Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK


“NINGSIH FARMA”
Jl. Raya Utara Pasar Ngrance, Ds. Ngrance, Kec. Pakel, Tulungagung

Disusun oleh:
Fendri Lukmanto (202306100127)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS KADIRI
2023
PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK

“NINGSIH FARMA”

Jl. Raya Utara Pasar Ngrance, Ds. Ngrance, Kec. Pakel, Tulungagung

I. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan salah satu aspek utama dalam kualitas hidup individu
dan masyarakat. Akses yang mudah dan terjangkau ke layanan kesehatan,
termasuk obat-obatan dan produk kesehatan, memiliki peran penting dalam
menjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam beberapa tahun
terakhir, masalah kesehatan semakin kompleks dengan munculnya berbagai
tantangan, seperti peningkatan jumlah kasus penyakit kronis, epidemi penyakit
menular, dan masalah kesehatan lingkungan.
Dalam konteks ini, pendirian apotek di dekat pasar merupakan langkah yang
strategis dan bermakna dalam upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat.
Pasar adalah salah satu pusat aktivitas ekonomi dan sosial yang padat, yang
dikunjungi oleh berbagai kalangan masyarakat setiap hari. Keberadaan apotek di
dekat pasar akan memberikan manfaat signifikan, terutama dalam hal aksesibilitas
layanan kesehatan dan edukasi kesehatan.
Peran apotek dalam sistem kesehatan tidak dapat diabaikan. Selain
menyediakan obat-obatan dan produk kesehatan, apotek juga berfungsi sebagai
sumber informasi dan edukasi bagi pasien. Apoteker, sebagai tenaga kesehatan
yang terlatih, memiliki pengetahuan yang mendalam tentang obat-obatan dan
penggunaannya yang dapat dibagi dengan pasien. Hal ini sangat penting dalam
memastikan penggunaan obat yang benar, mencegah kesalahan penggunaan obat,
dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan masyarakat.
Penting untuk mencatat bahwa apotek diatur oleh peraturan yang ketat untuk
memastikan keamanan dan kualitas obat-obatan yang disediakan. Dalam hal ini,
pemahaman yang mendalam tentang peraturan dan persyaratan yang berlaku
menjadi kunci dalam pendirian dan operasi apotek.
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, pendirian apotek di dekat pasar
adalah langkah yang rasional dan berdasarkan pemahaman akan kebutuhan
kesehatan masyarakat yang berkembang. Apotek yang direncanakan akan
berperan sebagai mitra kesehatan yang terpercaya, memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas, serta berkontribusi pada edukasi kesehatan dan
pencegahan penyakit. Melalui pendekatan ini, diharapkan kesejahteraan
masyarakat di sekitar pasar akan meningkat, dan tantangan kesehatan dapat diatasi
dengan lebih efektif.
II. TUJUAN
1. Menyediakan dan menyalurkan perbekalan farmasi yang berkualitas.
2. Meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
3. Berpartisipasi dalam kampanye kesehatan masyarakat dan kegiatan sosial
yang bermanfaat bagi komunitas setempat.
III. VISI DAN MISI
Visi:
Menjadi penyedia layanan kesehatan terpercaya yang mendukung kesejahteraan
masyarakat dengan pelayanan farmasi yang berkualitas, ramah, dan terjangkau.
Misi:
a. Memberikan pelayanan farmasi yang ramah, profesional, dan mudah diakses
kepada masyarakat.
b. Menyediakan informasi yang dan edukasi kepada pasien tentang penggunaan
obat dan kesehatan secara umum.
c. Menyediakan produk farmasi yang lengkap dan berkualitas, termasuk obat-
obatan generik dan produk kesehatan.
d. Terus mengembangkan kolaborasi dengan tenaga kesehatan profesional untuk
memastikan pelayanan yang optimal.
e. Berkontribusi aktif dalam mendukung kampanye kesehatan masyarakat dan
kegiatan sosial yang bermanfaat bagi komunitas setempat.
IV. STRATEGI
1. Melayani kebutuhan kefarmasiaan yang sesuai dengan pola kebutuhan
masyarakat sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan mempercepat
pencapaian keuntungan yang besar.
2. Memberikan pelayanan pelanggan yang ramah, cepat, dan profesional.
3. Kerjasama yang kuat dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk
perawatan pasien yang terkoordinasi.
4. Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien tentang penggunaan obat
dan pentingnya kesehatan.
5. Menawarkan layanan tambahan seperti pemeriksaan kesehatan gratis atau
program setia pelanggan.
6. Aktif dalam kampanye kesehatan dan promosi gaya hidup sehat di komunitas
setempat.
V. ASPEK-ASPEK APOTEK
1. Nama dan alamat apotek
Apotek yang akan didirika bernama “Ningsih Farma” terletak di Jl.
Selomanggleng Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto Jawa Timur, lokasi
apotek yang stategis dan akan mendukung keberhasilan apotek dan kaitannya
dengan profit.
2. Denah Lokasi: terlampir
3. Data-data pendukung
a. Kepadatan penduduk
Apotek M Farma berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang
lumayan tinggi, dekat dengan perumahan warga, sekolah, terminal,
universitas, pasar.
b. Tingkat sosial dan ekonomi
Apotek M Farma berada di lingkungan yang tingkat pendidikan
masyarakatnya sedang, mengingat penduduknya sebagian besar petani,
pegawai, siswa, mahasiswa dan wiraswasta. Tingkat kesadaran akan
kesehatan masyarakat sedang. Tingkat ekonomi & konsumsi penduduk
secara umum cenderung menengah kebawah.
c. Jumlah Pesaing
Jumlah Apotek ada 2 jaraknya ± 6 km. Dengan melihat lokasi yang
strategis maka diharapkan apotek dapat berkembang degan cepat.
d. Situasi dan Kondisi Apotek
Lingkungan Apotek “Eco Pharma” relatif ramai karena berada di daerah
perumahan penduduk. Serta mudah dijangkau karena terletak di jalur
ramai yang biasa dilewati masyarakat untuk berangkat bekerja maupun
mengantar anaknya sekolah dan memiliki area parkir luas.

