Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Zat Aditif dan Zat Adiktif

Disusun oleh :
Nama : TALITHA WARBAL
Nim :
Kelas :8

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena limpahan
berkatnya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul Zat Aditif dan
Zat Adiktif .

Penulis sampaikan terima kasih kepada bapak/ibu guru dan semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Meskipun telah berusaha dengan segala kemampuan namun
penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
menerima adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan di
masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya.

Ohoira, 29 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................2

C. Tujuan..............................................................................................................................2

D. Manfaat............................................................................................................................2

BAB II ZAT ADITIF..................................................................................................................3

A. Definisi Zat Aditif............................................................................................................3

B. Macam-macam Zat Aditif................................................................................................4

C. Dampak Zat Aditif...........................................................................................................7

BAB III ZAT ADIKTIF..............................................................................................................9

A. Definisi Zat Adiktif..........................................................................................................9

B. Macam-macam Zat Adiktif..............................................................................................9

C. Dampak Zat Adiktif.......................................................................................................13

BAB IV PENUTUP..................................................................................................................15

A. Kesimpulan....................................................................................................................15

B. Saran..............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zat aditif dan zat adiktif sering dijumpai di sekitar kita. Zat aditif sering kita
konsumsi secara disengaja. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan
selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu.
Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan
kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin
rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang
selanjutnya disebut zat aditif alami. Kepedulian terhadap bahan kimia dalam makanan
yang sering dilupakan. Jajanan anak-anak yang sering dijumpai setiap kali istirahat
sekolah. Bahan yang membuat jecanduan seperti rokok dan bahan yang dapat
membahayakan kita tanpa disadari kita konsumsi. Pengarahan dari orang tua sangat
kurang dan perhatian orang tua sangatlah penting dalam hal ini, karna pengaruh bahan
kimai sangat lah berbahaya bagi keberlangsungan hidup atau kesahatan. Pengaruhnya
tidak secara langsung namun berakibat fatal apabila tidak dicegah dari mulai sekarang.
Zat adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi).
Kecanduan adalah suatu keadaan fisik (jasmani) maupun nonfisik (psikologis) dari
seseorang yang merasa tidak normal jika tidak menggunakan zat tertentu. Biasanya si
pecandu akan menuruti keinginannya dengan kembali mengonsumsi zat tersebut.
Sejak zaman dahulu, manusia sudah mengenal zat yang tergolong adiktif,
misalnya suku indian merokok dan mengunyah tembakau disetiap upacara adat. Pada
awalnya, semua bahan adiktif berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh tumbuh-tumbuhan
itu adalah ganja (cannabis sativa), opium (papaver somniverum), kokain (Erythroxylum
coca), mariyuana (Cannabis indica). Akan tetapi seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan alam, khususnya bidang kimia, saat ini manusia telah dapat membuat bhan-

1
bahan adiktif buatan (sintetis) yang berkemampuan sama dengan zat adiktif alami. Zat
adiktif sintetis ada berbagai macam jenis dan khasiatnya berbeda-beda

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud zat aditif dan zat aditif?
2. Apa macam-macam zat aditif dan zat adiktif?
3. Bagaimana dampak zat aditif dan zat adiktif bagi manusia (pemakainya)?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi zat aditif dan zat aditif.
2. Mengetahui macam-macam zat aditif dan zat adiktif.
3. Mengetahui dampak dari zat aditif dan zat adiktif bagi manusia (pemakainya)?

D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini bagi pembaca adalah dapat menambah wawasan tentang
macam dan dampak zat aditif dan zat adiktif. Selain itu juga dapat mengetahui cara untuk
mengatasi dampak negatif dari zat aditif dan zat adiktif. Lebih jauhnya lagi, penulis
berharap bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini mampu menjadi motivasi untuk
sama – sama lebih membuka mata dan membantu dalam hal penanggulangan dini
terhadap penyalaahgunaan zat adiktif.

