Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada

Volume 11 No.1 Februari 2014

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA INFUSUM TEH HIJAU DAN TEH HITAM


(Camellia sinensis (L.) Kuntze) TERHADAP Escherichia coli DAN
Candida albicans

Dra. Sri Redjeki, M.Si


Jurusan Farmasi Poltekkes Bandung

ABSTRAK

Teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) mengandung senyawa metabolit sekunder yang memiliki
aktivitas antimikroba, sehingga dilakukan pengkajian lebih lanjut. Teh hijau dan teh hitam
diekstraksi dengan infundasi, kemudian diuji aktivitasnya terhadap Escherichia coli dan
Candida albicans dengan menggunakan metode difusi agar. Hasil menunjukan bahwa teh
hijau memiliki nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) 15% terhadap Escherichia coli
setara dengan 0,85% Tertrasiklin HCl, dan konsentrasi hambat minimum 20% terhadap
Candida albicans setara dengan 0,89% Nistatin. Teh hitam memiliki konsentrasi hambat
minimum 19% terhadap Escherichia coli setara dengan 0,6% Tertrasiklin HCl, dan
konsentrasi hambat minimum 20% terhadap Candida albicans setara dengan 0,85% Nistatin.
Jadi teh hijau dan teh hitam memiliki aktivitas antimikroba lebih besar terhadap Escherichia
coli dibandingkan Candida albicans,dan teh hijau memiliki aktivitas lebih besar
dibandingkan teh hitam.

Kata kunci : Teh hitam, Teh hijau, Escherichia coli, Candida albicans,KHM.

PENDAHULUAN 2300 meter diatas permukaan laut


Teh dengan nama latin Camellia sinensis, (Dalimartha, 2006).
merupakan salah satu hasil komoditas Teh mengandung polifenol dan senyawa
pertanian. Pada umumnya tanaman ini metabolit sekunder lainnya yang diduga
dimanfaatkan sebagai bahan baku memiliki khasiat antimikroba. Oleh sebab
minuman teh (teh celup, minuman itu perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut
kesehatan berupa teh hijau, dan minuman terhadap ekstrak teh, baik teh hijau
penyegar badan berupa teh hitam) yang maupun teh hitam yang diduga memiliki
dibuat dari pucuk dan daun teh muda dari aktivitas antimikroba terhadap
tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Escherichia coli dan Candida albicans
berasal dari kawasan India bagian utara (Dalimartha, 2006). Escherichia coli
dan Cina Selatan. Ada dua kelompok merupakan bakteri gram negatif,
varietas teh yang terkenal yaitu varietas berbentuk pendek dan memiliki ukuran
assamica yang berasal dari Assam dan 0,4-0,7 µm x 1,4 µm. Pada dasarnya
varietas sinensis yang berasal dari Cina. Escherichia coli merupakan bakteri yang
Tanaman teh umumnya ditanam di biasa ditemukan di dalam usus sebagai
perkebunan, dan dipanen secara manual flora normal. Tetapi apabila jumlahnya
dan dapat tumbuh pada ketinggian 200- dalam usus banyak, maka dapat
menyebabkan diare (Syahrurachman, dkk.,

