DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Dapat dilihat pada klausul diatas bahwa yang penting dalam validasi pengemasan
antara lain:
Variasi selama pengemasan yang berdampak pada integritas
(kebocoran/ketahanan) bahan kemas merupakan hal yang penting.
Harus dilakukan kualifikasi pada peralatan pengemasan primer dan sekunder.
Dapat dilihat bahwa peralatan pengemasan sekunder masuk dalam kualifikasi, ini
mendakan bahwa kemas sekunder juga berdampak langsung menjaga kualitas
produk. Untuk kemas tersier karton box tidak masuk dalam lingkup. Setahu saya
hanya kemasan primer dan sekunder (termasuk brosur) yang masuk dalam
registrasi NIE (nomor izin edar) obat.
Kualifikasi peralatan pengemasan primer harus mencakup penentuan batas
minimum dan maksimum untuk parameter yang berpengaruh ke kualitas
pengemasan seperti suhu, kecepatan, tekanan penyegelan.
VALIDASI PENGEMASAN TABLET (STRIP/BLISTER)
Forming temperatur atau suhu pembentukan blister. Parameter ini penting karena
menentukan integritas (kebocoran) dari kantong yang berisi obat. Ditentukan suhu terendah
dan tertingginya.
Parameter kritis yang lain adalah suhu penyegelan. Harus ditentukan suhu terendah dan
tertingginya. Hasil pengemasan bukan hanya dilihat secara visual akan tetapi juga dikroscek
dengan hasil uji kebocoran.
Penyegelan Aluminium foil tergantung pada Suhu Penyegelan. Suhu Penyegelan Rendah
menyebabkan penyegelan yang tidak memadai yang mengakibatkan kegagalan uji
kebocoran. Suhu Penyegelan Tinggi menyebabkan deformasi film & dampak buruk pada
produk.
Penandaan (No betch, Mfg, date, Exp. Date) pada blister/strip, dus, karton.
Kerapian
VALIDASI PENGEMASAN KEMASAN BOTOL
Kebocoran (tutup)
Kelengkapan (etiket,brosur,penandaan)
Kerapian
KEMASAN SEKUNDER
1. Sebelum memulai bets, jarak_ jalur sabuk pengepakan dan area harus dilakukan
2. Bahan pengemas yang dicetak sebelumnya harus siap di dekat sabuk pengepakan
3. Apoteker pengepakan harus menampilkan Rincian B.No. Cara Pengepakan, MRP,
Mfg./Exp. Dll pada papan penunjuk status/label status untukstatus operasi pengepakan
dengan merujuk BPR.
4. Petugas pengisian karton harus memeriksakarton untuk cetakan berlebihan, keutuhan;
Dia memasukkan harus membuka karton dan selebaran jika diperlukan dengan strip yang
dihitung
5. Petugas penutup karton harus menutup karton dan menyusun karton untuk ditimbang
6. Petugas penimbangan karton harus melakukan penimbangan masing-masing karton. Dia
akan memeriksa karton terhadap rentang penimbangan. Jika dia menemukan variasi di
luar jangkauan, dia akan menyimpannya untuk diperiksa & menginformasikan apoteker
untuk verifkasi.
7. Berat setiap karton harus dikerjakan. Karton yang ditimbang akan dikemas dalam
pengirim oleh orang pengepakan pengirim. Dia akan mengatur karton di lapisan dan
kemudian mengisinya di dalam kotak, sampai konfigurasi yang diperlukan tercapai.
8. Spesimen untuk stensil yang harus dilakukan pada pengirim harus disiapkan & diperiksa
oleh operator stensil & kemudian disahkan oleh Apoteker, orang QA yang Disetujui.
Setelah persetujuan, pengirim harus distensil. Spesimen yang ditandatangani untuk
dilampirkan pada BPR masing-masing.
9. Setelah mengisi Kotak, Kotak akan disegel dan diberi label. Kotak yang disegel akan
ditimbang dan beratnya akan dicatat dalam "Catatan Penimbangan Pengirim"
10. Kumpulkan semua strip/blister yang ditolak alam wadah berlabel yang sesuai sampai
strip/blister tersebut dikotori. Semua tablet yang tercemar harus diperiksa apakah ada
tablet yang rusak atau tablet dengan penampilan rusak & potongan kertas timah. Semua
tablet yang rusak, terkelupas, dan tertutup disimpan sebagai residu yang dapat digunakan,
11. Setelah dilakukan pemeriksaan tablet secara lengkap pada akhir bets, Apoteker harus
memeriksa tablet yang baik dan kemudian tablet tersebut dapat dikemas kembali jika
diperlukan dan disebutkan di BPR sebagai tablet yang dikosongkan kemasannya.
12. Setelah mengisi jumlah karton yang ditentukan ke pengirim, petugas pengepaka
pengirim, Apoteker harus menandatangani slip pemeriksaan. Slip pengecekan akan
memiliki rincian Nama Produk, Qty., B.No. Kotak No. Diperiksa oleh, Dikemas oleh dll.
13. Slip pemeriksaan yang telah ditandatangani akan ditempelkan di dalam flap pengirim &
kemudian pemimpin garis harus menandatangani slip pemeriksaan yang telah
ditempelkan.
14. Pengirim harus disegel dengan pita BOPP" yang dikeluarkan untuk bets.
15. Barang jadi harus dipindahtangankan ke BSR dengan catatan "Nota penyerahan barang
jadi" yang ditentukan.
16. Sisa foil tercetak & foil polos atau film PVC yang tidak terpakai harus dikembalikan ke
toko, & harus dicatat di BPR. Bahan-bahan lain seperti karton sisa atau cetakan berlebih
yang ditolak, penutup tangkapan, label, pengirim stensil, selebaran, dll. tidak boleh
dikembalikan ke took atau harus dimusnahkan dan disebutkan dalam halaman
rekonsiliasi BPR.
17. Saat mengirim gulungan foil ke gudang, setiap gulungan harus dibersihkan dengan kain
kering bebas serat dari semua sisi. Kira-kira 1 hingga 2 meter foil harus dilepas &
dihancurkan. Semua gulungan yang dikembalikan dari lantai took harus dibungkus dalam
kantong poli & harus diberi label dan tanda tangan yang semestinya.
18. Residu produk yang tidak dapat diperoleh kembali harus dibuang dengan membuangnya
ke air sebagai limbah proses. Residu yang dapat digunakan jika ada harus disimpan
dengan label & tanda yang tepat dari apoteker dan staf yang kompeten.
19. Pembuangan stereo cetakan harus dilakukan & Kemudian dengan memotong
membuangnya lebih lanjut.
20. Rekonsiliasi produk, bahan pengemas & barang jadi harus dilakukan dalam dokumen
bets setelah pengepakan selesai.
21. Catatan pembuatan bets yang telah dilengkapi dalam segala hal harus diserahkan ke QA
untuk pengeluaran bets untuk proses selanjutnya.