Dosen Pembimbing :
Ririn Wirawati ,.S.Farm,.M.Sc.,Apt
Disusun oleh:
Shella Anisa Dwi Kusuma/ 1704101012
Fikana Iroatus Sholikah /1704101013
Siti Nuraini / 1704101014
Yovita Aprilia Putri / 1704101019
Sad Omega /
B. LATAR BELAKANG
Efek samping umum hipnotika mirip dengan efek samping morfin, yaitu:
a) Depresi pernapasan, terutama pada dosis tinggi. Sifat ini paling ringan
pada flurazepam dan zat zat benzodiazepine lainnya, demikian pula pada
kloralhidrat dan paraldehida.
b) Tekanan darah menurun terutama oleh barbiturate.
c) Sembelit pada penggunaan lama, terutama barbiturate.
d) “hang over”, yaitu efek sisa pada keesokan harinya berupa mual, perasaan
ringan di kepala dan termangu.
Mekanisme Kerja
Alat Bahan
jarum oral ( ujung tumpul ) hewan uji mencit
Rotaroad phenobarbital
Pipet tetes
Baker glass
Batang pengaduk
D. CARA KERJA
Mencit diletakan
Mencit
diatasdiberi
rotaroad
perlakuan
selamaberbeda
5 menitbeda
untuk beradaptasi
F. HASIL
25
20
15
Mencit 1
mencit 2
10 mencit 3
0
menit ke 0-10 menit ke 11-20 menit ke 21-30
G. PEMBAHASAN
Pada hari Jumat 6 Desember 2019 telah dilaksanakan praktikum
Farmakologi dan Toksikologi II dengan tema Efek Sedatif Hipnotik. Praktikum
ini bertujuan untuk menentukan efek sedative bahan alam dibandingkan obat
sedative hipnotik dengan metode rotaroad.
Praktikum ini dilaksanakan dngan bahan obat uji Diazepam dan hewan
ujinya berupa mencit . Sebagai kontrolnya adalah NaCl dengan alat yang
digunakan meliputi rotaroad, alat suntik, spet oral 1ml, wadah penampung,
stopwatch , timbangan analitik, mortir stemfer, labu ukur .
Cara kerja yang dilakukan pertamakali adalah menyiapkan semua bahan
dan alat yang akan digunakan, sebelumnya hewan uji telah dipuasakan sekitar 18
jam . Pada praktikum kali ini digunakan hewan uji mencit sebanyak 3 ekor,
kemudian ditimbang satu persatu BB nya, dan didapat hasil mencit I memiliki
berat 19,56 gram, mencit II memiliki Berat badan 19,72 gram dan mencit ketiga
memiliki berat badan 18,24 gram. Setelah menimbang mencit dilakukan persiapan
obat yang akan digunakan yaitu Diazepam 20mg yang digerus di mortir sampai
halus kemudian ditambahkan aquadest sampai 100mL dilabu ukur. Kemudian
dipersiapkan juga bahan kontol nya berupa Nacl . Setelah semuanya siap
kemudian dihitung dosis konversi . Jika dosis pada manusia Diazepam 20 – 50 mg
dan akan digunakan 0,2 % kosentrasi Diazepam. Kemudian kelompok kami
mendapatkan bagian Diazepam dengan dosis 40mg dan 50mg .Maka cara mencari
nya pertama kali adalah dosis manusia dikali berat badan mencit kemudian dibagi
1000 . pada mecit kedua dengan dosis 40mg didapatkan hasil sebanyak 0.78mg
dan pada mencit ketiga dengan dosis 50mg dan perlakuan yang sama didapatkan
hasil sebanyak 0,91 mg. Maka dapat disimpullkan Mencit I diberi perlakuan oral
dengan Nacl 0,5mL sebagai control , Mencit II mendapat perlakuan dengan
0,78mg Diazepam dengan dosis 40mg dan mencit III mendapat perlakuan oral
0.91 diazepam dengan dosis 50mg. Setelah itu dicari berapa banyak yang akan
diberikan kemencit dengan cara hasil sebelumnya dibagi 2 mg karena kita akan
memakai 2mg Diazepam(Lazim dosis pada mencit) dikalikan dengan 1mL (dosis
maksimal yang diberikan ke mencit). Maka didaptkan hasil Mencit I Nacl /
Kontrol sebanyak 0,25 mg namun diganti dengan 0,5mg untuk menyamaratakan
dengan dosis lainya. Mencit II sebanyak 0,39mL Diazepam dan mencit III
sebanyak 0,45mL Diazepam. Setelah diketahui dosis yang tepat selanjutnya
mencit ditandai dengan spidol untuk membedakan dosis yang didapat masing
masing mencit. Setelah itu mencit diadaptasi diatas rotaroad selama 10 menit satu
persatu. Seelah itu baru hewan uji diberi perlakuan sesuai panduan dengan system
oral.
