Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN

SOLIDA

PENGARUH UKURAN PARTIKEL PADA FLUIDITAS GRANUL

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

Hasbi Humaini F.16.014

Normila Yanti F.16.026

Nurizati Ismi Awaliyah F.16.027

Nurul Fajriah F.16.028

Prichilia Anggelina Putri F.16.033

PROGRAM STUDI FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA

BANJARMASIN

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Kompetensi Praktikum ............................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 2
A. Granulasi .................................................................................. 2
BAB III METODE PRAKTIKUM ......................................................... 4
A. Alat ........................................................................................... 4
B. Bahan ....................................................................................... 4
C. Formulasi .................................................................................. 4
D. Cara Kerja ................................................................................ 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 6
A. Hasil ......................................................................................... 6
B. Pembahasan .............................................................................. 9
BAB V KESIMPULAN .......................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tablet adalah bentuk sediaan yang paling banyak beredar karena secara
fisik stabil, mudah dibuat, lebih menjamin kestabilan bahan aktif dibandingkan
bentuk cair, mudah dikemas, praktis, mudah digunakan, homogen, dan
reprodusibel. Massa tablet harus mengalir dengan lancar agar dapat menjamin
homogenitas dan reprodusibilitas sediaan dan harus dapat terkompresi dengan
baik agar diperoleh tablet yang kuat, kompak, dan stabil selama penyimpanan
dan distribusi.
Granulasi adalah pembentukan partikel-partikel besar dengan
mekanisme pengikatan tertentu. Granul dapat diproses lebih lanjut menjadi
bentuk sediaan granul terbagi, kapsul, maupun tablet. Berbagai proses
granulasi telah dikembangkan, dari metode konvensional seperti slugging dan
granulasi dengan bahan pengikat musilago amili hingga embentukan granul
dengan peralatan terkini seperti spray dry dan freeze dry. Pada pengujian
granul parameter yang diamati adalah:uji homogenitas, uji sifat alir, uji
kompresibilitas granul, dan uji distribusi ukuran granul.
Fluiditas/sifat alir serbuk merupakan faktor kritik dalam produksi obat
sediaan padat. Hal ini karena sifat alir serbuk berpengaruh pada peningkatan
reprodusibilitas pengisian ruang kompresi pada pembuatan tablet dan kapsul,
sehingga menyebabkan keseragaman bobot sediaan lebih baik, demikian pula
efek farmakologinya. Waktu alir adalah waktu yang diperlukan untuk mengalir
dari sejumlah granul melalui lubang corong yang diukur adalah sejumlah zat
yang mengalir dalam suatu waktu tertentu.

B. Kompetensi PRAKTIKUM
Tujuan percobaan ini untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel pada
fluiditas granul.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Granulasi
Granul merupakan gumpalan partikel-partikel kecil. Metode Granul
kering di bentuk dengan penambahan bahan pengikat kedalam campuran
serbuk, dikempa menjadi tablet besar (slugging), dipecahkan menjadi granul
yang lebih kecil. Metode ini baik menggunakan bahan aktif maupun bahan
pengisi harus memliki sifat kohesi supaya masa yang jumlahnya besar dapat di
bentuk. Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah
dengan metode granul basah karena kepekaannya terhadap uap air atau untuk
mengeringkan dibutuhkan temperatur yang dinaikkan.
Faktor yang mempengaruhi sifat alir, yaitu: (1) Ukuran partikel dan
distribusi ukuran partikel. Ukuran partikel mempengaruhi gaya yang bekerja,
partikel halus dengan ukuran kecil dari 100 µm dipengaruhi oleh gaya listrik
dan gaya kohesi, sedangkan ukuran yang besar dari 1000 µm dipengaruhi gaya
gravitasi. Partikel dengan mungkin tertahan akibat gaya kohesi antar partikel.
Jika ukuran partikel diperbesar, gaya gravitasi besar sehingga serbuk mudah
mengalir, (2) Bentuk dan morfologi permukaan, semakin tidak teratur bentuk
partikel maka daya alirnya makin jelek, (3) Kelembaban akan mempengaruhi
aliran serbuk secara signifikan yang dapat diamati dengan peningkatan daya
rentang (tensil strength) serbuk melalui pembentukan jembatan cair.
Kemampuan mengalir yang berporos dan kohesif tidak dipengaruhi
kelembaban karena akan berpenetrasi kedalam partikel tersebut, (4) Gaya
Kohesi, yaitu gaya tarik menarik antara partikel sejenis. Jika gaya kohesi besar,
maka daya alir makin jelek, (5) Temperatur, penurunan suhu akan
menyebabkan daya rentang, kecepatan alir meningkat, (6) Penambahan
Glindant, untuk memperbaiki kemampuan alir serbuk, sering ditambahkan
glindant dalam bentuk fine partikel seperti silika, dioksida koloidal, talcum, dan
amylum. Gaya yang bekerja pada partikel : Gaya friksi, Gaya tegangan, Gaya
mekanik, Gaya elektrostatik, Gaya kohesi/vander walls.
Ukuran partikel penting bagi farmasi, karena (1) Berhubungan dengan
sifat fisika, kimia, farmakologi, (2) Mempengaruhi liberalisasi obat dari
bentuknya, (3) Stabilitas obat dari bentuknya, (4) Mempengaruhi sifat aliran,
pencampuran serbuk dan granul. Bila terdapat kumpulan partikel lebih dari satu
ukuran maka 2 sifat penting, yaitu : (1) Bentuk dan luas permukaan partikel, (2)
Kisaran ukuran, banyaknya atau berat partikel yang ada, serta luas permukaan
total.
Sudut diam adalah salah satu parameter lain dari sifat alir, sudut diam
juga dapat dipakai sebagai pembanding uji sifat fisik campuran granul atau
serbuk, dengan cara menghitung kotangen dari tinggi kerucut yang di bentuk
serbuk atau granul maka akan didapat besar sudut yang membentuknya. Sudut
diam antara 28° sampai 42° menunjukan sifat alir yang baik atau kualitas granul
baik. Sudut diam dapat ditentukan dengan menggunakan peralatan sederhana
yaitu menuangkan sampel melalui corong kemudian mengukur sudut yang
terbentuk. Jadi, sudut diam adalah sudut yang terbentuk oleh serbuk pada
permukaan horizontal. Biasanya sudut diam yang dibentuk oleh serbuk
farmasetik berkisar antara 20º - 40º dan secara umum sudut diam serbuk
semakin rendah, maka serbuk semakin baik sifat alirnya (free flowing).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat
Pada praktikum ini alat-alat yang kami gunakan adalah sebagai berikut :
1. Busur
2. Corong kecil
3. Tap density tester

