Anda di halaman 1dari 3

Kelompok:

Erisa apriliyani / 1704101002


Siti nuraini / 1704101014

REVIEW JURNAL
POLA PENGGUNAAN DAN ANALISA DRUG RELATED PROBLEM’s
OBAT KORTIKOSTEROID PADA PASIEN LUPUS
DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG
TAHUN 2013

Sampel penelitian dikumpulkan dari data rekam medik pasien


Lupus yang menggunakan obat kortikosteroid yang dirawat di Bangsal
Penyakit Dalam di RSUP Dr. M. Djamil Padang dalam periode Januari sampai
dengan Desember. tahun 2013 dengan kriteria sebagai berikut :

Kriteria inklusi :
Kriteria inklusi merupakan persyaratan umum yang dapat
diikutsertakan dalam penelitian. Yang termasuk dalam kriteria inklusi ini
adalah :
a. Pasien yang mendapat terapi kortikosteroid secara oral dan
parenteral.
b. Pasien yang teerdiagnosa penyakit Lupus (SLE)
c. Pasien dewasa ( berumur > 17 tahun)
d. Pasien di Bangsal penyakit dalam yang dirawat pada bulan
Januari – Desember tahun 2013

Kriteria ekslusi :
Kriteria ekslusi merupakan keadaan yang menyebabkan subyek yang
memenuhi kriteria inklusi tidak dapat diikutsertakan. Yang termasuk
kriteria eklusi adalah :
a. Pasien yang mendapatkan terapi kortikosteroid secara topikal.
b. Pasien yang tidak terdiagnosa penyakit Lupus (SLE)
c. Pasien berumur < 17 tahun.
Jumlah persentase pasien Lupus (SLE) berdasarkan jenis obat
kostikosteroid Pasien lupus yang mendapat terapi obat
kortikosteroid metil prednisolon sebanyak 30 pasien dengan persentase
90,90 %, pasien lupus yang mendapat terapi obat kortikosteroid
prednisone sebanyak 1 pasien dengan persentase 3,03% dan pasien
yang mendapatkan terapi kostikosteroid metil prednisolon dan
prednisone sebanyak 2 pasien dengan persentase 6,07%.
Pada kasus pasien lupus di bangsal penyakit dalam RSUP
Dr.M.Djamil Padang dapat dilihat dosis terapi obat kortikosteroid metil
prednisolon parenteral yang digunakan adalah 62,5 mg/hari, 125 mg/hari, 250
mg/hari, 375 mg/hari, 500 mg/hari.
Berdasarkan data diatas tidak ditemukan adanya Drug Related Problem
untuk dosis terlalu rendah dan dosis terlalu tinggi pada pemberian
metil prednislon parenteral dan pemakaiannya sudah sesuai dengan standar
literatur.
Berdasarkan data Pola Penggunaan Obat, dapat dilihat persentase
pemakaian obat prednisone dalam terapi penyakit Lupus yaitu 6,07%
dengan rute pemberian secara oral. Pada kasus pasien lupus di bangsal
penyakit dalam RSUP Dr.M.Djamil Padang dapat dilihat dosis terapi
obat kortikosteroid prednison yang digunakan adalah 80 mg/hari, 90
mg/hari, 120 mg/hari, 180 mg/hari.
Tidak ditemukan adanya Drug Related problem’s (DRP’s) kategori
dosis obat terlalu rendah pada pemberian obat prednison peroral karena sudah
sesuai standar lteratur, tetapi ditemukan adanya Drug Related problem’s
(DRP’s) kategori dosis terlalu tinggi untuk prednisolon tablet
120mg/hari, 180mg/hari sebanyak 2 orang pasien (6,06%), dimana
tidak sesuai dengan dosis terapi standar literatur.
Interaksi obat kortikosteroid ditinjau dari segi farmakologi menurut
literatur, ditemukan adanya Drug Related problem’s (DRP’s) sebanyak
7 orang pasien (21,21%). Berdasarkan data di rekam medik terdapat
beberapa obat yang dapat berinteraksi antara lain pasien yang mendapat
obat kortikosteroid dengan obat Fenitoin (Dilantin) sebanyak 1 orang
(3,03%), Pemberian fenitoin dapat menyebabkan efek kortikosteroid
menjadi berkurang akibatnya kondisi arthritis tak terawasi dengan
baik Pasien yang mendapat kombinasi obat kortiosteroid dengan
obat Diuretik yaitu Furosemid sebanyak 5 orang (15,15%). Kombinasi
obat kortikosteroid dengan obat diuretik dapat menyebabkan tubuh terlalu
banyak kehilangan kalium dan menahan terlalu banyak natrium. Pasien
yang mendapat kombinasi obat kortikostroid dengan Rifampicin sebanyak
1 orang (3,03%).

Kesimpulan :
a. Berdasarkan data Pola Penggunaan Obat Pasien lupus (SLE)
di Bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr.M.Djamil Padang
tahun 2013 banyak diderita oleh perempuan dalam rentang usia antara 17-
25 tahun.
b. Obat kortikosteroid yang digunakan yaitu metil prednisolon dan
prednison dengan rute pemberian secara oral dan parenteral.
c. Berdasarkan literatur, analisa Drug Related Problem’s tidak
ditemukan adanya obat yang tidak efektif dan dosis terlalu rendah
dalam pemberian obat kortikosteroid, tetapi terdapat penggunaan dosis
yang tidak sesuai dengan literatur dalam penggunaan obat
prednisone dosis 120mg dan 180mg per hari.
d. Berdasarkan literatur ditemukan adanya Interaksi obat,
terdapat 3 jenis obat yang berinteraksi dengan obat kortikosteroid
yaitu obat Furosemid, Fenitoin dan Rifamficin.

Anda mungkin juga menyukai