Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA DAN SEMISOLIDA

Pembuatan Sediaan Larutan dengan Bahan Aktif Parasetamol

Disusun oleh:

KELOMPOK E2

1. Afrian Rosyadi (162210101053)


2. Rizky Akbar Harsa (162210101128)
3. Adelita Loka Permata (162210101132)
4. Guspa Gayatri Azmi (162210101133)
5. Intan Ayu Permata Fany (162210101136)
6. Muhammad Azzam Farisi Razak (162210101137)

LABORATORIUM FARMASETIKA

BAGIAN FARMASETIKA FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JEMBER

2018
A. Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat memahami langkah-langkah membuat sediaan larutan


dan membuat suatu sediaan larutan parasetamol dan dapat melakukan prosedur
evaluasi.

B. Dasar Teori

Larutan merupakan suatu campuran homogen antara dua zat dari molekul,
atom ataupun ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat padat, minyak yang
larut dalam ir. Salah satu sediaan dalam bentuk larutan adalah sirup. Dalam
Farmakope Indonesia III, dinyatakan bahwa sirup adalah sediaan cair berupa
larutan yang mengandung sukrosa, kecuali dinyatakan lain kadar
sukrosa(C12H22O11) tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%. Sirup adalah
suatu sediaan pekat dalam air atau gula atau pengganti gula dengan atau tanpa
penambahan bahan pewangi dan zat obat. Komponen-komponen yang ada pada
sirup selain bahan aktif adalah, gula pengawet perasa pembau

Parasetamol memiliki rumus empiris yaitu C8H9NO2 dengan massa


molekul (BM) sebesar 151,2. Keuntungan yang dimiliki Sediaan sirup atau larutan
adalah :

 cocok untuk pasien yang sulit menelan


 sesuai untuk bahan obat yang bersifat higroskopis
 memiliki warna dan aroma yang lebih acceptable atau dapat diterima.
Sedangkan kekurangan yang dimiliki adalah

 tidak semua bahan bisa tertutupi rasa dan baunya


 dapat terjadi inkompabilitas
 dapat terjadi caplocking
 tidak bisa untuk bahan obat yang tidak larut air

Parasetamol memiliki efek atau aktivitas sebagai analgesik dan antipiretik,


namun lebih kuat di efek antipiretiknya. Parasetamol termasuk obat golongan
NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drugs), namun efek anti inflamsi yang
dimiliki parasetamol sangat lemah. Parasetamol bekerja dengan mengahambat
atau mengganggu enzim siklooksigenase 2(COX 2), sehingga mediator nyeri yaitu
prostaglandin tidak terbentuk dan nyeri pun dapat teratasi. Parsetamol bekerja
secara selektif, yaitu dengan menghambat salah satu enzim siklooksigenase
(COX).

Adapun faktor yang mempengaruhi terbentuknya larutan antara lain; suhu,


kenaikan suhu akan memberi tambahan energi untuk memutus ion dari senyawa
elektrolit, semakin tunggu suuhu, makin mudah elektrolit larut; konsentrasi,
makin besar konsentrasi ion yang terdapat dalam larutan akan memperbesar hasil
perkalian konsentrasi ion ion dalam larutan; sifat larutan, garam garam organik
lebih mudah larut dalam air dibanding garam-garam anorganik; pengaruh PH,
kelarutan dari garam-garam yang berasal dari asam lemah bergantung pada
larutannya; pengaruh hidrolisis, apabila garam dari asamlemah dilarutkan ke
dalam air , akan menghasilkan ion H + sehingga jumlah ion tersebut dalam air
bertambah., kation darigraam mengalami hidrolisis sehingga menambah kelarutan
garam tersebut.
C. Evaluasi Produk Referen

