Anda di halaman 1dari 27

Produksi dan Standarisasi Bahan Alam

Dosen Pengajar : Arini Aprilliani, M.S.Farm


Tata laksana pendaftaran,
evaluasi dan pemberian
izin edar
Persyaratan Registrasi
Obat Tradisional

Registrasi Obat
Tradisional
Indonesia
Obat tradisional
Jamu, OHT dan fitofarmaka
yang dibuat dan atau
diedarkan di wilayah Pendaftaran
Indonesia wajib memiliki izin
edar dari Kepala Badan.
Obat tradisional
OBA yang bebas akan registrasi

• obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang digunakan


untuk penelitian
• obat tradisional impor untuk digunakan sendiri dalam jumlah terbatas
• obat tradisional impor yang telah terdaftar dan beredar di negara asal untuk
tujuan pameran dalam jumlah terbatas
• obat tradisional tanpa penandaan yang dibuat oleh usaha jamu racikan dan
jamu gendong;
• bahan baku berupa simplisia dan sedíaan galenik
Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Dasar Hukum Republik Indonesia Nomor: HK.00.05.41.1384 tahun 2005
tentang Kriteria danTata Laksana Pendaftaran Obat
Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka
Permenkes RI No. 007 tahun
2012 tentang Registrasi
ObatTradisional

Registrasi adalah prosedur


pendaftaran dan evaluasi obat
tradisional untuk mendapatkan
izin edar.
Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia
Nomor: HK.00.05.41.1384 tahun 2005

Pendaftaran baru
Pendaftaran variasi
Pendaftaran baru
Kategori 1 : pendaftaran obat tradisional yang hanya Kategori 5 : pendaftaran fitofarmaka
mengandung simplisia berasal dari Indonesia (indigenous)
dalam bentuk sediaan sederhana (rajangan, serbuk, parem,
pilis, dodol, tapel, cairan obat luar)
Kategori 2 : pendaftaran obat tradisional yang hanya Kategori 6 : pendaftaran kategori 4 dan 5 dengan klaim
mengandung simplisia berasal dari Indonesia (indigenous) indikasi baru, bentuk sediaan baru, posologi dan dosis baru
dalam bentuk sediaan modern (pil, tablet, kapsul, krim, gel,
salep, supositoria anal, cairan obat dalam)
Kategori 3 : pendaftaran obat tradisional dari kategori 1 dan Kategori 7 : pendaftaran obat tradisional yang mengandung
2 dengan klaim indikasi baru, bentuk sediaan baru dan dosis simplisia berasal bukan dari Indonesia (non-indigenous) dan
baru atau simplisia yang profil keamanannya belum diketahui
dengan pasti
Kategori 4 : pendaftaran obat herbal terstandar Kategori 8 : pendaftaran obat tradisional dari kategori 7
dengan klaim indikasi baru, bentuk sediaan baru, posologi
dan dosis baru.
Pendaftaran Variasi
Kategori 9 : pendaftaran obat tradisional,
obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang kategori 10 : pendaftaran obat tradisional, obat
telah mendapat izin edar dengan : herbal terstandar dan fitofarmaka yang telah
9.1. Perubahan nama produk tanpa perubahan mendapat izin edar dengan: kategori 11 : pendaftaran
komposisi 10.1.Perubahan spesifikasi dan atau metoda obat tradisional, obat herbal
9.2. Perubahan atau penambahan ukuran analisis bahan baku; terstandar dan fitofarmaka
kemasan; 10.2.Perubahan spesifikasi dan atau metoda yang telah mendapat izin edar
9.3. Perubahan klaim pada penandaan yang analisis produk jadi; dengan perubahan formula
tidak mengubah manfaat; 10.3. Perubahan stabilitas atau komposisi termasuk
9.4. Perubahan desain kemasan bahan tambahan yang tidak
10.4. Perubahan teknologi produksi;
9.5. Perubahan nama pabrik atau nama mengubah khasiat.
pemberi lisensi, tanpa perubahan status 10.5. Perubahan tempat produksi
kepemilikan; Perubahan nama importir, 10.6. Perubahan atau penambahan jenis kemasan
tanpa perubahan status kepemilikan
Pendaftar obat
tradisional import

