat.
log = =
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 23/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 24/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Farmasi Industri Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 25/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
Farmasi Industri Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
Golongan sulfit (0,1%) : - Na2S2O5 = Na pirosulfit/Na Edta-Na2 (0,1%), asam sitrat (0,02-1%), asam tartrat
metabisulfit (0,002-1%).
- NaHSO3 = Na bisulfit/Na NB: Penetapan kadar zat berkhasiat tidak terganggu oleh
hidrogen sulfit antioksidan.
- Na2SO3 0,1%= Na sulfit
Ket : Na2S2O5 dan NaHSO3 jika wadahnya dibuka akan D. Fotolisis
mengeluarkan gas SO2 secara spontan, sehingga harus Cahaya[Cahaya matahari: 290-780 nm. UV antara 290-320 nm
ditentukan dulu kadarnya (cara iodometri karena SO2 (=0,2% dari cahaya matahari) fotolisis] mengkatalisis oksidasi,
bereaksi dengan iodium). untuk sebagian juga hidrolisis.
Na2SO3 tidak melepaskan gas SO2. Energi yang dimiliki cahaya: E = h.D
Na2S2O5 dan NaHSO3 dilarutkan dalam air pH nya h : konstanta Planck (6,625 x 10-27erg/detik)
dibawah 7, sedangkan Na2SO3 dilarutkan dalam air pH D : Frekuensi radiasi (H2/detik) (c/λ)
nya diatas 7. Jenis Λ (nm) E (Kcal.mol-1)
Apabila dalam persediaan tidak ada Na 2S2O5 & NaHSO3 1. UV 50-400 286-72
dapat digunakan Na2SO3 dengan syarat pHnya 2. Cahaya tampak 400-750 72-36
diturunkan sampai dibawah 7. 3. IR 750-10.000 36-1
Na2S2O5 sebagai stabilisator dari vitamin C, lidokain, Keterangan:
NOR Adrenalin. − Akibat 1 : elektron di kulit luar terlepas, mol.vibrasi,
Contoh lain yang larut dalam air: Na Formaldehid memutuskan ikatan kimia (radikal bebas).
Sulfoksilat 0,1% tioureum, vit C. − Akibat 2 : mol.vibrasi
− Akibat 3 : mol. Bergerak dan rotasi
Larut dalam minyak
Propil-, oktil- dan dodesil-gallat (0,1%), BHA (Butil Akibat absorpsi radiasi elektromagnetik:
Hidroksinol) (0,02%), NDGA (0,01%), α, γ, dan δ 1. Mol. Yang mengabsorpsi pecah (terurai)
tokoferol (0,01-0,1%). 2. Energi diretensi hingga saat digunakan secara kimia atau
Minyak suatu media yang sangat sulit terjadinya ditransfer ke mol. Lain yang mungkin saja diuraikan
3. Energi diubah menjadi kalor tanpa reaksi
oksidasi sehingga antioksidan tidak digunakan. 4. Mol. Yang menyerap membebaskan cahaya dengan panjang
Senyawa pengkhelat gelombang yang berbeda (fluoresensi/fosforesensi) tanpa
terjadi penguraian.
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 26/34
5/16/2018 Catatan PakBenny-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 27/34
5/16/2018Farmasi Industri Catatan PakBenny -slidepdf.com
Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
Katalisator (H3O+ & OH- Zat pengawet untuk minyak (bukan media baik untuk
>> pH), kekuatan ion pertumbuhan jasad renik):
(kekuatan ion naik, maka Contoh: Benzil alkohol 2%, Kloreton 4%, Fenol 0,5%, Kresol
t ½ turun) dan pengaruh 0,3%, Klorkresol 0,1%.
cahaya. OH
CH3 C OH
A Apoteker ISTN Angkatan XIX
CH
poteker ISTN Angkatan XIX
3
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 28/34
5/16/2018Farmasi Industri Catatan PakBenny -slidepdf.com
Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
- Mempunyai
lemah daya anestetik lokal
5. Fenil merkurinitrat 0,001-0,002% (BP)
- Tahan pemanasan HgNO
- Bila teroksidasi (benzaldehida :
- tto dengan halida, asam, logam 3
dest dulu)
berat, reduktor 9. Asam sorbat CH3 H H
- Ada juga :
fenilmerkuriborat/asetat H H COOH
Catatan:
Antaraksi antara pengawet dengan zat tertentu:
− Paraben + Tween 80 = menurun
− Fenol + Tween 80 = menurun
6. Nipagin (metil paraben ) 0,15% OH
− Setil piridium klorida (amon kuartern) + Tilosa = menurun
- Larut dengan pemanasan − Asam sorbat + PEG 4000/6000 =menurun
- Untuk obat tetes mata, krim − Benzilalkohol/kloreton + tilosa=menurun
- Biasanya dikombinasi dengan − Kloreton + Tween 80 =menurun
O
Nipasol C − Kresol + Kinin HCl = menurun
- Tunggal berkhasiat terhadap O CH3 pH meningkat + menurun, suhu meningkat=meningkat,
OH penambahan garam anorganik=meningkat
kapang
Uji aktivitas zat pengawet:
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 29/34
5/16/2018Farmasi Industri Catatan PakBenny -slidepdf.com
Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 30/34
5/16/2018Farmasi Industri Catatan PakBenny -slidepdf.com
Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 31/34
5/16/2018Farmasi Industri Catatan PakBenny -slidepdf.com
Farmasi Industri
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
- *)
g. Ukuran partikel serba sama (Polimorfisme >> bioavailabilitas >> Krim
syringe-ability dipengaruhi)
h. Zat padat terflokulasi (floculated) >> struktur endapan longgar *)
NB: Deflokulasi atau non flokulasi : struktur padat Jumlah jasad renik dalam krim maksimal 10 5 per g
(“Kumpulan Peraturan perundang-undangan Bidang kosmetika, Alat
kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah tangga”, Ditjen
Suspensi
bermutu:dengan pengocokan ringan = homogen
Rekonstruksi POM,Depkes RI).
