1.
2.
3.
4.
PENCAMPURAN
PENGGERUSAN
PENGERINGAN
KOMPRESI DAN KONSOLIDASI SERBUK BAHAN
PADAT
1.
PENCAMPURAN
A. Definisi
B. Pencampuran Bahan Padat
C. Variabel variabel partikel-partikel bahan
padat
D. Gaya yang berperan pada sistem padat
bulk partikel
E. Mekanisme Pencampuran
F. Pemilihan Mikser
1.
PENCAMPURAN
A. Definisi
Pencampuran didefinisikan sebagai proses yang cenderung
mengakibatkan pengocokan partikel yang tidak sama dalam suatu
sistem.
B. Pencampuran Bahan Padat
Zat padat multipartikel dikenal sebagai bulk farmasi atau granul.
Serbuk- serbuk yang tidak sama dapat dicampur pada tingkat partikel.
Serbuk-serbuk yang telah dicampur dengan baik sering mengalami
pemisahan substansial selama penanganan rutin setelah pencampuran
maupun selama pencampuran sehingga harus ada penanganan yang
baik terhadap bahan bahan ini
4
1.
PENCAMPURAN
1.
2.
2.
3.
1.
PENCAMPURAN
1.
2.
2.
3.
1.
PENCAMPURAN
E. Mekanisme Pencampuran
1.
Pencampuran konvektif
Pencampuran shear
Pencampuran difusiv
2.
3.
1.
1.
2.
3.
PENCAMPURAN
Pencampuran konvektif
Dapat terjadi dengan memutar bidang serbuk
dengan pisau-pisau pedang atau dayung,
dengan sekrup yang berputar atau dengan
metode lain dengan memindahkan suatu massa
yang relatif besar dari suatu bidang serbuk ke
bidang serbuk yang lain
Misal : V mixer, Polidirection Moveable mixer
dan lodige mikser
8
1.
2.
3.
4.
PENCAMPURAN
Pencampuran shear
Akibat gaya didalam massa partikel,
terbentuklah bidang-bidang licin. Shear terjadi
antara daerah-daerah dengan komposisi
berbeda dan sejajar dengan antarmukanya,
akan mengurangi skala segregasi / pemisahan
dengan menipiskan lapisan-lapisan yang tidak
sama
Contoh Blender mixer
9
1.
3.
4.
5.
PENCAMPURAN
Pencampuran difusiv
Terjadi jika gerakan acak dari partikel
dalam suatu bidang (wadah) serbuk
menyebabkan perubahan posisi satu
sama lain
Contoh Penggerus palu
10
1.
1.
2.
PENCAMPURAN
F. Pemilihan Mikser
Pengukuran derajat pencampuran
Tergantung pada ukuran kuantitatif dari derajat
pencampuran
Kebutuhan Tenaga
Efisiensi penggunaan tenaga sejajar dengan
kondisi operasi untuk pencampuran optimum
11
2.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
PENGGERUSAN
Definisi
Penerapan di bidang Farmasi
Distribusi Ukuran
Tipe tipe penggerus
Faktor faktor yang mempengaruhi penggerusan
GAMBAR MACAM MACAM PENGGERUS
Faktor faktor dalam memilih penggerus
Tehnik Penggerusan
12
2.
A.
PENGGERUSAN
Definisi
Penggerusan adalah proses mekanik
untuk memperkecil ukuran zat padat.
Secara konvensional ukuran dinyatakan
dengan istilah mesh (jumlah lubang pada
tiap inci (1 inci = 2,54 cm) linear dari
ayakan)
13
2.
PENGGERUSAN
2.
B.
PENGGERUSAN
2.
PENGGERUSAN
2.
C.
PENGGERUSAN
Distribusi Ukuran
17
2.
PENGGERUSAN
D.
1.
2.
3.
18
2.
PENGGERUSAN
19
2.
PENGGERUSAN
Gerakan
Ukuran Produk
Digunakan untuk
Tidak digunakan
untuk
Pemotong
memotong
20 80 mesh
Obat-obat berserat
Dan kasar dari bahan
hewan/tumbuhan
Bahan rapuh
Berputar
Atrisi /
penggesekan
dan penumbukan
20 200 mesh
Menggiling bahan
abrasif/kasar
sampai halus
Bahan lunak
Palu
menumbuk
4 325 mesh
Bahan abrasif
Penggiling
menekan
20 200 mesh
Bahan lunak
Bahan abrasif
Atrisi
Atrisi
20 200 mesh
Bahan abrasif
Energi-cairan
Atrisi dan
penumbukan
1 30 m
20
2.
