Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH GRANULASI KERING

TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID

KELOMPOK 3
FARA JUNIA MAHENDRA 181040400236
FITRA LISTIYONO 181040400265
MARLIROREKI MARBUN 181040400039
NATASYA FEBRIWANTI 181040400299
SELFI KHOFIFAH 181040400294

Dosen Pengampu : Andriyani RF, S.Farm., M.Farm., Apt

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA PERSADA


PAMULANG, TANGERANG SELATAN
BANTEN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “GRANULASI KERING” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bu Andriyani
RF, S.Farm., M.Farm., Apt pada Mata Kuliah Teknologi Sediaan Solid. Selain itu, Makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Granulasi Kering bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan Makalah ini.

Pamulang, 05 April 2020

PENULIS
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu dari tiga metode pembuatan tablet adalah  metode granulasi kering.
Tujuan metode granulasi kering adalah untuk memperoleh granul yang dapat mengalir
bebas untuk membuatan tablet. Granulasi kering dilakukkan apabila zat aktif tidak dapat
mengalir bebas untuk pembuatan tablet.
Granulasi kering dilakukkan apabila zat aktif tidak mungkin di granulasi basah karena
tidak stabil atau peka terhadap panas dan atau lembab atau juga tidak mungkin di kempa
lansung menjadi tablet karena zat aktif tidak dapat mengalir bebas, dan atau dosis efektif
zat aktif terlalu besar untuk kempa langsung. Sebagai contoh, asetosal dan vitamin pada
umumnya dibuat menjadi tablet dengan granulasi kering.
  Granulasi kering dilakukkan pada campuran seluruh ingredien dalam suatu
formulasi tablet tqanpa menggunakan cairan penggranul. Granulasi kering dibuat dengan
mengempa langsung seluruh campuran inggredient formula dengan tekanan tinggi
menggunakan suatu mesin pembuat bongkahan (sluging machine) atau mesin kompaktor.
Secara umum bentuk pengobatan dengan menggunakan tablet lebih disukai karena
bersih, praktis dan efisien. Bentuk sediaan tablet memiliki suatu keunggulan jika
dibandingkan dengan bentuk sediaan liquid, karena kompak sehingga lebih mudah
disimpan dan dibawa. Kerugian tablet yaitu pasien memerlukan air untuk
pengkonsumsiannya dan juga waktu disintegrasi dan waktu disolusi tablet jika tidak
memenuhi syarat akan mengakibatkan sasaran obat dalam plasma tidak tercapai.
(Joenoes, 2008)

B. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami Metode Granulasi Kering
2. Mahasiswa dapat mengetahui keuntungan dan kerugian Tablet
3. Mahasiswa dapat memahami pembuatan Granulasi Kering
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

A.DEFINISI GRANULASI KERING


Metode granulasi kering disebut juga slugging, merupakan salah satu metode
pembuatan tablet dengan cara mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat
yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berkuran lebih besar
(granul) dari serbuk semula. Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara
mekanis, tanpa bantuan bahan pebgikat dan pelrut, ikatannya didapat melalui gaya.
(Kloe, 2010)
Pada proses ini komponen komponen tablet dikompakan dengan mesin cetak
tablet lalu ditakan ke dalam die dan dikompakan dengan punch sehingga diperoleh massa
yang disebut slug. Prosesnya disebut slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian di
ayak dan diaduk untuk mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik dari
campuran awal. Bila slug yang didapat belummemuaskan maka proses diatas dapat
diulang. (Kloe, 2010)
Granulasi kering disebut juga dengan slugging yaitu memproses partikel zat aktif
dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi berukuran lebih besar
dari serbuk semua (granul). Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara
mekanis, tanpa bantuan bahan pengikt dan pelarut, ikatanyya didapat melalui gaya.
Teknik ini cukup baik, digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosos efektif yang terlalu
tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitive terhadap pemanasan dan
kelembapan. (Andayana, 2009)

B. TUJUAN GRANULASI KERING


Tujuan utama granulasi kering adalah memperbaiki sifat aliran  serbuk halus
dengan cara mengglomerasikan partikel-partikel kecil dari serbuk halus yang digunan
dalam suatu formulasi tablet. Aglomelat yang memperoleh masih perlu dihaluskan
menjadi granul yang dapat di proses lebih lanjut menjadi tablet jadi.
Tujuan umum granulasi adalah meningkatkan bobot jenis ruah nyata,
meningkatkan sifat mampu alir, menyempernakan komprsibilitas, memodifikasi laju
disolusi, mengurangi terbentuknya debu, dan meningkatkan stabilitas.

C. KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN GRANULASI KERING


1. Keuntungan
a. Peralatan yang digunakan lebih sedikit karena tidk menggunakan larutan
pengikat, mesin pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu.
b. Baik untuk zat aktif yang sensitive terhadap panas dan lembab
c. Mempercepat waktu hancur karena tidak menggunakan zat pengikat
2. Kekurangan
a. Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug
b. Tidak dapat mendistribusikan zat warna secara seragam
c. Proses banyak menghasikan debu sehingga memungkinkan terjadinya
kontaminasi.

D.DEFINISI TABLET
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Tablet merupakan bentuk sediaan padat yang paling banyak digunakan. Sebagian
besar tablet dibuat dengan metode kompresi atau pengempaan, yaitu dengan cara
memberi tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja. Selain
dengan metode kompresi, tablet juga dapat dibuat dengan metode cetak, yaitu dengan
menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan. (Ditjen
POM., 1995).
Tablet adalah sediaan farmasi yang padat, berbentuk bundar pipih atau cembung
rangkap. Bentuk ini paling banyak beredar dipasaran bila dibandingkan dengan bentuk-
bentuk obat lainnya. Ini disebabkan karena bentuk “tablet” ini adalah bentuk obat yang
praktis dan ekonomis dalam produksi, penyimpanan dan pemakainnya. Untuk pembuatan
tablet ini selain diperlukan bahan obat juga diperlukan zat tambahan/zat pembantu,
misalnya talk, amilum, magnesium, stearat dsb (Widjajanti, 1989).
E. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TABLET
1. Keuntungan
a. Volume dan bentuk kecil sehingga mudah dibawa, disimpan dan diangkut
b. Memiliki variabilitas sediaan yang rendah. Keseragaman lebih baik
c. Dapat mengandung zat aktif lebih besar dengan bentuk volume yang lebih kecil
d. Tablet dalam bentuk kering sehingga kestabilan zat aktif lebih terjaga
e. Dapat dijadikan produk dengan pelepasan yang bisa diatur
f. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air
g. Merupakan sediaan yang mudah diproduksi masal dengan pengemasan yang
mudah dan murah
h. Dapat disalut untuk melindungi rasa yang tidak enak dari sediaan.
2. Kerugian
a. Sulit untuk orang tua dan anak anak
b. Tidak dapat digunkan untuk pasien yang tidak sadarkan diri
c. Dapat rusak dilambung
d. Waktu hancurnya lebih lama
e. Sulit untuk tujuan ke plasma
Untuk dapus
http://pratiwiary.blogspot.com/2014/04/makalah-pembuatan-tablet-metode.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/61563/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
https://fzahra97.blogspot.com/2017/02/granulasi-kering.html

Anda mungkin juga menyukai