1
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014

1994). Escherichia coli dapat juga Meyer, pereaksi Dragendorff, pereaksi


menyebabkan infeksi saluran kencing besi (III) klorida, gelatin 1%, amil
dengan gejala susah buang air kencing dan alkohol, asam sulfat pekat, pereaksi
hematuria (terdapat darah dalam urin) vanillin 10%, eter, pereaksi Lieberman-
(Jawetz, Melnick, Adelberg’s 2005). Burchard, larutan KOH 5%, NaCl, H2SO4,
Candida albicans adalah suatu jamur yang BaCl2.
berbentuk lonjong, bertunas dan Mikroba Uji: Escherichia coli dan
berukuran 3-6 µm (Jawetz, Melnick, Candida albicans.
Adelberg’s 2005). Bahan Pembanding:
Candida albicans menimbulkan Untuk kesetaraan aktivitas antimikroba
kandidiasis, yaitu penyakit pada saluran infusum teh hijau dan teh hitam digunakan
pencernaaan, genitalia wanita dan selaput pembanding antibiotik tetrasiklin HCl
lendir mulut (Pelczar, 2006). untuk Escherichia coli dan nistatin untuk
Candida albicans.
METODE PENELITIAN
Alat Metode Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian : Pengumpulan Sampel
autoklaf (Hirayama), batang pengaduk, Sampel teh hijau dan teh hitam (Camellia
botol semprot, cawan petri (Herma), sinensis (L.) Kuntze) diperolah dari
corong, gelas kimia (pyrex), gelas ukur kecamatan Taraju Kabupaten
(pyrex), pembakar bunsen, pipet tetes, Tasikmalaya, Jawa Barat.
pipet volume (pyrex), rak tabung, spatel Determinasi Tanaman
logam, tabung reaksi (pyrex), timbangan, Untuk memastikan kebenaran sampel
jangka sorong, pinset, labu ukur (pyrex), penelitian
termometer, mikropipet, tip, inkubator
(Sakura). Penyiapan Sampel
Masing-masing sampel teh hijau dan teh
Bahan hitam di timbang 100 g untuk dilakukan
Sampel Penelitian: teh hitam dan teh proses infundasi.
hijau diperoleh dari Kecamatan Taraju,
Pembuatan Ekstrak Uji
Kabupaten Tasikmalaya.
Pengekstraksian dilakukan dengan cara
Bahan Kimia: Sabouroud Dextrose Agar
infundasi dengan menggunakan pelarut
(SDA) dan MH (Mueller-Hinton),
air, yaitu dengan cara menyari simplisia
Tetrasiklin HCl, akuades steril, akua
dengan menggunakan tangas air terhitung
demineral steril larutan NaCl fisiologis
mulai suhu mencapai 90°C selama 15
steril, larutan Mc Farland 0,5, ammonia,
menit sambil sesekali diaduk, serkai
kloroform, asam klorida 2N, pereaksi
dengan air panas melalui kain fanel,

2
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014

tambahkan air panas secukupnya melalui Ekstrak dipanaskan, kemudian


ampas hingga diperoleh volume infusum dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
yang dikehendaki (DepKes RI, 1995). dikocok kuat secara vertical selama 5
menit. Terbentuknya busa yang stabil
Penapisan Fitokimia selama 30 menit menunjukan adanya
Alkaloid saponin (Darsiah, 2010).
Ekstrak simplisia dibasakan dengan Steroid dan Triterpenoid
ammonia, ditambahkan kloroform, Ekstrak ditambah pereaksi Liebermann-
digerus. Lapisan kloroform dipipet sambil Buchard. Terjadinya warna ungu
disaring, kemudian ditambahkan HCl 2N. menunjukkan adanya senyawa triterpenoid
Campuran dikocok kuat-kuat hingga sedangkan adanya warna hijau-biru
terdapat 2 lapisan. Lapisan asam dipipet, merupakan reaksi positif steroid (Harbone,
kemudian dibagi menjadi 3 bagian. Bagian 1987).
pertama ditambahkan pereaksi Meyer. Flavonoid
Reaksi positif alkaloid ditunjukkan dengan Ekstrak dimasukan kedalam tabung reaksi
terbentuknya endapan putih atau dicampur dengan serbuk magnesium dan
kekeruhan. Bagian kedua ditambahkan HCl 2N. Campuran dipanaskan di atas
pereaksi Dragendorff. Reaksi positif tangas air, lalu disaring. Filtrat dalam
ditunjukkan dengan terjadinya endapan. tabung reaksi ditambahkan amil alkohol,
Bagian ketiga digunakan sebagai blanko lalu dikocok kuat-kuat. Adanya flavonoid
(Harbone, 1987). ditandai dengan terbentuknya warna
Tanin kuning atau merah yang dapat ditarik oleh
Ekstrak dalam tabung reaksi dicampur amil alkohol (Harbone, 1987).
dengan asam klorida 2 N dipanaskan di Kuinon
atas tangas air, ditambahkan amil alkohol, Ekstrak dalam tabung reaksi dipanaskan di
adanya senyawa tannin yang ditandai atas tangas air, kemudian disaring dan
dengan terbentuknya warna merah yang filtrat ditambahkan KOH 5%. Adanya
dapat ditarik oleh amil alkohol (DepKes senyawa kuinon ditandai dengan
RI, 1995). terjadinya warna kuning hingga merah
Polifenolat (Darsiah, 2010).
Ekstrak simplisia tambahkan larutan Monoterpen dan Seskuiterpen
pereaksi FeCl3 sambil dipanaskan. Adanya Ekstrak digerus dengan eter, kemudian
senyawa fenolat ditandai dengan dipipet sambil disaring. Filtrat
terjadinya warna hijau, ungu, biru, atau ditempatkan dalam cawan penguap,
hitam yang kuat (Harbone, 1987). kemudian dibiarkan menguap hingga
Saponin kering. Kemudian pada pengeringan filtrat
ditambahkan larutan vanilin 10% dalam

