ABSTRAK
Teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) mengandung senyawa metabolit sekunder yang memiliki
aktivitas antimikroba, sehingga dilakukan pengkajian lebih lanjut. Teh hijau dan teh hitam
diekstraksi dengan infundasi, kemudian diuji aktivitasnya terhadap Escherichia coli dan
Candida albicans dengan menggunakan metode difusi agar. Hasil menunjukan bahwa teh
hijau memiliki nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) 15% terhadap Escherichia coli
setara dengan 0,85% Tertrasiklin HCl, dan konsentrasi hambat minimum 20% terhadap
Candida albicans setara dengan 0,89% Nistatin. Teh hitam memiliki konsentrasi hambat
minimum 19% terhadap Escherichia coli setara dengan 0,6% Tertrasiklin HCl, dan
konsentrasi hambat minimum 20% terhadap Candida albicans setara dengan 0,85% Nistatin.
Jadi teh hijau dan teh hitam memiliki aktivitas antimikroba lebih besar terhadap Escherichia
coli dibandingkan Candida albicans,dan teh hijau memiliki aktivitas lebih besar
dibandingkan teh hitam.
Kata kunci : Teh hitam, Teh hijau, Escherichia coli, Candida albicans,KHM.
1
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014
2
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014
3
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014
4
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014
dengan variasi konsentrasi 20, 19, 18, 17, Metode Pengujian Kesetaraan Aktivitas
16, 15, 14, 13, 12, 11, 10, 0 % (v/v). Pembanding Tetrasiklin HCl Terhadap
Cawan petri dibungkus dengan kertas Escherichia coli dan Nistatin Terhadap
payung dan diikat dengan benang nilon. Candida albicans: Metode pengujian
Cawan petri kemudian diinkubasi selama dilakukan sama dengan pengujian
24 jam pada suhu 37ºC. Kemudian diukur aktivitas antibakteri infusum teh hijau dan
diameter hambat yang terbentuk, yaitu teh hitam. Antibiotik pembanding dibuat
berupa zona bening atau zona hambat ( dengan beberapa variasi konsentrasi dan
Agustina, 2008). diuji aktivitasnya terhadap mikroba uji.
Hasil pengujian kemudian dibuat kurva
Penentuan Konsentrasi Hambat
kalibrasi dengan diameter hambat (mm)
Minimum Antimikroba Infusum Teh
pada sumbu y dan logaritma konsentrasi
Hijau dan Teh Hitam (Camellia sinensis
antibiotik pembanding pada sumbu x,
(L.) Kuntze) Terhadap Candida
sehingga didapat persaman garis. Dari
albicans
persamaan garis tersebut ditentukan
Suspensi Candida albicans dimasukan
kesetaraan aktivitas ekstrak teh terhadap
kedalam dua cawan petri steril masing-
antibiotik pembanding dengan
masing 0,2 mL, tambahkan 20 ml media
memasukan besarnya diameter hambat
SDA yang steril, cawan digerakan dengan
pertumbuhan mikroba pada persamaan
gerakan memutar supaya mikroba dan
garis tersebut (Sari, 2010).
agar tercampur secara homogen,
kemudian dibiarkan mengeras dan dibuat HASIL DAN PEMBAHASAN
lubang-lubang dengan perforator sebanyak Determinasi Tanaman:
5 lubang dan 6 lubang tiap cawan petri Hasil determinasi menunjukan sampel
dengan jarak antar lubang yang sama, dipastikan teh dengan varietas (Camellia
kemudian masing-masing infusum teh sinensis (L.) Kuntze).
hijau dan teh hitam dimasukan dalam tiap Pembuatan Infusum
lubang pada cawan petri yang berbeda Sebanyak 100 g masing-masing teh hijau
dengan variasi konsentrasi 20, 19, 18, 17, dan teh hitam dibuat ekstraksi dengan
16, 15, 14, 13, 12, 11, 10, 0 % (v/v). infundasi menggunakan pelarut air dan
Cawan petri dibungkus dengan kertas diperoleh infusum sebanyak 50 mL
payung dan diikat dengan benang nilon. sebagai larutan stok konsentrasi 100%
Cawan petri kemudian diinkubasi selama (v/v).
24-48 jam pada suhu 25ºC. Kemudian
diukur diameter hambat yang terbentuk,
yaitu berupa zona bening atau zona
hambat (Sari,2010).
