ZAT ADITIF
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
REVA JULIA PUTRI
SYAHIRAH FIRDA
LUNA CARELLIA
BUNGA FITROH .T
MUHAMMAD LAIL SYAM
ALVIAN SEPTIANSYAH
KELAS VIII-D
SMP DARUL MA’ARIF IKAMA
TAHUN PEMBELAJARAN
2023/2024
1
KATA PENGANTAR
ASSALAMUALAIKUM WR.WB
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,yang atas rahmat-nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ”ZAT ADITIF”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar
besarnya kepada Ibu Fauzah Resti mata pelajaran IPA yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami jauh dari sempurna. dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan
semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak
lain yang berkepentingan pada umumnya.
Page 1
1
Pemberian warna pada makanan umumnya bertujuan agar makanan
terlihat lebih segar dan menarik sehingga menimbulkan selera orang untuk
memakannya. Zat pewarna yang biasa digunakan sebagai zat aditif pada
makanan adalah:
a. Zat pewarna alami
Zat pewarna alami, dibuat dari ekstrak bagian – bagian tumbuhan
tertentu. Zat warna yang berasal dari pigmen tumbuhan yang banyak
terdapat pada klorofil (terdapat pada daun- daun yang berwarna
hijau), karotenoid (terdapat pada wortel dan sayuran lain yang
berwarna oranye-merah) dan kokinel. Zat pewarna alami yang biasa
digunakan antara lain daun pandan (hijau), kunyit (kuning), buah
coklat (coklat), wortel (orange). Karena jumlah pilihan warna dari zat
pewarna yang cocok untuk makanan dari bahan-bahan kimia.
1
Beberapa zat pewarna sintetik biasa saja memberikan warna yang sama,
namun belum tentu semua zat pewarna tersebut cocok dipakai sebagai zat
aditif pada makanan dan minuman. Perlu diketahui bahwa zat pewarna
sintetik yang bukan untuk makanan dan minuman (pewarna tekstil) dapat
membahayakan kesehatan apabila masuk kedalam tubuh karena bersifat
karsinogen (penyebab penyakit kanker). Oleh karena itu, kamu harus
berhati-hati ketika membeli makanan atau minuman yang memakai zat.
Page 6
1
Pengawet. Selain pengawet yang aman untuk dikonsumsi, juga terdapat
pengawet yang tidak boleh dipergunakan untuk mengawetkan makanan.
Zat pengawet yang dimaksud, di antaranya formalin yang biasa dipakai
untuk mengawetkan benda-benda, seperti mayat yang sudah mati.
Pemakaian pengawet formalin untuk mengawetkan makanan, seperti
bakso, ikan asin, tahu, dan makanan jenis lainnya dapat menimbulkan
risiko kesehatan. Selain formalin, ada juga pengawet yang tidak boleh
dipergunakan untuk mengawetkan makanan. Pengawet yang dimaksud
adalah pengawet boraks. Pengawet ini bersifat desinfektan atau efektif
dalam menghambat pertumbuhan mikroba penyebab membusuknya
makanan serta dapat memperbaiki tekstur makanan sehingga lebih kenyal.
Boraks hanya boleh dipergunakan untuk industry non pangan, seperti
dalam pembuatan gelas, industry kertas, pengawet kayu , dan keramik.
Jika boraks termakan dalam kadar tertentu, dapat menimbulkan sejumlah
efek samping bagi kesehatan, di antaranya:
a. Gangguan pada sistem saraf, ginjal, hati, dan kulit\
b. Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat
c. Terjadinya komplikasi pada otak dan hati
d. Menyebabkan kematian jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3-6 gram.
Walaupun tersedia zat pengawet sintetik yang digunakan sebagai zat aditif
makanan, di Negara maju banyak orang enggan mengonsumsi makanan
yang memakai pengawet sintetik. Hal ini telah mendorong perkembangan
ilmu dan teknologi pengawetan makanan dan minuman tanpa penambahan
zat-zat kimia, misalnya dengan menggunakan sinar ultra violet (UV), ozon,
atau pemanasan pada suhu yang sangat tinggi dalam waktu singkat
sehingga makanan dapat di sterilkan tanpa merusak kualitas makanan.