Nama produk : Contrecyn

Pabrik : Supra Ferbindo farma

Dosis : 1 sendok takar 5 ml


0-3 bulan : ¼ sendok takar 3-4x

12-28 bulan : ¾ semdok takar 3-4x

2-3 tahun : 1 sendok takar 3-4x

4-5 tahun :1 ½ sendok takar 3-4x

6-8 tahun : 2 sendok takar 3-4x

9-10 tahun : 2 ½ sendok takar 3-4x

Volume : 60 ml

Jenis bahan aktif : paracetamol 160 mg/ 5ml

Cara Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat di tempat


kering dan dibawah suhu 30 °C, Jauhkan dari jangkauan anak-anak

Komposisi : tiap 1 sendok takar mengandung 160mg


paracetamol

Nama Produk : Dapyrin

Pabrik : Hexpham Jaya

Dosis : 1 sendok takar 5ml

12 tahun : 3-4x 1 tab

6-12 tahun : 3-4x ½ tab

0-1 tahun : 3-4x ½ sdtk

1-2 tahun : 3-4x 1 sdtk

2-6 tahun : 3-4x 1-2 sdtk

6-9 tahun : 3-4x 2-3 sdtk

8-9 tahun : 3-4x 2-3 sdtk


9-12 tahun : 3-4x 3-4 sdtk

Volume : 60 ml

Jenis bahan aktif : paracetamol

Cara penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat di tempat


kering dan di bawah suhu 30 °C

Komposisi : Tiap 1 sendok takar 5 ml mengandung 120 mg


paracetamol

Nama produk : Ekacetol

Pabrik : Bufa Aneka

Dosis : 1 sendok takar 5 ml

0-1 tahun : ½ sdtk 3-4x sehari

1-2 tahun : 1 sdtk 3-4x sehari

6-9 tahun : 2-3 sdtk 3-4x sehari

9-12 tahun : 3-4 sdtk 3-4x sehari

Volume : 60 ml

Jenis bahan aktif : Paracetamol

Cara penyimpanan : Simpan pada tempat kering

Komposisi : Tiap 1 sendok mengandung 120 mg

Nama produk : Erphamol

Pabrik : Enimplex

Dosis : 1 sedok takar 5 ml


6-12 tahun : 3-4x 2 sdtk

1-5 tahun : 3-4x 1 sdtk

Volume : 60 ml

Jemis bahan aktif : Paracetamol

Cara penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat di tempat


kering dan di bawah suhu 30 °C

Komposisi : Tiap 1 sendok takar 5 ml mengandung 120 mg


paracetamol

Nama Produk : Fasidol

Pabrik : 1fors

Dosis : 1 sedok takar 5 ml

4 tahun : 3-4x 60mg drops

1-2 tahun : 3-4x 60-120 mg drops

Volume : 60 ml

Jenis bahan aktif : Paracetamol

Cara penyimpanan : simpan pada tempat kering

Komposisi : tiap sendok 5 ml 120 mg, 160 mg

Nama Produk : ottopan

Pabrik : otto

Dosis : 1 sendok takar 5 ml dan 100mg/drops

0-1 tahun : 2-5 ml


1-2 tahun : 5 ml

2-6 tahun : 10-15 ml

Volume : 60 ml

Jenis bahan aktif : paracetamol

Cara penyimpanan : simpan dalam suhu kering

Komposisi : 1 sendok takar 5 ml mengandung 120 mg/5ml


100mg/drops

D. Studi Praformulasi Bahan Aktif

Bahan aktif Efek Efek Karakteristik Karakteristik Sifat Lain


Utama Samping Fisik Kimia
Parasetamol Analgetik, Manifestasin Pemerian : pKa = 9,5 Waktu
antipiretik ya eritema, Serbuk hablur, (25oC) paruh = 1-
urtikaria, tidak berbau, 4 jam
Log P = 0,25
lesi pada rasa sedikit
Dosis letal
mukosa, pahit. Titik leleh =
minimum
reaksi 169,0-
Kelarutan : = 10 g
hipersensitiv 170,5oC
Sedikit larut
itas,
dalam air
kelainan
dingin, mudah
darah,
larut dalam air
hepatotoksik
panas, larut
(untuk
dalam etanol,
penggunaan
metanol,
dosis
dimetilforma
tunggal 10-
mida, etilen
15 mg)
diklorida,
aseton, etil
asetat
 Alasan pemilihan bahan aktif :

Parasetamol memiliki kegunaan dalam analgesik dan antipiretik


(penghilang nyeri dan penurun panas atau demam). Produksi antipiretik berasal
dari aksi di hipotalamus meregulasi pusat otak dan analgesik bekerja dengan
mengeliminasi kesakitan. Ini sangat efektif untuk obat saat mengalami sakit
kepala, dimenorrhea, dan demam. Parasetamol memiliki mekanisme yang serupa
dengan golongan salisilat tetapi tidak memiliki sifat anti-inflamasi dan sering
tidak digolongkan sebagai NSAID. Tidak seperti aspirin, asetaminofen tidak
memiliki efek antagonis dari agen urikosurik. Dibandingkan dengan obat serupa
seperti aspirin dan ibuprofen :

1. Aspirin : Efeknya sebagai analgesik dan antipiretik. Opini terbaru


menyatakan bahwa aspirin tidak dapat dipergunakan untuk anak-anak
yang memiliki infeksi virus influenza karena obat ini menghambat fungsi
platelet, menghilangkan kejadian myocardial dan menyebabkan serangan
iskemik transcient pada pria dan wanita pasca menopause.

