Anda di halaman 1dari 7

Formulasi Tablet Parasetamol Kempa Langsung Menggunakan Eksipien Co-processing dari

Amilum Singkong Partially Pregelatinized dan Gom Akasia (Puspita, P.A.P.,


Dewantara,I.G.N.A., Arisanti, C.I.S)

FORMULASI TABLET PARASETAMOL KEMPA LANGSUNG MENGGUNAKAN


EKSIPIEN CO-PROCESSING DARI AMILUM SINGKONG PARTIALLY
PREGELATINIZED DAN GOM AKASIA

Puspita, P.A.P1, Dewantara, I.G.N.A1, Arisanti, C.I.S1


1
Jurusan Farmasi - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Udayana

Korespondensi: Puspita, P.A.P


Jurusan Farmasi - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Udayana
Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837
Email: pradnyapuspitha@yahoo.co.id

ABSTRAK

Eksipien co-processing dari amilum singkong partially pregelatinized dan gom akasia
digunakan sebagai eksipien dalam pembuatan tablet parasetamol kempa langsung. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan eksipien co-processing dari
amilum singkong partially pregelatinized dan gom akasia terhadap sifat fisik tablet parasetamol.
Pada penelitian ini eksipien co-processing dari amilum singkong partially pregelatinized dan
gom akasia dibuat dengan perbandingan amilum singkong dan gom akasia masing-masing
97,5:2,5; 95:5; dan 92,5:7,5. Eksipien co-processing digunakan dalam pembuatan tablet
parasetamol kempa langsung dengan perbandingan eksipien co-processing dan zat aktif
parasetamol 2:1 serta dilakukan evaluasi sifat fisik tablet parasetamol. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa peningkatan jumlah gom akasia menurunkan kerapuhan, meningkatkan
kekerasan dan memperlama waktu hancur tablet parasetamol secara signifikan.

Kata kunci: amilum singkong, partially pregelatinized, eksipien co-processing, gom akasia,
tablet parasetamol

1. PENDAHULUAN
Amilum singkong merupakan salah satu amilum singkong partially pregelatinized
eksipien yang sering digunakan dalam industri sebagai pengikat dalam pembuatan tablet
farmasi, namun amilum singkong memiliki parasetamol dengan kempa langsung masih
kekurangan yaitu memiliki kompaktibilitas rendah (Yusuf, 2008), sehingga perlu
dan sifat alir yang buruk jika digunakan dilakukan penambahan bahan pengikat untuk
sebagai eksipien tablet kempa langsung. Agar menghasilkan tablet dengan nilai kerapuhan
dapat digunakan sebagai eksipien tablet yang memenuhi persyaratan.
kempa langsung, perlu dilakukan modifikasi Bahan pengikat dapat dikombinasikan
fisik amilum singkong (Yusuf, 2008). dengan eksipien lain dengan metode co-
Salah satu modifikasi fisik pada amilum processing. Co-processing merupakan teknik
singkong yaitu partially pregelatinized. yang dilakukan untuk memperoleh eksipien
Melalui modifikasi partially pregelatinized, baru dengan mengkombinasikan dua atau
terbentuk massa granul dengan sifat alir yang lebih eksipien yang telah ada, dimana
lebih baik dibandingkan amilum singkong kombinasi bahan tersebut akan saling
tanpa modifikasi (Frank, 2010). Namun melengkapi, sehingga diperoleh eksipien baru
demikian, tablet yang dibuat dengan amilum dengan sifat yang lebih baik (Gohel, 2005).
singkong partially pregelatinized dengan Berdasarkan uraian di atas, maka pada
penambahan zat aktif parasetamol 10% penelitian ini dilakukan pembuatan eksipien
menunjukkan nilai kerapuhan lebih dari 1%. co-processing dari amilum singkong partially
Hal ini disebabkan karena kemampuan pregelatinized dan bahan pengikat gom akasia

