Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM II

UJI KANDUNGAN ZAT ADIKTIF


Mata kuliah Biokimia

Dosen pembimbing :

Idah Hamidah, M.Pd.

Disusun Oleh :
Atit Suhati (842050120013)

PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIRALODRA
INDRAMAYU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulisan makalah tentang “Laporan
Praktikum Uji Kandungan Zat Adiktif “ ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini
dimaksudkan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia Semester 2 pada program
studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Wiralodra.
Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan penulis dalam menyusun
laporan ini. Penulis sadar bahwa makalah  ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
pengembangan dan kesempurnaan Laporan ini. Semoga informasi yang terdapat dalam
laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Indramayu, 27 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Landasan Teori..................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum..............................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................2
2.1 Dasar Teori........................................................................................................4
BAB III METODE PRAKTIKUM..........................................................................5
3.1 Waktu Dan Tempat............................................................................................5
3.2 Alat Dan Bahan.................................................................................................6
3.3 Cara Kerja.
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN..................................10
4.1 Hasil PPengamatan.84.2 Pembahasan............................................................11
BAB V PENUTUP...............................................................................................12
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................12
5.2 Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan produk-


produk industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan kimia
yang telah diketahui manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat produk-produk
yang berguna untuk kepentingan manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, kita
perlu mengetahui jenis, sifat-sifat, kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang
kita gunakan atau kita lihat sehari-hari termasuk makanan yang kita makan sehari-hari.
Salah satu yang harus kita perhatikan yaitu beberapa bahan kimia dalam makanan,
dalam hal ini zat aditif makanan. Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke
dalam makanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan
kelezatan, dan mengawetkan makanan. Zat aditif makanan dikelompokkan menjadi dua
golongan, yaitu:

1. Zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat.

2. Zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan bahan
alami yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat/fungsinya, seperti amil asetat dan
asam askorbat.

Berdasarkan fungsinya, baik alami maupun sintetik, zat aditif dapatdikelompokkan


sebagai zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa. Dalam bahan makanan
yang kita konsumsi sehari-hari kita perlu mengetahui keuntungan dan kerugian/dampak
negative dari makanan yang kita konsumsi. Oleh karena itu, perlu diketahui apa saja zat
aditif yang sering dicampurkan pada makanan, yang sehat dikonsumsi dan apa saja yang
merugikan kita atau yang mengancam kesehatan tubuh manusia.

1
1.2 Tujuan
a. Membahas tentang apa itu zat adiktif
b. Mengenal macam-macam bahan kimia yang terkandung dalam makanan yang sudah
ditentukan
c. Menjelaskan keuntungan dan kerugian nya bagi tubuh manusia.
d. Untuk memenuhi tugas akhir semester

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

 Zat Aditif

Zat aditif makanan adalah zat atau campuran dari beberapa zat yang ditambahkan ke
dalam makanan baik pada saat produksi, pemrosesan, pengemasan atau
penyimpanan dan bukan sebagai bahan baku dari makanan tertentu. Pada umumnya,
zat aditif atau produk degradasinya akan tetap berada dalam makanan, akan tetapi
dalam beberapa kasus zat aditif dapat hilang selama pemrosesan (Belitz, 2009).
Sedangkan menurut Undang-undang RI nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan Bahan
Tambahan Pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan
merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan kedalam pangan
untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, antara lain pewarna, pengawet,
penyedap rasa, anti gumpal, pemucat dan pengental.

Beberapa sumber lain mengatakan zat aditif makanan atau bahan tambahan
makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam
jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur,
flavor Dan memperpanjang daya simpan. Selain itu dapat meningkatkan Nilai gizi
seperti protein, mineral dan vitamin.

2
Di zaman modern seperti sekarang ini, bahan tambahan makanan digunakan Dalam
skala yang makin luas. Luasnya penggunaan bahan tambahan makanan dapat Dilihat
dari pengelompokannya seperti diatur dalam peraturan Menkes nomor 235 (1979).
Dalam peraturan Menkes tersebut, disebutkan bahwa berdasarkan fungsinya, bahan
Tambahan makanan (zat aditif) dikelompokkan menjadi 14, di antaranya, yaitu:
Antioksidan dan antioksidan sinergis, pengasam, penetral, pemanis buatan, pemutih
dan Pematang, penambah gizi, pengawet, pengemulsi (pencampur), pemantap dan
pengental, Pengeras, pewarna alami dan sintetis, penyedap rasa dan aroma, dan
lainnya.

