Anda di halaman 1dari 31

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTI-ACNE EKSTRAK ETANOL L

IMBAH KULIT BUAH DURIAN (Durio Zibethinus Murr.)


DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Propionibacter
ium acne

OLEH
EMMA HARI NASUTION
162114159

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MSULIM NUSANTARA AL-WASLIYAH
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kulit buah durian secara tradisional digunakan sebagai pelancar haid dan penggugur kandungan.
Bagian cekungan dari kulit buah durian sering digunakan untuk mengatasi rasa mual dan muntah
setelah mengkonsumsi durian dalam jumlah yang banyak dengan menggenangkan air di
cekungan tersebut lalu diminum (Ardhana, dkk, 2018).

Dari hasil skrining fitokimia yang diperoleh kulit buah durian menunjukkan adanya aktivitas
antibakteri kulit buah durian disebabkan adanya kandungan flavonoid,terpenoid/steroid, saponin
dan tanin.

Kulit buah durian mempunyai potensi terhadap mikroorganisme misalnya terhadap Propionibacterium acne

Kulit buah durian mudah ditemukan

Memformulasikan ke dalam bentuk sediaan gel yang berasal dari bahan alam yang mempunyak
efek samping yang relative kecil
1.2 Rumusan Masalah

1. Senyawa metabolit sekunder apa yang terkandung dalam serbuk simplisi


a dan esktrak kulit buah durian (Durio Zibethinus Murr.) ?

2. Apakah ekstrak etanol kulit buah durian (Durio Zibethinus Murr.) dapat
diformulasikan dalam sediaan gel?

3. Apakah sediaan gel ekstrak etanol kulit buah durian (Durio Zibethinus
Murr.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacteriu
m acne ?
1.3 Hipotesis

1. Senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada serbuk dan ekstrak kulit
buah durian (Durio Zibethinus Murr) yaitu flavonoid, terpenoid/steroid,
tanin, saponin, dan glikosida.

2. Ekstrak etanol kulit buah durian (Durio Zibethinus Murr.) dapat di formula
sikan dalam sediaan gel.

3. Sediaan gel ekstrak etanol kulit buah durian (Durio Zibethinus Murr.) me
m punyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acne.
1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada serbuk


dan ekstrak kulit buah durian (Durio Zibethinus Murr.).

2. Untuk memformulasikan sediaan gel yang mengandung ekstra k etanol


kulitbuah durian (Durio Zibethinus Murr.) serta mengetahui stabilitas
sediaan.

3. Untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan gel ekstrak etanol kulit buah
durian (Durio Zibethinus Murr.) sebagai anti-acne.
1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

tentang efek antibakteri dari ekstrak etanol kulit buah durian (Durio Zibethinus Murr.)

dalam formulasi sediaan gel anti jerawat. Jika sediaan gel ektrak etanol kulit buah durian

mempunyai aktivitas antibakteri yang kuat, selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk

pengobatan jerawat dan dikembangkan menjadi produk yang bernilai ekonomis.


1.6 Kerangka Pikir Penelian

Variabel bebas variabel terikat parameter

Simplisia kulit 1. Makroskopik


buah durian Karakterisasi 2. Mikroskopik
3. Penetapan kadar air
4. Kadar sari larut dalam
diperkolas air
i 5. Kadar sari larut dalam
etanol
6. Kadar abu total
7. Kadar abu tidak larut
asam

Ekstrak etanol 1. Alkaloid


Skrining fitokimia
kulit buah durian 2. Flavonoid
3. Terpenoid/steroid
4. Tanin
5. Saponin
6. Glikosida
Formulasi sediaan gel
Uji evaluasi sediaan
anti-acne 1. Uji organoleptik
2. Uji homogenitas
3. Uji pH
4. Uji viskositas
5. Uji daya sebar
6. Uji iritasi

Uji aktivitas antibakteri Diameter zona hambat


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TERLAMPIRKAN
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bahan penelitian


