Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PRAKTIKUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN

SOLID
PERCOBAAN 2
PENGARUH KANDUNGAN LEMBAB (Moisture Content) GRANUL
TERHADAP KECEPATAN ALIR

Disusun oleh :

Kelompok 1

Kelas 3A

Farmasi

Fakhiatul Azkia 11194762210735

Khairunnisa A 11194762210742

Kristiana Wahyu Ningsih 11194762210722

Maycel Fandi Agusto 11194762210746

Yulida 11194762210764

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MULIA

BANJARMASIN

2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..................................................................................................................1

B. TUJUAN PRAKTIKUM..............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTKA..........................................................................................................3

A. TEORI...........................................................................................................................................3

B. DESKRIPSI BAHAN
PRAKTIKUM...........................................................................................4

BAB III METODE PRAKTIKUM..................................................................................................6

A. ALAT DAN BAHAN...................................................................................................................6

B. FORMULASI................................................................................................................................6

C. PROSEDUR KERJA....................................................................................................................6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................................7

A. HASIL PENGAMATAN..............................................................................................................7

B. HASIL
PERHITUNGAN..............................................................................................................7

C. KURVA HUBUNGAN MC GRANUL DENGAN KECEPATAN ALIRNYA..........................8

BAB V KESIMPULAN.................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................11

JAWABAN PERTANYAAN........................................................................................................12

i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sifat alir granul memegang peranan penting dalam pembuatan
tablet.Apabila granul mudah mengalir, tablet yang dihasilkan
mempunyaikeseragaman bobot yang baik. Factor-faktor yang menentukan sifat
alir serbuk/granul adalah kerapatan jenis, porositas, bentuk partikel, ukuran
partikel, kondisi percobaan dan kandungan lembab (Lachman dkk., 1986).
Salah satu metode pembuatan yaitu metode granulasi basah dengan
metode pengeringan yang digunakan adalah menggunakan pemanasan(oven).
Proses pemanasan diperlukan untuk mengeringkan massa granul yang masih
basah karena adanya penambahan larutan bahan pengikat sehingga diperoleh
granul kering yang dapat dicetak menjadi tablet. Sifat fisis tablet salah satunya
dipengaruhi oleh kadar air setelah proses pemanasan granul karena proses
pemanasan akan mempengaruhi kadar air dalam granul dan pada akhirnya akan
mempengaruhi sifat fisik tablet yang dihasilkan. Banyaknya air yang hilang
selama proses pengeringan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah
suhu pengeringan. Suhu pengeringan yang berbeda-beda bias menyebabkan
perbedaan kadar air yang terkandungdi dalam granul. Adanya proses
pengeringan dengan suhu yang optimal bertujuan untuk menghasilkan tablet
dengan sifat fisis yang baik dan kadar air yang memenuhi syarat. Pengeringan
merupakan hilangnya air atau hilangnya pelarut organik. Sebagai bahan
pengering dapat udara, yang mampu menyerap lembab sampai terca[ai kondisi
jenuhnya. Lembab dapa tterserap bersama uap air yang terdapat di udara dapat
tercapai dengan adanya sirkulasi udara. Sirkulasi udara yang baik dan
menyebarnya panas yang diberikan memungkinkan tercapainya tingkat
pengeringan yang tinggi(Voight, 1984).

Pada metode granulasi basah, granul dibentuk dengan cara mengikatserbuk


dengan suatu pengikat. Teknik ini membutuhkan larutan suspenseatau bubur
yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke dalam campuran
serbuk hingga terbentuk massa seperti pasta. Penambahan bahan pengikat, bila
jumlahnya hanya sedikit dapat ditambahkan bersama dengan serbuk kering. Bila

1
jumlahnya banyak biasanya dilarutkan dalam cairan.Sudut diam adalah sudut
yang dibentuk oleh tumpukan serbuk terhadap bidang datar setelah serbuk
tersebut mengalir secara bebas melalui suatucelah sempit. Alat yang biasa
digunakan adalah corong. Semakin kecil sudut diam maka semakin mudah
serbuk tersebut mengalir. Selain sudut diam,waktu alir dapat digunakan untuk
menentukan sifat alir serbuk atau granul.Waktu alir adalah waktu yang
dibutuhkan untuk mengalir dari sejumlahgranul melalui lubang corong yang
diukur adalah sejumlah zat yang mengalir dalam suatu tertentu. Semakin baik
sifat alirnya maka akan semakin cepat waktu yang diperlukan untuk mengalirkan
sejumlah berat tertentu serbuk atau granul (Lachman dkk., 1986).

