Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SAINS DALAM KEHIDUPAN

OBAT-OBATAN DAN ZAT ADITIF

Dosen Pembimbing : Muhammad Anwar Sani, M. Pd

Disusun Oleh :

1. Titania Arianti ( 190106225 )


2. Qoriatun Tahpizah ( 190106247 )
3. Nurhatika (190106241)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Allah Swt atas karunianya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Nabi Agung Muhammad Saw yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
jalan yang terang benderang. Makalah ini berjudul “Obat-obatan dan Zat Aditif”. Akhirnya
penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya bagi kami pribadi dan
umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan. Amin.

Makalah ini merupakan bentuk pemenuhan tugas dari mata kuliah Sains Dalam
Kehidupan, penyususn menyadari dalam penyususunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kekeliruan baik dari segi penulisan, tata Bahasa, serta penyususunannya. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna menjadi bekal
pengalaman kami untuk menjadi lebih baik. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Manfaat obat-obatan dan zat aditif


B. Dampak penyalahgunaan obat-obatan dan zat aditif

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang untuk mencapai tujuannya


diperlukan adanya pembangunan. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat
Indonesia. Hal ini bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar kemakmuran lahiriah
seperti sandang, pangan, papan, dan kesehatan, akan tetapi juga pembangunan batiniah
masyarakat Indonesia seperti pendidikan, rasa aman, bebas dan tentram.
Dengan perkembangan sosial masyarakat yang disertai kemajuan teknologi
menjadikan tantangan yang harus dihadapi dalam penegakan hukum. Disisi lain, kondisi
psikologis ini juga rentan terpengaruh atau larut dalam petualanganpetualangan yang
penuh kegiatan dengan tidak mengindahkan norma-norma masyarakat atau sekedar
menyentil aturan-aturan yang telah ditanamkan oleh orang tua mereka.
Pada saat ini yang semakin marak didalam masyarakat dan bangsa yaitu kejahatan tindak
pidana narkotika. Narkotika pada awalnya ditemukan dan diciptakan untuk kepentingan
pengobatan, menghilangkan rasa sakit dan untuk kepentingan umat manusia. Penggunaan
narkotika secara legal ditentukan oleh dokter dengan dosis-dosis yang teratur tidak
membawa efek-efek negatif bagi tubuh manusia.
Penggunaan narkotika dengan dosis yang lebih dapat membawa pengaruh buruk
bagi manusia dan menyebabkan ketergantungan. Salah satu ancaman yang cepat atau
lambat akan menghancurkan generasi muda kita adalah penyalahgunaan narkotika dan
obat-obatan berbahaya atau narkoba dan narkotik, alkohol, zat adiktif, atau Naza.
Peran diisintegratif atau penghancur bangsa dan negara yang dimainkan narkoba dan
naza tidak kalah dashyatnya dengan potensi disintegratif lainnya seperti konflik antar
etnis dan antar agama, gerakan separatisme, konflik antar elite politik serta KKN
(Korupsi, Kolusi, Nepotisme).
Masalah penyalahgunaan narkotika di Indonesia, sekarang ini sudah sangat
memprihatinkan. Hal ini disebabkan beberapa hal antara lain karena Indonesia yang
terletak pada posisi di antara tiga benua dan mengingat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka pengaruh globalisasi, arus transportasi yang sangat maju dan
penggeseran nilai matrialistis dengan dinamika sasaran opini peredaran gelap.
Masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia pada umumnya saat ini sedang
dihadapkan pada keadaan yang sangat mengkhawatirkan akibat maraknya pemakaian
secara illegal bermacam – macam jenis narkotika. Kekhawatiran ini semakin di pertajam
akibat maraknya peredaran gelap narkotika yang telah merebak di segala lapisan
masyarakat, termasuk di kalangan generasi muda. Hal ini akan sangat berpengaruh
terhadap kehidupan bangsa dan negara pada masa mendatang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa manfaat obat-obatan dan zat aditif?


2. Bagaimana dampak penyalahgunaan obat-obatan dan zat aditif?

C. Tujuan

1. Mengatahui manfaat obat-obatan dan zat aditif.


2. Mengetahui bagaimana dampak penyalahgunaan obat-obatan dan zat aditif.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manfaat Obat-obatan dan Zat Aditif

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.329/Menkes/PER/XII/76 zat aditif adalah


bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk
meningkatkan mutu serta kualitas makanan. Jadi dapat disimpulkan, zat aditif adalah zat yang
ditambahkan pada makana saat pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu makanan.
Dengan kata lain zat adiktif merupakan zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama
proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat
aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap
terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses
pengolahan. Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang
selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek
samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang
makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak
mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat
aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian
direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping
misalnya: gatal-gatal, dan kanker.