Bahan-bahan yang digunakan adalah limbah kulit buah durian (Durio Zibethinus Murr.)
etanol 96 %, akuades, Na-CMC, gliserin, metil paraben, propilen glikol, media Muller
Hinton Agar (MHA), Nutrient agar (NA), natrium klorida 0,9 %, toluen, kloralhidrat,
kloroform, asam klorida, suspensi standar Mc.Farland, asam klorida pekat, raksa (II)
nitrat, bismuth (II) nitrat, asam asetat glacial, kalium iodida, iodium, asam asetat
anhidrat, asam sulfat 2 N, besi (II) klorida 1 %, timbal (II) klorida, natrium hidroksida 2
N, serbuk magnesium, N-heksan, benzen, isoppropanol, dan biakan bakteri Propionibac
terium acne.
3.2 Alat-alat penelitian
Alat-alat yang digunakan adalah alat-alat gelas, perkolator, blender, rotary evaporator,
autoclav (Wabeco), oven listrik (Mattle Toledo), incubator (Memmert), neraca analitik,
vortex, lumpang dan stamfer, desikator, pH meter (Hanna instrument), viscometer,
jangka sorong dan azeotrof.
3.3 Pembuatan Simplisia (Terlampir Hal :30)
3.4 Karakterisasi Simplisia ( Terlampir Hal :30)
3.5 Pembuatan ekstrak kulit durian (Terlampir Hal: 34)
3.6 Skrining Fitokimia (Terlampir Hal : 34)
3.7 Pembuatan basis gel (Terlampir Hal : 40)
3.7 Pembuatan basis gel (Terlampir Hal : 40)

No Bahan gel EEKD EEKD30 EEKD Blanko


40% % 20%
1 Ekstrak etanol 40 g 30 g 20 g -
kulit durian
2 Na CMC 5g 5g 5g 5g
3 Gliserin 10 g 10 g 10 g 10 g
4 Metil paraben 0,3 g 0,3 g 0,3 g 0,3 g
5 Propilen glikol 5g 5g 5g 5g
6 Air ad 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml
Prosedur pembuatan sediaan gel

Na CMC

Ditaburkan di dalam lumping yang berisi akuades


yang dipanaskan

Dibiarkan selama 30 menit, kemudia digerus

Ditambahkan propilenglikol digerus homogen

Ditambahkan metil paraben digerus homogen

Basis gel

Ditambahkan ekstraketanol kulit durian


konsentrasi40%, 30%, 20%

Digerus homogen

Diuji mutu fisik


Diuji aktivitas antibakteri
sediaan
3.8 Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Ekstrak Etanol Kulit
Buah Durian (Durio Zibethinus Murr.) Terhadap Propionibacterium
acne

Biakan murni

Diambil dengan jarum ose steril

Ditanam pada media NA miring

Diinkubasi pada suhu 35-370C selama 18-24

Peremajaan bakteri

Diambil dengan jarum ose steril

Disuspensikan dalam 10 ml Nacl 0,9 % steril

Dihomogenkan sampai kekeruhan yang sama


dengan Mc.Farland
Supensi Bakteri
108 CFU/ml

dipipet 0,1 ml kedalam tabung reaksi steril

ditambahkan 9,9 ml NaCl 0,9% steril


Supensi Bakteri
106 CFU/ml

dipipet 0,1 ml kedalam cawan petri steril

dituang 20 ml MHA steril cair (40-500 C),


dibiarkan memadat

dilubangi media dengan punch hole

dimasukkan 0,1 ml sediaan gel dengan


berbagai konsentrasi

Diinkubasi pada suhu 35-370C selama


18-24

Diukur diameter
zona hambat bakteri
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Karakterisasi Simplisia

No Parameter pemeriksaan Perolehan kadar (%)

