Secara garis besar pelaksanaan validasi di industri farmasi terbagi menjadi tiga,
yaitu :
1. Pre Validasi
Validasi yang dilakukan sebelum alat ataupun metode tersebut digunakan.
Contoh : Kualifikasi mesin, peralatan dan sarana penunjang
Validasi metode analisis
2. Proses Validasi
Validasi yang dilakukan ketika suatu alat ataupun metode sedang digunakan
Contoh : Validasi proses produksi
Validasi pengemasan
Validasi proses pembersihan
3. Post Validasi
Validasi yang dilakukan setelah alat ataupun metode telah selesai digunakan
Contoh : Periodic Review
Change Control
Revalidasi
Sasaran ini hanya akan tercapai bila semua proses secara rinci diketahui dan semua
peralatan dilengkapi dengan alat ukur yang lengkap sehingga akan mempermudah
pemasangan, pengaturan dan pemantauan parameter yang berperan selama proses
produksi. Secara rinci validasi mencakup:
a. Konstruksi dan rancang bangunan sarana
b. Peralatan, sarana penunjang dan layanan yang kritis
c. Prosedur analisis / metode analisis
d. Kalibrasi instrumen
e. Bahan baku dan bahan pengemas
f. Serah terima produksi dan atau peningkatan skala bets
g. Prosedur pengolahan induk dan prosedur pengemasan induk
h. Prosedur pembersihan
i. Personalia
JENIS-JENIS VALIDASI
1. Validasi Proses
a. Validasi Prospektif
Validasi terhadap pembuatan yang diterapkan sebelum produk
di release di pasaran (pre market validation. Biasanya dibutuhkan
minimal 3 batch (diluar trial batch) untuk menunjukkan hasil yang
diharapkan.
b. Validasi Concurrent
Validasi yang dilaksanakan sambil melaksanakan proses produksi rutin untuk dijual dan
sesuai dengan protokol yang telah disiapkan dan disetujui
• Perubahan pabrik pembuat eksipien dengan spesifikasi sama
• Perubahan mesin dengan spesifikasi sama
• Hasil validasi prospektif kurang memuaskan
• Produksi produk-produk yang jarang dibuat atau diproduksi 3 batch namun tidak
berturut-turut
c.Validasi Retrospektif
Validasi proses pembuatan produk yang telah dipasarkan. Dilakukan dengan cara
mengevaluasi dokumen batch yang telah disiapkan berdasar protokol dan telah disetujui
• Kehandalan proses (Process Capability) : bahwa hasil validasi menunjukkan suatu proses
yang terkendali dan handal. Nilai CPK hendaknya 1,33.
• Apabila hasil validasi 10-30 batch tidak konsisten
2. Validasi Pembersihan
Validasi pembersihan bertujuan untuk memastikan bahwa prosedur pembersihan sudah
tepat dan efektif menghilangkan sisa produk sebelumnya (termasuk melihat cemaran
mikroba) sehingga tidak terjadi Cross Contamination.
2) Akurasi (Ketepatan)
Merupakan kemampuan suatu metode analisa untuk memperoleh nilai yang
sebenarnya (ketepatan pengukuran).
Menurut ISO, akurasi adalah kesesuaian antara hasil analisis dengan
nilai benar analit.
Terdapat 5 metode penentuan akurasi untuk penetapan kadar bahan aktif
obat dalam bahan baku dan produk obat, yaitu :
1. Menggunakan metode analisis untuk menetapkan kadar analit dalam bahan
baku berkhasiat yang diketahui kemurniannya (misalnya bahan baku
pembanding sekunder).
2. Bahan baku berkhasiat atau cemaran dalam jumlah yang diketahui
ditambahkan kedalam plasebo. Metode analisis ini akan digunakan untuk
penetapan kadar bahan baku berkhasiat/cemaran dalam produk obat.
3. Bila plasebo tidak bisa diperoleh, verifikasi akurasi metode dapat dilakukan
dengan teknik standar adisi, yaitu dengan menambahkan sejumlah tertentu
analit kedalam produk obat yang telah diketahui kadarnya. Metode analisis ini
digunakan untuk penetapan kadar bahan baku berkhasiat/cemaran dalam
produk obat.
4. Menambahkan cemaran dalam jumlah tertentu kedalam bahan baku
berkhasiat/produk obat. Metode analisis ini digunakan untuk penetapan
kadar cemaran dalam bahan baku berkhasiat dan produk obat.
5. Membandingkan dua metode analisis untuk mengetahui ekivalensinya, yaitu
membandingkan hasil yang diperoleh dari metode analisis yang divalidasi
terhadap hasil yang diperoleh dari metode analisis yang valid (akurasi metode
analisis yang valid ini telah diketahui). Metode analisis ini digunakan untuk
penetapan kadar bahan baku berkhasiat dalam bahan baku berkhasiat,
produk obat dan penetapan kadar cemaran.
6) Spesifitas/Selektifitas
Merupakan kemampuan suatu metode analisa untuk membedakan senyawa
yang diuji dengan derivat/metabolitnya. Adanya perbedaan nyata antara
resolusi antara dua puncak yang berdampingan dan kemurnian tiap puncak
dalam kromatogram.
7) Ketahanan (robustness)
Merupakan kapasitas suatu metode analisis untuk tidak terpengaruh oleh
variasi-variasi kecil dalam parameter metode analisa. Contoh variasi kecil
dalam metode analisa secara HPLC, antara lain: pH fase gerak, suhu, tekanan,
stabilitas, jumlah pelarut organik yang dimodifikasi, konsentrasi buffer,
konsentrasi additive, flow rate, suhu kolom, dan lain-lain.
RE-VALIDASI
Revalidasi adalah konfirmasi bahwa validasi yang telah dilakukan terhadap
fasilitas, sistem, peralatan dan proses termasuk proses pembersihan secara
berkala dievaluasi masih absah.