Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya
jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan
yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung
merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan
dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan
menyempurnakan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 2
Zat Aditif .......................................................................................................................... 2
Zat Adiktif ........................................................................................................................ 4
Zat Adiktif Lainnya .......................................................................................................... 5
Dampak kesehatan............................................................................................................. 6
PENUTUP ....................................................................................................................... 7
Kesimpulan ....................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 8

ii
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat jika masuk
kedalam tubuh manusia akan mem engaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf pusat,
sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi
kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA (BNP
Jabar, 2010). Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya
(NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan
Bahan/ Obat berbahanya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan
upaya penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner,
multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, konsekuen dan konsisten.

B.      Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : bagaimana hubungan faktor
internal dan faktor eksternal dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA.

C.      Tujuan
Tujuan adalah untuk mengetahui hubungan faktor internal dan faktor eksternal dengan
kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA.

1
PEMBAHASAN

A. Zat Aditif
Pasti diantara kalian ada yang pernah memakan bakso, mie ayam, gorengan, minuman
berwarna, dan lainnya. Apakah kita pernah berfikir apa kandungan yang terdapat dalam
makanan dan minuman tersebut baik? Kita tidak tahu pasti entah dalam makanan dan
minuman yang kita nikmati sehari-hari ini mengandung formalin, boraks, dan bahan
pengawet lainnya.
Zat aditif merupakan bahan tambahan yang dicampurkan kedalam makanan dengan maksud
tertentu. Bahan tambahan makanan atau yang sering disebut dengan zat aditif makanan
merupakan bahan tambahan yang sering ditambahkan kedalam makanan. Bahan tambahan
makanan merupakan bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan secara sengaja, atau
yang secara alami bukan merpakan bagian dari bahan baku, tujuan penambahannya adalah
untuk mempengaruhi dan menambah cita rasa, warna, tekstur, dan penampilan dari makanan,
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 235/MEN.KES/PER/VI/1979 tanggal
19 Juni 1979 mengelompokkan bahan tambahan makanan berdasarkan fungsinya menjadi
tiga belas, yaitu : (1) Antioksidan, (2) Antikempal, (3) pengasam, (4) enzim, (5) pemanis
buatan, (6) pemutih, (7) penambah gizi (8) pengawet, (9) pengemulsi, pemantap dan
pengental, (10) pengeras, (11) pewarna, (12) penyedap (13) seskuestran/ pengikat logam.
Yang kali ini akan kita bahas, namun tidak semuanya kita paparkan dalam rubrik ini.
1. Antioksidan
Antioksidan merupakan bahan tambahan makanan yang dapat mencegah atau menghambat
proses oksidasi. Contohnya, asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium)
digunakan pada daging olahan atau kaldu.
2. Anti kempal
Anti kempal merupakan bahan tambahan makanan yang dapat mencegah pengempalan pada
makanan yang berupa serbuk, tepung, dan bubuk. Bahan ini biasa ditambahkan pada garam
meja, merica bubuk, dan susu bubuk.
3. Pengatur keasaman
Pengatur keasaman merupakan bahan tambahan makanan yang dapat mengasamkan dan
menetralkan serta mempertahnkan derajat keasaman pada makanan.
4. Pewarna
Zat pewarna merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam makanan, bertujuan untuk
memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Zat pewarna terdiri dari dua macam yaitu

2
zat pewarna alami dan zat pewarna buatan. Zat pewarna alami diperoleh dari ekstrak
tumbuhan. Sedangkan zat pewarna buatan atau sintetis lebih beragam.
5. Pemanis
Zat pemanis merupakan bahan yang digunakan agar makanan memiliki cita rasa manis atau
lebih manis dari rasa yang semula.
6. Pengawet
Bahan pengaawet ditambahkan dengan tujuan memperpanjang umur makanan dengan cara
mencegah atau menghambat pertumbuhan mikroba. Pada dasarnya pengawet ini lebih umum
digunakan pada mayat bukan untuk makanan.
7. Penyedap
Penyedap rasa merupakan bahan yang tidak memiliki rasa tetapi dapat memberikan,
menambah, atau mempertegas rasa yang telah ada dalam makanan. Bahan penyedap rasa
yang sering digunakan yaitu MSG.
penggunaan zat- zat aditif untuk campuran makanan dapat berdampak positif dan negatif.
Berikut ini adalah uraiannya. Ayo cermati.
1.        Dampak Positif Penggunaan Zat Aditif
Berbagai macam penyakit dapat muncul dari kebiasaan manusia mengkonsumsi makan yang
kurang memperhatikan keseimbangan gizi. Misalnya, penyakit gondok yang berupa
pembengkakan kelenjar pada leher. Penyakit gondok disebabkan karena tubuh kurang
mendapatkan zat iodin. Penyakit gondok dapat dicegah dengan mengkonsumsi bahan
makanan yang mengandung zat iodin. Zat iodin dapat kita peroleh dari garam dapur yang
biasa digunakan untuk memberikan rasa asin pada makanan. Selain penyakit gondok,
kekurangan iodin  dapat pula menyebabkan penyakit kretinisme (kekerdilan).
Orang yang memiliki penyakit diabetes melitus (kencing manis) perlu menjaga kestabilan
kadar gula dalam darahnya. Penyakit ini dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak
sehat. Untuk menjaga kestabilan kadar gula dalam darah, bagi  penderita diabetes melitus
disarankan untuk mengkonsumsi sakarin (pemanis buatan) sebagai pengganti gula.
Kekurangan konsumsi makanan yang mengandung vitamin dapat menimbulkan berbagai
penyakit pada manusia, misalnya penyakit Xerophtalmia. Penyakit Xerophtalmia merupakan
penyakit yang menyerang mata, yaitu terjadinya kerusakan pada kornea mata. Penyakit ini
jika tidak diatasi, maka  dapat menimbulkan kebutaan. Untuk menghindari penyakit
Xerophtalmia, perlu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.