2
BAB II

ZAT ADITIF

A. Definisi Zat Aditif


Zat aditif menurut WHO (World Health Organization) adalah zat – zat yang
ditambahkan pada makanan dalam jumlah sedikit untuk memperbaiki warna, bentuk, cita
rasa, tekstur, atau memperpanjang masa penyimpanan. Persyaratan penambahan zat aditif
dalam makanan yaitu:
1. Memperbaiki kualitas atau gizi makanan.
2. Membuat makanan tampak lebih menarik.
3. Meningkatkan cita rasa makanan.
4. Membuat makanan menjadi lebih tahan lama atau tidak cepat basi atau busuk.
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi,
pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam
makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan
untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses
pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang
selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek
samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi
yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif
alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan
yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat
kimia yang kemudian direaksikan.
Zat aditif makanan adalah semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan
selama proses pengolahan, penyimpanan, atau pegepakan makanan. Pada awalnya, orang
hanya menggunakan bahan aditif makanan yang alami, seperti gula, cabe, kunyit, garam,
dan merica. Akan tetapi, dengan perkembangan industri makanan yang membutuhkan

3
bahan dalam jumlah yang besar dan waktu penyimpanan yang lebih lama, orang mulai
memproduksi dan menggunakan bahan sintetis, Berdasarkan fungsinya, zat aditif
makanan dapat digolongkan ke dalam pewarna, pemanis, pengawet, penyedap, anti
oksidan, penambah gizi, pengemulsi, pengatur keasaman, pembentuk serat, anti kempal,
pemutih atau pemucat, perenyah, pengisi, pemantap, zat pengering, pencegah buih,
pengkilap/pelembab, dan pencegah lengket.

B. Macam-macam Zat Aditif


Pengelompokan zat aditif berdasarkan asalnya :
1. Zat aditif alami : berasal dari sumber alami
2. Zat aditif sintetik : berasal dari bahan-bahan kimia (buatan pabrik)
Pengelompokan zat aditif berdasarkan fungsinya :
1. Pewarna
Tujuan pemberian warna pada makanan adalah agar terlihat menarik dan
menggugah selera makan. Jenis-jenis pewarna, antara lain adalah:
a. Alami
Kuning  Kunyit
Hijau  Daun suji
Coklat  Buah coklat
Merah coklat  daun jati
Kuning-merah  wortel
Kelebihan dari zat pewarna alami adalah aman dikonsumsi, menghasilkan
aroma yang enak dan khas selain warnanya.
Kekurangan dari zat pewarna alami adalah pilihan warnanya terbatas dan
warnanya tidak tajam seperti pewarna sintetis dan tidak praktis.
b. Sintetik
Tartrazin  kuning
Amaranth  merah
Sunset yellow  orange
Briliant blue FCF  biru
Kelebihan dari pewarna sintetik adalah pilihan warna banyak dan praktis

4
Kekurangan dari zat pewarna sintetik adalah tidak menghasilkan aroma,
ada pewarna yang tidak cocok untuk makanan dan beresiko
menimbulkan penyakit.
Pewarna sintetik yang berbahaya bagi kesehatan contohnya adalah
pewarna tekstil. Terkadang orang mempergunakan pewarna tekstil untuk
mewarnai makanan. Warnanya sangat menyolok dan tampak bagus. Tetapi
sangat berbahaya bagi kesehatan.
Beberapa pewarna sintetis sudah dilarang digunakan untuk makanan,
misalnya :
1) Rodhamin B, karena menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan,
iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan
bahaya kanker hati.
2) Metanil yellow, menyebabkan : iritasi pada saluran pernafasan,
iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada
kandung dan saluran kemih.
2. Pemanis
Berfungsi menambah rasa manis pada makanan dan minuman. Bahan ini tidak
atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x
gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x
gula) dan serbitol.
Ada 2 jenis pemanis, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan.
a. Pemanis alami, berasal dari buah dan madu, jika dikonsumsi secara
berlebihan dapat menyebabkan kegemukan, pemanis ini berbahaya jika
dikonsumsi penderita diabetes.
b. Pemanis buatan, tidak dapat dicerna sehingga tidak dapat dijadikan
sebagai sumber energi. Pemanis buatan merupakan pilihan untuk penderita
dibetes. Contoh pemanis buatan adalah sakarin, natrium siklamat,
magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam. Pemakaian berlebihan
merangsang tumor kandung kemih dan bersifat karsinogenik (penyebab
kanker).
3. Pengawet