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan percobaan ini untuk mengetahui pengaruh kandungan lembab yang
terdapat dalam granul terhadap waktu alirnya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI

Sifat air granul memgang peranan penting dalam pembutan tablet.


Apabila granula mudah mengalir, maka tablet yang dihasilkan memounyai
keseragaman bobot yang baik, sehingga akhirnya diperoleh keseragaman kadar
yang baik. Faktor-faktor yang menentukan sifat alir serbuk/granul adalah
kerapatan jenis. Porositas, bentuk partikel, ukuran partikel, kondisi percobaan
dan kandungan lembab (Voight, 1995: 161).

Sifat air serbuk merupakan resultan antara gaya berat dan gaya tarik
antara partikel. Semakin besar gaya tariknya maka serbuk semakin sukar
mengalir. Gaya tarik ini dipengaruhi oleh banyak faktor anatara lain kandungan
lembab. Dalam keadaan normal ikatan antar partikel dapat terjadi karena adanya
gaya elektrostatika. Pada kondisi kandungan lembab yang tinggi ikatan antar
partikel akan lebih kuat, karena luas kontak permukaan nyata naik. Apabila gaya
tarik antar partikel serbuk semakin kuat, maka serbuk akan semakin sukar
mengalir(Supriyono, 2003).

Gaya tarik partikel dapat pula terjadi karena pembentukan jembatan air,
sebagai akibat dari:

1. Tegangan interasial pada permukaan partikel padat yang terbasahi cairan

2. Tegangan interfasial cairan didalam partikel

3. Tegangan kapiler antar partikel

Sifat air serbuk dapat ditetapkan dengan macam cara:

1. Metode langsung

Yaitu dengan mengukur secara langsung kecepatan air sejumlah serbuk.


Misalnya metode corong dan metode timbang.

2. Metode tidak langsung

Yaitu dengan mengukur parameter sudut diam atau dengan metode

3
pengetapan.

Pengukuran sifat alir granul dengan metode corong dipengaruhi oleh


beberapa kondisi pengamatan sebgai berikut:

a. Berat granul

b. Ukuran partikel granul

c. Diameter corong (bagian atas dan bawah)

d. Panjang tangkai corong

e. Cara penuangan sample

f. Pengaruh getaran luar


Untuk sejumlah berat yang sama, makin cepat waktu alirnya maka sifat
alir serbuk semakin buruk (Aulton ME, 2002).
B. DESKRIPSI BAHAN PRAKTIKUM
1. Saccharum Lactis (Pubchem, 2017)
Nama resmi : Laktosa
Sinonim : Laktosa, saccharum lactis
Pemerian : Berupa serbuk atau massa hablur, keras, putih atau
putih krem. Tidak berbau dan rasa sedikit manis,
higroskopik
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam
air mendidih, sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut
dalam kloroform dan dalam eter
Kegunaan : Sebagai bahan pengisi

2. Amilum pro tablet (Rowe, 1994)

Nama : Amilum pro tablet

Pemerian : Tidak berbau dan berasa, serbuk berwarna putih berupa Granul
granul kecil berbentuk sferik atau oval dengan ukuran dan bentuk
yang berbeda untuk setiap varietas tanaman

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol

Kegunaan : Bahan pengisi, bahan pengikat dan bahan penghancur untuk


formulasi sediaan tablet

4
3. Mucilago Amili 10%
Nama : Mucilago amyli
Sinonim : Mucilago amilum
Konsentrasi : 5-10%
Stabilitas : Pati kering stabil apabila terhindar dari kelembaban yang
tinggi. Secara fisik pati tidak stabil mudah di metabolism oleh
mikroorganisme
Kegunaan : Bahan pengikat

5
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
Corong pengukur sifat alir

2. BAHAN
Buat granul sebanyak 500 gram, seperti percobaan 1
B. FORMULASI
1. Saccharum lactis 100 gram
2. Amilum pro tablet 100 gram
3. Mucilage amili 10 % 30 ml

C. PROSEDUR KERJA
Timbang 20 gr granul basah, tungkan secra perlahan lahan ke dalam corong
pengukur ang bagian bawahnya tertutup

Tuang granul melalui tepi corong, buka penutup coromg secara hati-hati.
Catat berapa lama waktu alir

Kerjakan dengan cara yang sama seperti tahap pertama, untuk granul yang
telah dikeringkan selama 14, 30, 60, 90 menit

6
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN
Hasil praktikum pengaruh kandungan lembab (moisture content) granul
terhadap kecepatan alir aitu dengan mengamati waktu alir dan mengukur
kandungan lembab granul. Berikut adalah hasil dari percobaan tersebut.