3
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014

asam sulfat pekat. Terjadinya warna- steril lalu ditambahkan 20 mL kedalam


warna menunjukan adanya mono dan media Sabouroud Dextrose Agar steril,
seskuiterpen (Darsiah, 2010). cawan digerakan dengan gerakan memutar
supaya mikroba dan agar tercampur secara
Metode Pengujian Aktivitas homogen, kemudian dibiarkan mengeras
Antimikroba Infusum Teh Hijau Dan dan dibuat lubang-lubang dengan
Teh Hitam (Camellia sinensis (L.) perforator sebanyak 4 lubang tiap cawan
Kuntze) Terhadap Escherichia coli petri dengan jarak antar lubang yang
Suspensi Escherichia coli sebanyak 0,2 sama, kemudian masing-masing infusum
mL dimasukan kedalam cawan petri steril teh hijau dan teh hitam dimasukan dalam
lalu ditambahkan kedalam 20 ml media tiap lubang dengan variasi konsentrasi
Mueller-Hinton (MH) yang steril, cawan 100, 90, 80, 70, 60, 50, 40, 30, 20, 10, 0 %
digerakan dengan gerakan memutar (v/v). Cawan petri dibungkus dengan
supaya mikroba dan agar tercampur secara kertas payung dan diikat dengan benang
homogen, kemudian dibiarkan mengeras nilon. Cawan petri diinkubasi selama 24-
dan dibuat lubang-lubang dengan 48 jam pada suhu 25ºC. Kemudian diukur
perforator sebanyak 4 lubang tiap cawan diameter hambat yang terbentuk, yaitu
petri dengan jarak antar lubang yang berupa zona bening atau zona hambat
sama, kemudian masing-masing infusum (Sari, 2010).
teh hijau dan teh hitam dimasukan dalam
tiap lubang pada cawan petri yang berbeda Penentuan Konsentrasi Hambat
dengan variasi konsentrasi 100, 90, 80, 70, Minimum Antimikroba Infusum Teh
60, 50, 40, 30, 20, 10, 0 % (v/v). Cawan Hijau dan Teh Hitam (Camellia sinensis
petri dibungkus dengan kertas payung dan (L.) Kuntze) Terhadap Escherichia coli
diikat dengan benang nilon. Cawan petri Suspensi Escherichia coli dimasukan
kemudian diinkubasi selama 24 jam pada kedalam dua cawan petri steril masing-
suhu 37ºC. Kemudian diukur diameter masing 0,2 mL , tambahkan 20 ml media
hambat yang terbentuk, yaitu berupa zona Mueller-Hinton steril, cawan digerakan
bening atau zona hambat ( Agustina, dengan gerakan memutar mikroba dan
2008). agar tercampur secara homogen,
kemudian dibiarkan mengeras dan dibuat
Metode Pengujian Aktivitas lubang-lubang dengan perforator sebanyak
Antimikroba Ekstrak Teh Hijau Dan 5 lubang dan 6 lubang tiap cawan petri
Teh Hitam (Camellia sinensis (L) dengan jarak antar lubang yang sama,
Kuntze) Terhadap Candida albicans kemudian masing-masing infusum teh
Suspensi sebanyak 0,2 mL Candida hijau dan teh hitam dimasukan dalam tiap
albicans dimasukan kedalam cawan petri lubang pada cawan petri yang berbeda

