Anda di halaman 1dari 17

Anatomi Pertanyaan Membaca

Anatomi pertanyaan membaca yang dimaksud disini adalah anatomi


pertanyaan membaca yang dikemukakan oleh Benyamin.S. Bloom,
khususnya untuk ranah kognitif. Pembagian jenjangnya meliputi :

(a) jenjang ingatan;


(b) jenjang terjemahan;
(c) jenjang interpretasi;
(d) jenjang aplikasi;
(e) jenjang analisis;
(f) jenjang sintesis; dan
(g) jenjang evaluasi.

Setelah anda melihat pembagian jenjang diatas, tentu ada pertanyaan


kecil yang menggelitik benak anda. Bukankah jenjang kognisi menurut
Bloom itu ada enam tingkatan ; mengapa dalam anatomi pertanyaan
membaca bertambah satu menjadi tujuh jenjang? Memang, pertanyaan
membaca mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dari jenis-
jenis pertanyaan lain yang sifatnya umum. Salah satu ciri utama
pertanyaan membaca adalah bahwa pertanyaan yang dibuat itu benar-
benar harus digali dari bahan bacaan yang dibaca si testee (pengikut
tes). Berdasarkan karakteristik pertanyaan membaca yang demikian
itu maka sifat jawaban yang dikehendaki dari pertanyaan itupun
mempunyai karakteristik tertentu.

Jenjang pertanyaan terjemahan dari jenjang interpretasi, sebenarnya


merupakan bagian dari proses kognitif jenjang kedua, yakni jenjang
pemahaman. Namun, pertanyaan pada jenjang terjemahan tidak terlalu
menuntut si testee untuk berpikir, dalam pengertian proses berpikir
untuk memahami. Proses berpikir yang dituntut dalam menjawab
pertanyaan jenjang terjemahan kadarnya lebih rendah dari proses
berpikir untuk menjawab pertanyaan jenjang interpretasi. Atas dasar
perbedaan itulah, selanjutnya jenjang pemahaman Bloom terbagi lagi
kedalam dua klasifikasi, yakni yang kadarnya lebih rendah disebut
jenjang terjemahan dan kadar yang lebih mencerminkan proses
pemahaman yang sesungguhnya disebut jenjang interpretasi.

Selanjutnya, mari kita bicarakan setiap jenjang pertanyaan diatas


beikut contoh-contoh soalnya. Setiap contoh pertanyaan yang
disajikan pada bagian ini akan didahului oleh contoh-contoh teks
bacaannya.

Jenjang Pertanyaan Ingatan

Tes kemampuan membaca pada jenjang ini hanya sekedar menghendaki


jawaban sebagai hasil mengingat kembali apa yang sudah diterakan
dalam bacaan, baik berupa fakta,definisi, generalisasi atau konsep-
konsep. Pada hakikatnya, kerja siswa dengan tes jenjang ingatan ini
hanyalah sekedar mengenali , menemukan dan memindahkan atau
menyebutkan kembali fakta atau informasi yang telah tertuang dalam
teks/wacana. Dengan demikian, jawaban untuk pertanyaan jenjang ini
sebenarnya sudah dinyatakan secara eksplisit didalam bacaan. Tugas
si penjawab hanyalah menyebutkan kembali fakta atau informasi
dimaksud sesuai dengan fakta atau informasi yang dinyatakan dalam
teks bacaan.

Ada sementara orang yang beranggapan bahwa jenjang pertanyaan ini


merupakan jenjang yang paling mudah. Sebenarnya anggapan tersebut
tidaklah benar. Hal ini akan sangat ditentukan oleh perkembangan usia
si testee. Untuk orang dewasa, pertanyaan-pertanyaan seperti ini
justru sering lebih menyulitkan ketimbang pertanyaan-pertanyaan yang
sifatnya menuntut proses berpikir.Semakin dewasa usia, semakin
tumpul daya ingat seseorang, tetapi sebaliknya daya pikirnya semakin
baik. Pada usia-usia sekolah dasar, proses mengingat memang masih
jauh lebih baik ketimbang orang dewasa. Anak-anak pada usia ini akan
lebih pandai menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat ingatan
ketimbang pertanyaan-pertanyaan yang bersifat pemikiran. Oleh
karena itu, anggapan orang tentang jenjang ingatan sebagai jenjang
yang paling mudah, melainkan jenjang yang menuntut kerja kognisi
berada pada tingkatan yang paling sederhana, yakni proses mengingat,
bukan proses berpikir. Dengan demikian, jenjang ingatan merupakan
jenjang yang paling sederhana.