5
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014
Alkaloid - -
Tanin + + Gambar 3. Hasil Uji Akitivitas Infusum
Polifenolat + + Teh Hitam Terhadap Escherichia coli
Saponin - +
Steroid dan - -
triterpenoid
Flavonoid + +
Kuinon + +
Monoterpen - -
dan
seskuiterpen
6
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014
60, 50, 40, 30, 20 % (v/v) yang ditandai Dari hasil penentuan aktivitas antimikroba
dengan adanya zona hambat. maka dilakukan penentuan KHM teh
hitam dilakukan beberapa konsentrasi 20,
Hasil Uji Konentrasi Hambat Minimum
19, 18, 17, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 10, 0
Teh Hijau dan Teh Hitam (Camellia
(%v/v).
sinensis (L.) Kuntze) Terhadap
Berdasarkan hasil penelitian yang
Escherichia coli dan Candida albicans
telah dilakukan didapat konsentrasi
Dari hasil penentuan aktivitas
hambat minimum 19% (v/v) dengan
antimikroba maka dilakukan penentuan
diameter hambat 7,26±0,32 mm terhadap
KHM teh hijau dengan variasi konsentrasi
Escherichia coli dan 20% (v/v) terhadap
20, 19, 18, 17, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 10,
Candida albicans dengan diameter hambat
0% (v/v).
6,90±0,14 mm. Penghambatan terjadi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
karena kandungan metabolit sekunder
dilakukan didapat konsentrasi hambat
yang terdapat pada teh hitam, yang
minimum 15% (v/v) dengan diameter
memiliki aktivitas antimikroba ditandai
hambat 8,18±0,04 mm terhadap
dengan zona hambat yang berwarna coklat
Escherichia coli dan 20% (v/v) terhadap
yang berada disekeliling lubang sumur.
Candida albicans dengan diameter hambat
7,30±0,28 mm.
Tabel 2. Hasil Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Antimikroba Infusum Teh Hijau dan
Teh Hitam (Camellia sinensis (L.) Kuntze)Terhadap Escherichia coli dan Candida albicans
7
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014
105
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014
negatif yang memiliki dinding sel yang Candida albicans dan aktivitas teh hijau
terdiri dari tiga komponen yang terletak lebih besar dibandingkan teh hitam.
pada lapisan luar peptidoglikan yaitu
5.2 SARAN
lipoprotein, membran luar dan
Disarankan untuk dilakukan
lipopolisakarida sedangkan dinding sel
pengkajian lebih lanjut tentang aktivitas
Candida albicans terdiri dari khitin,
antimikroba infusum teh hijau dan teh
khitosan, glukan, dan manan. Aktivitas
hitam terhadap mikroba patogen lainnya.
antimikroba teh hijau lebih besar
dibandingkan teh hitam hal ini
DAFTAR PUSTAKA
dikarenakan pada proses pembuatan teh
Agustina LS. 2008 .Uji Aktivitas
hijau tidak dilakukan proses fermentasi,
Antimikroba Infusum Daun Tapak
sedangkan pada pembuatan teh hitam
Liman (Elephantopus scabe L)
dilakukan fermentasi.
Terhadap Candida albicans dan
Staphylococcus aureus
SIMPULAN
[Skripsi].Tasikmalaya:STIKes
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
Bakti Tunas Husada.
bahwa infusum teh hijau dan teh hitam
Dalimartha, S. 1999. Atlas tumbuhan
(Camellia sinensis (L.) Kuntze) memiliki
Obat Indonesia. Jakarta: PT Pustaka
aktivitas antimikroba terhadap
Pembangunan Swadaya Nusantara.
Escherichia coli dan Candida albicans.
Darsiah, AD. 2010. Aktivitas Antibakteri
Aktivitas antimikroba teh hijau memiliki
Infusum Daun Kitolod (Laurentia
nilai konsentrasi hambat minimum (KHM)
Longiflora (L) Peterm) Tehadap
15% terhadap Escherichia coli setara
Staphylococcus aureus dan
dengan konsentrasi baku Tetrasiklin HCl
Pseudomonas aeruginosa Secara In
0,85% pada Candida albicans terdapat
Vitro [Skripsi]. Tasikmalaya :
KHM 20% setara dengan Nistatin 0,89%.
Pogram Studi Farmasi STIKes Bakti
Aktivitas antimikroba teh hitam
Tunas Husada.
memiliki nilai konsentrasi hambat
Departemen Kesehatan Republik
minimum 19% terhadap Escherichia coli
Indonesia. 1979. Farmakope
setara dengan konsentrasi baku Tetrasiklin
Indonesia. Edisi III. Jakarta:
HCl 0,6% dan pada Candida albicans
Departemen Republik Indonesia. Hal
memiliki KHM 20% setara dengan
12.
Nistatin 0,85%. Berdasarkan hasil
Harbone, JB. 1987. Metode Fitokimia
kesetaraan dengan antibiotika
Penuntun Cara Modern Menganalisis
pembanding, teh hijau dan teh hitam
tumbuhan. Bandung. Edisi 2 :
memiliki aktivitas antimikroba lebih besar
Penerbit ITB
terhadap Escherichia coli dibandingkan
106
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014
107