5
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman
atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:
a. Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman
ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan caos.
b. Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
c. Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet
kalangan.
d. Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.
4. Penyedap rasa
Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma
makanan.
a. Penyedap rasa dan aroma (flavour)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan
ester. Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil
butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum)
b. Penguat rasa (flavour echancer)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak
digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari
dikenak dengan nama vetsin.
5. Anti oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
Contoh:
a. Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan
pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.
b. Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan.
c. Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan,
margarin dan mentega.
6. Pengemulsi, pemantap, dan pengental
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang
homogen pada makanan. Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab

6
7. Pemutih dan pematang tepung
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung
sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: Asam askorbat,
aseton peroksida, dan kalium bromat
8. Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat
keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium
bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium
bikarbonat
9. Anti kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh:
aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)
10. Pengeras.
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh:
aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada
buah kalangan)
11. Sekuestran adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan.
Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es
krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA penambah gizi. Zat aditif
yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki
gizi makanan. Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.

C. Dampak Zat Aditif

Nama zat pengawet dan Penyakit yang ditimbulkan

1. Formalin : Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung


dan merusak sistem saraf.
2. Boraks :Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan
pada otak dan hati.
3. Natamysin : Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
4. Kalium Asetat : Kerusakan fungsi ginjal.

7
5. Nitrit dan Nitrat : Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa
oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang
ginjal, dan muntah-muntah.
6. Kalsium Benzoate : Memicu terjadinya serangan asma.
7. Sulfur Dioksida : Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi
genetik, kanker dan alergi.
8. Kalsium dan Natrium propionate : Penggunaaan melebihi angka maksimum
tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
9. Natrium metasulfat : Alergi pada kulit

Nama Zat Pewarna dan Penyakit yang ditimbulkan :

1. Rhodamin B (pewarna tekstil): Kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-


paru, tenggorokan, hidung, dan usus
2. Tartazine: Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
3. Sunset Yellow: Menyebabkan kerusakan kromosom
4. Ponceau 4R: Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
5. Carmoisine (merah): Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
6. Quinoline Yellow: Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid
Nama Zat Pemanis dan Penyakit yang ditimbulkan:
1. Siklamat : Kanker (Karsinogenik)
2. Sakarin : Infeksi dan Kanker kandung kemih
3. Aspartan : Gangguan saraf dan tumor otak
4. Semua pemanis buatan : Mutagenik

8
BAB III

ZAT ADIKTIF

A. Definisi Zat Adiktif


Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh
organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan
atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-
menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar
biasa.

B. Macam-macam Zat Adiktif


Macam-macam zat adiktif diantaranya adalah:
1. Heroin (Putau)
Heroin atau Putau adalah adalah sejenis opioid alkaloid.. Heroin berasal dari
bunga Papaver somniferum (Lihat Gambar Disamping), sejenis bunga di iklim panas
dan kering. Bunga tersebut menghasilkan zat lengket yang menjadi cikal bakal dari
heroin, opium, morfin dan kodein. Heroin adalah zat depresan. Obat-obatan depresan
tidak langsung membuat Anda merasa tertekan. Zat-zat tersebut memperlambat pesan
dari otak ke tubuh dan sebaliknya. Beberapa nama lain dari zat tersebut adalah bedak,
putih. Tidak seperti Morphine yang masih mempunyai nilai medis, heroin yang masih
berasal dari candu, setelah melalui proses kimia yang sangat cermat dan mempunyai
kemampuan yang jauh lebih keras dari morphine. Rumus molekul heroin adalah
C21H23NO5C21H23NO5
2. Kokain
Kokain (benzoylmethylecgonine) adalah kristalin tropane alkaloid yang
diperoleh dari daun koka nama latinya adalah Erythroxylum coca (lihat gambar
disamping). Daun koka atau Erythroxylon coca adalah jenis pokok Erythroloxylon