B. Bahan
Pada praktikum ini bahan-bahan yang kami gunakan adalah sebagai berikut :
1. Granul obat parasetamol

C. Formulasi
Pada praktikum ini formulasi yang kami gunakan adalah sebagai berikut :
1. Granul obat parasetamol................................... 28,55 gram

D. Cara Kerja
1. Pengamatan Sudut Diam
Timbang granul, masukkan secara pelan-pelan lewat corong bagian
atas dan sementara bagian bawah ditutup

Buka penutupnya

Biarkan serbuk mengalir keluar

Ukur tinggi dan hitung waktu kerucut yang terbentuk

Ulangi percobaan sebanyak tiga kali


2. Uji Pengepakan

Tuangkan granul secara pelan-pelan ke dalam gelas ukur dan catat


sebagai Vo

Pasang gelas ukur pada alat dan hidupkan alat

Catat perubahan volume setelah (Vt) dengan waktu 5 menit, 10 menit,


dan 15 menit dengan speed 250 dan ketukan 1220

Catat berat granul


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Uji laju alir
Tabel 2. Hasil Pengamatan Kecepatan Granul
Replikasi Kecepatan Sudut diam
1. 3 detik 390
2. 3 detik 380
3. 3 detik 400

2. Uji pengetapan
Tabel 1. Hasil Pengamatan uji pengetapan
Volume Volume granul
Waktu
M.granul granul mula setelah konstan Hasil
(menit)
– mula (Vo) (Vk)
5 28,55 50 42 16
10 28,55 50 41 18
15 28,55 50 40 20

a. Perhitungan T%
𝑉0−𝑉𝑡
1) T5 = 𝑥 100 %
𝑉0
50−42
= 𝑥 100 %
50

= 16 %
𝑉0−𝑉𝑡
2) T10 = 𝑥 100 %
𝑉0
50−41
= 𝑥 100 %
50

= 2,38 %
𝑉0−𝑉𝑡
3) T15 = 𝑥 100 %
𝑉0
50−40
= 𝑥 100 %
50

= 2,43 %
b. Perhitungan daya komprebilitas :
𝑚 28,55
𝑅𝑘 = = = 0,71
𝑉𝑘 40
𝑚 28,55
𝑅𝑜 = = = 0,57
𝑉0 50
(𝑅𝐾 − 𝑅0)
𝐶= × 100%
𝑅𝑘
(0,71−0,57)
= × 100 % = 19,71
0,71

B. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan percobaan pengaruh ukuran partikel
pada fluiditas granul yang bertujuan untuk melihat pengaruh ukuran partikel
pada fluiditas granul, yang dilakukan 2 macam uji yaitu pengamatan sudut
diam dan uji pengetapan. Sifat alir granul memegang peranan penting dalam
pembuatan tablet. Apabila granul mudah mengalir, tablet yang dihasilkan
mempunyai keseragaman bobot yang baik. Faktor-faktor yang menentukan
sifat alir serbuk/granul adalah : kerapatan jenis, porositas, bentuk partikel,
ukuran partikel, kondisi percobaan dan kandungan lembab.
Pada praktikum ini dilakukan dengan metode uji pengamatan sudut
diam dengan menggunakan corong yang dibawahnya sudah ditutup. Ketika
semua granul yang jatuh, catat waktu dan lihat besar sudutnya menggunakan
busur. Pada uji penentuaan Sudut diam merupakan metode langsung dengan
mengukur secara langsung kecepatan alir sejumlah serbuk. Alat yang biasa
digunakan adalah corong. Semakin kecil sudut diam maka semakin mudah
serbuk tersebut mengalir. Selain sudut diam, waktu alir dapat digunakan
untuk menentukan sifat alir serbuk atau granul. Waktu alir adalah waktu
yang dibutuhkan untuk mengalir dari sejumlah granul melalui lubang
corong yang diukur adalah sejumlah zat yang mengalir dalam suatu tertentu.
Semakin baik sifat alirnya maka akan semakin cepat waktu yang diperlukan
untuk mengalirkan sejumlah berat tertentu serbuk atau granul. Sudut diam
yang diukur merupakan tinggi gundukan granul yang terdapat di atas
penyangga dibagi dengan diameter penyangga. Nilai sudut diam dapat
menggambarkan seberapa baik fluiditas granul yang diukur, dimana jika
granul memiliki fluiditas yang kurang baik maka akan sulit mengalir
melalui lubang di bagian dasar silinder sehingga akan membentuk gundukan
yang tinggi di atas penyangga. Sebaliknya jika granul memiliki fluiditas
baik akan lebih mudah mengalir melalui lubang silinder sehingga gundukan
yang tersisa di atas penyangga tidak terlalu banyak. Menurut teori granul
dengan fluiditas baik jika sudut diamnya kurang dari 40. Berdasarkan hasil
praktikum mempunyai sudut diam sebesar 39 derajat, 38 derajat, dan 40
derajat dan memiliki kecepatan selama 3 detik untuk granul mengalir
kebawah.
Selanjutnya dilakukan uji pengetapan, Uji ini menggunakan alat
volumenometer yang didasarkan pada penataan kembali partikel penyusun
dalam suatu wadah setelah diberi getaran mekanik dalam jumlah dan waktu
tertentu. Menurut teori fluiditas suatu bahan dapat dinyatakan dalam Indeks
Tap T dimana suatu serbuk dikatakan memiliki fluiditas yang baik jika
Indeks Tap T nya kurang dari 20 persen dan sebaliknya jika nilai indeks tap
T diatas 20 persen, serbuk akan sulit ditablet. Percobaan ini diamati dari 3
waktu yang berbeda, yaitu di menit ke-5, ke-10, dan ke-15. Pada menit ke-
5 diperoleh nilai T(%) nya sebesar 16 %, pada menit ke-10 diperoleh nilai
T(%) sebesar 2,38 %, dan di menit ke-15 diperoleh nilai T(%) nya sebesar
2,43 %. Dari hasil T(%) yang diperoleh serbuk mempunyai serbuk alir baik
karena pemampatannya kurang dari 20%. Semakin besar harga T(%), maka
sifat alirnya semakin kecil.
Faktor- faktor yang menentukan sifat alir serbuk atau granul adalah
kerapatan jenis, porositas, bentuk partikel, ukuran partikel, kondisi
percobaan dan kandungan lembab. Pengaruh MC terhadap kecepatan alir
yaitu semakin tinggi MC (basah) maka waktu alir akan semakin lama,
semakin rendah MC akan terjadi elektrostatistika. Semakin besar ukuran
partikel maka sifat alir semakin baik. Semakin bulat tekstur granulnya maka
sifat alir semakin baik sedangkan semakin tidak teratur bentuknya maka
sifat alir semakin jelek. Semakin rapat suatu partikel, sifat alirnya semakin
baik
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah granul yang dibuat
memiliki sifat alir yang baik, karena memiliki sudut diam kurang dari 40 derajat
dan memiliki nilai T(%) kurang dari 20 %. Faktor-faktor yang mempengaruhi
fluiditas granul adalah kerapatan jenis, porositas, bentuk partikel, ukuran partikel,
kondisi percobaan dan kandungan lembab.
DAFTAR PUSTAKA

Fadlil, Abdul, Aditiya Dwi Candra. 2017. Sistem Penentuan Sudut Diam Granul
Menggunakan Metode Pengolahan Citra Berbasis Android. Fakultas
Teknologi Industri: Universitas Ahmad Dahlan. Jurnal Ilmu Teknik Elektro
Komputer dan Informatika (JITEKI). Vol. 3 No 2.

Anda mungkin juga menyukai