VI. PELUANG DAN PROSPEK PEMASARAN


1. Letak yang sangat strategis dan dekat dengan pusat pelayanan kesehatan dan
pusat-pusat keramaian menjadikan potensi pasar apotek Sumber Waras cukup
menjanjikan.
a) Letak apotek yang strategis dekat dengan jalan raya dan pertigaan jalan pusat
keramaian.
b) Lingkungan calon Apotek relatif aman
c) Penerapan staretegi pemasaran yang mengedepankan citra apotek yang lebih
ekonomis, informatif, pelayanan ramah, lengkap dan memberikan kenyamanan
bagi konsumen yang didukung dengan sarana dan prasarana yang ada di Apotek.
d) Menyediakan pelayanan kesehatan seperti: pelayanan dan konsultasi obat
dengan apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD, BB, TB dan gula
darah).
2. Market Share
Jumlah pesaing di sekitar apotek M Farma: 4 apotek
Jumlah perkiraan pasien di sekitar apotek M Farma: 200 pasien/hari.
Perkiraan konsumen: 200 / 4 = 50 pasien/hari.
3. Analisis SWOT
a. Strength (Kekuatan)
1) Jarak apotek M Farma lebih dekat dengan Puskesmas Sukorame jika
dibandingkan apotek-apotek pesaing dan mudah dijangkau dari segala
arah.
2) Pelayanan yang diberikan: Delivery service, konseling, praktek dokter.
3) Modal yang besar sehingga obat relatif lengkap.
4) Apoteker selalu stand by di apotek untuk memberikan pelayanan dan
konsultasi seputar obat.
5) Apotek Sumber Waras melakukan diversifikasi dengan membuka toko alat
tulis.
6) Jalan di depan apotek merupakan jalur alternatif menuju beberapa sekolah
b. Weakness (Kelemahan)
1) Karena apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum
mempunyai langganan yang loyal.
2) Pelayanan agak lama karena apoteker masih baru.
c. Opportunities (Kesempatan)
1) Menerapkan “No Pharmacist No Service”
2) Diversifikasi : Delivery service, praktek dokter, penjualan komoditi lain
seperti alat tulis, dan konsultasi kosmetika, nutrasetika.
3) Jumlah dokter yang membuka praktek di sekitar lokasi apotek cukup
banyak sehingga diharapkan jumlah pasien yang datang ke apotek juga
banyak.
d. Threats (Ancaman)
1) Rumah Sakit sangat gencar menerapkan sistem untuk mencegah keluarnya
resep.
2) Daya beli masyarakat menurun.
3) Masyarakat lebih memilih pengobatan-pengobatan alternatif non medis
yang lebih terjangkau.
VII. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai di
bidangnya, oleh karenanya diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang
efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Apotek Sumber
Waras merekrut 3 karyawan dengan susunan sebagai berikut:
- Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
- Apoteker pendamping : 1 orang
- Asisten Apoteker : 1 orang

Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah:

a. Jam kerja
08.00-22.00, dibagi menjadi 2 shift masing-masing 7 jam, yaitu jam 08.00-
15.00 dan jam 15.00-22.00 (hari Minggu dan hari libur tutup).
b. Volume pekerjaan
Jumlah pasien setiap hari: 30 pasien
Setiap pasien membutuhkan waktu 15 menit
Waktu untuk 50 pasien: 20 x 50 = 750 menit = 12,5 jam
c. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya)
d. Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri.
Kerjasama antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan
suasana kerja yang kondusif serta mampu memberikan kenyamanan pada
pasien. Karenanya diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, hak
dan kewajiban serta rasa memiliki terhadap apotek dari para karyawan.
Untuk itu kemampuan manajerial dari Apoteker sangat diperlukan.
VIII. Standar Operating Procedure (SOP)
1. SOP Pelayanan OTC
a. Pasien datang
b. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang
dibutuhkan
c. Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian
bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat
d. Menghitung harga minta persetujuan terhadap nominal harga
e. Bila harga sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai
dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat
f. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi
dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan
obat dan efek samping obat yang diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan.
2. SOP Pelayanan OWA
a. Pasien datang
b. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat yang
dibutuhkan
c. Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala penyakitnya
d. Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu
dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah)
e. Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak
memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu
juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah minum obat
f. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga
g. Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas
h. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi :
dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan
obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan
i. Catat nama pasien, alamat, dan no telepon pasien
j. Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patien data record.
3. SOP Pelayanan Resep
a. Menerima resep pasien
b. Lakukan skrining resep meliputi administrasi, pharmaceutical dan klinik
c. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga
d. Pasien diberi no antrian
e. Tulis no. struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan print out
f. Cocokan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan print out
g. Siapkan obat sesuai dengan resep
h. Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik
i. Buat etiket dan cocokkan dengan resep
j. Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan resep
dan kuitansi ( jika diminta oleh pasien )
k. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi
dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan
dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika
diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan
l. Catat nama pasien, alamat dan no telepon
m. Buat catatan khusus tentang pasien
4. SOP Meracik Obat
a. Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik
b. Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama pasien, jumlah dan cara
mencampur
c. Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersama obat dan instruksinya untuk
diracik
d. Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker
e. Siapkan bat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada struknya
f. Jika ada bahan yang harus ditimbang maka persiapkan lebih dahulu
g. Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah hati-hati
h. Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya
i. Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan dberi etiket, kemudian
serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan diserahkan
j. Bersihkan peralatan dan meja racik
k. Cucilah tangan sampai bersih
5. SOP Menimbang
a. Bersihkan timbangan
b. Pastikan timbangan dalam keadaan on dan dalam keadaan 0
c. Ambil bahan-bahan sesuai dengan permintaan resep,
d. Timbang bahan-bahan sesuai dengan permintaan resep,
e. Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama yang tertera pada
botol persediaan bahan
f. Cek ulang apakah bahan yang diambil sudah sesuai dengan resep kemudian
dikembalikan ketempatnya
6. SOP Konseling Obat
a. Menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat tersebut dan
sudah berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut
b. Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut
c. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek
seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan
d. Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien
dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya
e. Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut, bila ada
yang kurang atau salah maka farmasi wajib membenarkan dan melengkapinya
7. SOP Konseling Resep
a. Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data pasien
b. Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada
pasien tentang keluhan yang dialaminya
c. Memberitahu pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan penggunaan
obat tersebut.
d. Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat ( dosis,
frekuensi, durasi, cara penggunaan)
e. Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk
memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan
penggunaan obat
f. Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjasi dan cara
penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek samping
yang terjadi
g. Menyarankan pasien untuk pergi kedokter bila dirasa ESO cukup berat dan
mengganggu
h. Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang
perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan riset
i. Catat nama pasien dan no telp pasein,
j. Buat catatan khusus tentang pasien sebagai.
IX. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN
1. Bangunan
` Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No
278/MenKes/SK/V/1981 tentang persyaratan apotek tertanggal 30 Mei 1981
ditulis bahwa :
 Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep, ruang peracikan,
kasir, ruang kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang administrasi, ruang
praktek dokter (rencana setelah 1 tahun apotek berdiri), ruang tunggu
pasien, tempat parkir, dan toilet.
 Bangunan dilengkapi dengan, kipas angin, penerangan, sumber air yang
memenuhi persyaratan, ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan tempat
sampah.
 Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan
hitam di atas dasar putih, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm,
dilengkapi dengan neon box. Papan nama terdiri dari papan nama apotek
dan papan nama apoteker dengan SIA terpasang jelas.
 Alat pemadam kebakaran.
 Alat Pembuatan, Pengolahan dan Peracikan
- Gelas ukur
- Labu Erlenmeyer 20
- Beker glass
- Corong
- Batang pengaduk
- Timbangan dan anak timbangan (gram/milligram)
- Mortir (bercucuk dan tidak bercucuk) dan stamper
- Termometer
- Spatel logam/tanduk, plastik atau porselen
- Literan plastik 1 dan 2 liter
- Penangas air
- Kompor atau alat pemanas yang sesuai
- Panci
- Rak tempat pengeringan alat
- Sumber air
 Alat Perbekalan Farmasi
- otol berbagai ukuran
- Pot plastik berbagai ukuran
- Lemari dan rak untuk penyimpanan obat
- Lemari untuk penyimpanan racun, narkotika, psikotropika, dan
bahan/obat yang berbahaya lainnya
- Lemari pendingin c. Wadah Pengemas dan Pembungkus
- Etiket
- Wadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat (tas
plastik)
- Stapler
 Alat Administrasi
- Blanko pesanan obat
- Blanko kartu stock obat
- Blanko salinan resep
- Blanko faktur dan blanko nota penjualan
- Buku defecta
- Buku ED 21
- Buku OWA
- Buku Farmakope
- Buku ISO atau MIMS
- Buku pembelian
- Buku penerimaan
- Buku pengiriman
- Buku pembukuan keuangan
- Buku pencatatan narkotika
- Buku pesanan narkotika
- Buku pesanan obat narkotika
- Form laporan obat narkotika
- Buku pencatatan penyerahan racun
- Kuitansi
- Buku resep jika dokter akan beli obat
- Alat-alat tulis dan kertas
2. Perbekalan Farmasi
- Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
- Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
3. Alat Kesehatan: timbangan badan, pispot, masker, tutup kepala, termometer,
perban, sarung tangan, kateter, spuit,
4. Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan bayi
(bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, energy drink, dll)