Contoh Wacana

Istilah buku teks yang dipergunakan dalam buku ini adalah


terjemahan atau padanan textbook dalam bahasa Inggris. Walaupun
dalam kamus textbook diterjemahkan dengan buku pelajaran (Echols
dan Sadily; 1983:584). Tetapi demi kepraktisan dan untuk
menghindarkan salah paham maka istilah buku teks tetap dipergunakan
dalam dalam buku ini.

Sejak dulu banyak ahli yang menaruh perhatian pada buku teks, dan
juga mengemukakan pengertiannya. Berikut ini kita terakan beberapa
diantaranya.

Ada yang mengatakan bahwa buku teks adalah rekaman pikiran rasial
yang disusun buat maksud-maksud dan tujuan-tujuan
intruksional (Hall-Quest, 1915).

Ahli yang lain menjelaskan bahwa buku teks adalah buku standar/buku
setiap cabang khusus studi dan dapat terdiri dari dua tipe yaitu buku
pokok/utama dan suplemen/tambahan (Lange, 1940).

Lebih terperinci lagi, ada ahli yang mengemukakan bahwa buku teks
adalah buku yang dirancang buat pengguanaan di kelas, dengan cermat
disusun dan disiapkan oleh para pakar atau ahli dalam bidang itu dan
diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan
serasi (Bacon, 1935)

Dan ahli yang lain lagi mengutarakan bahwa buku teks adalah sarana
belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan diperguruan tinggi
untuk menunjang suatu program pengajaran dalam pengertian modern
dan yang umum dipahami (Buckingham, 1958 : 1523).
Dari Telaah Buku Teks, Tarigan & Tarigan, 1986.

Contoh pertanyaan jenjang ingatan

Esei.

1) Coba kemukakan beberapa pengertian buku teks yang


dikemukakan oleh para ahli!
2) Menurut Buckingham, yang dimaksud dengan buku teks
adalah

Pilihan Ganda :

Buku teks adalah pikiran rasial yang disusun untuk maksud-maksud


dan tujuan-tujuan intruksional.

Pendapat di atas dikemukakan oleh :

a. Hall-Quest c. Bacon
b. Lange d. Buckingham

Contoh pertanyaan lain dari buku teks yang berbeda:

3) Siapa yang mengemukakan teori evolusi yang


berpendapat bahwa teori nenek moyang manusia itu
adalah kera?
4) Berapakah berat jenis besi?

Jenjang Pertanyaan Terjemahan

Jenjang pertanyaan terjemahan menghendaki jawaban berupa


pernyataan ide dalam bentuk komunikasi yang berbeda, misalnya dari
kata ke lambang, dari lambang ke kata, atau dari kata ke kata lain.
Pada jenjang ini jawaban yang dituntut dari pertanyaan itu sudah
eksplisit dalam teks , namun pembaca diminta untuk
mengkomunikasikannya dalam bentuk komunikasi yang berbeda dari
informasi yang tertera dalam teks bacaannya.
Yang dimaksud dengan pengkomunikasian ide dalm bentuk komunikasi
yang berbeda mengimplisitkan ide atau informasi yang sama yang
disampaikan dalam wujud yang berbeda. Pada dasarnya, jenjang
pertanyaan terjemahan ini tidak terlalu banyak menuntut proses
berpikir si penjawab telah dibatasi oleh suatu ide atau informasi yang
sesungguhnya telah ada Dia hanya butuh cara untuk menyatakan
informasi tersebut agar tidak sama dengan apa yang tertera dalam
bacaan.

Contoh Wacana

Irak mulai sesak nafas karena blokade, sementara Amerika semakin


suliy melancarkan perang. Itulah gambaran terakhir krisis Teluk Mulai
Selasa pekan ini Irak mencatu bensin. Itulah yang dapat dijalankan
Menteri Perminyakan Issam Abdul Rahim Antara lain-Chalibi, Jumat
pekan lalu. Issam pun mengatakan , produksi minyak Irak merosot
hanya sampai 350-400 ribu barel perharinya dari dua juta barel.
Alasan satu-satunya dari tindakan ini adalah untuk menjamin agar
persediaan aditif dan bahan-bahan kimia lainnya untuk mengolah
minyak selalu tersedia untuk jangka waktu cukup panjang. Suatu
isyarat bahwa Irak sudah siap sedia untuk kemacetan jangka panjang.