1 Kadar air 8%

2 Kadar sari larut dalam air 16,67 %

3 Kadar sari larut dalam etanol 23,33 %

4 Kadar abu total 2,03 %

5 Kadar abu yang tidak larut dalam asam 1,33 %


Rekapitulasi hasil karakterisasi dari simplisia kulit buah durian tertera pada tabel 4.1. Monografi dari kuli
t buah durian tidak ditemukan di buku Materia Medika Indonesia (MMI), sehingga tidak ada acuan
untuk menentukan persyaratan dari karakterisasi simplisia kulit buah durian tersebut.
Berdasarkan tabel 4.1 di atas bahwa hasil kadar air simplisia kulit buah durian yang diperoleh sebesar
8 % dan memenuhi syarat. Penetapan kadar air pada simplisia sangat penting dilakukan untuk mengetahui
kandungan air di dalam simplisia tidak lebih dari 10 %, karena jumlah air yang tinggi dapat menjadi media
tumbuhnya jamur yang dapat merusak senyawa yang terkandung di dalam simplisia atau terjadinya reaksi
enzimatik (Depkes RI, 2000).
Penetapan kadar sari yang terlarut dalam air dan etanol bertujuan sebagai perkiraan kasar kandungan sen
yawa-senyawa aktif yang bersifat larut air dan senyawa aktif yang bersifat larut etanol (Saifuddin, dkk. 2011).
Hasil karakterisasi dari simplisia kulit buah durian menunjukkan hasil kadar sari larut air sebesar 16,67 % dan h
asil kadar sari larut etanol sebesar 23,33 %. Hasil penetapan kadar sari menunjukkan kadar sari yang larut etano
l lebih besar dari pada kadar sari larut air.
Penetapan kadar abu dilakukan untuk mengetahui kandungan mineral yang terdapat pada simplisia sedan
gkan penetapan kadar abu tidak larut asam bertujuan untuk mengetahui jumlah mineral tidak larut dalam asam
misalnya logam berat seperti silikat (Depkes RI, 2000). Penetapan kadar abu pada simplisia kulit buah durian m
enunjukkan kadar abu total sebesar 2,03 % dan kadar abu tidak larut asam sebesar 1,33 %.
4.2 Hasil Skrining Fitokimia

No Golongan Senyawa kimia Hasil Hasil


Serbuk Estrak
1 Alkaloid - -

2 Flavonoid + +

3 Saponin + +

4 Terpenoid/steroid + +

5 Tanin + +

6 Glikosida + +

7 Glikosida antraquinon + +

Keterangan :
(+) = Memberikan reaksi yang positif
(-) = Memberikan reaksi yang negatif
4.3 Hasil Evaluasi Sediaan
1. Hasil Pengamatan Stabilitas Sediaan
Formula Siklus ke
0 1 2 3 4 5 6

F0 Bentuk B B B B B B B
  Warna P P P P P P P
  Bau Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk
FI Bentuk B B B B B B B
  Warna C C C C C C C
  Bau Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk
FII Bentuk B B B B B B B
  Warna C C C C C C C
  Bau Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk
FIII Bentuk B B B B B B B

  Warna C C C C C C C
  Bau Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk
Keterangan :
F0 : basis gel
FI : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 40%
FII : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 30%
FIII : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 20%
B : Baik
P : Putih
C : cokelat
Bk : Bau khas
2. Hasil pengamatan organoleptis

Formula Siklus ke
0 1 2 3 4 5 6

F0 Bentuk B B B B B B B
  Warna P P P P P P P
  Bau Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk
FI Bentuk B B B B B B B
  Warna C C C C C C C
  Bau Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk
FII Bentuk B B B B B B B
  Warna C C C C C C C
  Bau Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk
FIII Bentuk B B B B B B B
  Warna C C C C C C C
  Bau Bk Bk Bk Bk Bk Bk Bk
Keterangan :
F0 : Basis
FI : Formula mengandung 40% ekstrak etanol kulit durian
FII : Formula mengandung 30% ekstrak etanol kulit durian
FIII : Formula mengandung 20% ekstrak etanol kulit durian
B : Baik
P : Putih
C : cokelat
Bk : Bau khas
3. Hasil pengamatan homogenitas sediaan

Siklus ke : Formula 0 Formula I Formula II Formula III

0 H H H H

1 H H H H

2 H H H H

3 H H H H

4 H H H H

5 H H H H

6 H H H H

Keterangan :
F0 : Basis
FI : Formula mengandung 40% ekstrak etanol kulit durian
FII : Formula mengandung 30% ekstrak etanol kulit durian
FIII : Formula mengandung 20% ekstrak etanol kulit durian
h : Homogen
4. Hasil pengamatan pH sediaan