4
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014

dengan variasi konsentrasi 20, 19, 18, 17, Metode Pengujian Kesetaraan Aktivitas
16, 15, 14, 13, 12, 11, 10, 0 % (v/v). Pembanding Tetrasiklin HCl Terhadap
Cawan petri dibungkus dengan kertas Escherichia coli dan Nistatin Terhadap
payung dan diikat dengan benang nilon. Candida albicans: Metode pengujian
Cawan petri kemudian diinkubasi selama dilakukan sama dengan pengujian
24 jam pada suhu 37ºC. Kemudian diukur aktivitas antibakteri infusum teh hijau dan
diameter hambat yang terbentuk, yaitu teh hitam. Antibiotik pembanding dibuat
berupa zona bening atau zona hambat ( dengan beberapa variasi konsentrasi dan
Agustina, 2008). diuji aktivitasnya terhadap mikroba uji.
Hasil pengujian kemudian dibuat kurva
Penentuan Konsentrasi Hambat
kalibrasi dengan diameter hambat (mm)
Minimum Antimikroba Infusum Teh
pada sumbu y dan logaritma konsentrasi
Hijau dan Teh Hitam (Camellia sinensis
antibiotik pembanding pada sumbu x,
(L.) Kuntze) Terhadap Candida
sehingga didapat persaman garis. Dari
albicans
persamaan garis tersebut ditentukan
Suspensi Candida albicans dimasukan
kesetaraan aktivitas ekstrak teh terhadap
kedalam dua cawan petri steril masing-
antibiotik pembanding dengan
masing 0,2 mL, tambahkan 20 ml media
memasukan besarnya diameter hambat
SDA yang steril, cawan digerakan dengan
pertumbuhan mikroba pada persamaan
gerakan memutar supaya mikroba dan
garis tersebut (Sari, 2010).
agar tercampur secara homogen,
kemudian dibiarkan mengeras dan dibuat HASIL DAN PEMBAHASAN
lubang-lubang dengan perforator sebanyak Determinasi Tanaman:
5 lubang dan 6 lubang tiap cawan petri Hasil determinasi menunjukan sampel
dengan jarak antar lubang yang sama, dipastikan teh dengan varietas (Camellia
kemudian masing-masing infusum teh sinensis (L.) Kuntze).
hijau dan teh hitam dimasukan dalam tiap Pembuatan Infusum
lubang pada cawan petri yang berbeda Sebanyak 100 g masing-masing teh hijau
dengan variasi konsentrasi 20, 19, 18, 17, dan teh hitam dibuat ekstraksi dengan
16, 15, 14, 13, 12, 11, 10, 0 % (v/v). infundasi menggunakan pelarut air dan
Cawan petri dibungkus dengan kertas diperoleh infusum sebanyak 50 mL
payung dan diikat dengan benang nilon. sebagai larutan stok konsentrasi 100%
Cawan petri kemudian diinkubasi selama (v/v).
24-48 jam pada suhu 25ºC. Kemudian
diukur diameter hambat yang terbentuk,
yaitu berupa zona bening atau zona
hambat (Sari,2010).

