GRANULASI
Disusun oleh :
JURUSAN FARMASI
2O19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat merupakan sebuah substansi atau suatu zat yang diberikan kepada
manusia/binatang sebagai perawatan atau pengobatan, bahkan pencegahan terhadap berbagai
macam penyakit yang terjadi di dalam tubuh. Sediaan obat yang ada di dunia kefarmasiaan
sangat beraneka ragam dan salah satu contohnya adalah sediaan obat yang digunakan secara
oral. Sediaan oral terbanyak yang paling banyak dikembangkan yaitu sediaan tablet
(Sulaiman, 2007).
Tablet yang baik digunakan adalah tablet yang dibuat dari bahan-bahan pilihan
dan sesuai dengan zat aktif obat yang akan dibuat. Semua bahan bahan yang sudah
tercampur kemudian diolah menjadi sediaan tablet yang selanjutnya diuji efek
farmakologisnya dan dievaluasi apakah memberikan efek farmakologi yang sesuai atau
sebaliknya. Pada umumnya, penyiapan bahan pembuatan tablet dilakukan pada fase
preformulasi. Proses pembuatan tablet dimulai setelah perlakuan granulasi bahan.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu granulasi dan jenis-jenisnya ?
b. Bagaimana proses granulasi hingga menjadi tablet ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui granulasi dan jenis-jenisnya
b. Untuk memahami proses pembentukan granulasi hingga menjadi tablet
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tablet adalah sediaan padat yang dibuat dengan cara dikempa ataupun
dicetak ,berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat dan mengandung
satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan (Anief,2007).
Penjelasan tablet juga disampaikan oleh Syofyan,dkk(2015) dalam jurnalnya yang
menyampaikan bahwa tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa
cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau
cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan ataupun tanpa zat
tambahan.
Berdasarkan prinsip formulasi, salah satu metode pembuatan tablet yaitu
dengan metode granulasi. Granulasi menurut Octavia, dkk(2012) diperlukan untuk
mencegah pemisahan, untuk meningkatkan sifat aliran, untuk meningkatkan
pemadatan. Dalam pembuatan tablet, zat berkhasiat, zat-zat lain, kecuali zat pelicin
dibuat granul (butiran kasar), karena serbuk yang halus tidakmengisi cetakan tablet
dengan baik, maka dibuat granul agar mudah mengalir (free flowing) mengisi
cetakan serta menjaga agar tablet tidak retak (capping) (Anief, M., 2007)
Granula menurut Jannat,dkk(2016) berasal dari bahasa latin “Granulatum”
yang berarti butiran, sedangkan granulasi adalah suatu proses mengubah serbuk
dari bahan primer pembuatan tablet menjadi butiran yang lebih besar dalam
kisaran ukuran antara 0,2 – 0,4 mm. Menurut Octavia,dkk (2012) ukuran partikel
sangat mempengaruhi sifat alir suatu bahan ketika diproses menjadi tablet
sehingga serbuk-serbuk tersebut diubah menjadi granul terlebih dahulu sebelum
dikempa atau proses ini sering disebut sebagai granulasi. Dengan penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa secara sederhana dapat diartikan sebagai proses
pembuatan granul.
B. Proses Granulasi
Bahan obat dan zat-zat tambahan umumnya berupa serbuk yang tidak
dapat langsung dicampur dan dicetak menjadi tablet karena akan langsung
hancur dan tablet menjadi mudah pecah.Campuran serbuk itu harus di ubah
menjadi granul,yaitu kumpulan serbuk dengan volumelebih besar yang saling
melekat satu samma lain. Cara merubah serbuk menjadi granul disebut
granulasi.Tujuan granulasi adalah (Lachman,1994):
Ada dua metode granulasi dalam teknologi formulasi tablet yang sering dipakai
dalam pembuatan tablet yaitu granulasi basah dan kering.
Granulasi kering
Granulasi kering sering disebut juga dengan slugging ,
yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa
campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya
dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih
besar dari serbuk semula(granul).
Tahapan tahapan granulasi Tahapan dari granulasi kering
ini yaitu: Campur kering, kemudian percetakan menjadi slug dan
diayakan , selanjutnya dicampur massa dan yang terakhir
Pencetakan.
Sebelum granul dikempa menjadi tablet, granul terlebih dulu dievaluasi Untuk
memantau kualitas produk obat, evaluasi secara kuantitatif serta penetapan sifat
kimia, fisika, dan bioavilibilitas tablet harus dibuat evaluasi meliputi :
1.Waktu Alir
2. Sudut Diam
Serbuk Sudut diam merupakan sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel
bentuk kerucut dengan bidang horizontal. Jika sejumlah granulatau serbuk
dituang ke dalam alat pengukur, besar kecilnya sudut diamdipengaruhi oleh
bentuk ukuran dan kelembaban serbuk. Bila sudut diamlebih kecil atau sama
dengan 30° menunjukkan bahwa serbuk dapatmengalir bebas, bila sudut lebih
besar atau sama dengan 40° biasanya dayamengalirnya kurang baik (Lachman,
1994)
Anief, M. 1994. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Indrawati, T., Agoes, G., Yulinah, E. and Sumirtapura, Y.C., 2009. Uji Daya
LekatMukoadhesif secara In Vitro beberapa Eksipien Polimer Tunggal dan
Kombinasinya pada Lambung dan Usus Tikus. Jurnal Matematika & Sains Vol
10 No 2
Lachman, L., Liebermann, H.A. dan J.I. Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Industri Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press.
PENUTUP
a. Granulasi adalah proses pembuatan granul dengan ukuran yang lebih besar
dari serbuk namun memiliki ukuran optimum untuk memudahkan dalam
pembuatan tablet. Granulasi dibagi menjadi dua yaitu granulasi basah dan
granulasi kering. Seiring perkembangan jaman baik granulasi kering
maupun granulasi mulai dikembangkan oleh beberapa peneliti.
b. Perbedaan granulasi basah dan granulasi kering yaitu pada proses
pencampuran bahan aktif dan eksipiennya. Pada granulasi basah,
pencampuran bahan diberi pelarut untuk memudahkan daya alir dari
serbuk. Pada proses akhir baik granulasi basah maupun kering semua sama
sama dikempa sebelum menjadi tablet.
BAB II
PEEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Jenis-Jenis Granulasi
Granulasi Basah
Granulasi Kering
Daftar Pustaka
Anief M., 2007, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.