Pendaftar obat tradisional


dalam negeri, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka Pihak
Pendaftar
pendaftar obat pendaftar obat
tradisional tanpa pendaftar obat tradisional Pendaftar obat tradisional,
lisensi tradisional Kontrak
lisensi obat herbal terstandar dan
fitofarmaka yang
dilindungi paten
Permenkes RI No. 007 tahun 2012 tentang registasi obat tradisional
1. Registrasi obat tradisional produksi dalam negeri
Registrasi obat tradisional produksi dalam negeri hanya dapat dilakukan oleh IOT, UKOT, atau UMOT
yang memiliki izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Registrasi obat tradisional kontrak
Persyaratan registrasinya adalah sebagai berikut :
a) Registrasi obat tradisional kontrak hanya dapat dilakukan oleh pemberi kontrak dengan
melampirkan dokumen kontrak.
b) Pemberi kontrak sebagaimana dimaksud dapat berupa IOT, IKOT, atau UMOT yang memiliki izin
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
c) Pemberi dan penerima kontrak bertanggung jawab atas keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu
obat tradisional yang diproduksi berdasarkan kontrak.
d) Penerima kontrak hanya dapat berupa IOT atau UKOT yang memiliki izin sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan sertifikat CPOTB untuk sediaan yang dikontrakkan.
Permenkes RI No. 007 tahun 2012 tentang registasi obat tradisional

3. Registrasi obat tradisional lisensi


Registrasi obat tradisional lisensi hanya dapat dilakukan oleh IOT atau UKOT penerima lisensi yang
memiliki izin sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
4. Registrasi obat tradisional import
Registrasi obat tradisional impor hanya dapat dilakukan oleh IOT, UKOT, atau importir obat tradisional
yang mendapat penunjukan keagenan dan hak untuk melakukan registrasi dari industri di negara asal

5. Registrasi obat tradisional khusus eksport


Registrasi obat tradisional khusus ekspor dilakukan oleh IOT, UKOT, dan UMOT yang memiliki izin sesuai
ketentuan peraturan perundangundangan
Persyaratan Administrasi Registrasi Obat
Tradisional di Indonesia
Lokal
Impor
• Fotokopi izin usaha Industri Obat
Tradisional/Industri Kecil Obat • Persyaratan sama dengan produk lokal
Tradisional Pemohon selain industri Obat Tradisional LisensI
juga boleh didaftarkan oleh suatu Badan
• Fotokopi ijazah, Surat Ijin Kerja Usaha, dan disertai dengan: • Persyaratan sama dengan
Apoteker Penanggung Jawab Teknis • Surat Penunjukan dari produsen negara asal produk lokal, disertai dengan:
yang telah divisum atau Surat
Penugasan dari Kantor Wilayah • Free Sale Certificate (asli) dari negara asal Surat Penunjukan Lisensi
Departemen Kesehatan RI setempat yang disahkan oleh Pejabat Perwakilan • Free Sale Certificate (asli) dari
dimana industri tersebut berada Pemerintah RI di negara tersebut negara asal yang disahkan oleh
• Sertifikat uji laboratorium yang ditunjuk
• Surat Pernyataan Apoteker sebagai Pejabat Perwakilan Pemerintah
oleh Badan POM
Penanggung Jawab Teknis RI di negara tersebut
• Data Uji toksisitas untuk obat tradisional
• Contoh Obat Tradisional yang yang keamanannya belum diketahui
didaftarkan
• Rancangan Penandaan siap cetak
• Contoh simplisia/bahan baku
Persyaratan Teknis Registrasi Obat Tradisional di
Indonesia (Lokal dan Import)
1. Formulasi/Khasiat :
 Komposisi: nama bahan baku dan jumlahnya
 Khasiat/Kegunaan: khasiat/kegunaan obat 2. Mutu dan Teknologi :
tradisional, didukung khasiat/kegunaan  Cara Pembuatan: jumlah produk yang
bahan baku. direncanakan untuk satu kali pembuatan lengkap
dengan jumlah bahan baku yang digunakan,
 Cara Pemakaian: cara pemakaian dan
semua tahap pembuatan/ Prosedur Operasional
takaran/dosis obat tradisional (terperinci):
Standar; alat atau mesin yang digunakan.
peringatan, perhatian, pantangan/anjuran,  Sumber perolehan bahan baku
lama pemakaian  Penilaian Mutu Bahan Baku;
pemerian/organoleptik, makroskopik,
mikroskopik dan uji fisika-kimia disesuaikan
Impor dengan jenis bahan baku (simplisia atau ekstrak).
Persyaratan sama dengan produk lokal,  Penilaian Mutu Produk Jadi: sertifikat analisa
dengan melampirkan data-data dari produk jadi meliputi pemeriksaan fisika, kimia,
industri asal (asli atau fotokopi yang cemaran mikroba dan cemaran logam.
dilegalisir)  Metoda dan Hasil Pengujian Stabilitas/Keawetan
Pendaftaran obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu
pra penilaian dan penilaian.
Pra penilaian Penilaian =proses
merupakan tahap pemeriksaan evaluasi terhadap
kelengkapan, keabsahan dokumen dokumen dan data
dan dilakukan penentuan kategori pendukung.
Pendaftran.