Diperhatikan cara memgang mencit yang benar yaitu dengan memegang
ekornya terleih dahulu setelah itu dipegang tenkuknya dan dibalikkan badannya
kemudian ekornya dicepit dengan jari manis dan kelingking. Posisi mencit harus
dalam keadaan tenang dan tidak berontak karena jika mencit tidak dalam keadaan
tenang maka dapat menggigit praktikan ,
Mencit I diberi Nacl p.o 0,5mL kemudian didiamkan selama 10 menit
diwadah terpisah barukemudian di letakan diatas rotaroad dan dibiarkan berputar
dan dilihat berpaka kali jatuh dari rotaroad dimenit 10,20 dan 30 menit. Pada
mencit II diberi Diazepam p.o 0,39mL dan diperlakuan yang sama , dan mencit III
diberi dosis 0,45mL p.o dan diberi perlakuan yang sama .
Hipnotik Sedatif merupakan golongan obat depresan susunan syaraf pusat
(SSP) yang relative idak selektif , mulai dari yang ringan yaitu memnyebabkan
tenang atau kantuk , menidurkan hingga yang berat yaitu hilangnya kesadaran,
keadaan anestesi , koma dan mati, bergantung pada dosis. Pda terapi obat sedative
menekan aktivitas menurunkan respons terhadap perangsangan emosi dan
menenangkan . Obat hipnotik menyebabkan kantuk dan mempermudah tidur serta
mempertahankan tidur yang menyerupai tidur secara fisiologia.
Pada praktikum ini karena tidak digunakan bahan alam dan obat lain maka
digunakan satu pbat saja namun dibedakan dosis yang dipakai . seleah semua
perlakuan didapatkan hasil bahwa pada control Nacl mencit I sama sekali tidak
menunjukkan efek sedative hipnotik karena control Nacl tidak memiiliki efek
mengantukkan ataupun emnghulangkan kesadaran . Pda mencit keuda dengan
Diazepam 40mg dan yang diberi oral 0.39mL hasilnya pada menit 10 sebanyak 15
berhenti dan menunjukan efek mengantuk atau lengah . pada menit ke 20
sebanyak 9 kali dan pada menit 30 sebanyak 6 kali. Didapatkan jumlah berhenti
dari rotaroad mencit kedua sebanyak 30 kali. Sedangkan pada mencit 50mg
diazepam diberi oral 0,45mL hasilnya pada menit ke 10 didapatkan 21 , pada
menit ke 20 sebanyak 18 kali dan pada menit ke 30 didapatkan 10 kali. Dan
didapatkan jumlah sebanyak 49 kali .
Berdasarkan data diatas telah sesuai , yaitu semakin besar kosentrasi
diazepam maka semakin banyak frekuensi mencit jatuh / menunjukan efek
mengantuk. .
H. KESIMPULAN
Sadatif dan Hipnotik adalah senyawa yang dapat menekan system saraf
pusat sehingga menimbulkan efek sedasi lemah sampai tidur pulas
Obat-obatan jenis hipnotik-sedatif adalah berbagai macam jenis obat-
obatan yang di produksi untuk keperluan dunia medis dan dalam
penggunaannya harus dengan pengawasan dokter.
Pada percobaan yang dilakukan diperoleh hasil bahwa pada mencit 3
( diazepam 50mg paling banyak menimbulkan reaksi pada mencit)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI: Jakarta