OLEH:
PADANG
2023
1. Ahmad seorang apoteker yang baru saja disumpah bermaksud mendirikan sebuah apotek,
dalam usulan studi kelayakannya ahmad membutuhkan dana RP 400.000.000,- untuk tanah
dan bangunan RP 100.000.000,- untuk model kerja (kas, bank dan barang) dengan proyeksi
laporan pada tahun 1 sebagai berikut:
Penjualan : RP 800.000.000,-
Harga Pokok Penjualan (HPP) : RP 640.000.000,-
Biaya Usaha : RP 60.000.000,-
Laba sebelum pajak (EBT) : RP 200.000.000’-
Pajak penghasilan (misal 5%) : RP 5.000.000,-
Laba sesudah pajak (EAT) : RP 195.000.000,-
Kemudian usulan studi kelayakan diajukan ke bank untuk memperoleh pinjaman. Setelah
dianalisis, pihak bank menetapkan pinjaman ahmad disetujui dengan catatan lama pinjaman 5
tahun, bunga 15% pertahun. Proyeksi laporan pada tahun berikutnya (selama 5 tahun) dianggap
sama, karna pertimbangan situasi ekonomi dan politik yang belum stabil.
Buatlah analisis aspek keuangan studi kelayakan apotek?
Jawab:
Metode Payback Periode (PP)
Jumlah investasi
PP= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘(𝑡ℎ𝑛) x 1 tahun
500.000.000
= x 1 tahun
195.000.000
= 2,5 tahun
Kesimpulan
• Lama pinjaman 5 tahun, PP yang diperoleh 2,5 Tahun
• PP < lama pinjaman yang ditetapkan oleh Bank
• Jadi menurut hasil analisis PP layak
Kesimpulan
• Bunga pinjaman bank 15% / tahun, sedangkan ROI yang diperoleh 39%
• ROI > bunga pinjaman yang ditetapkan oleh Bank
• Jadi menurut hasil analisis ROI layak
2. Sebutkan tata cara dan alur perizinan apotek beserta persyaratannya?
• Peta lokasi
• Denah bangunan
• Daftar SDM
• Daftar sarana, prasarana, dan peralatan
• Apotek diselenggarakan pelaku usaha perseorangan (apoteker) atau nonperseorangan
(PT, yayasan, dan/atau koperasi)
• Data penanggung jawab teknis (APJ) berupa KTP, STRA, dan SIPA
• Bukti pembayaran pendapatan anggaran daerah (PAD)
3. Buatlah struktur dan organisasi apotek, jelaskan tugas dan tanggung jawabnya?
Jawab:
4. Seorang wajib pajak (WP) dalam tahun 2021 memperoleh omzet di Apotek sebesar Rp
300.000.000,- . WP tersebut berstatus kawin dan mempunyai 1 orang anak. Hitunglah besarnya
pajak PPh pasal 25 yang harus dibayar tiap bulan pada tahun 2022 apabila WP tersebut
menggunakan norma perhitungan (perhitungan netto atas usaha 20%)
Diketahui :
PTKP
Untuk diri sendiri Rp. 15.840.000
Status menikah Rp. 1.320.000
Untuk anak 1 Rp. 1.320.000 +
Rp. 18.480.000
Keterangan :
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam melakukan bantuan hidup dasar
adalah dengan mengenali kondisi korban dan kondisikan langkungan sekitar. Bila
penolong mendapati korban tidak ada pergerakan atau tidak ada respons terhadap
rangsangan (tidak responsif), atau bahkan penolong menyaksikan langsung korban
terjatuh dan terkapar, tindakan pertama dari bantuan hidup dasar harus dilakukan.
2. Meminta bantuan
Ketika melakukan penilaian kondisi korban, penolong dapat melakukan teknik 3A,
yaitu:
3A: Aman diri, aman pasien dan aman lingkungan
• Aman diri: Maksud dari aman diri disini adalah ketika penolong hendak menolong
korban, pastikan penolong tetap aman.
• Aman pasien: Maksud dari aman pasien disini adalah sebelum memberikan
pertolongan pertama pada korban, bawa pasien ke tempat yang lebih aman daripada
tempat kejadian yang sangat bermanfaat untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal
yang tidak diinginkan.