2. Ibuprofen : Efeknya sama-sama sebagai analgesik dan antipiretik dan


menghambat sintesis prostaglandin namum memiliki kontraindikasi pada
idividu yang sensitif pada obat atau yang memiliki sindrome polip nasal,
angiodema, bronchospastic.

Jadi, parasetamol memiliki kontraindikasi yang lebih sedikit dari ibuprofen dan
lebih acceptable untuk anak-anak dibandingkan dengan aspirin.

 Dosis yang Digunakan

Untuk parasetamol oral, dosis standar 10–15 mg/kg per dosis (maksimum, 1 gr
per dosis) diberikan 4–6 kali per hari. Dosis terapeutik maksimum 60 mg/kg per
hari pada anak usia <3 bulan dan 80 mg/kg per hari pada anak usia >3 bulan
(maksimum, 3 gr/hari), dan dosis toksik ialah >150 mg/kg pada pemberian
tunggal.
Dosis yang digunakan = Setiap 5 ml sirup parasetamol mengandung 150 mg
parasetamol.

E. Jenis dan Contoh Bahan Tambahan dalam Formula


 Sukrosa (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th edition,2009, hal.
703-707)
Struktur Kimia :

Deskripsi : Sukrosa adalah gula yang berasal dari Sugar Cane


(Saccharum officinarum Linne (Fam. Gramineae)), sugar beet (Beta
vulgaris Linne´(Fam. Chenopodiaceae)), dan sumber lainnya. Sukrosa
tidak mengandung senyawa tambahan. Sukrosa merupakan kristal tidak
berwarna, berupa serbuk, tidak berbau dan mempunyai rasa manis.
Kegunaan :

Kelarutan :
Stabilitas dan kondisi penyimpanan :
Sukrosa memiliki stabilitas yang baik pada suhu ruangan dan pada
kelembapan tertentu. Dapat mengabsorpsi 1% kelembapan, ketika
mencapai panas 908C. Larutannya dapat disterilkan dengan autoklaf atau
filtrasi. Sebaiknya disimpan ditempat dingin dan kering.
Keamanan : LD50(mouse/IP) = 14g/kg BB , LD50 (rat/oral)= 29,7 g/kg
BB

 Sodium Saccharin
(Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th edition,2009, hal. 608-610)

Struktur kimia :
Deskripsi : putih , tidak berbau, serbuk kristal, memiliki rasa manis
yang intensif tapi menimbulkan rasa pahit di akhir.
Kelarutan :

Kegunaan : Pemanis buatan


Stabilitas dan kondisi penyimpanan :
Stabil pada kondisi normal ketika formulasi. Jika terpapar pada
temperatur tinggi (125OC) dan pH rendah (pH 2) lebih dari satu jam dapat
menyebabkan dekomposisi yang signifikan. Sebaiknya disimpan pada
ruangan kedap udara dan kering.
Keamanan :
Acceptable Daily Intake = WHO 2.5 mg/kg BB , the Committee on
Toxicity of Chemicals in Food, Consumer Products, and the Environment
(COT) = 5 mg/kg BB
 Sorbitol

Deskripsi : tidak berbau, putih atau hampir tidak berwarna, kristal, bubuk
higroskopis.
Kegunaan : pemanis
Stabilitas dan komdisi penyimpanan :
Secara kimia relatif lembam dan kompatibel dengan sebagian
besar eksipien, tidak membusuk dihadapan emina, tidak mudah terbakar,
tidak korosif,dapat disimpan dalam kaca, plastik, aluminium dan stainless.
Higroskopis dan harus disimpan dalam wadah kedap udara ditempat sejuk
dan kering.
Keamanan :kalori sekitar 16,7 J/g (4 kal/g)
 Nipasol