9
yang terdapat di Peru, Bolivia dan Colombia di Pergunungan Andes,Amerika Serikat.
Bahan ini kebanyakannya digunakan di Amerika Serikat.
Rumus Molekul Untuk Kokain Adalah :C17H21NO4C17H21NO 4

3. Opium
Getah berwarna putih yang keluar dari kotak biji tanaman papaper sammi
vervum yang kemudian membeku, dan mongering berwarna hitam cokelat dan diolah
menjadi candu mentah atau candu kasar.
4. Morpin
Morphine dalam dunia pengobatan digunakan untuk bahan obat penenang
dan obat untuk menghilangkan rasa sakit atau nyeri, yang bahan bakunya berasal dari
candu atau opium.
5. Tembakau
Tembakau berasal dari tumbuhan yang bernama nicotiana tabacum.
Walaupun orang-orang percaya bahwa rokok meregangkan saraf-saraf, namun secara
ilmiah terbukti bahwa merokok melepaskan zat epinefrin, yaitu hormon yang
menghasilkan stres psikis pada perokok, daripada peregangan. Ketika rokok dihisap,
nikotin diserap oleh paru-paru dan secara cepat berpindah ke aliran darah, di mana zat
tersebut disirkulasikan ke otak.
Nikotin bekerja secara langsung pada jantung untuk mengubah denyut
jantung dan tekanan darah, sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi, serangan
jantung, penyakit pembuluh darah lainnya, dan pembengkakan pembuluh darah. Zat
tersebut juga bekerja pada saraf yang mengendalikan pernafasan untuk mengubah
pola pernafasan. Dalam konsentrasi tinggi, nikotin sangat mematikan; kenyataannya
setetes pemurnian nikotin di lidah akan membunuh orang tersebut. Zat itu begitu
mematikan sehingga zat tersebut telah digunakan sebagai pestisida selama berabad-
abad.

10
Kecanduan rokok adalah sepertiga penyebab dari semua penyakit kanker, dan
kanker yang paling banyak disebabkan oleh rokok adalah kanker paru-paru. Tingkat
keseluruhan kematian yang disebabkan oleh kanker diderita oleh perokok, dua kali
lebih banyak daripada non-perokok. Seperlima dari kematian yang disebabkan oleh
serangan jantung, diakibatkan karena merokok. Perokok pasif atau perokok sekunder
juga meningkatkan resiko banyak penyakit sejenis.
Rokok juga dapat berperan sebagai pintu masuk utama dari bentuk lain
kecanduan narkoba. Sepertiga dari populasi kaum muda yang “bereksperimen”,
akhirnya menjadi kecanduan rokok ketika mereka berusia 20 tahun. Perokok remaja
memiliki kecenderungan 100 kali untuk menghisap ganja dan menggunakan obat-
obatan terlarang lainnya, seperti kokain dan heroin di masa depan.
Merokok sangat berbahaya terutama bagi para remaja karena tubuh mereka
masih dalam tahap perkembangan dan perubahan, serta zat tersebut dapat
berpengaruh negatif pada proses ini.
tembakau adalah zat berbahaya. Zat ini membuat kecanduan, merusak kesehatan dan
menyebabkan pengurangan tenaga dan penyakit yang mengubah kehidupan yang
mematikan. Tembakau dikemas dan dijual seperti rokok.
6. Ekstasi (Metilendioksimetamfetamin)
MDMA atau ekstasi, begitu orang mengenalnya, struktur kimia dan efeknya
sejenis dengan amfetamin dan bersifat halusinogen. Ekstasi biasanya hadir dalam
dalam bentuk tablet berbagai warna dengan desain yang berbeda. Ekstasi juga dapat
berupa bubuk atau kapsul. Seperti narkoba lainnya, tidak ada pengawasan terhadap
kekuatan dan kebersihan dari zat tersebut. Tidak ada jaminan bahwa sebuah pil
ekstasi mengandung MDMA secara keseluruhan, karena zat-zat tersebut sering
dicampur dengan zat-zat berbahaya lainnya. Nama lain: Inex, XTC, Dolphin, Black
Heart, Gober, Circle K, dan lain-lain.
7. Ganja
Ganja (Cannabis sativa) adalah obat depresan terbuat dari daun tanaman
cannabis. THC (Delta 9 tetrahidrokanibinol) adalah salah satu dari 400 zat kimia yang
ditemukan di dalam ganja dan yang menyebabkan efek perubahan suasana hati.

