Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul Zat Aditif dan Zat Adiktif .
Shalawat dan salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan
orang-orang yang mengikuti sunnah beliau.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, saya berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
D. Manfaat............................................................................................................................2
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zat aditif dan zat adiktif sering dijumpai di sekitar kita. Zat aditif sering kita
konsumsi secara disengaja. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan
selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu.
Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan
kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin
rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang
selanjutnya disebut zat aditif alami. Kepedulian terhadap bahan kimia dalam makanan
yang sering dilupakan. Jajanan anak-anak yang sering dijumpai setiap kali istirahat
sekolah. Bahan yang membuat jecanduan seperti rokok dan bahan yang dapat
membahayakan kita tanpa disadari kita konsumsi. Pengarahan dari orang tua sangat
kurang dan perhatian orang tua sangatlah penting dalam hal ini, karna pengaruh bahan
kimai sangat lah berbahaya bagi keberlangsungan hidup atau kesahatan. Pengaruhnya
tidak secara langsung namun berakibat fatal apabila tidak dicegah dari mulai sekarang.
Zat adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi).
Kecanduan adalah suatu keadaan fisik (jasmani) maupun nonfisik (psikologis) dari
seseorang yang merasa tidak normal jika tidak menggunakan zat tertentu. Biasanya si
pecandu akan menuruti keinginannya dengan kembali mengonsumsi zat tersebut.
Sejak zaman dahulu, manusia sudah mengenal zat yang tergolong adiktif,
misalnya suku indian merokok dan mengunyah tembakau disetiap upacara adat. Pada
awalnya, semua bahan adiktif berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh tumbuh-
tumbuhan itu adalah ganja (cannabis sativa), opium (papaver somniverum), kokain
(Erythroxylum coca), mariyuana (Cannabis indica). Akan tetapi seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan alam, khususnya bidang kimia, saat ini manusia
telah dapat membuat bhan-bahan adiktif buatan (sintetis) yang berkemampuan sama
dengan zat adiktif alami. Zat adiktif sintetis ada berbagai macam jenis dan khasiatnya
berbeda-beda
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud zat aditif dan zat aditif?
2. Apa macam-macam zat aditif dan zat adiktif?
3. Bagaimana dampak zat aditif dan zat adiktif bagi manusia (pemakainya)?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi zat aditif dan zat aditif.
2. Mengetahui macam-macam zat aditif dan zat adiktif.
3. Mengetahui dampak dari zat aditif dan zat adiktif bagi manusia (pemakainya)?
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini bagi pembaca adalah dapat menambah wawasan
tentang macam dan dampak zat aditif dan zat adiktif. Selain itu juga dapat mengetahui
cara untuk mengatasi dampak negatif dari zat aditif dan zat adiktif. Lebih jauhnya lagi,
penulis berharap bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini mampu menjadi
motivasi untuk sama – sama lebih membuka mata dan membantu dalam hal
penanggulangan dini terhadap penyalaahgunaan zat adiktif.
BAB II
ZAT ADITIF
BAB III
ZAT ADIKTIF
3. Opium
Getah berwarna putih yang keluar dari kotak biji tanaman papaper sammi
vervum yang kemudian membeku, dan mongering berwarna hitam cokelat dan
diolah menjadi candu mentah atau candu kasar.
4. Morpin
Morphine dalam dunia pengobatan digunakan untuk bahan obat penenang
dan obat untuk menghilangkan rasa sakit atau nyeri, yang bahan bakunya berasal
dari candu atau opium.
5. Tembakau
Tembakau berasal dari tumbuhan yang bernama nicotiana tabacum.
Walaupun orang-orang percaya bahwa rokok meregangkan saraf-saraf, namun
secara ilmiah terbukti bahwa merokok melepaskan zat epinefrin, yaitu hormon
yang menghasilkan stres psikis pada perokok, daripada peregangan. Ketika rokok
dihisap, nikotin diserap oleh paru-paru dan secara cepat berpindah ke aliran darah,
di mana zat tersebut disirkulasikan ke otak.
Nikotin bekerja secara langsung pada jantung untuk mengubah denyut
jantung dan tekanan darah, sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi, serangan
jantung, penyakit pembuluh darah lainnya, dan pembengkakan pembuluh darah.
Zat tersebut juga bekerja pada saraf yang mengendalikan pernafasan untuk
mengubah pola pernafasan. Dalam konsentrasi tinggi, nikotin sangat mematikan;
kenyataannya setetes pemurnian nikotin di lidah akan membunuh orang tersebut.
Zat itu begitu mematikan sehingga zat tersebut telah digunakan sebagai pestisida
selama berabad-abad.
Kecanduan rokok adalah sepertiga penyebab dari semua penyakit kanker,
dan kanker yang paling banyak disebabkan oleh rokok adalah kanker paru-paru.
Tingkat keseluruhan kematian yang disebabkan oleh kanker diderita oleh perokok,
dua kali lebih banyak daripada non-perokok. Seperlima dari kematian yang
disebabkan oleh serangan jantung, diakibatkan karena merokok. Perokok pasif
atau perokok sekunder juga meningkatkan resiko banyak penyakit sejenis.
Rokok juga dapat berperan sebagai pintu masuk utama dari bentuk lain
kecanduan narkoba. Sepertiga dari populasi kaum muda yang “bereksperimen”,
akhirnya menjadi kecanduan rokok ketika mereka berusia 20 tahun. Perokok
remaja memiliki kecenderungan 100 kali untuk menghisap ganja dan
menggunakan obat-obatan terlarang lainnya, seperti kokain dan heroin di masa
depan.