28
Formulasi Tablet Parasetamol Kempa Langsung Menggunakan Eksipien Co-processing dari
Amilum Singkong Partially Pregelatinized dan Gom Akasia (Puspita, P.A.P.,
Dewantara,I.G.N.A., Arisanti, C.I.S)

dengan perbandingan amilum singkong dan masing eksipien co-processing dengan


gom akasia 97,5:2,5; 95:5; dan 92,5:7,5, yang perbandingan amilum singkong : gom akasia
akan digunakan sebagai eksipien tablet (97,5:2,5); (95:5) dan (92,5:7,5) dicampur
parasetamol kempa langsung. dengan parasetamol hingga terbentuk
campuran yang homogen dengan
2. BAHAN DAN METODE perbandingan 2:1. Selanjutnya campuran
2.1 Bahan tersebut di masukkan ke dalam alat cetak
Bahan yang digunakan dalam penelitian tablet dan dilakukan pengempaan.
ini adalah singkong, gom akasia
(PT.Bratachem), parasetamol (PT.Bratachem) 2.2.4Uji sifat fisik tablet
dan aquadest (PT.Bratachem). 1) Uji organoleptis
Diamati penampilan fisik dari tablet
2.2 Metode meliputi bau, warna dan bentuk tablet.
2.2.1 Pembuatan amilum singkong
Umbi singkong yang telah dikupas dan 2) Uji keseragaman bobot
dicuci bersih dipotong kecil, dihancurkan Dua puluh tablet ditimbang
dengan perbandingan singkong : aquadest seluruhnya dengan seksama, dihitung
(2:1) b/v. Bahan selanjutnya diperas dan bobot rata-ratanya. Ditimbang satu per satu
disaring menggunakan kain flannel. Air hasil tablet, dibandingkan dengan bobot rata-
saringan diendapkan selama 24 jam. rata tablet. Persyaratan keseragaman bobot
Selanjutnya cairan supernatan dibuang, tablet yang ditetapkan untuk tablet dengan
kemudian endapan dicuci dengan aquadest bobot lebih dari 300 mg adalah tidak lebih
sampai diperoleh endapan amilum yang lebih dari 2 tablet yang bobotnya menyimpang
jernih. Endapan dikeringkan di dalam oven dari bobot rata-rata lebih besar dari 5% dan
(Binder), pada suhu 50° C selama 24 jam, tidak ada satu tablet pun yang bobotnya
lalu dihaluskan dan diayak dengan ayakan menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari
no.80 mesh (Soebagio, 2009). 10% (Depkes RI, 1995).

2.2.2 Pembuatan eksipien co-processing 3) Uji kekerasan tablet


Eksipien co-processing dari amilum Sepuluh tablet yang diuji, satu persatu
singkong partially pregelatinized dan gom diletakkan pada landasan mesin uji
akasia dibuat dengan cara mendispersikan kekerasan (Erweka Tipe TBH 225).
amilum singkong dengan aquadest hingga Angka yang ditunjukkan pada skala
diperoleh suspensi akhir 40% b/b. Gom akasia menunjukkan kekerasan tablet dalam
didispersikan dengan aquadest dengan satuan Kg. Kekerasan tablet yang baik
perbandingan gom akasia dan aquadest (2:3) adalah (4 - 8) Kg (Lachman dkk., 2008)
b/v. Suspensi gom akasia didispersikan dalam
suspensi amilum singkong, masing-masing 4) Uji kerapuhan tablet
dengan perbandingan amilum : gom akasia Tablet yang diuji dibebas debukan
97,5:2,5; 95:5; dan 92,5:7,5 dan dilakukan terlebih dahulu. Ditimbang 10 tablet yang
pengadukan selama 10 menit untuk dipilih secara acak. Seluruh tablet
memperoleh suspensi yang homogen. dimasukkan ke dalam alat uji kerapuhan
Campuran suspensi dipanaskan pada suhu (Erweka Tipe TA/TR 120) selama 4
55oC selama 15 menit. Selanjutnya campuran menit dengan kecepatan 25 rpm.
yang terbentuk dikeringkan dengan oven Selanjutnya tablet dibebas debukan dan
(Binder) pada suhu 60o C selama 48 jam. ditimbang kembali. Dihitung persen bobot
Setelah kering, amilum diayak menggunakan tablet yang hilang. Bobot tablet yang
ayakan no. 20 mesh (Olowosulu et al., 2011). hilang tidak lebih dari 1% (Ansel, 2005).