 Zat Aditif
Menurut WHO dan FAO yaitu bahan-bahan yang ditambahkandengan sengaja ke
dalam makanan dalam jumlah yang sedikit tujuannya adalah untuk menambahkan cita
rasa, warna, bentuk, tekstur serta mempertahankan lamanya penyimpanan. Menurut
Peraturan menteri Kesehatan RI: No.329/Menkes/PER/XII/76 yaitu bahan yang
ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan
mutu serta kualitas makanan.
Jadi dapat disimpulkan, zat aditif adalah zat yangditambahkan pada makana saat
pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu makanan.Pada awalnya zat-zat aditif
tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif
alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang
membahayakan kesehatan manusia, akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin
bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak
mencukupi lagi. Oeh karena itu, industri makanan memproduksi makananyang
memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat
kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesisyang berlebihan dapat
menimbulkan beberapa efek samping misalnya gatal-gatal, dan kanker.1
 Manfaat Zat Aditif
a. Zat Pewarna
Zat pewarna adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga
makanan tersebut lebih menarik.
Contoh : pewarna alami dan sintetik.
b. Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa
Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma
makanan. Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan
ester.
Contoh : soamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa
nanas), isobutil propionat (rasa rum). Bahan penguat rasa atau penyedap makanan
yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang
sehari-hari dikenal dengan nama Vetsin.
c. Zat pemanis buatan
Pemanis buatan memiliki tingkat kemanisan yang melebihi sukrosa beberapa kali
lipat. Bahan pemanis dapat berupa pemanis alami dan buatan. Pemanis alami
yang biasa dipakai adalah gula sedangkan pemanis buatan biasa dikonsumsi oleh
orang yang menderita sakit kencing manis.
Contoh-contoh pemanis buatan yaitu : (1) sakarin, berbentuk kristal putih
memiliki tingkat rasa manis 500 kali dari manis gula pasir. ADI (Acceptable
Daily Intake) untuk pemnanis buatan ini adalah adalah 1 gram. (2) Aspartam,
berbentuk serbuk putih, tidak berbau dan bersifat higroskopik. Memiliki tingkat
rasa manis 200 kali dari rasa manis gula pasir. ADI untuk pemanis aspartam

1
Dian N.F.2008, Rumus Kimia Kantong Kimia SMP.Yogyakarta: Penerbit Pustaka Widyatama
adalah 40 mg, tidak boleh dicampur dengan makanan yang mengandung MSG
(Monosodium Glutamat). (3) Sorbitol, diolah dari buah cherry, plum, apel, pir,
lumut dan rumput laut. (4) Siklamat, memiliki tingkat rasa manis 50 kali dari rasa
manis gula pasir. Di Amerika Serikat, pengguanaan siklamat sudah dilarang
karena bersifat karsinogenik. (5) Dulsin, memiliki tingkat rasamanis 250 kali dari
rasa manis gula pasir. Pemakaian zat ini sudah dilarang oleh Departemen
Kesehatan RI.2
d. Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau
penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:
a. Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan,
kecap, acar ketimun dalam botol dan caos.
b. Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
c. Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet
kalangan.
d. Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.
e. Anti Oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
Contoh :
a. Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium),digunakan pada
daging olahan, kaldu, dan buah kalengan.
b. Butil hidroksianisol (B5A), digunakan untuk lemak dan minyak makanan.
c. Butil hidroksitoluen (B51), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin
dan mentega, pengemulsi, pemantap, dan pengental.
d. Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapansistem dispersi
yang homogen pada makanan.
Contoh : agar-agar, gelatin, dan gom arab.
f. Pemutih dan pematang tepung

2
Sarwono.Sarlito. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Susanti, Dini. 2008. Pelajaran IPS-Geografi. Bandung: Yrama Widya.


Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung
sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat.
g. Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, danmempertahankan derajat
keasaman makanan.
Contoh : asam asetat,aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam
klorida, asamlaktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat.
h. Anti kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk.
Contoh : aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsiumaluminium silikat (garam
meja).3

B. Dampak Penyalahgunaan Obat-Obatan Dan Zat Aditif

Dampak penyalahgunaan obat-obatan

 Dampak positif
Penyalahgunaan obat-obatan terlarang merupakan perilaku menyimpang yang cukup
serius. Dampak positif yang ditimbulkan dari obat-obatan terlarang hanyalah untuk
pengguna itu sendiri. Untuk orang lain dan lingkungan sekitar, tidak ada manfaat
yang diberikan oleh obat-obatan terlarang. 4
 Dampak negatif
Obat-obatan terlarang tentu membawa dampak negatif yang cukup banyak bagi
pengguna dan lingkungan sosialnya. Dampak negatif dari obat-obatan terlarang di
antaranya, dampak terhadap kesehatan, dampak psikis, dan dampak terhadap
lingkungan sosial.
Dampak terhadap kesehatan sangatlah banyak, seperti gangguan saraf otak, sering
sakit kepala dan muntah-muntah. Narkoba sebenarnya sangat bermanfaat dalam dunia
3
Suworno, Sarlito W. 2015. Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers

4
Manafe, Yappi. 2012. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja. Jakarta : Badan Narkotika Nasional.
kesehatan, tetapi belakangan ini banyak disalahgunakan oleh kalangan pelajar tanpa
mengtaui dosis yang di pakai dan berakibat pada kesehatannya sendiri.
Obat-obatan terlarang sebenarnya digunakan dalam dunia kesehataan sebagai obat
penenang dan obat penghilang rasa sakit. Seiring berjalan dan majunya teknologi
mendorong seseorang mempergunakan obat-obatan terlarang dengan salah.
Permasalahan dengan penyalahangunaan obat-obatan terlarang di Indonesia
khususnya dikalangan pelajar masih menjadi penomena dan susah untuk ditangani.5

BAB III

5
Torro, Supriadi, dkk. 2013. Kelompok Strategis Dalam Masyarakat. Makassar : Badan Penerbit Universitas
Negeri Makassar
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.329/Menkes/PER/XII/76 zat aditif adalah


bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk
meningkatkan mutu serta kualitas makanan. Jadi dapat disimpulkan, zat aditif adalah zat yang
ditambahkan pada makana saat pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu makanan.
Dengan kata lain zat adiktif merupakan zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama
proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat
aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap
terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses
pengolahan. Jadi dapat disimpulkan, zat aditif adalah zat yangditambahkan pada makana saat
pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu makanan.Pada awalnya zat-zat aditif tersebut
berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat
aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia, akan
tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih
besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oeh karena itu, industri makanan
memproduksi makananyang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya
adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesisyang berlebihan dapat
menimbulkan beberapa efek samping misalnya gatal-gatal, dan kanker.

Manfaat Zat Aditif sebagai Zat Pewarna, Penyedap rasa dan aroma serta penguat
rasa, Zat pemanis buatan, Pengawet, Anti Oksidan, Pemutih dan pematang tepung,
Pengatur keasaman, Anti kempal
Dampak penyalahgunaan obat-obatan dan zat aditif
 Dampak positif, Penyalahgunaan obat-obatan terlarang merupakan perilaku
menyimpang yang cukup serius. Dampak positif yang ditimbulkan dari obat-obatan
terlarang hanyalah untuk pengguna itu sendiri. Untuk orang lain dan lingkungan
sekitar, tidak ada manfaat yang diberikan oleh obat-obatan terlarang.
 Dampak negative, Obat-obatan terlarang tentu membawa dampak negatif yang cukup
banyak bagi pengguna dan lingkungan sosialnya. Dampak negatif dari obat-obatan
terlarang di antaranya, dampak terhadap kesehatan, dampak psikis, dan dampak
terhadap lingkungan sosial.

DAFTAR PUSTAKA
Dian N.F.2008, Rumus Kimia Kantong Kimia SMP.Yogyakarta: Penerbit Pustaka Widyatama

Sarwono.Sarlito. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Susanti, Dini. 2008. Pelajaran IPS-Geografi. Bandung: Yrama Widya.

Suworno, Sarlito W. 2015. Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers

Manafe, Yappi. 2012. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja. Jakarta : Badan
Narkotika Nasional.

Torro, Supriadi, dkk. 2013. Kelompok Strategis Dalam Masyarakat. Makassar : Badan Penerbit
Universitas Negeri Makassar

Anda mungkin juga menyukai