Dikutip dari: Tempo, Oktober 1990.

Contoh Pertanyaan Terjemahan

A. Esei :

- Pada wacana diatas terdapat kalimat, Mulai


Selasa pekan ini Irak mencatu bensin.

- Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan mencatu


pada pernyataan di atas
Pilihan Ganda :

- Makna kata mencatu pada kalimat Mulai Selasa


pekan ini Irak mencatu bensin, adalah..

(a) membatasi pemakaian bensin


(b) memboroskan pemakaian bensin
(c) melarang pemakaian bensin
(d) mengawasi pemakaian bensin.

Kedua contoh pertanyaan diatas merupakan contoh pertanyaan


terjemahan dari kata ke kata. Maksudnya, pengkomunikasian dari
bentuk kata kedalam kata-kata lain yang mengandung konsep makna
yang sama. Informasi atau ide yang terkandung dalam pernyataan
semula maupun hasil terjemahannya adalah sama. Perbedaannya
terletak pada segi penyampaiannya.

Contoh jenjang pertanyaan yang menghendaki pembaca melakukan


penerjemahannya dari kata ke lambang misalnya, ketika pembaca
diminta mengkomunikasikan ide yang dalam bacaan semula tersaji
dalam bentuk uraian verbal kedalam bentuk lambang, seperti grafik,
bagan atau skema tertentu. Penjelasan tentang perkembangan jumlah
penduduk disetiap propinsi yang berada diseluruh wilayah indonesia
dalam bentuk uraian verbal misaalnya, bisa diubah penyajiaanya
kedalam grafik batang atau grafik poligon. Demikian juga sebaliknya
untuk penerjemahan dari lambang ke kata. Sebagai contoh, pada
bacaan disediakan sebuah gambar atau bagan yang berisi informasi
tentang siklus kehidupan kupu-kupu. Berdasarkan gambar tersebut, si
pembaca diminta untuk menjelaskan ulang gambar tersebut kedalam
bentuk uraian verbal. Pertanyaan yang demikian merupakan contoh
pertanyaan terjemahan yang menuntut pembaca untuk
mengkomunikasikan sesuatu lambang kedalam bentuk verbal (komunikasi
dari lambang ke kata).
Di bawah ini akan kita sajikan contoh pertanyaan terjemahan dari
bentuk lambang ke kata-kata dan dari kata-kata kedalam bentuk
lambang. Untuk kedua contoh pertanyaan terakhir ini, tidak
menggunakan teks diatas. Mudah-mudahan dengan kedua contoh
pertanyaan ini, anda dapat membayangkan atau memprediksi bahan
bacaannya. Inilah contoh pertanyaannya.

1. Apa yang dimaksud Einstein dengan rumus E = mc2 ?


2. Setelah anda membaca uraian tentang siklus kehidupan
kupu-kupu, coba sekarang buatlah bagan/gambar
yang mencerminkan siklus kehidupan kupu-kupu
tersebut.

Jenjang Pertanyaan Interpretasi

Pertanyaan interpretasi adalah jenjang pertanyaan yang menuntut


pembaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan itu dengan jalan
mencari hubungan antar fakta, antardefinisi atau antar generalisasi
nilai, sebab-akibat, perbedaan atau persamaan antarhal dan
sebagainya. Jenjang pertanyaan ini boleh dikatakan sudah tergolong
kompleks. Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, dituntut aktivitas
kognitif pembaca pada tingkat yang tidak bisa dikatakan sederhana,
jika dibandingkan dengan kedua jenjang pertanyaan sebelumnya.