X. ASPEK MODAL DAN BIAYA


Permodalan
a. Modal awal Rp 70.227.000
b. Alokasi modal
1. Sewa ruko (13 juta/tahun) Rp.
2. Perlengkapan Apotik Rp 3.477.000
- Gelas ukur 50 ml Rp. 50.000
- Gelas ukur 100 ml Rp. 60.000
- Erlemeyer 100 ml Rp. 30.000
- Gelas piala 100 ml Rp. 20.000
- Gelas piala 500 ml Rp. 35.000
- Corong diameter 7,5 c Rp. 18.000
- Thermometer skala 100OC Rp. 15.000
- Mortir diameter 8 cm dan alu Rp. 20.000
- Spatel logam dan porselen Rp. 8.000
- Cawan penguap porselen Rp. 15.000
- Batang pengaduk Rp. 6.000
- Timbangan gram (anak timbangan) Rp. 1.600.000
- Timbangan mg (anak timbangan) Rp. 1.600.000
3. Perlengkapan penunjang Rp 12.625.000
- Etalase 200 x 50 x 110 cm Rp. 1.000.000
- Etalase 100 x 50 x 250 cm Rp. 1.500.000
- Meja Penyerahan dan kasir 2 buah Rp. 420.000
- Meja kerja Apoteker Rp. 500.000
- Meja Racik 100 x 200 cm Rp. 300.000
- Kursi kayu panjang 2x0,6 m 2 bh Rp. 3.500.000
- Lemari Narkotika 40x80x100 cm Rp. 300.000
- Lemari es Rp. 1.000.000
- Dispenser + gallon air Rp. 150.000
- lampu 8 watt 5 buah Rp. 115.000
- Kabel Rol 2 buah Rp. 40.000
- Komputer + printer 1 set Rp. 3.500.000
- Kipas angin 2 buah Rp. 250.000
- Timbangan badan Rp. 50.000
4. Perlengkapan administrasi Rp. 750.000
- Blangko salinan rese 2 set Rp. 100.000
- Balngko kwitansi 2 set Rp. 100.000
- Pesawat Telepon Rp. 150.000
- Pembungkus obat dan etiket Rp. 250.000
- Alat tulis dan buku Rp. 100.000
5. Perizinan Rp. 3.375.000
- Biaya Rekomendasi SP dan ISFI Rp. 100.000
- Biaya Rekomendasi SIA Rp. 200.000
- Bayar Iuran anggota ISFI 1 tahun Rp. 300.000
- Bayar administrasi apoteker 2 orang Rp. 600.000
- Akta Notaris APA dan APING Rp. 1.000.000
- SIA Rp. 65.000
- SP Rp. 750.000
- FI edisi terbaru Rp. 330.000
- MIMS Rp. 30.000
6. Pembelian obat Rp. 40.000.000
Jumlah Rp. 70.227.000
7. Perencanaan Anggaran dan pendapatan Tahun 1
A. Biaya operasional Rp. 40.600.000
1. APA Rp. 1.000.000/bulan Rp. 12.000.000
2. APING Rp. 800.000/bulan Rp. 9.600.000
3. Administrasi umum Rp. 500.000/bulan Rp. 6.000.000
4. Sewa bangunan/tahun Rp. 10.000.000
5. Rekening Listrik Rp. 150.000/bulan Rp. 1.800.000