Hasil pra penilaian diberitahukan secara tertulis kepada pendaftar dan bersifat mengikat.
Hasil pra penilaian akan diberitahukan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja untuk
pendaftaran variasi dan 20 (dua puluh) hari kerja untuk pendaftaran baru terhitung sejak
tanggal diterimanya berkas pendaftaran
Dokumen pendukung obat tradisional,
obat herbal terstandar dan fitofarmaka
terdiri dari:
 Dokumen mutu dan teknologi
 Dokumen yang mendukung klaim
indikasi sesuai jenis dan tingkat
pembuktian. Pedoman klaim indikasi
ditetapkan tersendiri.
Untuk pendaftaran baru sebagaimana dimaksud, berkas yang diserahkan
terdiri dari
 Formulir TA berisi keterangan mengenai dokumen administrasi;
 Formulir TB berisi dokumen yang mencakup formula dan cara pembuatan;
 Formulir TC berisi dokumen yang mencakup cara pemeriksaan mutu bahan baku
dan produk jadi
 Formulir TD berisi dokumen yang mencakup klaim indikasi, dosis, cara pemakaian
dan bets.
Sedangkan untuk pendaftaran variasi, berkas yang diserahkan terdiri dari
formulir pendaftaran variasi dan kelengkapan pendaftaran variasi untuk masing-
masing kategori.
Evaluasi dilakukan terhadap dokumen registrasi dalam rangka
pemenuhan kriteria

Evaluasi dilakukan oleh Komite Nasional Penilai Obat Tradisional dan


Tim Penilai Keamanan, Khasiat/Manfaat, dan Mutu
Kode Registrasi
 Obat Tradisional yang sudah terdaftar di BPOM diawali dengan dengan kode TR/TL/TI :
TR = Obat Tradisional dalam negeri
TL = Obat Tradisional Lisensi
TI = Obat Tradisional Impor
 Suplemen yang sudah terdaftar di BPOM memiliki kode registrasi SD/SL/SI :
SD = Suplemen dalam negeri
SL = Suplemen Lisensi
SI = Suplemen Impor
 Fitofarmaka yang sudah terdaftar di BPOM memiliki kode registrasi FF dan untuk OH memiliki kode registrasi HT
Contoh Kode Registrasi
1-2 : tahun mulai didaftarkan
Angka ke 3 : 1. pabrik farmasi
Contoh kode registrasi : 2. pabrik jamu
FF xxx xxx xxx 3. perusahaan jamu

Angka 4: Bentuk Sediaan


Angka 9 : volume 1. rajangan 4.
1. 15 ml 2. serbuk
2. 30 ml 3. kapsul
3. 45 ml 4. Bentuk pill,Granul, pastiles, jenang,
tablet/kaplet
5.bentuk dodol
6. bentuk cairan
7. bentuk salep atau krim
8. bentuk plaster/koyo
9. bentuk lain seperti dupa, permen dll.

Angka 5-8 : nomor urut jenis produk yang terdafatar

Anda mungkin juga menyukai