Kegiatan mencari hubungan antarfakta atau antarhal menuntut kerja


kognisi dengan melibatkan seluruh pengetahuan siap yang telah dimiliki
pembaca sebelumnya dan ketajaman nalarnya. Pada saat memberikan
jawaban pertanyaan bacaan pada jenjang ini, pembaca tidak hanya
sekedar mengandalkan informasi yang diperoleh dari bacaan melainkan
juga melibatkan skemanya. Oleh karena itu, pertanyaan membaca yang
seperti ini sering digolongkan kedalam jenis pertanyaan pikiran. Yang
tergolong kedalam pertanyaan pikiran, sesungguhnya diawali sejak
jenjang pertanyaan ini dan seterusnya hingga jenjang evaluasi.

Contoh Wacana
Akhir-akhir ini, seiring dengan kemajuan teknologi, masalah lalu
lalangnya kebudayaan antarnegara bukan hal yang tabu. Kehadiran
kebudayaan asing itu tentu akan berdampak tertentu manakala budaya
pribumi itu tidak sesuai dengan budaya tamunya. Dampak dari
kehadiran budaya asing tersebut bisa positif bisa pula negatif. Kita
tidak usah khawatir akan kehadiran kebudayaan asing yang begitu
sering menjanjikan kesenangan namun bertentangan dengan adat
ketimuran itu, akan merusak kehidupan para generasi muda jika
mereka telah memiliki benteng mental dan kepribadian yang tangguh.

Contoh Pertanyaan Interpretasi

Esei :

Mengapa dengan pemilikan mental dan kepribadian yang tangguh,


kebudayaan yang dapat merusak kehidupan generasi muda
merupakan sesuatu yang tak perlu dikhawatirkan?

Pilihan Ganda

Pernyataan yang sesuai dengan maksud wacana di atas adalah.

(a)Kebudayaan asing yang menjanjikan kesenangan akan merusak


mental dan kepribadian generasi muda.

(b)Generasi muda yang bermental dan berkepribadian tangguh


dapat merusak kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan
adat ketimuran.

(c)Generasi muda yang bermental dan berkepribadian tangguh


tidak akan terpengaruh begitu saja oleh kebudayaan asing
yang tidak sesuai dengan adat ketimuran.

(d)Kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan adat ketimuran


kadang-kadang mempengaruhi generasi muda yang bermental
tangguh.
Contoh-contoh pertanyaan lain dari teks yang berbeda :

1. Apa persamaan dan perbedaan efek alkohol dan mariyuana


terhadap kesehatan kita?

2. Coba bandingkan antara pengertian demokrasi yang digunakan di


Amerika dan di Indonesia, kemukakan perbedaannya!

Jenjang Pertanyaan Aplikasi

Jenjang pertanyaan aplikasi menghendaki siswa untuk dapat


menerapkan atau mentransfer konsep-konsep yang telah dipahaminya
kedalam situasi atau hal lain yang berkaitan dengan konsep tadi.
Bentuk-bentuk penerapan atau transfer itu mungkin penerapan dari
konteks akademis kedalam konteks kehidupan sehari-hari atau mungkin
dari konsep-konsep teoritis kedalam bentuk praktisnya. Oleh karena
itu, kemampuan siswa untuk memberi contoh, mendemontrasikan,
mengidentifikasi, atau kegiatan lain yang sejenis dapat dipandang
sebagai ciri dari kemampuan mengaplikasikan.

Jawaban anak dari pertanyaan jenis ini akan berbeda-beda bergantung


pada tingkat kemampuan mereka didalam mengaplikasikan suatu konsep
tertentu. Di samping itu, latar belakang kemampuan siswa dalam
memahami suatu konsep tertentu akan sangat berpengaruh terhadap
kualitas jawaban yang diberikan atas jenjang pertanyaan ini.

Contoh Wacana

Sulit menerima batasan tatabahasa tradisional tentang kata sifat,


yaitu kata sifat adalah kata yang menerangkan kata benda. Bila kita
secara konsekuen menerima batasan tadi, maka kita akan menemui
banyak kesulitan. Apakah kata batu dalam frase rumah batu itu kata
sifat? Kalau semua kata yang menerangkan kata benda adalah kata
sifat, apakah ayah dalam rumah ayah juga kata sifat? Baik ayah
maupun batu jelas merupakan kata benda. Kita tidak menyangkal
bahwa kata sifat juga mempunyai fungsi untuk menerangkan kata
benda, tetapi ciri ini tidak boleh dipergunakan untuk menentukan kata
sifat karena kata-kata lainpun dapat berfungsi sebagai keterangan
terhadap kata benda. Apa yang disebut ciri dan batasan sesuatu
haruslah merupakan satu-satunya bagi hal tersebut, tidak boleh
memberi kemungkinan lain. Ciri struktur kata sifat dapat dilihat dari :

(a) bentuk : se + reduplikasi kata dasar + nya

(b) kelompok kata: dapat diterangkan oleh kata-kata:


paling, lebih, sekali

(c) transposisi: dengan bantuan morfem-morfem terikat


jenis katanya bisa berubah (GorysKeraf, 1980:87-
88).