Table 1 Hasil percobaan


Pengeringan Berat Waktu alir Kecepatan MC
pada menit granul (gr) (detik) alir(gr/detik)
15 20 gr 3,66 detik 5,46 gr/detik 27,39%
30 20 gr 2 detik 10 gr/detik 27,14%
60 20 gr 2 detik 10 gr/detik 25,91%
90 20 gr 2 detik 10 gr/detik 25%
24jam 20 gr 2 detik 10 gr/detik 0%

B. HASIL PERHITUNGAN
Table 2 Hasil perhitungan waktu alir
Kecepatan alir pada Perhitungan kecepatan air (gr/detik)
menit ke-
15 Berat granul 20 gr
= =5,46 gr/detik
Waktu alir 3 ,66 detik
30 Berat granul 20 gr
= =10 gr/detik
Waktu alir 2 detik
60 Berat granul 20 gr
= =10 gr/detik
Waktu alir 2 detik
90 Berat granul 20 gr
= =10 gr/detik
Waktu alir 2 detik
24 jam Berat granul 20 gr
= =10 gr/detik
Waktu alir 2 detik

7
C. KURVA HUBUNGAN MC GRANUL DENGAN KECEPATAN
ALIRNYA

D. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan
lembab yang terdapat dalam granula terhadap waktu alirnya. Waktu alir
merupakan waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir melewati
corong, yang dinyatakan sebagai banyaknya serbuk yang mengalir tiap satuan
waktu (Banker and Anderson, 1986).
Sifat alir bertujuan untuk mengetahui sifat alir granul yang dinyatakan
dalam kecepatan kecepatan alirnya (v), sifat alir memiliki peranan penting
dalam pembuatan tablet yaitu berkaitan dengan keseragaman bobot dan dosis,
granul dengan sifat alir baik akan mudah mengisi lubang matris dengan volume
yang tetap, sehingga tidak terjadi perbedaan bobot dan dosisnya dapat seragam.
Pengukuran sifar alir dapat dilakukan dengan 2 macam metode, yaitu metode
langsung dan tidak langsung, metode langsung yang digunakan pada praktikum
kali ini adalah metode corong dengan menuangkan granul ke dalam corong
yang telah ditutup bawahnya pengisian melalui bagian tepi corong untuk
menghindari adanya gaya tekan yang dapat memadatkan granul dan
mempengaruhi sifat alirnya.
Pada percobaan ini suhu pengeringan 60°C. Percobaan kali ini
menggunakan metode granulasi basah (Wet granulation). Pengeringan granul
pada proses pembuatan tablet secara granulasi basah sangatlah penting karena
nantinya berhubungan dengan sifat alir granul dalam proses pengempaan

8
tablet. Pada kondisi kandungan lembab yang tinggi, ikatan antar partikel
akan lebih kuat karena luas kontak antar serbuk naik. Apabila gaya tarik antar
partikel tinggi, granul akan semakin sulit mengalir, sehingga apabila
kandungan lembab pada partikel granul berlebihan, akan mempengaruhi sifat
alir granul. Apabila sifar alir granul jelek, maka keseragaman bobot tablet tidak
akan tercapai, dan akan berimbas pada keseragaman kadar obat yang tidak
tercapai pula. Itulah sebabnya proses pengeringan sangatlah penting.

Proses pengeringan dilakukan pada suhu 60°C dalam rentang waktu yang
berbeda yaitu 15 menit, 30 menit, 60 menit, 90 menit dan 24 jam. Hal ini
dimaksudkan agar perpindahan massa dan perpindahan panas yang terjadi atau
berlangsung dapat diamati perbedaannya. Pada percobaan kami didapatkan
hasil pada t 15 adalah 5,46 gr/detik , pada waktu alir t 30 adalah 10 gr/detik,
pada waktu alir t 60 adalah 10 gr/detik, pada waktu alir t 90 adalah 10 gr/detik,
dan pada waktu alir t 24 jam adalah 10 gr/detik. Syarat Aliran granul yang baik
adalah jika waktu yang diperlukan untuk mengalirkan 100 gram tidak lebih dari
10 detik (Voight, 1994).