2.2.3 Pembuatan tablet parasetamol 5) Uji waktu hancur tablet


Pembuatan tablet parasetamol dilakukan Enam tablet, dimasukkan masing-
dengan metode kempa langsung. Masing- masing sebanyak 1 tablet kedalam alat uji

29
Formulasi Tablet Parasetamol Kempa Langsung Menggunakan Eksipien Co-processing dari
Amilum Singkong Partially Pregelatinized dan Gom Akasia (Puspita, P.A.P.,
Dewantara,I.G.N.A., Arisanti, C.I.S)

waktu hancur. Dimasukkan satu cakram peningkatan kekerasan tablet. Tablet


pada tiap tabung. Digunakan air bersuhu parasetamol dengan eksipien co-processing
(37 ± 2)° C sebagai media. Alat uji waktu dengan perbandingan amilum singkong : gom
hancur (Erweka Tipe ZT X 20) akasia (97,5:2,5) dan (95:5) menunjukkan
dijalankan dan dihitung waktu hancur nilai kekerasan yang memenuhi persyaratan.
tablet. Persyaratan waktu hancur untuk Sedangkan tablet parasetamol dengan eksipien
tablet adalah kurang dari menit 15 menit co-processing dengan perbandingan amilum
(Depkes RI, 1995). singkong : gom akasia (92,5 : 7,5) tidak
memenuhi persyaratan yaitu dengan nilai
2.2.5Analisis data kekerasan tablet lebih dari 8 Kg.
Hasil uji dianalisis secara statistik dengan
menggunakan metode Analysis of Variance 3.1.4 Uji kerapuhan tablet
(ANOVA) one-way, dengan taraf kepercayaan Seluruh formula tablet memenuhi
95%. Uji ANOVA digunakan untuk melihat persyaratan kerapuhan tablet yang baik.
pengaruh perbandingan amilum singkong Peningkatan konsentrasi gom akasia
dengan gom akasia pada eksipien co- menurunkan kerapuhan tablet parasetamol.
processing dari amilum singkong partially
pregelatinized dan gom akasia terhadap sifat 3.1.5 Uji waktu hancur tablet
fisik tablet, dilihat dari nilai signifikan (α) Seluruh formula tablet parasetamol
pada output uji ANOVA. memenuhi persyaratan waktu hancur tablet
Jika pada hasil uji One Way ANOVA yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi
menunjukkan bahwa perbandingan amilum IV (1995). Peningkatan konsentrasi gom
singkong dengan gom akasia memberikan akasia memperpanjang waktu hancur tablet.
pengaruh yang signifikan pada masing-masing
uji (Sig.<0,05), maka dilanjutkan dengan uji 4. PEMBAHASAN
Least Significant Difference (LSD) untuk 4.1 Uji Organoleptik
memperjelas perbedaan pada masing-masing Tablet parasetamol yang dihasilkan
formula dengan melihat perbedaan antar tidak menunjukkan adanya capping. Hal
kelompok variasi perbandingan amilum dan ini dipengaruhi oleh jumlah fines dan
gom akasia pada masing-masing perlakuan. kompaktibilitas eksipien. Fines dalam
jumlah yang tepat dibutuhkan untuk
3. HASIL mengisi rongga antar partikel granul
3.1. Uji Sifat Fisik Tablet sehingga tablet yang dihasilkan lebih
Hasil uji sifat fisik tablet ditunjukkan kompak, namun fines dalam jumlah yang
pada tabel A.1.
besar dapat menimbulkan capping.
3.1.1 Uji organoleptik
Tablet yang dihasilkan berwarna putih, 4.2 Uji Keseragaman Bobot
tidak berbau, berbentuk bulat cembung dan Keseragaman bobot mempengaruhi
tidak menunjukkan adanya capping. Gambar keseragaman takaran dan dosis obat untuk
tablet parasetamol yang dihasilkan mencapai tujuan terapi yang diinginkan
ditunjukkan pada Gambar. B.1. (Lieberman et al., 1989). Keseragaman bobot
dapat dipengaruhi oleh sifat alir bahan. Sifat
3.1.2 Uji keseragaman bobot alir bahan yang baik akan mengisi ruang cetak
Hasil pengujian keseragaman bobot dengan baik selama proses pencetakan tablet.
tablet menunjukkan seluruh formula tablet Melalui co-processing eksipien akan
memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia dihasilkan eksipien baru dengan sifat alir yang
edisi IV (DepKes RI, 1995). lebih baik (Patel, 2009), sehingga seluruh
formula tablet menghasilkan tablet dengan
3.1.3 Uji kekerasan tablet keseragaman bobot tablet yang memenuhi
Peningkatan konsentrasi gom akasia pada persyaratan.
eksipien co-processing menunjukkan