5
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014

Penapisan Fitokimia Gambar 2. Hasil Uji Akitivitas Infusum


Teh Hijau Terhadap Candida albicans
Penapisan fitokimia dilakukan untuk
mengetahui kandungan metabolit
sekunder teh hijau dan teh hitam.

Tabel 1. Hasil Penapisan Fitokimia Teh


Hijau dan Teh Hitam
Kandungan Skrining Fitokimia
Kimia Teh Hijau Teh Hitam

Alkaloid - -
Tanin + + Gambar 3. Hasil Uji Akitivitas Infusum
Polifenolat + + Teh Hitam Terhadap Escherichia coli
Saponin - +
Steroid dan - -
triterpenoid
Flavonoid + +
Kuinon + +
Monoterpen - -
dan
seskuiterpen

Keterangan: (+) terdeteksi , (-) tidak


terdeteksi
Gambar 4. Hasil Uji Akitivitas Infusum
Hasil Uji Aktivitas Antimikroba Teh Teh Hitam Terhadap Candida albicans.
Hijau dan Teh Hitam (Camellia sinensis
(L.) Kuntze) Terhadap Escherichia coli Gambar 1 dan 2 merupakan hasil uji
dan Candida albicans
aktivitas antimikroba infusum teh hijau
dengan metode difusi agar teknik perforasi
dari beberapa konsentrasi yaitu 100, 90,
80, 70, 60, 50, 40, 30, 20, 10, 0 (%v/v).
menunjukan adanya aktivitas antimikroba
terhadap Escherichia coli dan Candida
albicans pada konsentrasi 100, 90, 80, 70,
60, 50, 40, 30, 20 (%v/v).
Gambar 1. Hasil Uji Akitivitas Infusum Gambar 3 dan 4 merupakan hasil uji
Teh Hijau Terhadap Escherichia coli
aktivitas antimikroba infusum teh hitam
dengan metode difusi agar teknik perforasi
dari beberapa konsentrasi yaitu 100, 90,
80, 70, 60, 50, 40, 30, 20, 10, 0 (%v/v)
menunjukan adanya aktivitas antimikroba
terhadap Escherichia coli dan Candida
albicans pada konsentrasi 100, 90, 80, 70,

6
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014

60, 50, 40, 30, 20 % (v/v) yang ditandai Dari hasil penentuan aktivitas antimikroba
dengan adanya zona hambat. maka dilakukan penentuan KHM teh
hitam dilakukan beberapa konsentrasi 20,
Hasil Uji Konentrasi Hambat Minimum
19, 18, 17, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 10, 0
Teh Hijau dan Teh Hitam (Camellia
(%v/v).
sinensis (L.) Kuntze) Terhadap
Berdasarkan hasil penelitian yang
Escherichia coli dan Candida albicans
telah dilakukan didapat konsentrasi
Dari hasil penentuan aktivitas
hambat minimum 19% (v/v) dengan
antimikroba maka dilakukan penentuan
diameter hambat 7,26±0,32 mm terhadap
KHM teh hijau dengan variasi konsentrasi
Escherichia coli dan 20% (v/v) terhadap
20, 19, 18, 17, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 10,
Candida albicans dengan diameter hambat
0% (v/v).
6,90±0,14 mm. Penghambatan terjadi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
karena kandungan metabolit sekunder
dilakukan didapat konsentrasi hambat
yang terdapat pada teh hitam, yang
minimum 15% (v/v) dengan diameter
memiliki aktivitas antimikroba ditandai
hambat 8,18±0,04 mm terhadap
dengan zona hambat yang berwarna coklat
Escherichia coli dan 20% (v/v) terhadap
yang berada disekeliling lubang sumur.
Candida albicans dengan diameter hambat
7,30±0,28 mm.

