Dosen Pembimbing :
Ririn Wirawati, S.Farm.,M.Sc., Apt
Disusun oleh:
Melani Putri Melati (1704101001)
Udin Dwi Prayoga (1704101006)
Poppy Ananda SR (1704101007)
Fikana Imroatus Sholikah (1704101013)
Siti Nuraini (1704101014)
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Analisis Makanan “ Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Analisa Obat, Makanan dan Kosmetika Prodi S1 Farmasi
Universitas PGRI Madiun tahun ajaran 2020. Makalah ini tersusun atas dukungan
serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dapat terselesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Ibu Ririn Wirawati, S.farm.,M.sc.,Apt. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Analisa Obat, Makanan dan Kosmetika Prodi S1 Farmasi Universitas PGRI
Madiun tahun ajaran 2020.
2. Teman-teman prodi S1 Farmasi Universitas PGRI Madiun telah memberikan kritik
dan saran yang membangun serta senantiasa membantu dalam penyusunan
makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah membantu baik
moral, maupun material.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu,kami mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat
membangun sebagai perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata kami berharap
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umum maupun tenaga farmasis
pada khususnya. Atas perhatian, bantuan, dan kerja samanya, kami penulis ucapkan
terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar belakang ....................................................................................................
1.2 Rumusan masalah ................................................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1 Pengertian zat pewarna makanan.........................................................................
2.2 Zat pewarna alami................................................................................................
2.3 Zat pewarna sintetis..............................................................................................
2.4 dampak bahan pewarna terhadap kesehatan.........................................................
2.5 Analisis bahan pewarna sintesis...........................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat
dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar
bermanfaat bagi tubuh. Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus
ada pada pangan yang akan dikonsumsi oleh setiap insan. Pangan yang bermutu
dan aman dikonsumsi bisa berasal dari dapur rumah tangga maupun dari industri
pangan.
Zat pewarna merupakan bahan tambahan pangan yang dapat memperbaiki
penampilan makanan. Penambahan bahan pewarna makanan mempunyai beberapa
tujuan, di antaranya adalah memberi kesan menarik bagi konsumen,
menyeragamkan dan menstabilkan warna, serta menutupi perubahan warna akibat
proses pengolahan dan penyimpanan. Zat pewarna makanan terbagi tiga bagian
yaitu pewarna alami, pewarna identik alami dan pewarna sintetis, Akan tetapi
seringkali terjadi penyalah gunaan pemakaian zat pewarna untuk sembarang bahan
pangan, misalnya zat pewarna untuk tekstil dan kulit dipakai untuk mewarnai
bahan pangan. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi kesehatan karena adanya residu
logam berat pada zat pewarna tersebut. Timbulnya penyalahgunaan tersebut antara
lain disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat mengenai zat pewarna untuk
pangan, warna dari zat pewarna tekstil atau kulit biasanya lebih menarik dan
disamping itu harga zat pewarna untuk industri jauh lebih murah dibandingkan
dengan harga zat pewarna untuk pangan.
Penggunaan bahan alami untuk produk massal akan meningkatkan biaya
produksi menjadi lebih mahal dan lebih sulit karena sifat pewarna alami tidak
homogen sehingga sulit menghasilkan warna yang stabil. Dengan demikian
produsen bisa menggunakan lebih banyak pilihan warna untuk menarik perhatian
konsumen. Namun penggunaan zat pewarna sintetis jika berlebihan dapat menjadi
racun dalam tubuh. Oleh sebab di atas, untuk mengetahui tentang zat pewarna
sintetis pada makanan dan bahayanya bagi tubuh, maka makalah ini di buat.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian zat pewarna pada makanan ?
2) Apa yang di maksud pewarna alami, dan apa saja jenis nya?
3) Apa yang dimaksud dengan pewarna sintetis pada makanan, dan apa saja
jenisnya?
4) Bagaimana metode untuk Analisis bahan pewarna sintesis?
5) Apa saja dampak penggunaan zat pewarna sintetis terhadap tubuh ?