• Aman lingkungan: Selain diri penolong dan pasien, lingkungan juga harus aman.
Seperti membawa pasien ke tempat yang lebih ideal untuk melakukan pertolongan
pertama seperti tempat yang agak jauh dari tempat kejadian atau tempat tidak
terlalu banyak kerumunan orang agar penolong dan korban dapat sama-sama
menghirup oksigen lebih baik.
Kompresi dada dalam bantuan hidup dasar dilakukan untuk korban emergency yang
membutuhkan terutama korban yang mengalami henti jantung. Kompresi dada yang
efektif dapat diterapkan dengan prinsip push hard, push fast, minimal
interruption dan complete recoil. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal,
korban harus berada di tempat yang memiliki permukaan rata ketika dilakukan
kompresi dada.
Ada beberapa waktu terbaik atau golden period dalam memberikan kompresi dada
bantuan hidup dasar:
• Untuk 1 menit keterlambatan pemberian bantuan hidup dasar, memiliki
kemungkinan keberhasilan 98 dari 100
• Untuk 4 menit keterlambatan pemberian bantuan hidup dasar, memiliki
kemungkinan keberhasilan 50 dari 100
• Untuk 10 menit keterlambatan pemberian bantuan hidup dasar, memiliki
kemungkinan keberhasilan 1 dari 100
Ketika otak tidak memperoleh oksigen selama 6 – 8 menit, maka dapat menyebabkan
kematian. Karena pasien dapat dikatakan mati klinis (henti napas dan henti jantung)
bila tidak mendapatkan oksigen dalam waktu 6 – 8 menit dan akan mengalami mati
biologis (mati batang otak) bila tidak mendapatkan oksigen dalam waktu 8 – 10
menit atau lebih.
Ketika memberikan napas buatan, misalnya dari mulut ke mulut, jangan lupa untuk
menutup hidung korban dan membuka jalan napas korban. Berikan napas bantuan
dalam waktu 1 detik dan pastikan terdapat kenaikan dada ketika diberikan napas
bantuan serta sesuaikan volume menarik napas dan membuang napas seperti manusia
normal. Jangan memberikan napas buatan dengan volume yang berlebihan, karena
dapat memperburuk kondisi korban.
6. Sebutkan upaya atau tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dalam rangka memutus
rantai penyebaran infeksi?
1. KEBERSIHAN TANGAN
Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol
(alcohol-based handrubs)bila tangan tidak tampak kotor. Kuku petugas harus selalu
bersih dan terpotong pendek, tanpa kuku palsu, tanpa memakai perhiasan cincin. Cuci
tangan dengan sabun biasa/antimikroba dan bilas dengan air mengalir, dilakukan pada
saat :
- Sebelum kontak pasien;
- Sebelum tindakan aseptik;
- Setelah kontak darah dan cairan tubuh;
- Setelah kontak pasien;
- Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
4. PENGENDALIAN LINGKUNGAN
Pengendalian lingkungan di fasilitas pelayanan kesehatan, antara lain berupa upaya
perbaikan kualitas udara, kualitas air, dan permukaan lingkungan, serta desain dan
konstruksi bangunan, dilakukan untuk mencegah transmisi mikroorganisme kepada
pasien, petugas dan pengunjung.
5. PENGELOLAAN LIMBAH
Jawaban :
- Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker. Memiliki STRA (Surat Tanda Registrasi
Apoteker), Sertifikat Kompetensi, SIPA (Surat Izin Praktek Apoteker).
- Tenaga administrasi
- Pembantu pelaksana
8. Jelaskan uraian tugas tertulis dari masing-masing staf instalasi farmasi rumah sakit?
Menurut Modul Farmasi Klinik dan Rumah Sakit (Kementrian Kesehatan RI)
• Kepala IFRS adalah Apoteker yang bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap
semua aspek penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dan pengelolaan sediaan
farmasi dan pengelolaan perbekalan kesehatan di rumah sakit.
