(PSIDII FOLIUM)
DISUSUN OLEH :
2022
Abstrak
II
Daftar Isi
Abstrak......................................................................................................................................I
Daftar Isi..................................................................................................................................II
Kata Pengantar......................................................................................................................IV
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Tujuan Percobaan...........................................................................................................1
C. Manfaat Percobaan.........................................................................................................1
D. Dasar Teori.....................................................................................................................2
BAB 2.........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................3
A. Pengertian..................................................................................................................3
B. Sistematika Tanaman....................................................................................................3
C. Derajat Halus Sediaan Infus......................................................................................5
BAB 3........................................................................................................................................6
METODE PENELITIAN........................................................................................................6
A. Alat Dan Bahan..............................................................................................................6
B. Cara Kerja.......................................................................................................................6
INFUS........................................................................................................................................6
BAB 4........................................................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................8
A. Hasil...............................................................................................................................8
B. Pembahasan....................................................................................................................9
BAB 5......................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
LAMPIRAN............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
III
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah membeerikan kita berbagai
macam nikmat sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan baik kehidupan di alam dunia dan kehidupan akhirat kelak.
Terima kasih sebeelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-
teman sekalian yang telah membantu baik bantuan moril maupun materi sehingga laporan ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali didalam $enyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya baik dari segi tata bahasa dan
penulisan, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk
lebiih menyempurnakan laporan-laporan kami dilain waktu & kesempatan.
Jakarta
Penyusun
IV
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Percobaan
a) Mahasiswa mampu memahami cara pembuatan perkolasi dan hal-hal yang harus
diperhatikan
b) Mahasiswa mampu membuat ekstrak kental yang berasal dari simplisia daun jambu biji
C. Manfaat Percobaan
- Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan membuat ekstraksi simplisia dengan metode
perkolasi secara mandiri.
- Mengetahui cara ekstraksi simplisia dan identifikasi komponen kimia yang terkandung dari
sampel daun jambu biji dengan metode perkolasi.
D. Dasar Teori
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive extraction)
yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan
bahan , tahap maserasi antara , tahap perkolasi sebenarnya (penetesan / penampungan ekstrak )
terus menerus sampai diperoleh ekstrak (perkolat) yang jumlahnya 1 – 5 kali bahan.
20 bagian Serbuk yang telah diayak dibasahi dengan cairan penyari 2,5 sampai
5 bagian etanol lalu dimasukkan dalam bejana tertutup dan diamkan selama 3
jam.
Pindahkan masa sedikit demi sedikit ke dalam perkolator sambil ditekan perlahan
lahan. Tambahkan larutan etanol secukupnya sampai cairan mulai menetes dan
di atas serbuk masih terdapat selapis larutan etanol.
1
Tutup perkolator, diamkan selama 24 jam. Biarkan cairan filtrat menetes dengan
kecepatan 1 ml/menit. Tambahkan berulang-ulang etanol secukupnya sampai
selalu terdapat selapis etanol di atas permukaan simplisia.
Tampung 80 % filtrat pertama dan pisahkan. Aalu perkolasi dilanjutkan sampai
dicapai titik akhir perkolasi yaitu penguapan 50 mg filtrat yang tidak
meninggalkan sisa. Filtrat yangdidapatkan sampai 20%
Campurkan 80% filtrat pertama dengan 20% filtrat sisa dan diuapkan padasuhu
35 – 40 ℃ sampai terdapat ekstrak kental. Dan didapatkan 60 % dari berat
serbuk kering
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Jambu biji merupakan salah satu tumbuhan yang banyak digunakan dalam pengobatan
tradisional seperti pengobatan diare akut dan kronis, perut kembung pada bayi, kadar
kolesterol darah tinggi, sering buang air kecil (anyang anyangan), luka, sariawan, demam
berdarah dan lain-lain (Gunawan, et al., 2001). Daun jambu biji mengandung tannin sebanyak
9%, minyak lemak 6%, dammar 3%, minyak atsiri (eugenol) 0,4%, dan garam-garam mineral
(Gunawan, et al., 2001). Minyak atsiri terdiri dari limonene, kariofilen, seskuiterpenalkohol.
