Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK PENANAMAN DAN INOKULASI

BAB II

METODE

2.1 alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum meliputi:

2.1.1 alat

1. cawan petri
2. tabung reaksi
3. mikropipet
4. Erlenmeyer
5. Bunsen
6. Gelas ukur
7. Bluetip
8. Incubator
9. Hot plate
10. Vortex
11. Kawat ose
12. Rak tabung reaksi
13. Sprayer
14. Lemari pendingin
15. Autoklaf
16. Botol sampel

2.1.2 bahan

1. Aluminium foil
2. Plate count agar (PCA)
3. NaCl
4. Alcohol
5. Kertas label
6. Plastic warp
7. Kapas steril

2.2 prosedur kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum penanaman dan inokulasi bakteri dengan menggunakan
metode swab tangan dengan teknik metode tuang dan sebar yaitu:

2.2.1 teknik ngeluasan (swab)


1. Siapkan alat dan bahan yang telah disterilkan
2. Mengambil dan mengukur NaCl sebanyak 45 ml dengan menggunakan gelas ukur.
Masukkan ke dalam botol sampel, tutup botol dan bungkus dengan aluminium foil.
Sterilkan menggunakan autoklaf dengan suhu 121⁰C selama 15 menit
3. Ambil kapas swab yang telah dicelupkan di botol sampel yang berisi NaCl yang telah di
sterilkan, lalu tempelkan besi swab pada telapak tangan dan usapkan kapas pada telapak
tangan di tengah besi tersebut hingga merata.
4. Kemudian masukkan kapas kedalam botol sampel dengan berada didekat api kemudian
tutup cepat dan kocok, sisihkan
5. Ambil air yang berada di botol sampel sebanyak 1 ml dengan menggunakan mikropipet
kemudian masukkan kedalam tabung reaksi (yang terdapat 9 ml NaCl yang telah di
sterilkan), kocok menggunakan vortex hingga homogeny (15 kali) beri label P-1, sisihkan
6. Ambil P-1 sebanyak 1 ml dengan menggunakan mikropipet masukkan ke dalam tabung
reaksi (yang terdapat 9 ml NaCl yang telah di sterilkan) kocok menggunakan vortex
hingga homogeny (15 kali) beri label P-2, sisihkan
7. Ambil P-2 sebanyak 1 ml dengan menggunakan mikropipet masukkan ke dalam tabung
reaksi (yang terdapat 9 ml NaCl yang telah di sterilkan) kocok menggunakan vortex
hingga homogeny (15 kali) beri label P-3, sisihkan

2.2.2 metode sebar

1. Siapkan alat dan bahan yang sudah disterilkan secara aseptic


2. Ambil sampel P-1,P-2,P-3
3. Panaskan media agar di atas hot plate hingga mencair
4. Ambil media agar yang dipanaskan masukkan kedalam cawan petri sebanyak 20 ml
(dilakukan di dekat api)
5. Ulangi cara no.4 sampai terdapat 4 cawan petri yang terisi media agar, sisihkan
6. Ambil cawan petri yang berisi media agar yang telah dingin tambahkan sampel P-1
sebanyak 1 ml dengan menggunakan mikropipet lalu ratakan dengan menggunakan
segitiga kaca, beri label MS D2 -1 dan bungkus menggunakan plastic warp
7. Ambil cawan petri yang berisi media agar yang telah dingin tambahkan sampel P-2
sebanyak 1 ml dengan menggunakan mikropipet lalu ratakan dengan menggunakan
segitiga kaca, beri label MS D2 -2 dan bungkus menggunakan plastic warp
8. Ambil cawan petri yang berisi media agar yang telah dingin tambahkan sampel P-3
sebanyak 1 ml dengan menggunakan mikropipet lalu ratakan dengan menggunakan
segitiga kaca, beri label MS D2 -3 dan bungkus menggunakan plastic warp
9. Simpan media agar yang telah berisi sampel bakteri kedalam imkubator selama 2x24 jam
dengan suhu 36⁰C-37⁰C untuk pertumbuhan bakteri

2.2.3 metode tuang

1. Siapkan alat dan bahan yang sudah disterilkan secara aseptic


2. Panaskan media agar di atas hot plate hingga mencair
3. Mengambil cairan sampel P-1 sebanyak 1 ml dengan menggunakan mikropipet masukkan
pada cawan petri kosong yang telah disterilkan, kemudian masukkan media agar
sebanyak 20 ml lalu kocok membentuk angka 8 sebanyak 15 kali, beri label MT D1 -1
dan bungkus dengan plastic warp
4. Mengambil cairan sampel P-2 sebanyak 1 ml dengan menggunakan mikropipet masukkan
pada cawan petri kosong yang telah disterilkan, kemudian masukkan media agar
sebanyak 20 ml lalu kocok membentuk angka 8 sebanyak 15 kali, beri label MT D1 -2
dan bungkus dengan plastic warp
5. Mengambil cairan sampel P-3 sebanyak 1 ml dengan menggunakan mikropipet masukkan
pada cawan petri kosong yang telah disterilkan, kemudian masukkan media agar
sebanyak 20 ml lalu kocok membentuk angka 8 sebanyak 15 kali, beri label MT D1 -3
dan bungkus dengan plastic warp
6. Simpan media agar yang telah berisi sampel bakteri kedalam imkubator selama 2x24 jam
dengan suhu 36⁰C-37⁰C untuk pertumbuhan bakteri

2.2.4 metode agar miring

1. Siapkan alat dan bahan yang sudah disterilkan secara aseptic


2. Panaskan media agar di atas hot plate hingga mencair
3. Masukkan media agar kedalam tabung reaksi kemudian miringkan tabung reaksi
4. Setelah media tabung reaksi menjadi agar ambil koloni bakteri menggunakan kawat ose
(bagian ujung) yang sebelumnya telah dipanaskan hingga berwarna merah, kemudian
masukkan koloni bakteri kedalam media agar miring dengan cara menggores media
menjadi zig-zag dari ujung ke ujung
5. Tutup kembali dengan kapas steril kemudian lapisi kembali dengan aluminiumfoil dan
inkubasi selama 1x24 dengan suhu 37⁰C

2.2.5 metode gores

1. Siapkan alat dan bahan yang sudah disterilkan secara aseptic


2. Panaskan media agar di atas hot plate hingga mencair
3. Masukkan media agar ke dalam petri dish sebanyak 20 ml, tunggu media hingga dingin
menjadi agar
4. Mengambil biakan murni bakteri dengan menggunakan kawat ose yang telat dipanaskan
sebelumnya hingga memerah, kemudian dinginkan kawat ose ke dalam media agar yang
tidak terdapat koloni bakteri, lalu mengambil biakan murni bakteri hingga habis
5. Kemudian masukkan kedalam petri dish dengan dilakukan penngoresan dengan ujung
kawat ose membentuk zig-zag sesuai pola yang telah di garis sebelumnya, lalu bungkus
dengan menggunakan plastik warp
6. Lakukan inkubasi dengan menggunakan incubator selama 1x24 jam
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

1. Menerapkan teknik-teknik isolasi bakteri


2. Membuat metode tuang dengan duplo 1
3. Membuat metode sebar dengan duplo 2
4. Membuat metode gores dengan menggunakan petri dish
5. Membuat metode agar miring dengan menggunakan tabung reaksi
6. Menghitung koloni bakteri yang telah di inkubasi di metode sebar dan metode tuang
7. Pada metode sebar -2 memperoleh hasil terdapat sebanyak 86 koloni bakteri
8. Pada metode tuang -2 tidak ditemukan adanya koloni bakteri tumbuh
9. Pada metode sebar dan tuang -3 terjadi kontaminasi dari luar

Pembahasan

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari penanaman dan inokulasi bakteri yang dilakukan
dengan cara aseptic, dengan demikian pembuatan metode tuang dan metode sebar atau duplo 1
dan duplo 2 yang menggunakan media agar PCA pada petri dish yang akan digunakan harus
dalam keadaan dingin setelah dilakukan pengenceran. Untuk perhitungan bakteri cawan yang
dipilih yang mengandung 25-250 koloni atau 30-300 koloni. Koloni yang menjadi 1 merupakan
koloni yang besar maka dihitung menjadi 1 koloni bakteri, dan 1 deret rantai koloni yang lurus
dan tabal maka di hitung menjadi 1 koloni bakteri. Dilakukan penghitungan koloni bakteri pada
metode sebar dan tuang -1 diperoleh hasil jumlah koloni bakteri tidak terhingga (lebih dari 300
koloni bakteri). Pada metode sebar -2 memperoleh hasil terdapat sebanyak 86 koloni bakteri,
sedamhkan pada metode tuang -2 tidak ditemukan adanya koloni bakteri hal ini dikarenakan
kemungkinan bakteri telah mati sebelum diinkubasi. Pada metode sebar dan tuang -3 ditemukan
adanya spreader (koloni yang meluas) dan terkontaminasi dari luar hal ini di buktikan dari
jumlah koloni bakteri pada metode sebar dan tuang -3 lebih banyak dari pada metode sebar dan
tuang -2.

Anda mungkin juga menyukai