PORTOFOLIO
PRAKTEK KERJA BIDANG PEDAGANG BESAR FARMASI
Foto 4X6
LEMBAR PENGESAHAN
(Apt. Arya Maulana Jatmiko., S.Farm) (Dr. Apt. Arba Pramundita Ramadani)
bukti pembayaran penerimaan negara bukan pajak, serta pemenuhan dokumen teknis
yang meliputi izin usaha, denah lokasi dan layout bangunan sesuai dengan izin usaha,
SIPA, daftar produk yang akan didistribusikan, struktur organisasi, daftar personalia,
daftar kelayakan dan peralatan, ringkasan SOP/POB, dan dokumen self assessment.
2. Perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai di PBF.
Pada PT. Bintang Maahir Santosa, pengadaan dilakukan dengan metode konsumsi
yaitu dengan melihat pembelian pada periode sebelumnya. Laporan pembelian obat,
alat kesehatan atau barang medis habis pakai ini dapat dilihat pada Sistem Informasi
Manajemen (SIM) yang dimiliki oleh PT. Bintang Maahir Santosa. Sedangkan untuk
sistem pengadaan alat kesehatan tertentu seperti masker, spuit, handscoon, dan
lainnya dilakukan dengan sistem broker atau dipesan ketika ada yang order.
3. Alur penyimpanan dan evaluasi penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai.
Alur penyimpanan dimulai pada saat barang diterima dari supplier, ketika barang
datang langsung diletakkan pada area karantina sembari dicek keseuaian dengan
faktur mengenai tujuan barang, jenis, jumlah, kondisi fisik, nomor batch dan tanggal
kadaluarsa tidak kurang dari 1 tahun. Setelah dilakukan pengecekan dan semua aspek
sesuai dan dalam kondisi baik, maka barang-barang akan diletakkan pada masing-
masing gudang yang sesuai jenis obat nya. Pada PT. Bintang Maahir Santosa terdapat
5 bagian gudang yang menyimpan jenis obat yang berbeda-beda dan 1 gudang alat
kesehatan. Gudang 1 berisi multivitamin, obat tradisional, jamu, obat tradisional,
fitofarmaka, dan permen. Gudang 2 berisi obat herbal, Obat-obat tertentu, dan obat
prekursor. Gudang 3 berisi aromaterapi, minyak, balsem, koyo, kosmetik, dll. Gudang
4 merupakan gudang untuk obat dengan penyimpanan pada suhu dibawah 25ºC
seperti injeksi, suppositoria, dan vitamin. Sedangkan gudang 5 berisi obat-obat
generik dan obat paten yang diletakkan berdasarkan produsen nya.
Untuk sistem evaluasi penyimpanan pada gudang miliki PT. Bintang Maahir Santosa,
dilakukan dengan mencatat setiap pengambilan obat atau alat kesehatan pada kartu
stok. Setiap petugas yang melakukan pengambilan wajib mencatat tanggal, nama
outlet yang dilayani, nomor batch, jumlah yang diambil, saldo yang tersisa dan tanda
tangan. Untuk evaluasi rutin akan dilakukan stok opname setiam 3 bulan sekali, yang
mana stok opname akan dilakukan oleh apoteker penanggung jawab melalui Sistem
Informasi Manajemen (SIM) dan menyesuaikan dengan jumlah yang tertulis pada
kartu stok.
4. Fungsi dan komponen faktur berbagai jenis golongan obat dan hubungannya dengan
stok barang, alur pelayanan dan gudang.
Pada PT. Bintang Maahir Santosa faktur dikelompokkan berdasarkan golongan obat,
yaitu OOT, prekursor dan reguler. Pada faktur terdapat beberapa komponen seperti
alamat pemesan yang akan membantu pihak ekspedisi dalam pengiriman. Kemudian
pada faktur terdapat nama obat, jumlah obat, harga sebelum ppn, nomor batch dan
tanggal kadaluarsa, masing-masing komponen ini akan mempermudah pihak admin
dan pihak gudang dalam melalukan pengecekan stok serta pengambilan barang.
Komponen ini juga yang akan menjadi penunjuk jika terjadi kesalahan dalam
pengiriman barang pada pemesan, yang mana melalui faktur dapat dilakukan
penelusuran dimana letak kesalahan terjadi dan outlet mana yang terlibat. Karena
faktur dibuat sesuai dengan golongan obat, pihak gudang akan lebih mudah dalam
pola pengambilan sesuai dengan bagian gudang mana letak obat tersebut, seperti
contoh untuk faktur yang berisikan OOT dan prekursor maka pihak gudang langsung
menuju ke bagian gudang 2.
5. Proses pengiriman obat dari PBF ke mitra sarana kesehatan.
Proses pengiriman dimulai pada saat faktur diterima dan dikelompokkan berdasarkan
jarak, pada PT. Bintang Maahir Santosa dikelompokkan dengan menggunakan kode
keranjang. Keranjang merah dengan kode CITO 1 merupakan daerah terdekat
meliputi daerah Sleman, Bantul, kota Yogyakarta dan Kulon Progo. Keranjang merah
dengan kode CITO 2 yaitu daerah Magelang, Wonosari dan Gunung Kidul.
Keranjang biru untuk pemesan yang berada diluar kota. Kode keranjang ini
menentukan prioritas barang yang harus segera dikirimkan, karena pada PT. Bintang
Maahir Santosa untuk pemesan di dalam PT. Bintang Maahir Santosa harus segera
dikirim pada hari yang sama pada saat pesanan masuk. Setelah barang-barang yang
diminta sudah disiapkan sesuai dengan faktur mulai dari jenis, jumlah dan nomor
batch serta kondisi barang dalam keadaan baik dan layak untuk didistribusikan, maka
beberapa menu yang tidak terbuka seperti master, laporan keuangan, hutang dan
piutang.
Kemudian submenu laporan yang memuat tentang laporan meliputi nota penjualan
dan penjualan barang. Pada submenu nota penjualan terdapat filter seluruh, cash,
credit, konsumen dan disesuaikan dengan tanggal serta terdapat data jumlah faktur
dan total penjualan, sedangkan pada submenu penjualan barang terdapat filter
seluruh, konsumen, pernama barang dan terdapat data jumlah unit.