DISUSUN OLEH :
ASTRI SAFIRA SAHUPERU
{711331122020}
PENYUSUN
2
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR.................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................... 4
1.1 Latar belakang..................................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah................................................................................................ 4
1.3 Tujuan................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat................................................................................................................. 4
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................. 5
2.1 Pengertian Bahan Tambahan Pangan .............................................................. 5
2.2 Fungsi Dan Tujuan Bahan Tambahan Pangan................................................ 5
2.3 Jenis-Jenis Bahan Tambahan Pangan............................................................ 5-9
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Pangan
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Bahan Tambahan Pangan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Bahan Tambahan Pangan
1.4 Manfaat
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya kepada pengolah dan pengomsumsi makanan agar berhati-hati dalam mengolah
dan membeli makan. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan
makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat.
4
BAB ll
PEMBAHASAN
1. BTP Antibuih
Merupakan BTP yang digunakan untuk mencegah atau mengurangi pembentukan buih. Umumnya BTP
ini digunakan pada produk susu olahan dan turunannya, produk bakeri, produk buah dan sayur olahan,
dsb. Dalam Perka BPOM RI No. 13 Tahun 2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan (BMP) BTP
Antibuih sebutkan terdapat 2 jenis antibuih yang diizinkan penggunaannya untuk kategori pangan
tertentu di Indonesia, yaitu Kalsium Alginat serta Mono dan digliserida asam lemak.
5
2. BTP Antikempal
Merupakan BTP yang digunakan untuk mencegah mengempalnya produk pangan. Dalam Perka BPOM
RI No. 10 Tahun 2013 tentang BMP BTP Antikempal disebutkan terdapat 16 jenis antikempal yang
diizinkan penggunaannya untuk kategori pangan tertentu di Indonesia. Penggunaan BTP antikempal ini
sangat luas, banyak sekali produk yang diizinkan menggunakan BTP antikempal ini, diantaranya
tepung, garam, kopi, suplemen pangan, bumbu, kondimen (contoh: bumbu mie instan), dsb
3. BTP Antioksidan
Merupakan BTP yang digunakan untuk mencegah atau menghambat kerusakan pangan akibat oksidasi.
Dalam PerKa BPOM No. 38 Tahun 2013 disebutkan bahwa terdapat 13 jenis antioksidan yang
diizinkan penggunaannya untuk kategori pangan tertentu di Indonesia, yaitu (1) asam askorbat (2)
natrium askorbat (3) kalium askorbat (4) kalsium askorbat (5) askorbil palmitat (6) askorbil stearate (7)
tokoferol (8) propil galat (9) asam eritorbat (10) natrium eritorbat (11) butil hidrokinon triester (TBHQ)
(12) butil hidroksi anisol (BHA), (13) butyl hidroksi toluen (BHT). Umumnya BTP antioksidan ini
digunakan pada produk susu dan turuannya, produk buah dan sayur, bumbu, kondimen, dsb.
7. BTP Humektan
Merupakan BTP yang digunakan untuk mempertahankan kelembaban pangan. Diantara produk pangan
yang umumnya mengunakan BTP humektan adalah produk susu bubuk, keju, margarin, buah olahan,
dan produk olahan ikan. Berdasarkan PerKa BPOM RI No. 5 Tahun 2013 tentang BMP BTP
Humektan disebutkan terdapat 7 jenis BTP Humektan yang diizinkan pengunaannya untuk kategori
pangan tertentu di Indonesia, yaitu (1) natrium laktat, (2) kalium laktat, (3) natrium hydrogen malat, (4)
natrium malat, (5) gliserol, (6) polidekstrosa, dan (7) triasetin.
8. BTP Pelapis
Merupakan BTP yang digunakan untuk melapisi permukaan pangan sehingga memberikan efek
perlindungan dan/atau penampakan mengkilap. Dalam PerKa BPOM RI No. 12 Tahun 2013 tentang
BMP BTP Pelapis terdapat 5 jenis BTP Pelapis yang diizinkan pengunaannya sebagai pelapis pangan
kategori tertentu, yaitu (1) malam (beeswax), (2) lilin kandelila, (3) lilin karnauba, (4) syelak, dan (5)
lilin mikrokristalin. Beberapa produk yang diizinkan pengunaan BTP pelapis adalah buah utuh, prouk
kakao dan coklat, suplemen pangan, sayut, kacang, biji-bijian, kembang gula, dsb.
9. BTP Pemanis
Merupakan BTP yang meliputi pemanis alami dan pemanis buatan yang memberikan rasa manis pada
produk pangan. Dalam PerKa BPOM RI No. 4 tahun 2014 Tentang BMP BTP Pemanis disebutkan
terdapat 8 jenis pemanis alami dan 6 jenis pemanis buatan yang diizinkan penggunaannya untuk
kategori pangan tertentu di Indonesia. Delapan jenis pemanis alami yang diizinkan tersebut adalah
6
(1) sorbitol, (2) manitol, (3) isomalt, (4) glikosida steviol, (5) maltotol, (6) lactitol, (7) silitol, dan (8)
eritritol. Sedangkan 6 jenis pemanis buatan yang diizinkan adalah (1) asesulfam-K, (2) aspartame, (3)
siklamat, (4) sakarin, (5) sukralosa, dan (6) neotam.
BAB lll
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk
mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, contohnya: mengawetkan pangan, memberikan
warna, mencegah ketengikan, dan meningkatkan cita rasa.
BTP yang digunakan dalam pangan terdiri atas beberapa golongan, yaitu antibuih
(antifoaming agent), antikempal (anticaking agent), antioksidan (antioxidant), bahan
pengkarbonasi (carbonating agent), garam pengemulsi (emulsifying salt), gas untuk
kemasan (packaging gas), humektan (humectant), pelapis (glazing agent), pemanis
(sweetener), pembawa (carrier), pembentuk gel (gelling agent), pembuih (foaming agent),
pengatur keasaman (acidity regulation), pengawet (preservative), pengembang (raising
agent), pengemulsi (emulsifier), pengental (thickener), pengeras (firming agent), penguat
rasa (flavor enhancer) peningkat volume (bulking agent), penstabil (stabilizer), peretensi
warna (colour retention agent), perisa (flavouring), perlakuan tepung (flour treatment
agent), pewarna (colour), propelan (propellant), sekuestran (sequestrant).
Tujuan penggunaan BTP di dalam pangan adalah untuk :
Mengawetkan makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak
pangan atau mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu
pangan;
Membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah dan lebih enak di mulut,
Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik sehingga menambah selera,
Meningkatkan kualitas pangan dan
Menghemat biaya.
3.2 SARAN
Makalah ini membahas tentang Bahan Tambahan Pangan yang merupakan salah satu materi
dari Teknologi Pangan, di harapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat memahami
Bahan Tambahan Pangan serta pengertiannya.
10
DAFTAR PUSTAKA