SD = Standar deviasi
D. Disolusi
Disolusi adalah proses melarutnya obat (Ansel, 1989). Dua sasaran dalam
mengembangkan uji disolusi in vitro yaitu untuk menunjukkan pelepasan obat
dari tablet kalau dapat mendekati 100% dan laju pelepasan obat seragam pada setiap
batch dan harus sama dengan laju pelepasan dari batch yang telah dibuktikan
mempunyai bioavailabilitas dan efektif secara klinis
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju disolusi yaitu:
1. faktor yang berkaitan dengan sifat fisikokimia obat
Sifat-sifat fisikokimia dari obat yang mempengaruhi laju disolusi meliputi
kelarutan, bentuk kristal, bentuk hidrat solvasi dan kompleksasi serta
ukuran partikel.
2. faktor yang berkaitan dengan formulasi sediaan Formulasi sediaan berkaitan
dengan bentuk sediaan, bahan pembantu dan cara pengolahan. Pengaruh
bentuk sediaan pada laju disolusi tergantung pada kecepatan pelepasan
bahan aktif yang terkandung didalamnya. Penggunaan bahan pembantu
sebagai bahan pengisi, pengikat, penghancur dan pelicin dalam proses
formulasi mungkin akan menghambat atau mempercepat laju disolusi
tergantung pada bahan pembantu yang dipakai. Cara pengolahan dari bahan
baku, bahan pembantu dan prosedur yang dilaksanakan dalam formulasi
sediaan padat peroral juga akan berpengaruh pada laju disolusi.
3. faktor yang berkaitan dengan alat uji disolusi dan parameter uji Faktor ini
sangat dipengaruhi oleh lingkungan selama percobaan yang meliputi
kecepatan pengadukan, suhu medium, pH medium dan metoda uji yang
dipakai.