PENGGERUSAN
E.
1.
2.
3.
21
2.
PENGGERUSAN
E.
1.
22
2.
PENGGERUSAN
2.
2.
PENGGERUSAN
2.
3.
PENGGERUSAN
25
2.
F.
PENGGERUSAN
26
2.
PENGGERUSAN
27
2.
PENGGERUSAN
G.
1.
Bahan
Pelaksanaan
Alat-alat Tambahan
Keamanan
2.
3.
4.
28
2.
PENGGERUSAN
1.
Bahan
29
2.
PENGGERUSAN
30
2.
PENGGERUSAN
2.
Pelaksanaan
31
2.
PENGGERUSAN
Kapasitas
Batch atau terus menerus
Basah atau kering
kesesuaian bahan dengan alat
Ruang yang digunakan
Biaya kerja
32
2.
PENGGERUSAN
3.
Alat-alat Tambahan
Pengumpul debu
Kontrol temperatur : penutup, udara dingin, nitrogen
cair, es kering
Suasana inert : karbondioksida, nitrogen
Penghilangan udara (Vakum)
33
2.
PENGGERUSAN
4.
Keamanan
Kemudahan meledak
Sifat merangsang
Toksisitas
Tambahan-tanbahan pengaman (safety tools) ke dalam
penggerus
34
2.
PENGGERUSAN
H.
Tehnik Penggerusan
1.
Keadaan khusus
Kontrol Temperatur
Perlakuan Pendahuluan
Perlakuan Selanjutnya
Proses Ganda
Penggerus Basah dan Kering
2.
3.
4.
5.
6.
35
2.
PENGGERUSAN
H.
Tehnik Penggerusan
1.
Keadaan khusus
Zat higroskopis dapat digerus pada sistem tertutup yang dicukupi
dengan udara yang dikeringkan. Zat-zat termolabil yang mudah
dioksidasi dan mudah terbakar harus digerus dalam sistem
tertutup dengan karbondioksida atau nitrogen (gas inert).
Hampir setiap debu halus (dekstrin, amilum, sulfur) adalah
campuran eksplosif yang potensial pada kondisi tertentu dan
terutama jika muatan listrik statis timbul dari pemrosesan. Semua
penyala listrik harus kebal ledakan dan npenggerus harus
dihubungkan dengan tanah
36
2.
2.
PENGGERUSAN
Kontrol Temperatur
Karena hanya sedikit persentase energi penggerusan yang
digunakan untuk membentuk permukaan baru, sebagian dari
energi berubah menjadi panas. Panas ini dapat menaikkan
temperatur bahan beberapa derajat. Jika panas tidak dihilangkan
zat padat akan meleleh, terurai atau meledak.
Untuk mencegah perubahan pada bahan dan untuk menghindari
panasdari penggerus, ruang penggerus harus didinginkan dengan
penutup pendingin atau penukar panas. Alat dari baja stainless
stell (tipe 304) dapat dipakai untuk memperkecil kontaminasi dan
reaksi dengan obat. Dengan penggunaan
37
2.
PENGGERUSAN
38
2.
3.
4.
PENGGERUSAN
Perlakuan Pendahuluan
Suatu penggerus agar bisa beroperasi secara memuaskan ,
pengisian harus dengan ukuran tertentu dan masuk pada jumlah
yang sama.
Perlakuan Selanjutnya
Jika diperlukan kontrol ekstrim dari ukuran, maka perlu untuk
memisahkan ulang partikel yang lebih besar misalnya dengan cara
pemililihan hasil gilingan dan mengembalikan partikel yang
berukuran terlalu besar untuk digerus kedua kalinya.
39
2.
PENGGERUSAN
5.
Proses Ganda
Proses penggerusan dapat dilakukan secara serentak
sebagai suatu proses pencampuran jika bahan bahan
asal bersifat heterogen. Jika gas panas disirkulasikan
ke dalam penggerus, penggerus dapat digunakan untuk
menghaluskan dan mengeringkan zat padat yang
lembab sekaligus.
