TEKNOLOGI SEDIAAN
BAHAN ALAM
Sediaan Serbuk/Granul
OLEH :
KELOMPOK
4
STIFA E 2018
ASISTEN : Yizlia Srinita Pualilin, S.Farm
LABORATORIUM FARMASETIKA
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
(STIFA) MAKASSAR
2020
BAGIAN 3
SERBUK
1. Pengertian Serbuk
Sediaan farmasi bentuk serbuk (pulvis) merupakan suatau
campuran obat dan atau bahan kimia yang halus terbagi-bagi dalam
bentuk kering. Serbuk mungkin juga merupakan bagian halus dari
sediaan, himpunan produk yang kasar atau suatu produk dengan ukuran
partikel menengah. Serbuk bisa dibuat dari bahan obat tumbuh-
tumbuhan yang dikeringkan secara ilmiah atau campuran dua atau lebih
unsur yang dibuat serbuk dalam perbandingan tertentu.
Beberapa serbuk disiapkan untuk pemakaian dalam (internal),
lainnya untuk pemakaian luar (eksternal). Beberapa serbuk diberikan
kepada pasien oleh ahli farmasi dalam jumlah besar dan ada juga yang
dibagi-bagi dalam bagian-bagian terbungkus, pada dasarnya tergantung
pada dosis atau potensi dari serbuk tersebut.
2. Keuntungan dan Kerugian Serbuk
Keuntungan :
1. Peningkatan stabilitas sediaan dapat diharapkan untuk obat yang
mudah mengalami kerusakan disebabkan oleh kelembaban dan
kemungkinan terjadinya inkompabilitas dalam cairan menjadi lebih
berkurang.
2. Dispersi dan absorbsi obat lebih cepat jika diberikan dalam bentuk
serbuk daripada yang tertelan dalam bentuk kompak atau
terkompresi seperti tablet.
3. Mudah diminum, anak-anak biasanya susah untuk menelan tablet
atau kapsul, sehingga para dokter lebih sering meresepkan puyer,
agar anak-anak mau meminum obat. Hal ini juga memudahkan pada
saat pasien meminum obat yang dalam jumlah banyak jika dibuat
dalam bentuk puyer.
Kerugian :
1. Keengganan meninum obat pahit atau rasa yang tidak enak
2. Kesulitan menahan terurainya bahan-bahan higroskopik
3. Mudah mencair atau menguap
4. Biaya yang dibutuhkan pada pengobatan dan pembungkusnya
dalam keseragaman dosis
Ada 4 cara untuk mengukur besar gaya adhesi dan kohesi, yaitu :
1. Pengukuran besarnya gaya rentang
Besarnya gaya rentang diperlukan dimana kumpulan serbuk
mulai jatuh berhamburan dihitung sebagai besarnya gaya adhesi dan
kohesi kumpulan serbuk tersebut.
2. Kecepatan pengayakan
Tabel 10. Hubungan diameter partikel dengan kecepatan pengayakan
Diameter partikel (µm) Kecepatan pengayakan
306 0,603
165 0,312
95 Terblokir
Menurut SNI , serbuk minuman tradisional adalah produk bahan minuman yang berbentuk serbuk atau
granul yang dibuat dari campuran gula dan rempah dengan atau tanpa penambahan bahan makanan
lain dan bahan tambahan yang diizinkan ( Prahita, 2019).
IV. Informasi Bahan Aktif
IV.1. Uraian farmakologi (minimal satu pustaka textbook)
Nama : EKSTRAK TEMULAWAK
Kelas farmakologi :
Indikasi : Antioksidan
Mekanisme kerja : Kurkumin dapat berperan sebagai antioksidan dengan menangkal radikal
hidroksil, anion superoksida, dan oksigen singlet ( Amelinda, 2018). kurkumin
sangat potensial sebagai antioksidan, karena sifat antioksidatif kurkumin
terkait dengan struktur difenol kurkumin Fujiwara dkk, (2008).