B. Rekening Telepon Rp. 50.000/bulan Rp. 600.000


Biaya Tetap (Fix cost)
Biaya Tetap = Rp.40.600.000/tahun
= Rp. 3.383.333/bulan
a. Proyeksi pendapatan Tahun 1
Jenis obat Keuntungan Indeks penjualan Jumlah
Resep 30% 1,3
OWA 25% 1,2
Obat bebas 25% 1,1
Rata-rata 1,2

Pada tahun ke- 1 diproyeksikan resep yang masuk 3 lembar per hari dengan
perkiraan harga rata-rata Rp. 85.000/lembar, omset OWA per hari Rp. 100.000, dan
omset obat bebas per hari Rp. 250.000.
- Penjualan obat resep
3 lembar x 30 x Rp. 85.000 = Rp. 7.650.000
- Penjualan OWA 30 x Rp. 100.000 = Rp 3.000.000
- Penjualan obat bebas 30 x Rp. 250.000 = Rp. 7.500.00
- Total Penjualan = Rp. 18.150.000 (per bulan)
Keuntungan dari penjualan per bulan
- Penjualan obat resep 30% x Rp 7.650.000 = Rp 2.295.000
- Penjualan OWA 25% x Rp 3.000.000 = Rp 750.000
b. Penjualan obat bebas
25% x Rp 7.500.000 = Rp 1.875.000
Total keuntungan/bulan = 2.295.000 + 750.000 + 1.875.000 = Rp 4.920.000
Biaya Variabel/tahun
 Obat resep = 70% x Rp 7.650.000 x 12 = Rp 64.260.000
 OWA = 75% x Rp 3.000.000 x 12 = Rp 27.000.000
 Obat bebas = 75% x Rp 7.500.000 x 12 = Rp 67.500.000 Jumlah biaya variabel = Rp
158.760.000 d. Biaya tetap = Rp 40.600.000

c. Laba bersih = Total penjualan – Biaya operasional


= 18.150.000 – 13.230.000 – 3.383.300
= Rp 1.536.700 / bulan
d. Keuntungan per tahun = laba x 12
= Rp 1.536.700 x 12
= Rp 18.440.400
e. BEP
f. ROI
LAMPIRAN

APOTEK NINGSIH FARMA


Jl. Raya Utara Pasar Ngrance, Ds. Ngrance, Kec. Pakel, Tulungagung
Apoteker:
SURAT PESANAN OBAT MENGANDUNG PREKURSOR FARMASI
Nomor SP:
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama :
Jabatan :
Nomor SIPA :
Mengajukan pesanan obat mengandung Prekursor Farmasi kepada:
Nama PBF :
Alamat :
Telp :
Jenis obat mengandung prekursor Farmasi yang dipesan adalah:
No Nama obat yang Zat aktif prekursor Bentuk dan Satuan Jumlah Keterangan
mengandung prekursor farmasi kekuatan sediaan
1
2
3
4
5
6

Obat yang mengandung prekursor farmasi tersebut akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan
Nama Apotek : NINGSIH FARMA
Alamat Lengkap : Jl. Raya Utara Pasar Ngrance, Ds. Ngrance, Kec. Pakel, Tulungagung
Surat Izin Apotek :

Kediri,...November 2021
Apoteker Penanggungjawab Apotek

No.SIPA
Contoh Etiket Obat

Anda mungkin juga menyukai