Tabel 2. Hasil Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Antimikroba Infusum Teh Hijau dan
Teh Hitam (Camellia sinensis (L.) Kuntze)Terhadap Escherichia coli dan Candida albicans

⃰ Diameter Hambat (mm)


Konsentrasi Teh Hijau Teh Hitam
(%v/v) Escherichia coli Candida Escherichia coli Candida
albicans albicans
0 6 6 6 6
10 6 6 6 6
11 6 6 6 6
12 6 6 6 6
13 6 6 6 6
14 6 6 6 6
15 8,18 ± 0,04 6 6 6
16 8,8 ± 0,07 6 6 6
17 9,00 ± 0,035 6 6 6
18 9,22 ± 0,03 6 6 6
19 9,23 ± 0,035 6 7,26±0,32 6
20 10,54 ± 0,23 7,3± 0,28 9,57 ± 0,16 6,90 ± 0,14
Keterangan : *Diameter Hambat + Diameter Lubang 6 mm

Penentuan Kesetaraan Antibiotika Nilai kesetaraan teh hijau terhadap baku


Tetrasiklin HCl Terhadap Escherichia pembanding Tetrasiklin HCl dihitung
coli dengan menggunakan kurva baku

7
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014

Tetrasiklin HCl. Pada konsentrasi 15% 60 13,36 ± 0,32


(v/v) teh hijau memiliki aktivitas terhadap 70 13,96 ± 0,05
80 14,51 ± 0,28
Escherichia coli didapat nilai x = -0,07
90 15,03 ± 0,15
sehingga kesetaraan aktivitas terhadap 100 15,8 ± 0,36
Tetrasiklin HCl 0,85% (v/v). Keterangan : *Diameter Hambat + Diameter Lubang 6
mm
Nilai kesetaraan teh hitam terhadap baku
pembanding Tertrasiklin HCl dari data
pada tabel 2 terhadap Escherichia coli
terdapat pada konsentrasi 19% (v/v)
dengan nilai x = -0,2 sehingga kesetaraan
aktivitas terhadap Tetrasiklin HCl 0,6%.

Penentuan Kesetaraan Antibiotik


Nistatin Terhadap Candida albicans Gambar 5. Grafik Konsentrasi Tetrasiklin
HCl Terhadap Escherichia coli
Nilai kesetaraan teh hijau terhadap baku
pembanding Nistatin dihitung dengan Tabel 4. Hasil Pengujian Aktivitas
menggunakan kurva baku Nistatin. Dari Nistatin terhadap Candida albicans
Konsentrasi ⃰ Diameter hambat
data pada tabel 2. pada konsentrasi 20%
(%v/v) (mm)
(v/v) teh hijau memiliki aktivitas terhadap 5 9,3 ± 0,24
Candida albicans memiliki nilai x sebesar 10 10,6 ± 0,52
-0,05 sehingga didapat nilai kesetaraan 15 11,45 ± 0,64
20 12,5 ± 0,47
dengan Nistatin sebesar 0,89%.
25 13,35 ± 0,26
Dari data pada tabel 4. didapat nilai 30 14,55 ± 0,29
kesetaraan aktivitas teh hitam pada Keterangan : *Diameter Hambat + Diameter Lubang 6
mm
konsentrasi 20% (v/v) terhadap Candida
albicans dapat dihitung nilai x = - 0,07
sehingga didapat nilai kesetaraan terhadap
nistatin sebesar 0,85%.

Tabel 3. Hasil Pengujian Aktivitas


Tetrasiklin HCl Terhadap Escherichia coli
Konsentrasi
⃰ Diameter hambat (mm)
(%v/v)
0 6 Gambar 6. Grafik Log Konsentrasi Nistatin
Terhadap Diameter Hambat Pada Candida
10 9,18 ± 0,26 albicans
20 10,25 ± 0,25
30 10,85 ± 0,05 Perbedaan aktivitas terhadap Escherichia
40 11,51 ± 0,28 coli dan Candida albicans dikarenakan
50 12,53 ± 0,25 Escherichia coli merupakan bakteri gram