Merokok sangat berbahaya terutama bagi para remaja karena tubuh
mereka masih dalam tahap perkembangan dan perubahan, serta zat tersebut dapat
berpengaruh negatif pada proses ini.
tembakau adalah zat berbahaya. Zat ini membuat kecanduan, merusak kesehatan
dan menyebabkan pengurangan tenaga dan penyakit yang mengubah kehidupan
yang mematikan. Tembakau dikemas dan dijual seperti rokok.
6. Ekstasi (Metilendioksimetamfetamin)
MDMA atau ekstasi, begitu orang mengenalnya, struktur kimia dan
efeknya sejenis dengan amfetamin dan bersifat halusinogen. Ekstasi biasanya hadir
dalam dalam bentuk tablet berbagai warna dengan desain yang berbeda. Ekstasi
juga dapat berupa bubuk atau kapsul. Seperti narkoba lainnya, tidak ada
pengawasan terhadap kekuatan dan kebersihan dari zat tersebut. Tidak ada
jaminan bahwa sebuah pil ekstasi mengandung MDMA secara keseluruhan, karena
zat-zat tersebut sering dicampur dengan zat-zat berbahaya lainnya. Nama lain:
Inex, XTC, Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K, dan lain-lain.
7. Ganja
Ganja (Cannabis sativa) adalah obat depresan terbuat dari daun tanaman
cannabis. THC (Delta 9 tetrahidrokanibinol) adalah salah satu dari 400 zat kimia
yang ditemukan di dalam ganja dan yang menyebabkan efek perubahan suasana
hati. Sebagai obat depresan, ganja memengaruhi sistem saraf dengan
memperlambat aktivitas otak.
Ganja hadir dalam berbagai bentuk. Ganja adalah tembakau hijau-seperti
campuran daun. Hasis dan minyak hasis adalah bentuk yang lebih kuat dampaknya
dari ganja. Hasis adalah hasil lelehan dari tanaman yang dijual dalam bentuk
minyak atau blok kecil hasil pemadatan. Ganja mempunyai beberapa nama
populer seperti dele, daun, cimeng, Pot, Weed, dan lain-lain.
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika
Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas.
Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan
terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara
berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva
menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan
cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum
Bhang.
8. Alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain
alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini
disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada
minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan
alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah
etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas
lagi. Alkohol juga bisa sebagai pengawet hewan.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk
senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada
atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon
lain.
Alkohol adalah zat pengalih suasana hati. Zat tersebut ,merupakan sebuah
depresan yang mengurangi aktivitas otak dan sistem saraf. Minuman beralkohol
mengandung zat etanol dan mempunyai warna dan rasa yang berbeda-beda,
tergantung bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatannya. Alkohol tersaji dalam
banyak variasi termasuk bir, anggur, brandy, arak, whisky, dan lain-lain.
9. Barbiturates
Barbiturat disebut juga asam barbiturate. Barbiturat digunakan secara
medis untuk menenangkan orang dan sebagai obat tidur. Barbiturat merupakan
obat yang dibeli dengan resep.
Barbiturat mempengaruhi sistim syaraf pusat, menyebabkan perasaan
lembab, dan tergantung pada dosisnya, efeknya dapat bertahan antara tiga hingga
enam jam. Barbiturat dapat menyebabkan orang jadi sembrono, merasa bahagia
dan kebingungan mental -- ketidakbahagiaan juga dapat diakibatkan oleh
barbiturat.
Dosis yang tinggi dapat menyebabkan pingsan, masalah pernapasan dan
kematian. Kematian akibat overdosis merupakan bahaya yang sangat nyata, karena
dosis yang berbahaya takarannya sangat dekat dengan dosis normal yang aman.
Kemungkinan overdosis lebih meningkat lagi bila barbiturat dikonsumsi
bersamaan dengan alkohol. Risiko penggunaan barbiturat juga meningkat bila obat
tersebut disuntikkan.
Dampak Zat Adiktif
Dampak dari pemakaian zat adiktif bagi tubuh diantaranya:
1. Otak dan syaraf dipaksa untuk bekerja di luar kemampuan yang sebenarnya
dalam keadaan yang tidak.
2. Peredaran darah dan Jamtung dikarenakan pengotoran darah oleh zat-zat yang
mempunyai efek yang sangat keras, akibatnya jantung di rangsang untuk
bekerja di luar kewajiban.
3. Pernapasan tidak akan bekerja dengan baik dan cepat lelah sekali.
4. Penggunaan lebih dari dosis yang dapat ditahan oleh tubuh akan mendatangkan
kematian secara mengerikan.
5. Timbul ketergantungan baik rohani maupun jasmani sampai timbulnya
keadaan yang serius karena putus obat. (Hawari, dadang, “Narkoba Strategi
Global Hancurkan Generasi Muda”)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang zat aditif dan zat adiktif, dapat disimpulkan bahwa:
1. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses
produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Dan zat
adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi).
2. Zat aditif diantaranya adalah pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa,
antioksidan, pengemulsi, pemutih dan pematang tepung, pengatur keasaman,
anti kempal, pengeras, sekuestran. Dan zat adiktif macamnya adalah heroin,
kokain, opium, morpin, tembakau, ekstasi, ganja, alcohol, dan barbiturates.
3. Zat aditif dan zat adiktif dalam jangka yang lama dapat merusak organ dalam
tubuh manusia.
B. Saran
1. Perlu pengawasan yang ketat dan pengendalian di dalam ketersediaan
narkotika yang digunakan untuk obat-obatan dan pelayanan kesehhatan juga
pengembangan Ilmu Pengetahuan.
2. Tindakan yang tegas kepada pelaku kejahatan narkoba dengan hukuman yang
berat untuk membuat jera pelaku dengan hukuman yang seberat-beratnya.