3
2.        Dampak Negatif Penggunaan Zat Aditif
Kemajuan teknologi di bidang pangan dapat memacu manusia untuk menciptakan bahan
makanan dengan kualitas yang makin baik. Kualitas makanan yang baik tidak dapat dilihat
dari bentuk tampilan luarnya saja, akan tetapi yang paling penting adalah kandungan gizi
dalam makanan tersebut.
Saat ini telah banyak ditemukan makanan yang unggul karena telah melalui berbagai proses
produksi sehingga memiliki ketahanan yang lebih lama jika dibandingkan dengan kondisi
normalnya. Misalnya, ikan sarden dalam kemasan kaleng dapat bertahan berbulan-bulan,
bahkan hingga satu  tahun lamanya tanpa mengalami pembusukan. Ikan sarden tersebut dapat
bertahan lama setelah ditambahkan zat pengawet pada proses produksi makanan tersebut.
Namun, bahan makanan yang menggunakan zat pengawet tidak dapat dikonsumsi setelah
melewati masa kadaluarsa.
Beberapa bahan makanan yang berdampak negatif terhadap orang yang mengkonsumsinya
adalah sebagai berikut:
a) Boraks dan formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan jika dikonsumsi secara
terus-menerus dapat mengganggu fungsi organ pencernaan.
b) CFC dan tetrazine yang digunakan sebagai zat pewarna dapat merusak organ hati dan
ginjal.
c) Siklamat dan sakarin yang digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan penyakit
kanker.
d) Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) sebagai bahan penyedap dapat menimbulkan
kerusakan pada jaringan saraf.

B. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan
ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug
dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari
tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan
dapat menimbulkan ketergantungan. Jenis zat adiktif yaitu :
Narkotika.
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau

4
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika terdiri dari 3 golongan :
1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh Narkotika golongan I terdiri dari 26 macam, antara
lain opium mentah, candu, kokain, ganja, THC, dan heroin.
2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
Narkotika golongan II terdiri dari 87 macam, contohnya morfin dan opium,dan Petidin.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan.. Narkotika golongan III terdiri dari 14 macam, contohnya etil
morfin dan kodein.

C. Zat Adiktif Lainnya :


Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar
Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan
saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam
kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan
memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman
beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker
).
2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa
organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai
pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku,
Bensin.
3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di
masyarakat.Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan
5
alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok
dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.

D. Dampak kesehatan
Dampak kesehatan akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika.
1. Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat ini
mengandung racun yang berbahaya.
2. Mengakibatkan kanker.
3. Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
4. Penurunan daya ingat.
5. kerusakan hati/kanker hati.
6. menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).
7. Menimbulkan semangat.
8. Merasa waktu berjalan lambat.
9. Pusing,kehilangan keseimbangan tubuh/ mabuk.
10. Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
11. Menimbulkan euphoria.
12. Mual,muntah,sulit buang air besar.
13. Kebingungan (konfusi).
14. Berkeringat.
15. Pingsan dan jantung berdebar-debar.
16. Gelisah dan berubah suasana hati.
17. Denyut nadi melambat.
18. Tekana darah menurun.
19. Otot-otot menjadi lemah.
20. Pupil mengecil dan gangguan penglihatan.
21. Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
22. Banyak bicara.
23. Gangguan kebiasaan tidur..
24. Gigi rapuh,gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
25. Tekanan darah meningkat.

6
PENUTUP

Kesimpulan
Zat aditif merupakan bahan tambahan yang dicampurkan kedalam makanan dengan maksud
tertentu. Bahan tambahan makanan atau yang sering disebut dengan zat aditif makanan
merupakan bahan tambahan yang sering ditambahkan kedalam makanan.
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme
hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang
sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus yang jika
dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa

7
DAFTAR PUSTAKA

http://sule-epol.blogspot.com/2019/01/makalah-zat-aditif-dan-adiktif.html
https://id.scribd.com/document/402635566/DAMPAK-PENGGUNAAN-ZAT-ADITIF-
DAN-ADIKTIF-BAGI-KESEHATAN-docx
http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-bahayanya-zat-adiktif-bagi.html

Anda mungkin juga menyukai