30
Formulasi Tablet Parasetamol Kempa Langsung Menggunakan Eksipien Co-processing dari
Amilum Singkong Partially Pregelatinized dan Gom Akasia (Puspita, P.A.P.,
Dewantara,I.G.N.A., Arisanti, C.I.S)

4.3 Uji Kekerasan Tablet berpengaruh signifikan terhadap sifat fisik


Kekerasan tablet dipengaruhi oleh tablet parasetamol. Peningkatan konsentrasi
perbandingan amilum singkong dan gom gom akasia menurunkan nilai kerapuhan,
akasia dalam pembuatan eksipien co- meningkatkan kekerasan dan memperlama
processing. Peningkatan konsentrasi gom waktu hancur tablet parasetamol.
akasia sebagai bahan pengikat dan adanya
komponen amilopektin dari amilum yang UCAPAN TERIMAKASIH
berperan sebagai bahan pengikat pada Penulis mengucapkan terimakasih kepada
eksipien co-processing, mempengaruhi ikatan Jurusan Farmasi Universitas Udayana,
antar partikel pada matriks tablet. Semakin keluarga dan teman-teman atas dukungan
tinggi konsentrasi gom akasia ikatan antar serta bantuan selama penelitian ini
partikel pada tablet semakin kuat (Olowosulu, berlangsung.
2011).
DAFTAR PUSTAKA
4.4 Uji Kerapuhan Tablet
Kerapuhan tablet dapat dipengaruhi oleh Ansel, Howard. (2005). Pengantar Bentuk
jumlah fines dan jumlah bahan pengikat Sediaan Farmasi 4th Edition. Penerjemah:
didalam formulasi sediaan tablet. Campuran Farida Ibrahim. Jakarta: UI-Press
bahan dengan jumlah fines yang lebih banyak DepKes RI. (1995). Farmakope Indonesia
akan memiliki kompaktibilitas yang lebih Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan
besar. Peningkatan jumlah gom akasia Republik Indonesia
menunjukkan penurunan jumlah fines dan Frank, O dan O. Adebowale. (2010).
meningkatkan kompaktibilitas eksipien co- Preformulation Studies and Compaction
processing. Bahan dengan jumlah fines yang Properties of a New Starch-Based
tinggi akan meningkatkan kerapuhan tablet. Pharmaceutical Aid. Res.J. of Pharm Biol
Selain itu dengan peningkatan jumlah bahan and Chem Sci, Volume 1(3), Page 255
pengikat gom akasia pada eksipien co- Gohel, M. C. (2005). A Review of Co-
processing akan lebih sulit memutus ikatan processed Directly Compressible
antar partikel pada tablet sehingga Excipients. J. Pharm Sci, Vol 8 (1), Page
menurunkan kerapuhan. 76-93
Lachman, L., H. A. Lieberman., J. L. Kanig.
4.5 Uji Waktu Hancur Tablet (2008). Teori dan Praktek Farmasi
Waktu hancur tablet dapat dipengaruhi Industri 3rd Edition. Penerjemah: Siti
oleh perbandingan amilum singkong dan gom Suyatmi. Jakarta : UI Press
akasia pada eksipien co-processing. Dengan Lieberman, H. A., L. Lachman., J. B.
peningkatan konsentrasi gom akasia sebagai Schwartz. (1989). Pharmaceutical
bahan pengikat menyebabkan waktu yang Dosage Form : Tablets Volume 1.2nd
dibutuhkan untuk memutuskan ikatan antar edition. The United States of American:
partikel dalam matriks tablet lebih lama, Marcel Dekker, Inc
sehingga waktu hancur tablet lebih lama. Olowosulu, A.K., A. Oyi., A.B. Isah,. dan
Selain itu dengan modifikasi amilum M.A. Ibrahim. (2011). Formulation and
singkong partially pregelatinized hanya Evaluation of Novel Coprocessed
sebagian amilum yang mengalami gelatinasi Excipients of Maize Starch and Acacia
dan masih terdapat amilum yang berada dalam Gum (StarAc) For Direct Compression
bentuk utuhnya, sehingga dengan adanya air, Tabletting. Int. J. of Pharm Res and
granula amilum akan mengembang dan Innov, Vol. 2, Page 39-45
memutuskan ikatan partikel-partikel dalam Patel, R dan M. Bhavsar. 2009. Directly
matriks tablet (Siregar, 2010). Compressible Materials via Co-
5. KESIMPULAN Processing. Int. J. of Pharm Tech Res.
Perbandingan amilum singkong dan gom Vol.1.No.3: 745-753.
akasia 97,5:2,5; 95:5; dan 92,5:7,5

31
Formulasi Tablet Parasetamol Kempa Langsung Menggunakan Eksipien Co-processing dari
Amilum Singkong Partially Pregelatinized dan Gom Akasia (Puspita, P.A.P.,
Dewantara,I.G.N.A., Arisanti, C.I.S)

Siregar, C. J. P. (2010). Teknologi Farmasi Yusuf, H., A. Radjaram dan D. Setyawan.


Sediaan Tablet. Jakarta : Kedokteran (2008). Modifikasi Pati Singkong
ECG Pregelatin sebagai Bahan Pembawa
Soebagio, B., N. Wathoni., dan R.K. Meko. Cetak Langsung. J. Penelit. Med.
(2009). Profil Aliran Dispersi Pati Ubi Eksakta, Vol. 7 (1), halaman 31-47
Jalar. Farm. Volume 7 (2)

32
Formulasi Tablet Parasetamol Kempa Langsung Menggunakan Eksipien Co-processing dari
Amilum Singkong Partially Pregelatinized dan Gom Akasia (Puspita, P.A.P.,
Dewantara,I.G.N.A., Arisanti, C.I.S)

APENDIKS A.
Tabel A.1. Data hasil evaluasi sifat fisik tablet parasetamol
Hasil
Evaluasi Tablet
Formula I Formula II Formula III
Warna putih, tidak Warna putih, tidak Warna putih, tidak
berbau, Bulat, cembung berbau, Bulat, cembung berbau, Bulat, cembung
Organoleptis
dan tidak terdapat dan tidak terdapat dan tidak terdapat
capping capping capping
Kerapuhan (%) 0,527±0,005 0,469±0,003 0,428±0,006

Kekerasan (Kg) 4,107±0,198 6,347±0,120 8,102±0,16


Waktu hancur (menit) 1,193±0,112 1,947±0,067 4,37±0,122
Keterangan:
F1 = eksipien co-processing dari amilum singkong partially pregelatinized dan gom
akasia (97,5:2,5) dan zat aktif parasetamol = 2:1
F2 = eksipien co-processing dari amilum singkong partially pregelatinized dan gom
akasia (95:5) dan zat aktif parasetamol = 2:1
F3 = eksipien co-processing dari amilum singkong partially pregelatinized dan gom
akasia (92,5:7,5) dan zat aktif parasetamol = 2:1

APENDIKS B.

(a) (b) (c)


Gambar.B.1 Tablet parasetamol (a).Formula 1; (b).Formula 2; (c).Formula 3

33
Formulasi Tablet Parasetamol Kempa Langsung Menggunakan Eksipien Co-processing dari
Amilum Singkong Partially Pregelatinized dan Gom Akasia (Puspita, P.A.P.,
Dewantara,I.G.N.A., Arisanti, C.I.S)

34

Anda mungkin juga menyukai