Mudah dituang/disedot dengan alat suntik
Ukuran dan bentuk kristal stabil Ikhtisar Uji Mutu Bentuk Sediaan:
Bentuk sediaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Khusus no .(3)
Bioavailabilitas baik
1. Aerosol - − 41o,51o,61o=12mggu
Memenuhi syarat kadar 51o,61o,71o,81o=idem
2. Ampul − − −
3. Krim, salep, - − − 41o,51o,61o=idem
pasta, gel
STABILITAS FASE SETENGAH PADAT (SEMI SOLID) 4. Dragee:
- Khusus - − − 41o,51o,61o,71o,81o=sda
1. Salep: mata, kulit - Normal - − − 21oC/52%,31oC/70%=sda
2. Krim (M/A) 5. Granul
/serbuk - − − Spt no 4
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 32/34
5/16/2018Farmasi Industri Farmasi
Catatan PakBenny Industri
-slidepdf.com
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
3. Penampilan, bau, pH, pengawet zat, kadar zat (zat pengawet diuji
Ket: seperti zat berkhasiat)
(1) Uji pengaruh cahaya, pada penyinaran dengan lampu xenon selama 4. spt no.2
24 jam
(2) Uji pengaruh suhu rendah, disimpan pada -10oC selama 4 minggu d) Dragee (normal, khusus):
(4) Uji
(3) Uji reaksi kinetika,
pengaruh semua suhu,
perubahan menggunakan
disimpanreaksi
pada kinetika
4oC-41oC selama 4 1. Penampilan, penguraian
3. Penampilan, disintegrasi,zat
disolusi, keragaman bobot, penguraian
minggu (kenaikan suhu setelah 24 jam). zat, kadar zat.
(5) Uji pengaruh kelembaban, disimpan pada 21 oC/60%; 26oC/65%; 5. Penampilan, disintegrasi, disolusi, keragaman bobot, kekerasan
31oC/70% hingga bobot tetap e) Granul/serbuk:
(6) Uji susut bobot, disimpan (tegak lurus dan terbaring) pada 51 oC 1.seperti 4.1
selama 12 minggu. 3. Penampilan, disintegrasi, disolusi, susut pengeringan, penguraian
zat, kadar zat.
Pengamatan Uji Mutu: 5. Penampilan,susut pengeringan, disintegrasi, disolusi.
a) Aerosol:
2. Penampilan, rekonstruksi, ukuran partikel (suspensi) f) Kapsul (keras, lembek):
3. Bau, katup, penampilan, rekonstruksi (suspensi), pH, penguraian 1. Penampilan kapsul
zat, kadar 3. Penampilan, susut pengeringan, penguraian zat, kadar zat.
4. Penampilan, rekonstruksi, ukuran partikel. 5. Penampilan,kelenturan, disintegrasi, disolusi, keragaman bobot.
6. Kehilangan bobot.
g) Cairan, sirop, tetes, tingtur:
b) Ampul: 1. seperti 4.1
1. Penampilan, penguraian zat 2. Penampilan, kejernihan
2. Penampilan, kejernihan 3. Penampilan, pH, Penguraian zat, kadar zat (zat pengawet diuji
3. Penampilan, kejernihan, pH, isotoni (bila ada), penguraian zat, seperti zat berkhasiat).
kadar zat.
h) Serbuk:
c) Krim, salep, gel, pasta, emulsi: 3.Penampilan, susut pengeringan, penguraian zat, kadar zat, sifat
2. Penampilan, homogenitas, konsistensi/viskos, ukuran partikel. tabur.
5. Penampilan, sifat tabur, tambahan bobot, atau susut.
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 33/34
5/16/2018Farmasi Industri Farmasi
Catatan PakBenny Industri
-slidepdf.com
Prof. Benny Logawa Prof. Benny Logawa
http://slidepdf.com/reader/full/catatan-pak-benny 34/34