Contoh Pertanyaan Aplikasi

Esei :

1. Berilah tiga buah contoh kalimat yang masing-masing kalimat itu


mengandung kata sifat!

2. Coba tunjukkan kata-kata sifat yang terdapat pada teks!

Pilihan Ganda

Kalimat-kalimat berikut mengandung unsur kata sifat, kecuali.

(a) Gadis cantik di seberang jalan itu sepupu kawanku

(b) Pandai sekali engkau memikat hatinya.

(c) Sekarang ini cuaca tidak baik, hujan besar selalu


turun setiap hari.

(d) Pemuda yang bersamamu tempo hari itu seseorang


petinju.
Contoh-contoh pertanyaan aplikasi dari teks yang berbeda:

1. Apa dampak ledakan penduduk terhadap kehidupan


anak-anak anda

2. Coba demonstrasikan di muka kelas, bagaimana cara anda


melakukan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman!

Jenjang Pertanyaan Analisis

Jenjang pertanyaan analisis menuntut siswa untuk mengidentifikasi


langkah-langkah logis yang digunakan dalam proses berpikir hingga
sampai pada suatu kesimpulan; mengenali, mengidentifikasi,
membedakan pesan/informasi tertentu dalam wacana. Aktifitas
kognitif yang dituntut pada tingkat ini lebih dari sekedar memahami isi
wacana secara umum, melainkan secara kritis dapat mengidentifikasi
bagian-bagian rincian yang lebih khusus. Kemampuan-kemampuan
khusus itu, misalnya dapat menentukan pikiran utama dan pikiran
penjelas, menentukan jenis tulisan, jenis alinea, fakta dan pendapat
dan sebagainya.

Jawaban untuk pertanyaan jenjang ini sebenarnya sudah tertera dalam


bacaan, namun tidak dinyatakan secara jelas. Untuk memperoleh
jawaban tersebut, si pembaca harus berpikir kritis-analitis untuk
mencari setiap kemungkinan informasi sampai ditemukan sebuah
kesimpulan sebagai hasil dari kerja analisis kognisi. Proses penemuan
jawaban itu sendiri dilalui melalui proses berpikir cermat. Informasi-
informasi yang terdapat dalam bacaan hanyalah merupakan informasi
mentah yang masih harus diolah oleh nalar pembacanya.

Contoh Wacana

Usaha meningkatkan taraf pendidikan petani, kini sudah dirasakan


sama pentingnya dengan usaha meningkatkan taraf hidup mereka. Hal
ini diketahui dari Seminar Pekerjaan Tani di Cibulan beberapa waktu
lalu. Para ahli pertanian maupun para cerdik pandai dibidang
ketenagakerjaan dan kerja sosial lainnya sependapat bahwa pendidikan
merupakan prioritas pertama yang perlu mendapat perhatian.

Ada beberapa sebab, mengapa program meningkatkan pengetahuan


kaum tani ini menjadi penting. Antara lain karena, hanya petani-petani
yang berpendidikan cukup yang dapat mengubah sistem pertanian
tradisional, bercocok tanam hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan,
menjadi petani modern yang produktif. Sebab lain, karena hanya
petani yang berpendidikan cukup saja yang mampu menunjang
pembangunan secara positif, dalam arti, dapat memberikan umpan
balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan oleh
perencana pembangunan. Baik ditingkat pusat maupun ditingkat
kecamatan dan desa.

Dari : Pandu Bahasa, 1979

Contoh Pertanyaan Analisis

Esei :

1. Pikiran utama yang terkandung pada paragraf


kesatu dan paragraf keduadari wacana diatas adalah

2. Apakah kedua paragraf pada wacana diatas memiliki


kalimat utama? Coba jelaskan!

