Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUHAN

A. Latar Belakang

Salah satu dari tiga metode pembuatan tablet adalah metode granulasi kering. Tujuan
metode granulasi kering adalah untuk memperoleh granul yang dapat mengalir bebas untuk
membuatan tablet. Granulasi kering dilakukkan apabila zat aktif tidak dapat mengalir bebas
untuk pembuatan tablet.
Granulasi kering dilakukkan apabila zat aktif tidak mungkin di granulasi basah karena
tidak stabil atau peka terhadap panas dan atau lembab atau juga tidak mungkin di kempa lansung
menjadi tablet karena zat aktif tidak dapat mengalir bebas, dan atau dosis efektif zat aktif terlalu
besar untuk kempa langsung. Sebagai contoh, asetosal dan vitamin pada umumnya dibuat
menjadi tablet dengan granulasi kering.
Granulasi kering dilakukkan pada campuran seluruh ingredien dalam suatu formulasi
tablet tqanpa menggunakan cairan penggranul. Granulasi kering dibuat dengan mengempa
langsung seluruh campuran inggredient formula dengan tekanan tinggi menggunakan suatu
mesin pembuat bongkahan (sluging machine) atau mesin kompaktor.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu granulasi kering ?


2. Sebutkan metode granulasi kering ?
3. Jelaskan tujuan granulasi kering ?
4. Sebutkan alur pembuatan tablet metode granulasi kering ?
5. Jelaskan proses pembuatan tablet metode granulasi kering ?
6. Sebutkan keuntungan dan kerugian granulasi kering ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Formulasi dan Teknologi
Sediaan Farmasi Padat dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.

Page 1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Granulasi Kering


granulasi adalah suatu proses pembesaran ukuran ketika partikel-partikel kecil dibentuk
menjadi gumpalan (agromelat) yang lebih besar, kuat secara fisik, sedangkan partikel-partikel
orisinil masih dapat di identifikasi. Berdasarkan pembuatan granulasi terdiri dari granulasi basah
dan granulasi kering.
Granulasi kering (slugging) adalah proses pembuatan tablet dengan cara mencampurkan
zat aktif dan bahan dalam keadaan kering, untuk kemudian dikempa, lalu dihancurkan menjadi
partikel yang lebih besar, lalu dikempa kembali untuk mendapatkan tablet yang memenuhi
persyaratan.

Granulasi kering dilakukkan apabila zat aktif tidak mungkin di granulasi basah karena
tidak stabil atau peka terhadap panas dan atau lembab atau juga tidak mungkin di kempa
lansung menjadi tablet karena zat aktif tidak dapat mengalir bebas, dan atau dosis efektif zat
aktif terlalu besar untuk kempa langsung. Sebagai contoh, asetosal dan vitamin pada umumnya
dibuat menjadi tablet dengan granulasi kering.

B. Metode Granulasi Kering

1. Campurkan zat khasiat, zat pengisi, pengikat, penghancur, pelican, hingga menjadi massa
serbuk yang homogen
2. Kempa pada tekanan tinggi sehingga menjadi tablet besar (Slug)
3. Hancurkan tablet tadi kemudian diayat hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel
yang diinginkan
4. Kempa dicetak lagi sesuai ukuran tablet yang diinginkan.
Metode ini dapat dilakukan dengan menggunakan
a. Mesin Slug
b. Mesin Rol

Page 2
Metode granulasi kering digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut :
1. Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi
2. Zat aktif susah mengalir
3. Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab

C. Tujuaan dari Granulasi Kering


Tujuan utama granulasi kering adalah memperbaiki sifat aliran serbuk halus dengan cara
mengglomerasikan partikel-partikel kecil dari serbuk halus yang digunakan dalam suatu
formulasi tablet. Aglomelat yang memperoleh masih perlu dihaluskan menjadi granul yang dapat
di proses lebih lanjut menjadi tablet jadi. Tujuan umum granulasi adalah meningkatkan bobot
jenis ruah nyata, meningkatkan sifat mampu alir, menyempernakan komprsibilitas, memodifikasi
laju disolusi, mengurangi terbentuknya debu, dan meningkatkan stabilitas.