C. Tujuan penulisan
1.) untuk mengetahui apa yang dimaksudzat pewarna pada makanan
2.) untuk mengetahui pewarna alami, dan apa saja jenis nya
3.) untuk mengetahui pewarna sintetis pada makanan, dan apa saja jenisnya
4.) untuk mengetahui metode untuk Analisis bahan pewarna sintesis?
5.) agar Apa saja dampak penggunaan zat pewarna sintetis terhadap tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Zat Pewarna
Zat pewarna ini berbentuk tepung berwarna ungu, larut dalam air,
gliserol, glikol dan alkohol 95%. Menghasilkan warna ungu cerah,
tidak larut dalam minyak dan eter. Zat pewarna ini mudah luntur oleh
cahaya, sedangkan terhadap asam asetat agak tahan.
f. Fluorescein
Fluoresein terdiri dari :
FD&C Red No 3 (Erytrosine)
Zat pewarna ini termasuk golongan Fluorescein. Berupa tepung coklat
larutannya dalam alkohol 95% menghasilkan warna merah yang
berfluoresensi sedangkan larutannya dalam air berwarna merah cherry
tanpa fluoresensi. Larut dalam gliserol dan glikol, bersifat kurang
tahan terhadap cahaya dan oksidator, tetapi tahan terhadap reduktor
dan NaOH 10%.
g. Sulfonated Indigo
Sulfonated Indigo terdiri dari :
FD&C Blue No 2 (Indigotin/Indigo Carmine)
Indigotine merupakan tepung berwarna biru, coklat, kemerah-merahan,
mudah laut dalam air dan larutannya berwarna biru. Larut dalam
gliserol dan glikol, sedikit larut dalam alkohol 95%. Zat warna ini
sangat tidak tahan terhadap cahaya, karena itu warnanya cepat
menghilang.
2. Lake
FD&C Lake diizinkan pemakainnya sejak tahun 1959, dan penggunannya
meluas dengan cepat. Zat pewarna ini merupakan gabungan dari zat warna
(dye) dengan radikal basa (Al atau Ca) yang dilapisi dengan hidrat alumina.
Lake stabil pada Ph 3,5-9,5 dan diluar selang tersebut lapisan alumina pecah
dan dye yang dikandungnya terlepas. Sesuai dengan sifatnya yang tidak larut
dalam air, zat pewarna ini digunakan untuk produk-produk yang mengandung
lemak dan minyak daripada dye, karena FD&C lake larut dalam lemak. Daya
mewarnai FD&C lake adalah dengan membentuk dispersi yang menyebar pada
bahan yang diwarnai
Alasan lebih baik dengan KLT : Metode kromatografi yang dilakukan adalah
pemeriksaan larutan uji dan larutan pembanding yang ditotolkan pada lempeng
dengan menggunakan teknik Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Menurut
Farmakope Indonesia Edisi III (1979) Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
umumnya lebih berguna untuk uji identifikasi karena cara ini khas dan mudah
dilakukan untuk zat dengan jumlah sedikit.
Preparasi :
Prosedur :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Zat pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat
memperbaiki atau memberi warna pada makanan.
Penambahan pewarna pada makanan dimaksud untuk
memperbaiki warna makanan yang berubah atau memucat
selama proses pengolahan atau memberi warna pada
makanan yang tidak berwarna agar kelihatan lebih menarik.
2. Terdapat dua jenis zat pewarna yaitu certified color dan
unceretified color.Certified color merupakan zat pewarna
sintetik yang terdiri dari dyedan lake, sedangkan uncertified
color adalah zat pewarna yang berasal dari bahan alami.
3. Zat pewarna sintetik jika dikonsumsi secara berlebihan akan
menimbulkan dampak negatif terhadap tubuh, seperti kanker,
tumor, gangguan hati, dll. Sehingga penggunaan pewarna
sintetik harus sesuai dengan batas yang telah ditetapkan oleh
kementrian kesehatan.
3.2 Saran
Penggunaan pewarna sintetik makanan sebaiknya dalam kadar
yang telah ditentukan, agar tidak menyebabkan penyakit dalah
tubuh. Lebih baik menggunakan bahan pewarna alami
makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 2008. Monitoring dan Verifikasi
Profil Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah Nasional. Dipublikasikan
melalui FoodWatch Volume I/2009