OLEH:
KELOMPOK 2 (KELAS C)
DOSEN PENGAMPU:
apt. OKTA FERA, M.Farm
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
3
cahaya, namun ketika melewati monokromator, cahaya yang keluar hanyaakan terdapat satu
cahaya yaitu sesuai dengan settingan awal, misalnya warna hijau. Setelah keluar
dan monokromator, cahaya akan menembus sampel yang kemudian akan terbaca hasil pada
readout (monitor).
Bandwidth 2nm
Perkiraan berat 18 ka
4
2.1.2. Cara Penggunaan Spektrofotometri UV-VIS
3. Panaskan alat selama 20 menit, agar alat bekerja secara opimal dan pembacaan stabil.
4. Geser tombol mode pengukuran UV jika ingin mengukur di daerah UV, atau ke mode
pengukuran Visible
5
6. Tekan to ekan tombol “Func” sampai indikator mode pengukuran berada di “Trans”
7. Buka ruang kuvet/ cell holder dan masukkan “Kuvet Yang Berwarna Hitam” dan tutup
kembali.
8. Tekan tombol zero pada alat, tunggu beberapa saat sampai nilai “Trans” pada display yaitu
0.00
10. Tekan tombo ekan tombol “Blank” pada alat, nilai “Trans” pada tampilan 100, dan
“Abs” pada tampilan .000.
6
12. Tutup ruang kuvet dan tunggu sampai pembacaan stabil dan catat hasil yang terbaca.
(tanpa menekan tombol apapun. Hasil akan keluar dengan sendirinya).
7
2.1.3. Proses kalibrasi Spektrofotometri UV-VIS :
Pemeriksaan Awal
Persiapan Peralatan
Kalibrasi dilakukan menggunakan filter standar baik berupa larutan ataupun glass. Untuk itu
filter standar yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan
penghembus udara (air blower) untuk memastikan tidak ada debu dan kotoran di permukaan
filter standar. Apabila terdapat kontaminasi pada permukaan filter standar, bersihkan
menggunakan kain bebas serat (microfiber).
Kalibrasi
8
tidak mampu mempertahankan skala panjang gelombang yang akurat, maka profil
penyerapan sampel yang diukur oleh instrumen spektrofotometer akan tidak akurat.
Ada beberapa acuan yang bisa digunakan untuk melakukan verifikasi akurasi panjang
gelombang spektrofotometer. Acuan tersebut adalah profil nilai maksimum absorbance
dari holmium glass, didymium, larutan holmium oksida. Pengukuran akurasi panjang
gelombang yang ideal dilakukan dengan lebar SBW instrumen sesuai dengan yang
tertera pada sertifikat acuan yang digunakan. Bila tidak memungkinkan menggunakan
nilai SBW sesuai sertifikat, maka digunakan lebar SBW paling sempit dari instrumen
dengan konsekuensi adanya deviasi profil absorbance pada hasil pengukuran dari nilai
yang tertera pada sertifikat.
Langkah-langkah kalibrasi akurasi panjang gelombang menggunakan holmium glass
(berlaku untuk larutan holmium oksida dan didymium glass) secara umum mengikuti
langkah berikut (atau sesuai dengan buku petunjuk pada instrumen) :
Sebaiknya instrumen dinyalakan paling tidak selama 30-60 menit agar peralatan
elektronik dan sumber cahaya telah stabil untuk melakukan pengukuran
Atur rentang scanning (pemindaian) panjang gelombang, misalnya dari 240 nm – 650
nm ketika menggunakan filter holmium glass ( atau tergantung pada acuan yang akan
digunakan)
Sebisa mungkin atur ukuran slit agar mendapatkan nilai SBW sesuai sertifikat. Atau
gunakan ukuran slit terkecil untuk mendapatkan nilai SBW terkecil dan gunakan
kecepatan pemindaian yang rendah. Selain itu perlu diperhatikan jarak pemindaian
panjang gelombang (interval/ step) agar tidak lebih besar dari nilai SBW yang
digunakan
Lakukan perulangan pengukuran minimal 5 kali atau lebih untuk menjamin tingkat
presisi penunjukan panjang gelombang yang dihitung dari nilai standar deviasi.
Photometric Accuracy
Nilai photometric accuracy ditentukan dengan membandingkan hasil pengukuran nilai
acuan absorbance atau transmittance baik berupa glass ataupun larutan kimia dengan nilai
yang sudah ditentukan dalam sertifikat. Hal ini perlu dilakukan mengingat nilai absorbance
dibatasi oleh tingkat linier hasil pembacaan nilai tersebut pada sebuah spektrofotometer.