Pilihan Ganda

Pikiran utama yang terkandung pada paragraf kedua di atas


adalah..

(a) pentingnya pendidikan bagi para petani

(b) alasan pentingnya pendidikan bagi kaum tani

(c) petani yang berpendidikan cukup yang dapat


mengubah sistem pertanian
(d) petani yang berpendidikan mampu menunjang
pembangunan.

Contoh pertanyaan lain dari teks yang berbeda :

1. Bagaimana cara Jefferson sampai pada kesimpulan


bahwa manusia itu diciptakan sama?

2. Tunjukkan kalimat yang berisi fakta dan kalimat


yang berisi pendapat!

Jenjang Pertanyaan Sintesis

Pertanyaan sintesis menuntut siswa untuk mampu menghubungkan dan


atau menggeneralisasikan hal-hal, konsep-konsep, masalah-masalah
atau pendapat-pendapat yang terdapat didalam wacana.
Menyatupadukan semua informasi yang diperoleh dari materi
bacaannya sehingga dapat menciptakan ide-ide baru yang tidak
dinyatakan secara eksplisit dalam bacaan, juga merupakan kerja
sintesis.

Pertanyaan yang bersifat sintesis memberi kesempatan kepada


pembaca untuk berpikir secara bebas-terkontrol. Aktivitas kognitif
pada tingkat ini menuntut pembacanya untuk menghasilkan sesuatu,
baik berupa komunikasi yang baru, seperangkat saran dalam
menyelesaikan masalah, atau meramalkan seperangkat jalinan pikiran
yang abstrak, dan lain-lain yang kesemuanya ini mencerminkan cara
dan proses berpikir pembaca.

Jenjang pertanyaan sintesis memungkinkan setiap orang untuk


memberikan jawaban yang berbeda-beda sesuai dengan kognitif
tingkat sintesis masing-masing pembaca/siswa. Untuk menjamin
keobjektifan cara dan proses berpikir siswa/pembaca, jenjang
pertanyaan sintesis tampaknya lebih tepat disajikan dalam bentu esei
daripada bentuk objektif. Meskipun jenjang pertanyaan dalam bentuk
objektif kurang dapat mengukur proses berpikir dan daya nalar siswa,
namun pertanyaan ini dapat pula dibuat. Berikut ini akan kita lihat
contohnya

Contoh wacana: lihat wacana I untuk jenjang pertanyaan-pertanyaan


analisis.

Contoh Pertanyaan:

Esei:

1. Bagaimana anda sendiri hendak mendifinisikan apa


yang disebut sebagai buku teks tersebut?

2. Apa yang mungkin terjadi seandainya para petani


tidak diberi pendidikan kepertanian yang memadai?

3. Bagaimana kita dapat memanfaatkan petani yang


berpendidikan tinggi untuk meningkatkan pertanian di desanya?

Pilihan ganda:

PPetunjuk: Tuliskan angka 1,2,3 dan 4 di depan


pernyataan-pernyataan berikut yang menunjukkan tingkat
efektivitas atau pentingnya pernyataan tersebut.

1. Upaya memanfaatkan petani yang sempat mengenyam


pendidikan relatif tinggi untuk kemajuan pertanian di
desanya adalah.

.(a) membentuk kelompok-kelompok capir.

.(b) membuka konsultasi secara gratis atau cuma-cuma.

.(c ) memberi ceramah atau penyuluhan-penyuluhan dalam


berbagai kesempatan.
.(d) membuka kursus-kursus pertanian pada pemuda putus
sekolah.

2. Susunlah kalimat-kalimat di bawah ini hingga


membentuk ebuah paragraf yang baik!

(1) Di lingkungan masyarakat, kepribadian ini adalah


pangkal segala perilaku tidak terpuji

(2) Hati-hati bila anak sering berbohong

(3) Padanya sedang tumbuh kepribadian anti sosial,


sebuah kondisi mental yang buruk dan sulit
disembuhkan.