Senyawa fenolik (kuersetin, Avicularin (3-O-L- arabopirasanosida) dan guajaverin dengan
khasiat antibakteri, leukosidin, asam elagat, amritosid, zat samak pirogol (13,5%) (Gunawan,
et al., 2001). Selain itu, daun jambu biji mengandung flavonoid, yaitu kuersetin, morin-3-O-
α-L-arabinopyranoside, luteolin-7-O-α-L-arabinopyranoside, glucoside dan apigenin-7-O-
glucoside, kaemferol, luteolin-7-O- apigenin-7-O-glucoside. Sebagai bahan baku Fitofarmaka
daun jambu biji telah dibuat menjadi ekstrak kental (BPOM, 2004).
B. Sistematika Tanaman
Psidii Folium
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama / isi : tanin 9%, minyak atsiri (yang berwarna kehijauan dan berisi
eugenol), asam malat, dan minyak lemak
KETERANGAN TAMBAHAN
3
Nama Lain : Alkohol Murni, Alkohol Absolut, Atau Alkohol Saja
Pemerian : Zat cair yang jernih, tidak berwarna, Mudah menguap dan mudah
bergerak ; Bau khas ; Rasa panas .Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak
berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air ,dalam kloroform p dan dalam eter p.
Etanol 96%
4
BAB 3
METODE PENELITIAN
Alat:
Perkolator, Beaker Glass, Penangas Air, Timbangan Simplisia, Anak Timbangan,
Batang Pengaduk, Cawan Uap, Gelas Ukur 100 Ml, kertas saring, Corong , Kapas,
Alumunium Foil, Label, Wadah Ektrak.
Bahan :
Simplisia Daun Jambu Biji, Etanol 96%
B. Cara Kerja
Perkolasi
1. Setarakan Timbangan
2. Timbang serbuk daun jambu biji dengan derajat halus yang cocok. (berat serbuk = 10
gram, masukan ke dalam beaker glass).
3. Basahi simplisia dengan 2,5 -5 bagian Etanol 96% (5 ml ) dalam beaker glass, tutup
dengan allumunium foil dan diamkan selama 15 menit.
4. Pindahkan massa kedalam perkolator sambil ditekan-tekan sampai padat.
5. Tambahkan etanol 96% secukupnya (50 ml ) sampai extrak terendam kira-kira 1 cm
sampai cairan mulai menetes ( posisi kran dibuka ), kemudian tutup menggunakan
allumunium foil,
6. Ketika sudah menetes tutup kembali kran perkolator, Diamkan selama 15 menit
sampai extrak berwarna hijau pekat.
7. Setelah didiamkan 15 menit buka kran perkolator biarkan cairan menetes kedalam
penampung perkolator ( beaker glass )
8. Tambahkan berulang cairan penyari secukupnya (40 ml), pastikan selalu 1 cm diatas
kertas saring, Hingga diperoleh 60 ml perkolat.
9. Masukkan hasil perkolat kedalam cawan uap yang sebelumnya sudah disaring
menggunakan corong yang dilapisi dengan kertas saring,
10. Panaskan perkolat diatas waterbath dengan suhu 65 ℃ hingga diperoleh extrak kental
( Waktu pemanasan mulai : 17.45 dan selesai 18.02 ).
11. Timbang hasil perkolat yang sudah dipanaskan ( 4,1 gram ), Kemudian masukkan dalam
wadah.
5
BAB 4
A. Hasil
B. Pembahasan
Pada percobaan ini dibuat formula ekstraksi simplisia metode maserasi adalah sebagai
berikut: Simplisia rimpang psidi folium dan penambahan etanol 96% sampai volume yang
ditentukan. Dalam pembuatan ekstraksi daun jambu biji metode maserasi ini dilakukan
dengan merendam dan memanaskan 20 gram simplisia daun jambu biji kedalam 100 mL
etanol 96% dengan titik didih 78 °C selama 15 menit dengan pengadukan setiap 5 menit
sekali.