Komposisi adalah semua bahan baku pembuat makanan kemasan, termasuk zat
Aditif yang digunakan dalam pembuatan atau persiapan pangan dalam kemasan.
Bahan Aditif yang mesti dicantumkan dalam kandungan isi meliputi bahan buatan
atau alami. Biasanya, bahan aditif diberi kode huruf E (Eropa) dan diikuti dengan
tiga angka. Misalnya, E 100 sebagai kode pewarna, E 200 kode konsevator, E 300
kode antioksida, Dan E 400 kode pengemulsi atau stabilisator. Contoh bahan aditif
itu adalah E 200 asam Sorbat, E 201 Na sorbat, E 300 asam askorbat, E 311 oktil
gallat, E 320 butilhidroksil Anisol (BHA), dan E 321 butilhidroksil toluena (BHT).

Jenis-Jenis Bahan Aditif :

1. Pengawet

Zat pengawet pada makanan dimaksudkan agar makanan menjadi tahan lama dan Tetap
segar, bau dan rasanya tidak berubah atau melindungi makanan dari proses Pembusukan
oleh bakteri. Bahan pengawet bersifat karsinogen, untuk itu batasan Penggunaan bahan
pengawet sebaiknya sesuai dengan Peraturan Menteri KesesehatanNo. 722/
menkes/per/IX/ 88.

Zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya, zat-zat Pengawet
yang bukan untuk makanan dan sudah dilarang penggunaannya tetapi Masih sering
dipakai oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Beberapa Diantaranya yaitu:

A) Boraks atau natrium tetraborat, dengan rumus kimia Na2B4O7·10 H2O adalah
Senyawa yang biasa digunakan sebagai bahan baku disinfektan, detergen, cat, Plastik,
ataupun pembersih permukaan logam sehingga mudah disolder. Karena boraks bersifat
antiseptik dan pembunuh kuman, bahan ini sering Digunakan untuk pengawet kosmetik
dan kayu. Banyak ditemukan kasus Boraks yang disalahgunakan untuk pengawetan

3
bakso, sosis, krupuk gendar, Mie basah, pisang molen, lemper, siomay, lontong,
ketupat, dan pangsit.

Jika boraks termakan dalam kadar tertentu, dapat menimbulkan sejumlah efek

samping bagi kesehatan, di antaranya:

1) Gangguan pada sistem saraf, ginjal, hati, dan kulit;

2) Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat;

3) Terjadinya komplikasi pada otak dan hati; dan

4) Menyebabkan kematian jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3–6

gram.

B) Formalin adalah nama dagang untuk larutan yang mengandung 40% Formaldehid
(HCOH) dalam 60% air atau campuran air dan metanol (jenis Alkohol bahan baku
spiritus) sebagai pelarutnya. Formalin sering disalahgunakan untuk mengawetkan mie,
tahu basah, bakso, dan ikan asin. Formalin tidak boleh digunakan karena dapat
menyebabkan kanker paru-paru dan gangguan pada alat pencernaan dan jantung.

4
Tujuan pengawetan

Pengawetan pangan untuk penyimpanan juga memiliki 2 (dua) maksud Yaitu:

1. Menghambat pembusukan
2. Menjamin mutu awal pangan agar tetap terjaga selama mungkim Penggunaan
pengawet dalam produk pangan dalam prakteknya berperan sebagai
Antimikroba atau antioksidan atau keduanya. Jamur, bakteri dan enzim selain
penyebab Pembusukan pangan juga dapat menyebabkan orang menjadi sakit,
untuk itu perlu Dihambat pertumbuhan maupun aktivitasnya. Jadi, selain tujuan
di atas, juga untuk Memelihara kesegaran dan mencegah kerusakan makanan

5
atau bahan makanan. Beberapa Pengawet yang termasuk antioksidan berfungsi
mencegah makanan menjadi tengik yang Disebabkan oleh perubahan kimiawi
dalam makanan tersebut.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat Praktikum

Semester genap tahun akademik 2020/2021, pada tanggal 21 Juni


2021 bertempat di Laboratorium Departemen Pendidikan Biologi
Universitas Wiralodra.

3.2 Alat Dan Bahan Praktikum

A. Alat

Tabel Nama Alat Praktikum uji Zat Adiktif

No. Nama Alat Keterangan


1. Spatula Stainlessteel 2 buah
2. Pipet tetes 2 buah
3. Mortar pastle 2 buah
4. Pengaduk 1 buah
5. Cawan petri 6 buah
6. Gelas beker 2 lembar
7. Plat tetes 2 buah
8. Sempel warna warni Beberapa buah
9. Kain kasa 1 lembar dibagi 2

6
10. Tissu kering Secukupnya

B. Bahan

Tabel Nama Bahan Praktikum Uji Kandungan Bahan makanan

1. Mie basah Secukupnya


2. Tahu Secukupnya
3. Sosis Secukupnya
4. Naget Secukupnya
5. Cilok Secukupnya
6. Baso Secukupnya
7. Sari buah naga(pink) Secukupnya
8. Sari kunyit Secukupnya
9. Air biasa Secukupnya

3.3 Cara Kerja

 Langkah – langkah Uji Boraks :


a. Haluskan masing-masing bahan mie,tahu,sosis,naget,cilok,dan baso
b. Taro bahan satu persatu ke cawan petri masing-masing
c. Siapkan sari kunyit
d. Teteskan sari kunyit tersebut ke masing-masing bahan tadi
sebanyak 10 tetes
e. Tunggu beberapa saat

Apabila warna makanan berubah menjadi merah bata atau merah itu
tandanya makanan tersebut mengandung boraks, sedangkan jika makanan
tidak berubah warna atau tetap makanan tersebut tidak mengandung
boraks.