Ketika didapatkan perbedaan hasil pengukuran dari nilai absorbance dengan nilai sertifikat,
maka perlu dilakukan koreksi. Nilai koreksi ini pada umumnya didapatkan dengan membuat
plot grafik dan kemudian melakukan perhitungan interpolasi linier. Kalibrasi akurasi
9
fotometrik bisa dilakukan dengan menggunakan filter glass neutral density atau filter larutan
potasium dikromat.
Langkah-langkah kalibrasi bisa dilakukan seperti berikut :
Sebaiknya instrumen dinyalakan paling tidak selama 30-60 menit agar peralatan
elektronik dan sumber cahaya telah stabil untuk melakukan pengukuran
Pada kalibrasi nilai absorbance atau transmittance digunakan ukuran slit yang lebar
untuk mendapatkan nilai SBW yang besar. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
cahaya sebanyak mungkin atau intensitas sinyal cahaya yang tinggi
Atur panjang gelombang spektrofotometer misalnya pada 590 nm (atau sesuai dengan
rentang pengukuran)
Gunakan paling tidak 2 filter absorbance yang mencakup batas maksimum dan
minimum nilai yang digunakan. Misalnya, digunakan filter absorbance dengan nilai 0,5
abs, 1,0 abs dan 1,5 abs untuk mencakup penggunaan pada daerah 0,5<abs<1,5.
SPESIFIKASI STANDAR Ѵ
Bandwidth 2nm
10
Port printer Port paralel
Perkiraan berat 18 ka
11
2.2. Spesifikasi Friability Tester
Kedalaman silinder 39 mm
12
Bagian-bagian Alat :
Keterangan :
1. Piringn Acrilic
2. Display untuk menampilkan r (perputaran) dan rpm (banyaknya putaran yang dilakukan
dalam satu menit).
3. Tombol plus dan minus (+ dan -) untuk menambah atau mengurangi jumlah r dan rpm.
4. Tombol Restart untuk memulai settingan.
5. Star/pause untuk memulai perputaran.
6. Lengan acrilic berfungsi untuk meletakkan tablet.
7. Tombol power On/Off
8. Port alat ke jala-jala pln.
1. Seperti melakukan pengujian tablet lainnya, anda harus menyiapkan sediaan tablet
terlebih dahulu.
2. Timbang bobot tablet menggunakan timbangan analitik dan catat hasilnya.
3. Hubungkan kabel alat ke sumber listrik atau stop kontak.
4. Buka tutup drum alat, lalu masukkan beberapa tablet yang akan di uji ke dalam drum.
Setelah itu, tutuk dan kunci kembali drum. Pastikan sudah kencang agar tidak terbuka
saat berputar.
5. Tekan tombol On, kemudian tekan tombol START pada bagian control panel.
6. Alat akan berputar secara otomatis. Drum akan berputar sebanyak 100 putaran dalam
waktu 4 menit dengan kecepatan maksimal 25 rpm.
7. Setelah waktu nya habis, friability tester akan berhenti secara otomatis.
8. Tekan tombol OFF untuk mematikan alat.
13
9. Buka tutup drum, lalu keluarkan sediaan tablet yang ada di dalam nya.
10. Timbang kembali sediaan tablet yang sudah di uji. catat hasilnya.
11. Jika bobot tablet setelah di uji berkurang banyak dari bobot sebelumnya, maka dapat
dinyatakan tablet tersebut belum memiliki ketahanan dan kekuatan yang baik.
SPESIFIKASI STANDAR Ѵ
Kedalaman silinder 39 mm
14
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Buku standar
spektrofotometer UV-Vis
form ceklis
Timbangan analitik
3.2 Cara Kerja
Lakukan validasi pada alat spektrofotometer UV-Vis dan timbangan analitik yang ada di
laboratorium yang meliputi :
1. kualifikasi desain
2. kualifikasi instalasi
3. kualifikasi operasional
4. kualifikasi kinerja.