Daun jambu biji pada pemeriannya memiliki bau khas aromatic : dan rasa yang kelat. Namun
setelah dibuat cairan infus, rasa simplisia hilang, menjadi hambar atau tidak berasa.
Daun jambu biji mengandung tannin sebanyak 9%, minyak lemak 6%, dammar 3%, minyak
atsiri (eugenol) 0,4%, dan garam-garam mineral yang bermanfaat untuk pengobatan seperti
diare akut dan kronis, perut kembung pada bayi, kadar kolesterol darah tinggi, sering buang
air kecil (anyang anyangan), luka, sariawan, demam berdarah dan lain-lain (Gunawan, et al.,
2001).
6
Mekanisme kerja maserasi daun jambu biji tersebut diduga sebagai berikut:
Kandungan bahan aktif Daun jambu biji (terutama tanin) dapat digunakan sebagain astringen,
menangani diare,sebagai diuretik, mengobati lambung, antiinflamsi, antibakteri, antivirus dan
obat – obatan hemostatik, penentuan kadar tanin dalam daun jambu biji dapat menggunakan
beberapa metode salah satunya adalah maserasi dengan penyarian suatu senyawa aktif dari
simplisia nabati daun jambu biji menggunakan pelarut tertentu yang cocok.
Secara umum minyak atsiri mempunyai sifat yang mudah teroksidasi, larut dalam
alkohol, kloroform, eter, aseton, dan karbon disulfida (Bhargava et al, 2013). Minyak atsiri
pada dasarnya mempunyai bau yang khas sehingga banyak digunakan dalam berbagai
industri makanan, minuman, parfum, serta pengobatan dalam berbagai penyakit (Chamorro et
al 2012).
Dalam beberapa penelitian yang ada termaksut maserasi, kandungan senyawa kimia yang
terdapat pata tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L) didominasi oleh senyawa
seskuiterpen dan monoterpen. Dengan komponen utama yang terdiri dari senyawa
limonene, β, caryophyllene α, copaene, α bisabolene, nerolidol, trans α bisabolene, α pinene,
1,8 cineole, nerolidol, naphthalene, benzaldehyde, trans Caryophyllene, β pinene, dan α
humulene (Borahet al, 2019).
Untuk sediaan larutan harus memiliki stabilitas pH yang sama atau perubahan pH nya tidak
lebih dari ± 1 untuk kestabilan efek farmakologinya. Pada sediaan maserasi daun jambu biji
ini, tidak memerlukan pemakaian dapat dikarenakan dari setiap bahan memiliki range pH
yang lebar.
BAB 5
PENUTUP
7
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
mampu membuat ekstraksi simplisia daun jambu biji dengan baik dan sesuai
ketentuan.Serbuk simplisia daun jambu biji juga memenuhi syarat sistematika tanaman.
B. Saran
Ekstraksi Simplisia secara maserasi pada daun jambu biji masih harus disosialisasikan kepada
masyarakat luas yang salah satunya dengan pembuatan laporan ini,mengingat metode
maserasi merupakan cara eksrtraksi yang sederhana dan mudah dilakukan..Laporan ini masih
jauh dari kata sempurna untuk itu saran dan masukan dipersilahkan untuk perkembangan
laporan ini kedepannya.
LAMPIRAN
8
9
DAFTAR PUSTAKA
1. https://menurutparaahli.com/tag/pengertian-maserasi/
2. https://www.researchgate.net/publication/
286937725_PEMBUATAN_DAN_KARAKTERISASI_EKSTRAK_KERING_DAUN
_JAMBU_BIJI_Psidium_guajava_L
3. BPOM, 2004, Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia, Vol 1, Jakarta: Badan
POM RI.
4. Farmakope Indonesia Edisi III
5. PH V hal 100
8. Wahyuni AD, 2000. Pengaruh Pemberian Ekstrak Akar Gingseng Jawa terhadap
Volume Padat Eritrosit dan Kadar Timbal Darah Tikus Putih yang Diberi Perlakuan
9. https://farmasetika.com/2019/11/21/temulawak-si-tanaman-herbal-pelindung-hati/
10