Deskripsi : bewarna putih, kristal, tidak berbau, dan tidak berasa

Kegunaan : pengawet antimikroba


Stabilitas dan kondisi penyimpanan :
PH3-6 dapat disterilkan oleh autoklav tanpa dekomposisi, pada PH
3-6 berair stabilitas (kurang dari 10% dekomposisi) hingga sekitar 4 tahun
pada suhu kamar. Sedangkan pada PH 8 atau diatasnya terkena hidrolisis
cepat (10 atau lebih setelah 60 hari disuhu kamar)
 Propilen glikol

Deskripsi : bening, tidak berwarna, kental, praktis, tidak berbau, rasa


manis, sedikit tajam menyerupai gliserin.
Kegunaan : pengawet anti mikroba
Stabilitas dan kondisi penyimpanan :
Pada suhu dingin stabil dalam keadaan tertutup, sedangkan pada
suhu tinggi ditempat terbuka, cenderung mengoksidasi. sehingga
menghasilkan produk seperti propionaldehid, asam laktat, asam piruvat,
dan asam asetat. Propilen glikol stabil secara kimia saat dicampur dengan
etanol (95%), gliserin, atau air. Larutan berair dapat disterilkan dengan
autoklav
 Etanol

Deskripsi : cairan tak berwarna dengan bau khas


Kegunaan : pelarut
 Nipagin

Deskripsi : tidak berwarna atau kristal bubuk, tidak berbau atau hampir
tidak berbau
Kegunaan : pengawet antimikroba
Stabilitas dan kondisi penyimpanan :
PH3-6 dapat disterilkan oleh autoklav tanpa dekomposisi, pada PH
3-6 berair stabilitas (kurang dari 10% dekomposisi) hingga sekitar 4 tahun
pada suhu kamar. Sedangkan pada PH 8 atau diatasnya terkena hidrolisis
cepat (10 atau lebih setelah 60 hari disuhu kamar)
F. Susunan Formula dan Komposisi Bahan yang Direncanakan
No Bahan Fungsi Jumlah (60 Jumlah %
ml) (400 ml)
1 Parasetamol Bahan 1,8 g 12 g 3%
aktif,
analgesik
dan
antipiretik
2 Sukrosa Pemanis 33 g 220 g 55 %
3 Sodium Sakarin Pemanis 0.03 g 0.2 g 0.05 %
4 Sorbitol Anti 9 ml 60 ml 15 %
caplocking
agent
5 Nipagin Pengawet 9 mg 60 mg 0.015 %
6 Nipasol Pengawet 6 mg 40 mg 0.01 %
7 Air Panas Pelarut 9 ml 60 ml 15 %
8 Propilen glikol Pelarut 6 ml 40 ml 10 %
9 Dapar Sitrat Pengatur qs qs
pH
10 Strawberry essen Perasa dan qs qs
Pewarna
11 Aquadest murni Pelarut ad 60 ml ad 400 ml
Perhitungan kelarutan:
1. Paracetamol
1 bagian dalam 3 bagian propilene glycol
1 gram 1.8 gram
= , x = 5.4 ml
3 ml x ml
2. Sukrosa
1 bagian dalam 0.2 bagian air panas
1 gram 33 gram
= , x= 6.6 ml
0.2ml x ml
3. Sodium saccarine
1 bagian dalam 1.2 bagian air
1 gram 0.03 gram
= , x= 0.036 ml
1.2ml x ml
4. Nipagin
1 bagian dalam 3 bagian propilen glikol
1 gram 0.09 gram
= , x=0.27 ml
3 ml x ml
5. Nipasol
1 bagian dalam 1.1 bagian propilen glikol
1 gram 0,06 gram
= , x= 0.066 ml
1.1ml x ml
 Perhitungan Dosis
Dosis Paracetamol pada anak-anak = 20 mg/kg BB selama 6 jam ( Setiap 5 ml
Syrup Paracetamol mengandung 150 mg Paracetamol)

Umur (tahun) Berat Badan Dosis 1x Takaran (5 ml)