 Langkah-langkah Uji formalin:


a.haluskan bahan makanan yang akan di uji

7
b.Bahan makanan dicampur dengan air biasa(untuk diambil
sarinya)
c.menggunakan kain kasa(agar tidak ada gumpalan)
d.Teteskan cairan buah naga tersebut ke masing-masing bahan
sebanyak 10 tetes
e.Tunggu beberapa saat
Jika bahan makanan tersebut mengandung formalin akan membekas
warna pink, sedangkan jika bahan makanan tersebut tidak berubah
warna berarti makanan tersebut tidak mengandung formalin. Ini
adalah cara yang cepat untuk menentukan makanan tersebut
mengandung formalin atau tidak.

 Ada satu cara lagi untuk menguji kandungan formalin dalam


makanan
a. Siapkan tisu
b. Basahkan tisu dengan sari buah naga
c. Lalu taro bahan makanan di atas tisu tersebut
d. Lalu lipat tisu
e. Tunggu beberapa saat

Apabila tisu masih berwarna pink, maka makanan tersebut


mengandung formalin. Sedangkan jika tisu tersebut pudar
menjadi putih maka bahan makanan tersebut tidak mengandung
formalin. Tapi proses ini agak lama diwaktu pengeringan.

8
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

A. Pengamatan Uji Boraks

Dari hasil pengamatan saya bahan makanan yang mengandung boraks adalah
mie basah, karna hanya mie basah yang ketika diuji Boraks berubah
warna menjadi merah keunguan . Sedangkan bahan lain tidak berubah
warna(baso, cilok, naget, sosis, dan tahu)

9
10
B Pemgamatan Uji formalin

Dari hasil pengamatan saya bahan yang mengandung formalin ialah baso,
cilok, sosis, menurut saya ketika diuji bahan tersebut masih terdapat
warna pink di dalam sedangkan naget tahu dan mie tidak ada warna yang
membekas.

11
4.2 Pembahasan

Jika boraks masuk ke dalam tubuh Anda dalam jumlah besar, maka dalam
periode yang singkat dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan
serius, berupa gangguan lambung, usus, hati, bahkan gagal ginjal akut
yang dapat menyebabkan kematian..

Formalin dapat menyebabkan pusing, batuk, iritasi kulit, risiko


kanker, dan yang lebih parah lagi, kematian. Selain terhirup melalui
udara, seseorang dapat terpapar formalin dari makanan dan minuman.
Paparan jangka pendek dari kontak fisik dengan formalin dapat
menyebabkan iritasi kulit dan mata berair.

BAB V

12
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Zat aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang Ditambahkan dengan
sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk Memperbaiki
penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan Baik pada saat
pemrosesan, pengemasan ataupun penyimpanannya. Zat aditif berupa zat Alami dan buatan
atau sintetik. Tujuan penggunaan zat aditif pada makanan yaitu untuk meningkatkan nilai gizi
Makanan, nilai sensorik, ketahanan bahan pangan, dan nilai praktis. Namun pemakaian Zat
aditif buatan yang berlebih dapat berdampak negatif bagi kesehatan apabila Dikonsumsi
misalnya pemicu kanker dan lain-lain. Untuk itu, sebaiknya penggunaan zat Aditif dikurangi.

5.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini kami kelompok penulis tahu bahwa makalah ini
Masih belum sempurna. Untuk itu kritik maupun saran yang bermafaat sangat kami
Harapkan demi kepentingan kemajuan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Buku petunjuk praktikum semester II Pendidikan Biologi Universitas Wiralodra Tahun


2021. Halaman 3-11 dan 5

Ani, Suci. 2013. Zat Aditif Makanan. http://disini-ada-suci-D-ZatAditifMakanan.html.

Anonim. 2010. Mari Mengenal 6 jenis Zat Aditif Yang Sering Terdapat Pada Makanan.

http://balitapedia.com/mari-mengenal-6-jenis-zat-aditif-yang-sering-terdapat-

pada-makanan/810. .

Anonim. 2014. Macam-Macam Zat Aditif Makanan.

http://www.artikelsiana.com/2014/10/macam-macam-zat-adiktif-makan-

kegunaan-contoh.html. D

14

Anda mungkin juga menyukai