Kontraindikasi : -
Efek samping : Sembelit, diare, iritasi lambung, memicu komplikasi, pendarahan dan
berbahaya bagi ibu menyusui
Toksisitas :
Dosis dan pemberian : 40 mg/kgBB untuk orang dewasa diberikan dengan cara diseduh dalam air.
Interaksi obat : Menurut penelitian yang telah dilakukan waspadai penggunaan temulawak bersamaan
dengan obat pengencer darah (Permenkes,2016)
Cahaya :
pH :
Air :
Lainnya :
Inkompatibiltas :
Inkompatibilitas : Serbuk sukrosa bisa terkontaminasi logam berat, yang dapat menakibatkan
inkompabilitas dengan bahan aktif misalanya asam askorbta.
Penanganan :
Toksisitas : Sukrosa juga dianggap lebih kariogenik daripada yang lain karbohidrat karena lebih mudah diubah
menjadi plak gigi
Saran penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya
Stabilitas :
Inkompatibilitas :
Penanganan :
Toksisitas :
Saran penyimpanan :
Stabilitas :
Inkompatibilitas :
Penanganan :
Toksisitas :
Saran penyimpanan :
Stabilitas :
Inkompatibilitas :
Penanganan :
Toksisitas :
Saran penyimpanan :
Stabilitas :
Inkompatibilitas :
Penanganan :
Toksisitas :
Saran penyimpanan :
VI. Perhitungan
(uraikan perhitungan masing-masing bahan yang digunakan)
A. Perhitungan Konversi dosis
Diketahui : Dosis untuk induksi ke tikus 250 mg/kgBB
Dosis absolut untuk tikus 200 g
250 mg/kgBB X 0,2 KG (200 g/1000 g) = 50 mg
Dosis untuk manusia
50 mg X 56 (konversi tikus ke manusia)
2.800 mg (Untuk manusia 70 kg)
2.800 mg/70 kg = 40 mg/kgBB
IX Referensi
Allen, L. V. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Rowe R. C., Sheskey,
P.J., Queen, M. E. (Editor), London, Pharmaceutical Press and American Pharmacists
Assosiation, 697-699
Amelinda, Ega., dkk. 2018. Pengaruh Waktu Maserasi Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb). Bali: Universitas Udayana
Fijiwara dkk. 2008. Curcumin Inhibits Glucose Production In Isolated Mice Hepatocytes.
Diabetes Research and Clinical Practice 80: 188-191
Permenkes. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2016 tentang Formularium Obat Herbal Asli Indonesia. Jakarta.
Prahita, Tami. 2019. Pengaruh Konsentrasimaltodekstrin dan Perbandingan Serbuk Asam Jawa
dengan Gula Semut terhadap Karakteristik Minuman Serbuk Instan Asam Jawa
(Tamarindus indica. L) Dengan Metode Foam Mat Drying. Bandung: Universitas
Pasundan
Ramadhania, A. 2013. Pengaruh Pengguna Jumlah Gula Terhadap Karakteristik Inderawi
Minuman Instan Serbuk Sari Daun Sirsak. Universitas Negeri Semarang
Samran, dan Cut Fatimah. 2018. Pembuatan Sediaan Temulawak dan Minuman Sehat Bentuk
Serbuk Instan Kering. Sumatera Utara. Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara
Al-Washliyah
Sulaiman, TR.N.S., 2007. Teknologi & Formulasi Sediaan Tablet. Pustaka Laboratorium
Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 56-59, 198-
215
Suryani, dkk. Uji Efek Antiinflamasi Secara In Vivo Nanopartikel Kurkumin Yang
Diformulasikan menggunakan Metode Reinforcement Gelasi Ionik. Kendari: Fakultas
Farmasi. Universitas Halu Oleo
REKAMAN PRODUKSI
Tanggal Pengesahan:
NAMA PRODUK : Nomor Reg:
Nomor Bets:
Tabel Formula
Produksi : ....................................................................................
Isi bersih :
Alur Produksi
Tahap Bahan Alat Parameter Hasil
Format Hasil Evaluasi
Nama Jenis Alat Bahan Kriteria Hasil
produk/No evaluasi
reg/No batch