6.
2.
PENGGERUSAN
3.
A.
B.
C.
D.
E.
PENGERINGAN
Definisi
Tujuan
Pengeringan Zat Padat
Klasifikasi Zat Padat Berdasarkan
Pengeringan
Klasifikasi Pengering
42
3.
A.
PENGERINGAN
Definisi
Pengeringan adalah penghilangan cairan dari bahan
dengan menggunakan panasdan dilakukan dengan
pemindahan cairan dari permukaan ke dalam fase uap
yang belum jenuh.
Definisi ini berlaku untuk menghilangkan sedikit air dari
garam meja yang lembab atau untuk memperoleh garam
dari air laut dengan penguapan. Pengeringan atau
penguapan dapat dibedakan hanya oleh jumlah relatif
cairan yang dihilangkan dari zat padat. Banyak metode
tanpa pemanasan untuk pengeringan contoh Penyerapan
(absorpsi) air dari pelarut dengan menggunakan zat
pengering seperti kalsium klorida anhidrat
43
3.
B.
1.
2.
3.
4.
PENGERINGAN
Tujuan
dalam produksi farmasi sebagai suatu unit proses pada
pembuatan granul, yang dapat dijual dalam bentuk bulk
atau diubah menjadi tablet atau kapsul.
untuk memproses bahan misalnya pembuatan
aluminium klorida kering dan pembuatan ekstrak serbuk
Membantu pengawetan obat yang berasal dari hewan
dan tumbuhan dengan menekan sedikit mungkin
pertumbuhan jamur dan bakteri dalam bahan yang
lembab
Memudahkan penghalusan dengan membuat bahan
lebih rapuh dari semula
44
3.
PENGERINGAN
C.
3.
PENGERINGAN
46
3.
PENGERINGAN
% MC =
5 - 3 X 100 % = 66,7 %
3
47
3.
D.
1.
2.
PENGERINGAN
48
3.
PENGERINGAN
1.
2.
3.
E.
1.
2.
PENGERINGAN
Klasifikasi Pengering
Didasarkan atas
metode perpindahan panas
Metode penanganan bahan padat
50
3.
1.
PENGERINGAN
51
3.
2.
a.
b.
c.
d.
PENGERINGAN
52
3.
a.
b.
PENGERINGAN
53
3.
b.
PENGERINGAN
54
3.
c.
PENGERINGAN
55
3.
d.
PENGERINGAN
Pengering pneumatik
Sistem dimana partikel yang mengering diarahkan dan ditujukan
dalam arus gas dengan kecepatan tinggi. Sistem pneumatik lebih
jauh memperbaiki bidang yang cair karena tidak ada penyaluran
atau perputaran singkat dari jalan aliran gas melalui bidang
partikel-partikel. Masing masing partikel seluruhnya dikelilingi
oleh selubung gas pengering/. Panas resultan dan perpindahan
massa sangat cepat, sehingga waktu pengeringan singkat.
56
3.
PENGERINGAN
57
4.
A.
Pendahuluan
B.
Granulasi Basah
Sifat-sifat Granul
C.
58
4.
A.
Tidak seperti wujud fisik zat lainnya, serbuk zat padat adalah
heterogen karena mereka terdiri dari partikel-partikel individual
yang sangat berbeda ukuran dan bentuknya, tersebar secara acak
dengan ruang udara.
Pemampatan serbuk adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan situasi dimana bahan-bahan dihadapkan pada
suatu tingkat dari gaya mekanik. Pada industri farmasi, efek dari
gaya semacam itu sangat perlu di dalam pengolahan tablet dan
granul, dalam pengisian cangkang kapsul gelatin dan penanganan
serbuk secara umum
Fisik dari pemampatan dapat dinyatakan secara sederhana
sebagai kompresi dan konsolidasi dari sistem dua fase (partikel
padat-gas) disebabkan gaya yang digunakan.
59
4.
B.
4.
4.
62
4.
63
4.
4.
C.
Sifat-sifat Granul
65
4.
a)
b)
c)
66
TERIMAKASIH
a)
b)
c)
67
SELAMAT BELAJAR
68
TERIMA
KASIH
69
TERIMA
KASIH
70
TERIMA
TERIMA
KASIH
KASIH
71