(4) Kalau dibarengi kebiasaan membolos dan menurunnya


prestasi di sekolah, anak anda mungkin sedang
terancam ganguan

Susunan yang baik adalah

(a) 1-2-3-4

(b) 2-4-3-1

(c) 1-3-2-4

Jenjang Pertanyaan Evaluatif

Jenjang pertanyaan evaluatif menuntut siswa/pembaca memberikan


penilaian tentang sesuatu nilai atau validasi yang diukur, yang
berkaitan dengan suatu informasi tertentu dari wacana yang dibacanya
dengan menggunakan standar tertentu. Penilaian yang berkaitan
dengan wacana, isi dan permasalahan yang dikemukakan dalam wacana
seperti gagasan, konsep, cara pemecahan masalah dan lain-lain atau
berkaitan dengan gaya penyajian seperti penggunaan bahasa, pilihan
kata, pemilihan bentuk kebahasaan, gaya penuturan dan sebagainya.
Untuk menjawab pertanyaan evaluatif ini, disamping memerlukan ilmu
pengetahuan yang mendalam masalah yang bersangkutan, juga
memerlukan pengetahuan dan wawasan lain yang lebih luas. Pada
tingkat ini, kerja kognitif yang dituntut dari pembaca lebih tinggi.
Bentuk tes yang lebih cocok untuk mengukur proses berpikir dan nalar
siswa pada tingkat evaluatif adalah tes esei, sebab bentuk tes ini
memungkinkan siswa untuk berpikir dan bernalar secara aktif-kreatif.

Contoh Wacana: lihat contoh wacana untuk jenjang pertanyaan analisis


di atas.

Contoh soal

1. Jika pendidikan kaum tani cukup memadai, benarkah


hal tersebut akan menunjang pembangunan?

2. Apakah hasil Seminar Pekerja Tani di Cibulan itu


merupakan pikiran-pikiran rasional yang memungkinkan
pelaksanaannya di Indonesia? Kemukakan alasan anda!

Contoh soal lain dari teks yang berbeda

3. Di antara cerpen-cerpen yang sudah anda baca itu,


karya manakah yang dipandang layak untuk siswa SMP? SMA?
Apa alasannya?

4. Kapankah sebaiknya anak diperkenalkan dengan


masalah-masalah keagamaan? Mengapa demikian?

Untuk soal-soal yang berbentuk objektif, contohnya sebagai berikut:

Wacana di atas tidak layak diberikan pada peringkat siswa sekolah


dasar karena.

(a) tema bacaannya kurang sesuai

(b) tingkat keterbacaan bahannya terlalu tinggi


(c) isi bacaan kurang bermanfaat

(d) gaya penyajiannya kurang menarik.

Demikianlah, contoh-contoh pertanyaan dari setiap jenjang pertanyaan


bacaan yang dapat kita gunakan untuk mengukur kemampuan kognisi
seseorang dalam kegiatan membaca. Sekor yang diperoleh dari tes ini
akan dimanfaatkan untuk menentukan KEM seseorang.

Pertanyaan-pertanyaan yang kita buat untuk menolakukuri kemampuan


kognisi seseorang dalam membaca tidak hanya sekedar harus
memperhatikan proporsi imbangan dari setiap jenjang pertanyaan
dimaksud. Kita tidak dapat mengatakan kemampuan kognisi seseorang
tergolong bagus (karena hasil tes pemahaman bacaan anak tersebut
menunjukkan hasil yang bagus) manakala kita ketahui bahwa
pertanyaan-pertanyaan bacaan yang dibuat untuk menilai kemampuan
membaca mereka hanya terdiri atas jenjang tertentu dari tujuh
jenjang yang seharusnya.

Tidak ada ketentuan yang pasti mengenai proporsi imbangan jenjang


pertanyaan untuk mengukur kemampuan kognisi pembaca ini. Namun,
yang jelas pembuatan pertanyaan bacaan yang hanya bertumpu pada
satu jenjang pertanyaan tertentu tidak mencerminkan alat penilaian
yang valid untuk menilai kemampuan kognisi seseorang dalam memahami
bacaan tersebut. Sebagai pegangan kasar, kita dapat menyesuaikan
imbangan proporsi jenjang pertanyaan dimaksud berdasarkan
karakteristik perkembangan mental si pembacanya. Pada kelas-kelas di
sekolah dasar , memperbanyak soal ingatan merupakan langkah yang
tepat. Sebaliknya, jika hal itu dilakukan untuk pembaca tingkat lanjut,
hal itu sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dan perkembangan
mental pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai