Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA

(Destilasi)

OLEH
NAMA : TRI WAHYUNI WULANDARI
NIM : 1901002

AKADEMI FARMASI YANNAS HUSADA


BANGKALAN
TAHUN 2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. DASAR TEORI


Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan
uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu (Syukri,2007).
Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan
perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari
campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu
tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap
menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi
menggunakan alat pemanas dan alat pendingin (Wahyu, 2013).
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju
kondenser yaitu pendingin proses pendinginan terjadi karena kita
mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang
dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya
kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran
homogen tersebut ( Syukri, 2007).
Pemisahan dengan destilasi berbeda dengan pemisahan dengan cara
penguapan. Pada pemisahan dengan cara destilasi semua komponen yang
terdapat didalam campuran bersifat mudah menguap (volatil). Tingkat
penguapan (volatilitas) masing-masing komponenberbeda-beda pada suhu 3
yang sama. Hal ini akan berakibat bahwa pada suhu tertentu uap yang
dihasilkan dari suatu campuran cairan akan selalu mengandung lebih banyak
komponen yang lebih volati. Sifat yang demikian ini akan terjadi sebaliknya,
yakni pada suhu tertentu fasa cairan akan lebih banyak mengandung
komponen yang kurang volatil. Jadi cairan yang setimbang dengan uapnya
pada suhu tertentu memiliki komposisi yang berbeda. Pada pemisahan dengan
cara penguapan komponen volatil dipisahkan dengan komponen yang kurang
volatil, karen aproses pemanasan. Sebagai contoh: pemisahan penguapan
dapat digunakan untuk memisahkan air dari larutan NaCl berair, sedang
pemisahan dengan cara destilasi digunakan untuk memisahkan campuran
alkohol dari air (Wahyu, 2013).
Menurut Soebagio (2005), ada 6 jenis destilasi yaitu destilasi sederhana,
destilasi fraksionasi, destilasi uap, destilasi vakum, destilasi kering dan
destilasi azeotropik. Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan
pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu
cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer.
Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat.
Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan
memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair
lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada destilasi
biasa, tekanan uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih normal).
Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan
pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat
(Fhya, 2011)
1.2. TUJUAN
1. Melatih keterampilan menyusun peralatan yang umum dipakai untuk
proses penyulingan atau destilasi.
2. Mampu memahami prinsip kerja alat destilasi sederhana
BAB II
METODE
2.
2.1. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum destilasi yaitu:
2.1.1. Alat
1. Labu bulat
2. Kondensor
3. Klem
4. Statif
5. Hot mantle
6. Beaker glass
7. Corong glass
8. Gelas ukur
9. Erlenmeyer
10. Thermometer
11. Pipa penghubung
12. Oven
2.1.2. Bahan
1. Ekstrak daun kersen dari hasil soxletasi 260 ml
2. Ekstrak daun kersen dari hasil maserasi 250 ml
3. Aluminum foil
4. Vaselin
2.2. PROSEDUR KERJA
Adapun prosedur kerja pada praktikum destilasi yaitu terdapat 2 metode dari
hasil soxletasi dan hasil dari maserasi.
2.2.1. Destilasi metode soxletasi
1. Siapkan alat dan bahan ekstrak dari hasil soxletasi
2. Rangkai alat destilasi
3. Isi labu destilasi dengan memasukkan ekstrak dari hasil
soxletasi.
4. Panaskan pelarut dengan hot mantle pada suhu 70-90ºC,
tunggu sampai 45 sampai 60 menit
5. Tunggu sampai labu hanya terisi dengan minyak atsiri.
6. Masukkan kedalam oven untuk mengetahui hasil minyak atsiri
tersebut benar-benar terbebas dari zat pelarut (etanol).
2.2.2. Destilasi metode maserasi
1. Siapkan alat dan bahan ekstrak dari hasil maserasi
2. Rangkai alat destilasi
3. Isi labu destilasi dengan memasukkan ekstrak dari hasil
soxletasi.
4. Panaskan pelarut dengan hot mantle pada suhu 70-90ºC,
tunggu sampai 45 sampai 60 menit
5. Tunggu sampai labu hanya terisi dengan minyak atsiri.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
6.
6.1. HASIL
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari destilasi metode soxletasi
menghasilkan 45 ml minyak atsiri berwarna kuning pekat dan menghasilkan
pelarut bening 200 ml dari 260 ml ekstrak metode soxletasi.

Gambar 3.1 hasil destilasi metode soxletasi

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari destilasi metode soxletasi


menghasilkan 38 ml minyak atsiri berwarna colat pekat dan menghasilkan pelarut
bening 200 ml dari 250 ml ekstrak metode maserasi.
Gambar 3.1 hasil destilasi metode maserasi

6.2. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan percoban pada destilasi metode soxletasi
didapat hasil dari ekstrak soxletasi awal berwana kuning lalu dipanaskan dengan
alat destilator pada suhu 70-90ºC, tunggu sampai 45 sampai 60 menit atau sampai
mendidih sehingga menyerupai caramel. Tunggu sampai labu hanya terisi dengan
minyak atsiri. Hasil akhir dari destilasi metode soxletasi mendapatkan 50 ml
minyak atsiri berwarna kuning pekat dan menghasilkan pelarut bening 200 ml.
hasil dari minyak atsiri yang telah melalui destilasi dimasukkan kedalam oven
untuk mengetahui hasil minyak atsiri tersebut benar-benar terbebas dari zat
pelarut didiamkan selama 1 jam. Setelah didiamkan terlihat adanya perubahan
sehingga hasil akhir dari destilasi metode soxletasi adalah 45 ml minyak atsiri.

Sedangkan, hasil pengamatan percoban pada destilasi metode maserasi


didapat hasil dari ekstrak soxletasi awal berwana coklat murni menyerupai air teh
lalu dipanaskan dengan alat destilator pada suhu 70-90ºC, tunggu sampai 45
sampai 60 menit atau sampai mendidih sehingga menyerupai caramel. Tunggu
sampai labu hanya terisi dengan minyak atsiri. Hasil akhir dari destilasi metode
soxletasi mendapatkan 38 ml minyak atsiri berwarna coklat pekat dan
menghasilkan pelarut bening 200 ml.
BAB IV
PENUTUP
1.
2.
3.
4.
4.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa semakin banyak bahan
simplisia yang digunakan semakain banyak juga minyak atsiri yang di dapat. Pada
praktikum destilasi proses pemisahan dengan menggunakan metode soxletasi
menghasilkan minyak atsiri 45 ml dari 260 ml ekstrak metode soxletasi sedangkan
destilasi metode soxletasi menghasilkan minya atsiri 38 ml dari 250 ml ekstrak
metode maserasi.
4.2. SARAN
Saran yang dapat diberikan pada praktikum ini kepada kita semua adalah
harus lebih berhati-hati dalam menggunakan alat-alat praktikum dan memahami
prosedur kerja sebelum melakukan pratikum.
DAFTAR PUSTAKA
Fhya. 2011. Destilasi (www.scribd.com). Diakses pada 1 Desember 2013. Palu.
Soebagio, dkk. 2005. Kimia Analitik II. UM Press: Malang
Syukri.2007. Kimia Dasar 2. Penerbit ITB. Bandung
Wahyu.2013. Laporan Praktikum Kimia Analitik (www.himkah.blogspot.com)
LAMPIRAN

Gambar 6.1 hasil ekstraksi Gambar 6.1 hasil ekstraksi metode


metode soxletasi maserasi

Gambar 6.3 proses destilasi Gambar 6.4 proses destilasi metode


metode soxletasi maserasi

Gambar 6.5 hasil destilasi metode Gambar 6.6 hasil destilasi metode
soxletasi maserasi

Anda mungkin juga menyukai