1.0 8.1 162 1 sendok takar
2.0 9.6 192
3.0 11.4 228 2 sendok takar
4.0 13.0 260
5.0 14.4 288
6.0 15.8 316
6.6 16.6 332
7.6 18.9 378
8.6 20.9 418 3 sendok takar
9.6 22.0 440
10.6 23.9 478
11.6 26.9 538 4 sendok takar
12.6 29.1 582
13.6 33.0 660
14.6 40.0 800
15.6 42.3 846
Daftar dosis lazim parasetamol untuk bayi dan anak-anak (FI III)
6-12 bulan – sekali 50 mg, sehari 200 mg
1-5 tahun – sekali 50 – 100 mg, sehari 200 – 400 mg
5-10 tahun – sekali 100 – 200 mg, sehari 400 – 800 mg
10 tahun ke atas – sekali 250 mg, sehari 1 g
 Perhitungan Pembuatan Dapar Sitrat
Dapar sitrat berfungsi untuk mempertahankan pH sediaan dengan
penambahan sedikit asam dan basa, pH yang digunakana dalah pH 6,0 sebanyak
50 mL.
 Perhitungan
pka1 = 3,15
pka2 = 4,78
pka3 = 6,40 (yang digunakan)
 Konsentrasi yang diperbolehkan 0,3%-2,0% (Excipien = 560)
pH = 6,0 [H3O+] = 10-6
pka2 = 6,40 ka = 3,981 x 10-7

β = 2,303 . C . [H3O+]
(ka+ [H3O+] ) 2
β = 2,303 . C . 3,981 x 10-7 .10-6
(3,981 x 10-7+ 10-6) 2

C = 0,0213
pH = pka + log [ G ]
[A]
6,00 = 6,40+ log [ G ]
[A]
log [ G ]
= - 0,40
[A]

[ G ] = 0,3981 [ A ]
C =[G]+[A]
0,0213 = 0,3981 A + A
A = 0,01523
G = 0,006063
Persamaan Reaksi Kimia :
H3sitrat + NaOH NaH2sitrat + H2O
0,0213 0,0213
0,0213 0,0213 0,0213 0,0213
- - 0,0213 0,0213

NaH2sitrat + NaOH Na2Hsitrat + H2O


0,0213 0,0213
0,0213 0,0213 0,0213 0,0213
- - 0,0213 0,0213
Na2Hsitrat + NaOH Na3sitrat + H2O
0,0213 0,006063
0,006063 0,006063 0,006063 0,006063
0,01523 - 0,006063 0,006063

Jumlah yang ditimbang


Asam sitrat = 0,0213 mmol x 1 x 210,14 g/mol
50 ml
= 0.224 gram
NaOH = ( 0,006063 mmol + 0,0213 mmol + 0,0213 mmol) x 1 x 40
g/mol
50 ml
= 0,0974g
G. Metode Pembuatan
Alat
 Mortir
 Stamper
 Beaker glass 1000 ml
 Beaker glass 100 ml
 Beaker glass 50 ml 2 buah
 Botol sirup
 Sendok teh
 Batang pengaduk 2
 Pipet tetes
 Pipet ukur 1 ml
 Gelas ukur 10 ml 2
 Indikator PH meter
 Viskometer brokfield
 Timbangan analitik digital
Bahan
 Paracetamol
 Nipagin
 Nipasol
 Propilenglikol
 Sorbitol
 Sodium sacharin
 Sukrosa
 Aquadest
 Strawberry essen
Cara Kerja

 Pembuatan Sirup Simplex

sukrosa Sodium Sorbitol


saccharin 70%

Ditimbang Ditimbang Diambil


sebanyak 33 g sebanyak 0.03 g sebanyak 9 ml

Digerus dengan Dilarutkan dalam


mortir dan stamper aquadest 0.04ml
hinga halus

Dilarutkan dalam
air panas suhu
100oC sebanyak 6.6
ml

Dicampurkan dalam beaker glass 100


ml aduk ad homogen
 Pembuatan Larutan Parasetamol

Nipagin Nipasol Paracetamol

Ditimbang 9 mg Ditimbang 6 mg Ditimbang 1.8 g

Dilarutkan dalam Dilarutkan dalam


propilen 0,3 ml propilenglikol 5.4 ml

 Pembuatan Sirup Akhir


Dicampur dalam beaker
glass aduk ad homogen

Campuran 1 Campuran 2

Dicampur dalam beaker


glass aduk ad homogen

Tambahakan
strawberry essence
qs

Ad kan dengan
aquadest ad 60 ml
pada botol sirup yang
telah dikalibrasi

Cek pH dengan
indikator pH meter

 Prosedur Evaluasi

Pemeriksaan Organoleptis
(Warna, Rasa, Bau)
Uji Ph
( 5,5 -6,5 )

Uji Berat Jenis


( Bj = 1,15-1,17 g/ml)

Uji Viskositas
H. Rancangan Etiket, Brosur, dan
(2-3 Kemasan
cP)
 Rancangan Kemasan
 Rancangan Etiket

 Rancangan Brosur

Anda mungkin juga menyukai