PRINSIP
Bab ini menguraikan prinsip kualifikasi dan validasi yang dilakukan di industri
farmasi. CPOB mensyaratkan industri farmasi untuk mengindentifikasi
validasi yang perlu dilakukan sebagai bukti pengendalian terhadap aspek
kritis dan kegiatan yang dilakukan. Perubahan signifikan terhadap fasilitas,
peralatan dan proses yang dapat mempengaruhi mutu produk hendaklah
divalidasi. Pendekatan dengan kajian risiko hendaklah digunakan untuk
menentukan ruang lingkup dan cakupan validasi.
PERENCANAAN VALIDASI
12.1 Seluruh kegiatan validasi hendaklah direncanakan. Unsur utama
program validasi hendaklah dirinci dengan jelas dan didokumentasikan di
dalam Rencana Induk Validasi (RIV) atau dokumen serta
12.2 RIV hendaklah merupakan dokumen yang singkat, tepat dan jelas.
12.3 RIV hendaklah mencakupi sekurang-kurangnya data sebagai berikut :
> kebijakan validasi
> struktur organisasi kegiatan validasi;
> ringkasan fasilitas, sistem, peralatan dan proses yang akan divalidasi
> format dokumen : format protokol dan laporan validasi, perencanaan
dan jadwal pelakasaan
>pengendalian perubahan dan
>acuan dokumen yang digunakan
-113-
Validasi proses
Umum
12.19
hendaklah
hendaklah
Validasi Konkuren
12.27
Dalam hal tertentu, produksi rutin dapat dimulai tanpa lebih dulu
menyelesaikam program validasi
Validasi Retrospektif
12.30 Validasi retrospektif hanya dapat dilakukan untuk proses yang sudah
mapan, namun tidak berlaku jika terjadi perubahan formula produk,
prosedur pembuatan atau peralatan.
12.31 Validasi proses hendaklah didasarkan pada riwayat produk. Tahap
validasi memerlukan pembuatan protokol khusus dan laporan hasil
kajian data utuk mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi.
12.32 sumber data hendaklah mencakup, tetapi tidak terbatas pada catatan
pengolahan bets dan catatan pengemasan bets. Rekaman pengawasan
proses, buku log perawatan alat, catatan penggantian personil, studi
kapabilitas proses, data produk jado termasuk catatan data tren dan
hasil uji stabilitas
12.33 Bets yang dipilih untuk validasi retrospektif hendaklah mewakilli
seluruh bets yang dibuat selama periode pengamatan, termasuk yang
tidak memenuhi spesifikasi, dan hendaklah dalam jumlah yang cukup
untuk menunjukkan konsistensi proses. Pengujian tambahan sampel
pertinggalan mungkin perlu untuk mendapatkan jumlah atau jenis data
yang dibutuhkan untuk melakukan proses validasi retrospektif.
12.34 Pada umumnya, validasi retrospektif memerlukan data dari 10
(sepuluh) sampai 30 (tiga puluh) bets berurutan untuk menilai
konsistensi proses, tapi jumlah bets yang lebih sedikit dimungkinkan
bila dapat dijustifikasi.
-119VALIDASI PEMBERSIHAN
12.35 Validasi pembersihan hendaklah dilakukan untuk konfrimasi efektivitas
prosedur pembersihan. Penentuan balas kandungan residu suatu
produk, bahan pembersih dan pencemaran mikroba, secara rasional
hendaklah didasarkan pada bahan yang terkait dengan proses
pembersihan batas tersebut hendaklah dapat dicapai dan diverifikasi
12.36 Hendaklah digunakan metode analisis torvalidasi yang memiliki
kepekaan untuk mendeteksi residu atau cemaran. Batas deteksi
masing-masing metode analisis hendaklah cukup peka untuk
mendeteksi tingkat residu atau cemaran yang dapat diterima.
12.37 Biasanya validasi prosedur pembersihan dilakukan hanya untuk
permukaan alat yang bersentuhan langsung dengan produk.
Hendaklah dipertimbangkan juga untuk bagian alat yang tidak
bersentuhan langsung dengan produk interval waktu antara
penggunaan alat dan pembersihan hendaklah divalidasi demikian juga
antara pembersihan dan penggunaan kembali . Hendaklah ditentukan
metode dan interval pembersihan
12.38 Prosedur pembersihan untuk produk dan proses yang serupa, dapat
dipertimbangkan untuk memilih suatu rentang yang mewakilli produk
dan proses yang serupa. Satu studi validasi dapat dilakukan
VALIDASI ULANG
12.44 Secara berkala fasillitas, sistem, peralatan dan proses termasuk
proses pembersihan hendaklah dievaluasi untuk konfrimasi bahwa
validasi masih absah, jika tidak ada perubahan yang signifikan dalam
status validasinha, kajian ulang data yang menunjukkan bahwa
fasillitas, sistem, peralatan dan proses memenuhi persyaratam untuk
validas ulang.
-121-
-12212.48 Metode analisis hendaklah jelas dan mudah dimengerti karena hal ini
akan menentukan karakteristik validasi yang perlu dievaluasi.
Karakteristik validasi umumnya perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut :
Akurasi
Presisi
Ripitabillitas
Intermediate precision
Spesifisitas
Batas deteksi
Batas kuantitas
Linearitas dan
Rentang
12.49 Validasi ulang mungkin diperlukan pada kondisi sebagai berikut :
Perubahan sintesi bahan aktif;
Perubahan komposisi produk jadi ; dan
Perubahan metode analisis
12.50