• Panitia Farmasi dan Terapi adalah salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari
IFRS sehingga tidak mempunyai jalur fungsional terhadap IFRS melainkan jalur
koordinasi dan bertanggung jawab kepada pimpinan rumah sakit. Tugas PFT adalah
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan dan pengelolaan sediaan
farmasi dan pengelolaan perbekalan kesehatan di rumah sakit. Panitia ini terdiri
unsur tenaga kesehatan profesional (Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Ners) sehingga
kredibilitas dan akuntabilitas terhadap monitoring dan evaluasi pelayanan dan
pengelolaan sediaan farmasi dan pengelolaan perbekalan kesehatan dapat
dipertanggungjawabkan.
• Farmasi Klinik membidangi aspek yang menyangkut asuhan kefarmasian terutama
pemantauan terapi obat. Bidang ini membawahi konseling pasien, pelayanan
informasi obat dan evaluasi penggunaan obat baik pasien di ruangan maupun pasien
ambulatory.
• Logistik mempunyai tugas dalam hal menyiapkan dan memantau perlengkapan
perbekalan kesehatan, perencanaan dan pengadaan, sistem penyimpanan di gudang,
dan produksi obat dalam kapasitas rumah sakit nonsteril dan aseptik.
• Distribusi mempunyai tugas bertanggung jawab terhadap alur distribusi sediaan
farmasi dan pengelolaan perbekalan kesehatan (obat, bahan baku obat, alat
kesehatan dan gas medis) kepada pasien rawat jalan, IRD, ICU/ICCU, kamar
operasi, bangsal atau ruangan.
• Diklat mempunyai tugas dalam memfasilitasi tenaga pendidikan kesehatan dan
nonkesehatan yang akan melaksanakan praktek kerja sebagai tuntutan kurikulum
dan melaksanakan pelatihan.
• Pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses atau upaya peningkatan pengetahuan
dan pemahaman di bidang kefarmasian atau bidang yang berkaitan dengan
kefarmasian secara kesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan di bidang kefarmasian.
• Pendidikan dan Pelatihan merupakan kegiatan pengembangan sumber daya
manusia Instalasi Farmasi Rumah Sakit untuk meningkatkan potensi dan
produktivitasnya secara optimal, serta melakukan pendidikan dan pelatihan bagi
calon tenaga farmasi
untuk mendapatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan di bidang farmasi
rumah sakit.
• Litbang mempunyai tugas memfasilitasi penelitian dan pengabdian pada
masyarakat.
• Penelitian yang dilakukan di rumah sakit yaitu: Penelitian farmasetik, termasuk
pengembangan dan menguji bentuk sediaan baru. Formulasi, metode pemberian
(konsumsi) dan sistem pelepasan obat dalam tubuh Drug Released System.
• Berperan dalam penelitian klinis yang diadakan oleh praktisi klinis, terutama dalam
karakterisasi terapetik, evaluasi, pembandingan hasil Outcomes dari terapi obat dan
regimen pengobatan.
• Penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan, termasuk penelitian perilaku
dan sosioekonomi seperti penelitian tentang biaya keuntungan cost-benefit dalam
pelayanan farmasi.
• Penelitian operasional operation research seperti studi waktu, gerakan, dan evaluasi
program dan pelayanan farmasi yang baru dan yang ada sekarang.
• Pengembangan Instalasi Farmasi Rumah Sakit di rumah sakit pemerintah kelas A
dan B (terutama rumah sakit pendidikan) dan rumah sakit swasta sekelas, agar mulai
meningkatkan mutu perbekalan farmasi dan obat-obatan yang diproduksi serta
mengembangkan dan melaksanakan praktek farmasi klinik.
• Pimpinan dan Tenaga Farmasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit harus berjuang,
bekerja keras dan berkomunikasi efektif dengan semua pihak agar pengembangan
fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang baru itu dapat diterima oleh pimpinan
dan staf medik rumah sakit.
9. Berdasarkan Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 56 tahun 2014 tentang
klasifikasi dan perizinan rumah sakit.
10. Sebutkan standar akreditasi tumah sakit dikelompokkan menurut fungsi-fungsi penting
yang umum dalam organisasi perumahsakitan, dikelompokkan berdasarkan fungsi yang
terkait?