Disusun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadirat Allah Swt atas karunianya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Nabi Agung Muhammad Saw yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
jalan yang terang benderang. Makalah ini berjudul “Obat-obatan dan Zat Aditif”. Akhirnya
penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya bagi kami pribadi dan
umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan. Amin.
Makalah ini merupakan bentuk pemenuhan tugas dari mata kuliah Sains Dalam
Kehidupan, penyususn menyadari dalam penyususunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kekeliruan baik dari segi penulisan, tata Bahasa, serta penyususunannya. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna menjadi bekal
pengalaman kami untuk menjadi lebih baik. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Zat Aditif
Menurut WHO dan FAO yaitu bahan-bahan yang ditambahkandengan sengaja ke
dalam makanan dalam jumlah yang sedikit tujuannya adalah untuk menambahkan cita
rasa, warna, bentuk, tekstur serta mempertahankan lamanya penyimpanan. Menurut
Peraturan menteri Kesehatan RI: No.329/Menkes/PER/XII/76 yaitu bahan yang
ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan
mutu serta kualitas makanan.
Jadi dapat disimpulkan, zat aditif adalah zat yangditambahkan pada makana saat
pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu makanan.Pada awalnya zat-zat aditif
tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif
alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang
membahayakan kesehatan manusia, akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin
bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak
mencukupi lagi. Oeh karena itu, industri makanan memproduksi makananyang
memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat
kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesisyang berlebihan dapat
menimbulkan beberapa efek samping misalnya gatal-gatal, dan kanker.1
Manfaat Zat Aditif
a. Zat Pewarna
Zat pewarna adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga
makanan tersebut lebih menarik.
Contoh : pewarna alami dan sintetik.
b. Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa
Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma
makanan. Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan
ester.
Contoh : soamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa
nanas), isobutil propionat (rasa rum). Bahan penguat rasa atau penyedap makanan
yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang
sehari-hari dikenal dengan nama Vetsin.
c. Zat pemanis buatan
Pemanis buatan memiliki tingkat kemanisan yang melebihi sukrosa beberapa kali
lipat. Bahan pemanis dapat berupa pemanis alami dan buatan. Pemanis alami
yang biasa dipakai adalah gula sedangkan pemanis buatan biasa dikonsumsi oleh
orang yang menderita sakit kencing manis.
Contoh-contoh pemanis buatan yaitu : (1) sakarin, berbentuk kristal putih
memiliki tingkat rasa manis 500 kali dari manis gula pasir. ADI (Acceptable
Daily Intake) untuk pemnanis buatan ini adalah adalah 1 gram. (2) Aspartam,
berbentuk serbuk putih, tidak berbau dan bersifat higroskopik. Memiliki tingkat
rasa manis 200 kali dari rasa manis gula pasir. ADI untuk pemanis aspartam
1
Dian N.F.2008, Rumus Kimia Kantong Kimia SMP.Yogyakarta: Penerbit Pustaka Widyatama
adalah 40 mg, tidak boleh dicampur dengan makanan yang mengandung MSG
(Monosodium Glutamat). (3) Sorbitol, diolah dari buah cherry, plum, apel, pir,
lumut dan rumput laut. (4) Siklamat, memiliki tingkat rasa manis 50 kali dari rasa
manis gula pasir. Di Amerika Serikat, pengguanaan siklamat sudah dilarang
karena bersifat karsinogenik. (5) Dulsin, memiliki tingkat rasamanis 250 kali dari
rasa manis gula pasir. Pemakaian zat ini sudah dilarang oleh Departemen
Kesehatan RI.2
d. Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau
penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:
a. Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan,
kecap, acar ketimun dalam botol dan caos.
b. Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
c. Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet
kalangan.
d. Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.
e. Anti Oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
Contoh :
a. Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium),digunakan pada
daging olahan, kaldu, dan buah kalengan.
b. Butil hidroksianisol (B5A), digunakan untuk lemak dan minyak makanan.
c. Butil hidroksitoluen (B51), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin
dan mentega, pengemulsi, pemantap, dan pengental.
d. Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapansistem dispersi
yang homogen pada makanan.
Contoh : agar-agar, gelatin, dan gom arab.
f. Pemutih dan pematang tepung
2
Sarwono.Sarlito. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Dampak positif
Penyalahgunaan obat-obatan terlarang merupakan perilaku menyimpang yang cukup
serius. Dampak positif yang ditimbulkan dari obat-obatan terlarang hanyalah untuk
pengguna itu sendiri. Untuk orang lain dan lingkungan sekitar, tidak ada manfaat
yang diberikan oleh obat-obatan terlarang. 4
Dampak negatif
Obat-obatan terlarang tentu membawa dampak negatif yang cukup banyak bagi
pengguna dan lingkungan sosialnya. Dampak negatif dari obat-obatan terlarang di
antaranya, dampak terhadap kesehatan, dampak psikis, dan dampak terhadap
lingkungan sosial.
Dampak terhadap kesehatan sangatlah banyak, seperti gangguan saraf otak, sering
sakit kepala dan muntah-muntah. Narkoba sebenarnya sangat bermanfaat dalam dunia
3
Suworno, Sarlito W. 2015. Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers
4
Manafe, Yappi. 2012. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja. Jakarta : Badan Narkotika Nasional.
kesehatan, tetapi belakangan ini banyak disalahgunakan oleh kalangan pelajar tanpa
mengtaui dosis yang di pakai dan berakibat pada kesehatannya sendiri.
Obat-obatan terlarang sebenarnya digunakan dalam dunia kesehataan sebagai obat
penenang dan obat penghilang rasa sakit. Seiring berjalan dan majunya teknologi
mendorong seseorang mempergunakan obat-obatan terlarang dengan salah.
Permasalahan dengan penyalahangunaan obat-obatan terlarang di Indonesia
khususnya dikalangan pelajar masih menjadi penomena dan susah untuk ditangani.5
BAB III
5
Torro, Supriadi, dkk. 2013. Kelompok Strategis Dalam Masyarakat. Makassar : Badan Penerbit Universitas
Negeri Makassar
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manfaat Zat Aditif sebagai Zat Pewarna, Penyedap rasa dan aroma serta penguat
rasa, Zat pemanis buatan, Pengawet, Anti Oksidan, Pemutih dan pematang tepung,
Pengatur keasaman, Anti kempal
Dampak penyalahgunaan obat-obatan dan zat aditif
Dampak positif, Penyalahgunaan obat-obatan terlarang merupakan perilaku
menyimpang yang cukup serius. Dampak positif yang ditimbulkan dari obat-obatan
terlarang hanyalah untuk pengguna itu sendiri. Untuk orang lain dan lingkungan
sekitar, tidak ada manfaat yang diberikan oleh obat-obatan terlarang.
Dampak negative, Obat-obatan terlarang tentu membawa dampak negatif yang cukup
banyak bagi pengguna dan lingkungan sosialnya. Dampak negatif dari obat-obatan
terlarang di antaranya, dampak terhadap kesehatan, dampak psikis, dan dampak
terhadap lingkungan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Dian N.F.2008, Rumus Kimia Kantong Kimia SMP.Yogyakarta: Penerbit Pustaka Widyatama
Manafe, Yappi. 2012. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja. Jakarta : Badan
Narkotika Nasional.
Torro, Supriadi, dkk. 2013. Kelompok Strategis Dalam Masyarakat. Makassar : Badan Penerbit
Universitas Negeri Makassar