Siklus ke : Formula 0 Formula I Formula II Formula III

0 6,0 6,0 5,8 6,1

1 5,9 5,9 5,7 6,0

2 6,1 5,7 5,6 5,9

3 6,1 5,6 5,6 5,9

4 6,1 5,6 5,4 5,7

5 6,0 5,7 5,7 5,7

6 6,1 5,6 5,6 6,0

Keterangan :
F0 : basis gel
FI : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 40%
FII : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 30%
FIII : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 20%
5. Pengamatan viskositas sediaan

Siklus ke : Formula 0 Formula I Formula II Formula III

0 112460 102610 105230 107580

1 112360 113260 110110 113430

2 120230 116570 118740 117190

Keterangan :
F0 : Basis gel
FI : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 40%
FII : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 30%
FIII: Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 20%
6. Pengamatan uji daya sebar

Siklus ke : Formula 0 Formula I Formula II Formula III

0 4,7 4,8 4,8 4,8

1 4,7 4,8 4,8 4,8

2 4,5 4,5 4,5 4,5

3 4,5 4,5 4,5 4,5

4 4,0 4,2 4,2 4,2

5 3,8 3,9 3,9 3,9

6 3,5 3,8 3,8 3,8

Keterangan :
F0 : basis gel
FI : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 40%
FII : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 30%
FIII : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 20%
7. pengamatan uji iritasi terhadap sukarelawan

Sukarelawan

F0 FI FII FIII
Pengamatan
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Kulit kemerahan - - - - - - - - - - - -
Kulit gatal-gatal - - - - - - - - - - - -
Kulit bengkak/kasar - - - - - - - - - - - -

Keterangan:
F0 : Basis gel
FI : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 40%
FII : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 30%
FIII : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 20%
(-) : Tidak terjadi reaksi
(+) : kulit kemerahan
(++) : kulit gatal-gatal
4.3 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Ekstrak Etanol Kulit Buah
Durian (Durio Zibethanus Murr) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne

Konsentrasi Gel Ekstrak Etanol Kulit Diameter daerah hambatan pertumbuhan


Buah Durian (mg/ml) bakteri Propionibacterium acne (mm)*
Std. Deviasi
40% 17, 88 ± 1,00
30% 15,88 ± 1,00
20% 14,71 ± 1,13
Kontrol (+) 13,85 ± 1,00
Blanko -

Keterangan :
* : hasil rata-rata tiga kali pengukuran
- : tidak ada hambatan
Blanko : basis gel
kontrol (+) : gel acne wardah
F0 : basis gel
FI : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 40%
FII : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 30%
FIII : Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Durian (EEKD) 20%
Menurut Ditjen POM (1995), suatu zat dikatakan memiliki daya hambat yang
memuaskan dengan diameter daerah hambatan lebih kurang 14-16 mm.
Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh data ANOVA dengan metode Duncan diameter
zona hambat bakteri Propionibacterium acne pada sediaan gel ekstrak etanol kulit
buah durian menunjukkan nilai signifikan 0,000 (p < 0,05) yang berarti terdapat
perbedaan signifikan pada bakteri uji. Dari konsentrasi 20% sediaan gel kulit buah
durian sudah memiliki dayahambat yang memuaskan. Zona hambat yang paling
bagus diantara variasi konsentrasi yaitu pada konsentrasi 40 % karena memiliki
hambatan yang paling besar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada serbuk dan ekstrak


kulit buah durian (Durio Zibethinus Murr.) yaitu flavonoid,
saponin, tanin, steroid/terpenoid, dan glikosida

Ekstrak etanol kulit buah durian (Durio Zibethinus Murr.) dapat di


5.1 Keimpulan formulasikan dalam bentuk sediaan gel serta sediaan yang dibuat
relatif stabil, organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar
dan sediaan gel tidak mengiritasi kulit.

Sediaan gel ekstrak etanol kulit buah durian (Durio Zibethinus


Murr.) mempunyai aktivitas antibakteri dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne pada konsentrasi
40% dengan diameter hambatan 17,88 mm, konsentrasi 30%
diameter hambatan15,88 mm, dan pada konsentrasi 20% diameter
hambatannya yaitu 14,71 mm.
5.2 Saran

Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambahkan ekstrak


tumbuhan lain yang efektif untuk menghilangkan bekas jerawat.
TERIMA KASIH

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Anda mungkin juga menyukai