105
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014

negatif yang memiliki dinding sel yang Candida albicans dan aktivitas teh hijau
terdiri dari tiga komponen yang terletak lebih besar dibandingkan teh hitam.
pada lapisan luar peptidoglikan yaitu
5.2 SARAN
lipoprotein, membran luar dan
Disarankan untuk dilakukan
lipopolisakarida sedangkan dinding sel
pengkajian lebih lanjut tentang aktivitas
Candida albicans terdiri dari khitin,
antimikroba infusum teh hijau dan teh
khitosan, glukan, dan manan. Aktivitas
hitam terhadap mikroba patogen lainnya.
antimikroba teh hijau lebih besar
dibandingkan teh hitam hal ini
DAFTAR PUSTAKA
dikarenakan pada proses pembuatan teh
Agustina LS. 2008 .Uji Aktivitas
hijau tidak dilakukan proses fermentasi,
Antimikroba Infusum Daun Tapak
sedangkan pada pembuatan teh hitam
Liman (Elephantopus scabe L)
dilakukan fermentasi.
Terhadap Candida albicans dan
Staphylococcus aureus
SIMPULAN
[Skripsi].Tasikmalaya:STIKes
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
Bakti Tunas Husada.
bahwa infusum teh hijau dan teh hitam
Dalimartha, S. 1999. Atlas tumbuhan
(Camellia sinensis (L.) Kuntze) memiliki
Obat Indonesia. Jakarta: PT Pustaka
aktivitas antimikroba terhadap
Pembangunan Swadaya Nusantara.
Escherichia coli dan Candida albicans.
Darsiah, AD. 2010. Aktivitas Antibakteri
Aktivitas antimikroba teh hijau memiliki
Infusum Daun Kitolod (Laurentia
nilai konsentrasi hambat minimum (KHM)
Longiflora (L) Peterm) Tehadap
15% terhadap Escherichia coli setara
Staphylococcus aureus dan
dengan konsentrasi baku Tetrasiklin HCl
Pseudomonas aeruginosa Secara In
0,85% pada Candida albicans terdapat
Vitro [Skripsi]. Tasikmalaya :
KHM 20% setara dengan Nistatin 0,89%.
Pogram Studi Farmasi STIKes Bakti
Aktivitas antimikroba teh hitam
Tunas Husada.
memiliki nilai konsentrasi hambat
Departemen Kesehatan Republik
minimum 19% terhadap Escherichia coli
Indonesia. 1979. Farmakope
setara dengan konsentrasi baku Tetrasiklin
Indonesia. Edisi III. Jakarta:
HCl 0,6% dan pada Candida albicans
Departemen Republik Indonesia. Hal
memiliki KHM 20% setara dengan
12.
Nistatin 0,85%. Berdasarkan hasil
Harbone, JB. 1987. Metode Fitokimia
kesetaraan dengan antibiotika
Penuntun Cara Modern Menganalisis
pembanding, teh hijau dan teh hitam
tumbuhan. Bandung. Edisi 2 :
memiliki aktivitas antimikroba lebih besar
Penerbit ITB
terhadap Escherichia coli dibandingkan

106
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 11 No.1 Februari 2014

Jawetz, Melnick, Andelberg. 2005.


Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika. Hal 343-
344
Manuselis G, Mahon CR. 1995. Teks
Book Of Diagnostic Microbiology.
US of America: W.B Saunder
Company
Pelczar MJ, Chan ECS. 2006. Dasar -
Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI
Sari RA. 2010. Uji Aktivitas Cuka Bunga
Rosella (Hibiscus Sabdariffia Linn)
Terhadap Bakteri Staphyloccoccus
Dan Jamur Candida albicans
[Skripsi]. Taikmalaya : Program
Studi famasi STIKes Bakti Tunas
Husada. Hal 10
Syachrurachman A, dkk. 1994.
Mikrobiologi Kedokteran. Edisi
Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara.

107

Anda mungkin juga menyukai