Kandungan air pada granul dapat diketahui dengan cara menghitung nilai
MC dari granul yang telah diberi perlakuan perbedaan waktu pengeringan.
Menurut teori, semakin lama waktu pengeringan, maka nilai MC semakin kecil
karena kandungan air dalam grnul juga semakin kecil. Dalam praktikum nilai
Mc secara berturut-turut adalah 27,39% (15 menit), 27,14% (30
menit), 2 5 , 9 1 % (menit 60), 25% (90 menit), 0 % ( 2 4 jam). Syarat
kandungan lembab dari granul adalah tidak boleh lebih dari 5% (Voigt, 2014).
Semakin granul itu kering maka nilai MC atau kandungan lembab granul
tersebut kecil. Semakin lama pengeringan maka kandungan air yang terkandung
dalam granul semakin sedikit dan harga MC yang didapatkan semakin kecil
(Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009).

9
BAB V
KESIMPULAN
Pada hasil praktikum kali ini dalam percobaan didapatkan waktu alir
berturut-turut yaitu adalah pada t 15 adalah 5,46 gr/detik , pada waktu alir t 30
adalah 10 gr/detik, pada waktu alir t 60 adalah 10 gr/detik, pada waktu alir t 90
adalah 10 gr/detik, dan pada waktu alir t 24 jam adalah 10 gr/detik. Syarat laju
alir granul yang baik adalah antara 4-10 gram/detik (Carstensen and Chan,
1977). Yang dimana sudah sesuai dengan teori yaitu hasil uji waktu alir dari
perhitungan di atas memenuhi syarat yaitu kurang dari 10 detik (Voigh, 1995).
Untuk nilai Mc yang didapatkan yaitu adalah 27,39% (15 menit), 27,14% (30
menit), 2 5 , 9 1 % (menit 60), 25% (90 menit), 0 % ( 2 4 jam). Syarat
kandungan lembab dari granul adalah tidak boleh lebih dari 5% (Voigt, 1984).
Padat dilihat pada t 24 jam sesuai dengan teori yaitu kurang dari 5%, semakin
granul itu kering maka nilai MC atau kandungan lembab granul tersebut kecil.

10
DAFTAR PUSTAKA

Murtini, Gloria dan Elisa, Yetri. 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta:Kemenkes RI

Oka Sri Susanthi A.A ; Setyawan Eka Indra ; Dewantara Putra I G.N.A.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI MAGNESIUM STEARAT
SEBAGAI BAHAN PELICIN TERHADAP SIFIK FISIK TABLET
VITAMIN E. Unversitas Udayana

Victoria Elisabet,, Paulina V. Y. YamLean, Hamidah Sri Supriati. 2018. FORMULASI


SEDIAAN GRANUL DENGAN BAHAN PENGIKAT PATI KULIT
PISANG GOROHO (Musa acuminafe L.) DAN PENGARUHNYA PADA
SIFAR FISIK GRANUL. Universitas STIKES Muhamadiyah Manado, 95115

11
JAWABAN PERTANYAAN

Pertanyaan:

1. Apa peran sifat alir granul pada pembuatan tablet


2. Jelaskan faktor-faktor yang menentukan sifat alir suatu granul

Jawaban:
1. Sifat alir granul memegang peranan penting dalam pembuatan tablet. Apabila
granula mudah mengalir, maka tablet yang dihasilkan mempunyai
keseragaman bobot yang baik, sehingga akhirnya diperoleh keseragaman kadar
yang baik.
2. a). Bentuk partikel dan tekstur, untuk partikel yang ekidimensional (teratur
bulat, kubus) semakin besar diameter maka sifat alir semakin baik sedangkan
untuk partikel yang anisomerik maka hasilnya dapat berbeda. Sifat alir terbaik
terjadi. pada diameter optimum partikel (200-500 µm). Partikel berukuran
kurang dari 100 um akan lebih cohesive. Semakin kecil gaya gesek friksi /
gaya gesek antar partikel sehingga semakin mudah mengalir. Sebaliknya,
semakin kasar permukaan partikel maka semakin besar friksi antar partikel
sehingga menyebabkan semakin sulit mengalir.
b). Kerapatan jenis
c). Porositas, semakin besar porositas maka semakin kecil kontak antar partikel
maka kecepatan alir akan semakin baik.
d). Kandungan lembab, pada kondisi kandungan lembab yang tinggi ikatan
partikel akan lebih kuat karena luas kontak antar permukaan serbuk naik.
Apabila gaya tarik antar partikel serbuk semakin kuat, maka serbuk akan
semakin sukar mengalir.
e). Kondisi percobaan, ada beberapa kondisi percobaan yang dapat
mempengaruhi sifat alir yaitu diameter lubang alat uji, besar luas hopper dan
sudut dinding hopper.

12

Anda mungkin juga menyukai