15
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengisian Kualifikasi Mesin Spektrofotometri Uv-Vis
Kualifikasi Desain
Checklist
Spesifikasi Standar Tipe Tidak Keterangan
Sesuai
Sesuai
Uv Mini 1240
206-24000-92
100 V – 120 V
220 V – 240 V 206-24000-38
Tipe
Uv Mini 1240
206-54000-92
100 V – 120 V
220 V – 240 V 206-54000-38
100 V – 120 V 206-89613-91
220 V – 240 V 206-89631-92
Mc, Fcv-
071-60816-12
Aksesoris 2705
Kabel Listrik
Standart Mc, Fcv-
071-60825-51
2705
072-02004-22 Tidak Ada
Skring (Fuses)
072-02004-19 Tidak Ada
Instruksi
206-94623
Manual
LCD unit
Keyboard
Sample
Tampak depan Compartment
dan atas dai Sample
instrument compartment Set
Screws
IC Card Slot
Eject Button
Tampak Power Switch
16
samping Fuse Holder
belakang Ac Power
Connector
RS-232C
Connector
Attachment I/O 1
Connector I/O 2
Printer Connector
Cell Holder
Cell Holder Set
Sample Screws
Compartment Front Board
Multi Cell Holder
Drive Connector
Start/Stop key
Auto Zero Key
GOTO WL Key
Cursor Key
Function Keys
Keyboar
Return Key
LCD CONT Key
PRINT Key
Numeric Key
CE Key
Deuterium Lamp D2 Lamp
Light Source
Tungsten Halogen
Compartment W1 Lamp
Lamp
Kualifikasi Instalasi
SESUAI
Kualifikasi Operasional
Checklist
Spesifikasi Standar Tipe Keterangan
Sesuai Tidak Sesuai
17
Photometric
Spectrum
Quantitation
Optional
Program Pack
Utilities
18
X%
P%
Kualifikasi Kinerja
SESUAI
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil kualifikasi yang dilakukan dengan membandingkan antara buku
standar alat dengan alat yang sebenarnya di laboratorium memiliki perbedaan pada kabel
listrik. Namun perbedaan tersebuh tidak mempengaruhi dari kinerja dan operasional alat
karena alat dapat digunakan dengan baik serta dapat menunjukkan hasil sesuai yang
diharapkan.
Proses kualifikasi pada alat bertujuan untuk menggambarkan kinerja alat dapat
diterima secara terukur. Kualifikasi alat merupakan suatu proses untuk mendapatkan bukti
dokumentasi yang diuji pada peralatan untuk melihat apakah alat telah diinstal secara tepat,
alat telah bekerja atau beroperasi secara benar, apakah alat berfungsi sesuai kebutuhan
penggunaan dan menghasilkan produk sesuai spesifikasi yang diinginkan.
Alat dengan kualifikasi yang sesuai dapat memberi kepercayaan diri bahwa kinerja
baik mutu dan keamanan produk komponen dapat terjamin secara konsisten. Seluruh kegiatan
validasi di industri farmasi diawali dengan pelaksanaan kegiatan kualifikasi. CPOB
mensyaratkan industry farmasi untuk mengidentifikasi validasi yang perlu dilakukan sebagai
bukti pengendalian terhadap aspek kritis dan kegiatan yang dilakukan. Perubahan signifikansi
pada peralatan dapat mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan. Mutu produk yang buruk
akan menyebabkan kerugian terutama bagi pihak industri. Obat yang tidak terjamin mutu dan
kualitasnya tidak dapat diedarkan di pasaran dan tidak dapat digunakan oleh masyarakat.
Oleh karena itu penting untuk melakukan kualifikasi dan validasi pada alat yang akan
digunakan dalam proses produksi suatu produk.
Kualifikasi dan validasi terhadap peralatan dilakukan setiap akan merencanakan
pengadaan alat baru atau terdapat perubahan baru. Kualifikasi dilakukan secara berkala pada
pada periode tertentu untuk memastikan kualifikasi dari setiap alat yang digunakan tetap
terkendali. Validasi yang dilakukan terhadap alat berdasarkan hasil kualifikasi juga dilakukan
secara berkala dan perlu validasi ulang apabila terjadi perubahan pada sintesis bahan aktif
obat, komposisi produk jadi, dan perubahan prosedur analisis.
19
BAB V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kualifikasi yang dilakukan dengan membandingkan antara buku
standar alat dengan alat yang sebenarnya di laboratorium memiliki perbedaan pada kabel
listrik. Namun perbedaan tersebuh tidak mempengaruhi dari kinerja dan operasional alat
karena alat dapat digunakan dengan baik serta dapat menunjukkan hasil sesuai yang
diharapkan. Alat dengan kualifikasi yang sesuai dapat memberi kepercayaan diri bahwa
kinerja baik mutu dan keamanan produk komponen dapat terjamin secara konsisten.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
22