Zat ini ditambahkan dengan tujuan mengawetkan makanan/minuman
sehingga tahan lama dan tidak mudah rusak/busuk. Penggunaan zat ini
harus tidak mempengaruhi kesehatan tubuh dalam jumlah yang tidak
berlebih. Ada salah satu jenis zat pengawet yang berbahaya bagi tubuh
meskipun sedikit penggunaannya. Zat itu adalah ‘boraks’ yang biasa dijual
dengan nama ‘anti buluk’ yang ditambahlkan pada berbagai makanan
terutama makanan berterigu, juga formalin yang aslinya merupakan
pengawet yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
Page 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Di masa sekarang ini banyak makanan-makanan kecil yang tidak baik
untuk tubuh kita beredar dimana-mana. Contohnya kue yang dicampur
dengan pewarna tekstil, bakso dengan boraks, formalin, tawas dan masih
banyaknya makanan lainny. Seharusnya kita sebagai konsumen lebih
selektif dalam membeli makanan.
Banyak penjual makanan yang tidak jujur dengan menambahkan bahan
kimia berbahaya di dalam makanannya. Makanan yang mengandung zat
kimia berbahaya ini dapat mempengaruhi kecerdasan anak, menyebabkan
timbulnya berbagai macam penyakit berbahaya seperti kanke. Oleh karena
itu, sebaiknya kita sebagai konsumen harus lebih hati-hati dalam memilih
makanan yang sehat dan bergizi.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka saya ingin melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh zat Aditif bagi kesehatan”.
I.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah pada
penelitian saya adalah:
a. Apakah zat aditif itu?
b. Apakah jenis-jenis zat aditif?
c. Bagaimanakah pengaruh zat aditif bagi kesehatan?
I.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian say adalah:
a. Mengetahui seberapa besar pengaruh zat aditif makanan bagi
kesehatan
b. Memberitahu macam-macam zat aditif makanan yang ada di sekitar
kita
Page 3
1
ZAT ADITIF
→ Pengertian
Zat aditif adalah zat yang biasa ditambahkan ke dalam suatu jenis
makanan atau minuman, sehingga makanan atau minuman tersebut
lebih menarik. Umumnya, zat aditif tidak memiliki nilai gizi. Zat ini
betfungsi untuk zat tambahan seperti mengawetkan makanan,
menambah rasa dan aroma, dan mempermudah proses pembuatan
makanan ataupun minuman, dan sebagainya.
Pada zaman dahulu, teknik pengelolahan makanan hanya
menggunakan bahan bahan alami, seperti kunyit, cabe, gula, pandan,
dsb. Karena manusia tidak hanya puas dengan kualitas hidupnya,
maka dibuatlah bahan sintesis.
bahan alami dalam memenuhi kebutuhan dan peningkatan
→ Macam – macam
1. Zat Aditif Alami
Zat aditif alami merupakan zat aditif yang di peroleh langsung dari alam
tapi, dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia yang semakin banyak,
maka di tuntut juga jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat-zat aditif
alami tidak cukup lagi. Pada umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan
efek samping, aman di konsumsi dan tidak bertahan lama.
Page 5
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN_______________________________ 3
1.1 Latar Belakang:__________________________________ 3
1.2 Tujuan:_________________________________________ 3
1.3 Rumusan masalah:_______________________________ 3
BAB II ISI __________________________________________ 4
2.1 Pengertian: _____________________________________ 4
2.2 Tujuan penggunaan zat aditif _______________________ 4
2.3 Macam-macam zat aditif __________________________ 5
2.4 Zat pewarna alami ________________________________6
2.5 Zat pewarna sintetik____________________________6
2.6 Keuntungan dan kerugian penggunaan zat aditif_________7
2.7 Pengaruh penggunaan zat aditif bagi kesehatan tubuh____8
BAB III PENUTUP__________________________________ 9
3.1 Kesimpulan_____________________________________ 9
Page 2
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Page 3
1
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penggunaan zat aditif memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
kesehatan tubuh manusia, terutama zat aditif sintetik. Hampir sebagian
besar zat aditif sintetik dapat menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit
berbahaya seperti kanker, kerusakan ginjal, kerusakan system saraf, dan
lain-lain apabila penggunaan zat tersebut tidak sesuai dengan takarannya.
Berbeda dengan bahan makanan yang alami. Bahan makanan yang
alami adalah kebalikan dari bahan makanan yang mengandung zat sintesis
atau buatan. Yaitu bahan makanan yang alami lebh bermanfaat untuk
kesehatan tubuh dan tidak berbahaya jika dikonsumsi.
Page 9
1
Keuntungan dan kerugian penggunaan zat aditif
Page 7
1
1
1