D. Alur Pembuatan Tablet Metode Granulasi Kering


Pembuatan tablet dengan metode granulasi kering biasanya memalui tahap-tahap berikut:
1. Zat aktif dan masing-masing dihaluskan terlebih dahulu dalam mesin penggiling, misalnya
mesin giling tornado mill.
2. Zat aktif, yakni pengisi, pengikat kering, sebagian disintegran, lubrikan dan glidan
3. Campurkan serbuk pada no 2 di kempa mesin besar khusus dan kuat yang disebut “mesin
bongkah” (sluging machine) yang menghasilkan bongkahan atau dengan mesin kompaktor
gulung atau chilsonator yang penghasilkan pipa atau lempeng campuran serbuk yang rapuh.
4. Bongkahan atau pita lempeng tadi di ekstrusi melalui lempeng penyaring 18-20 mesh dlm
mesin escillator granulator
5. Serbuk partikel halus yang dihasilkan no 4 kembali dipadatkan dengan mesin kompak
6. Bongkahan atau lempengan rapuh hasil no 5 kembali di ekstruksi dalam mesin oscillating
granulator atau fitz mill
7. Granul hasil no 5 dan 6 disatukan dan di campur dengan fase luar
8. Massa kempa di kempa menjadi tablet

Page 3
E. Proses Pelaksanaan
a) Penghalusan
Tujuan dari penghalusan adalah untuk memperkecil ukuran partikel zat aktif dan eksipien.
Semakin besar ukuran partikel maka sifat kohesifitas dan adhesifitas antar partikel semakin besar
yang dapat menyebabkan terjadinya pemisahan pada granul. Tahap ini dapat dilakukan dengan
menggunakan bowl hammer, hammer mill, dan grinder.

b) Pencampuran
Tujuan pencampuran ini adalah untuk mendapatkan distribusi bahan aktif yang merata dan
homogen. Tahap ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat planetary mixer, twin-shell, dan
blender.

c) Slugging
Campuran serbuk ditekan ke dalam cetakan yang besar dan dikompakkan dengan punch
berpermukaan datar, massa yang diperoleh disebut slug.

d) Pengayakan
Massa basah dibuat menjadi granul dengan melewatkannya pada ayakan berukuran 6-12 mesh
yang disebut oscilating granulator/fitzmill.

e) Pengayakan
Ukuran granul diperkecil dengan cara melewatkan pada ayakan dengan porositas yang lebih
kecil dari yang sebelumnya.

f) Penambahan Penghancur dan Lubrikan


Proses selanjutnya yaitu proses pencampuran granul-granul dengan penghancur dan lubrikan
menggunakan twin-shell blender atau mixer lainnya.

g) Pengempaan Tablet
Proses terakhir dari metode granulasi kering adalah pengempaan massa cetak berupa granul
menjadi tablet

Page 4
F. Keuntungan Dan Kerugian Granulasi Kering
Keuntungan granulasi kering :
- peralatan lebih sedikit dibanding granulasi basah
- cocok digunakan pada zat aktif tidak tahan panas dan lembab
- tahap pengerjaan tidak terlalu lama
- biaya lebih efisien dibanding granulasi basah
- mempercepat waktu hancur obat dalam tubuh karna tidak menggunakan pengikat

Kerugian/kekurangan granulasi kering :


- memerlukan mesin tablet khusus untuk slug
- tidak dapat mendistribusikan zat warna dengan seragam
- proses banyak menghasilkan debu, sehingga rentan terhadap kontaminasi silang

Page 5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil makalah ini maka kelompok kami dapat simpulkan bahwa granulasi adalah suatu
proses pembesaran ukuran ketika partikel-partikel kecil dibentuk menjadi gumpalan (agromelat)
yang lebih besar, kuat secara fisik, sedangkan partikel-partikel orisinil masih dapat di
identifikasi. Berdasarkan pembuatan granulasi terdiri dari granulasi basah dan granulasi kering.
Granulasi kering (slugging) adalah proses pembuatan tablet dengan cara mencampurkan
zat aktif dan bahan dalam keadaan kering, untuk kemudian dikempa, lalu dihancurkan menjadi
partikel yang lebih besar, lalu dikempa kembali untuk mendapatkan tablet yang memenuhi
persyaratan.

Tujuan utama granulasi kering adalah memperbaiki sifat aliran serbuk halus dengan cara
mengglomerasikan partikel-partikel kecil dari serbuk halus yang digunanakan dalam suatu
formulasi tablet.

Page 6
DAFTAR PUSTAKA
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.co.id/2013/06/oyeah.html
http://pratiwiary.blogspot.co.id/2014/04/makalah-pembuatan-tablet-metode.html
http://ilmu-kefarmasian.blogspot.co.id/2013/03/metode-pembuatan-tablet.html
http://jurnalmakalahfarmasi.blogspot.co.id/2014/09/pembuatan-tablet-metode-granulasi.html

Page 7

Anda mungkin juga menyukai