11
Sebagai obat depresan, ganja memengaruhi sistem saraf dengan memperlambat
aktivitas otak.
Ganja hadir dalam berbagai bentuk. Ganja adalah tembakau hijau-seperti
campuran daun. Hasis dan minyak hasis adalah bentuk yang lebih kuat dampaknya
dari ganja. Hasis adalah hasil lelehan dari tanaman yang dijual dalam bentuk minyak
atau blok kecil hasil pemadatan. Ganja mempunyai beberapa nama populer seperti
dele, daun, cimeng, Pot, Weed, dan lain-lain.
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika
Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas.
Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap
arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di
India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif
ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui
pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
8. Alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain
alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan
karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut,
bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang
digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol.
Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Alkohol juga bisa sebagai pengawet hewan.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk
senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada
atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Alkohol adalah zat pengalih suasana hati. Zat tersebut ,merupakan sebuah
depresan yang mengurangi aktivitas otak dan sistem saraf. Minuman beralkohol
mengandung zat etanol dan mempunyai warna dan rasa yang berbeda-beda,
tergantung bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatannya. Alkohol tersaji dalam
banyak variasi termasuk bir, anggur, brandy, arak, whisky, dan lain-lain.
9. Barbiturates

12
Barbiturat disebut juga asam barbiturate. Barbiturat digunakan secara medis
untuk menenangkan orang dan sebagai obat tidur. Barbiturat merupakan obat yang
dibeli dengan resep.
Barbiturat mempengaruhi sistim syaraf pusat, menyebabkan perasaan
lembab, dan tergantung pada dosisnya, efeknya dapat bertahan antara tiga hingga
enam jam. Barbiturat dapat menyebabkan orang jadi sembrono, merasa bahagia dan
kebingungan mental -- ketidakbahagiaan juga dapat diakibatkan oleh barbiturat.
Dosis yang tinggi dapat menyebabkan pingsan, masalah pernapasan dan
kematian. Kematian akibat overdosis merupakan bahaya yang sangat nyata, karena
dosis yang berbahaya takarannya sangat dekat dengan dosis normal yang aman.
Kemungkinan overdosis lebih meningkat lagi bila barbiturat dikonsumsi bersamaan
dengan alkohol. Risiko penggunaan barbiturat juga meningkat bila obat tersebut
disuntikkan.
Tubuh dapat dengan cepat menjadi toleran terhadap barbiturate, yang
mengakibatkan ketergantungan fisik dan mental. Sakaw dapat menunjukkan gejala
mudah marah, tidak bisa tidur, sakit-sakitan, tidak bisa diam, kejang-kejang, dan
halusinasi.

C. Dampak Zat Adiktif


Dampak dari pemakaian zat adiktif bagi tubuh diantaranya:
1. Otak dan syaraf dipaksa untuk bekerja di luar kemampuan yang sebenarnya dalam
keadaan yang tidak.
2. Peredaran darah dan Jamtung dikarenakan pengotoran darah oleh zat-zat yang
mempunyai efek yang sangat keras, akibatnya jantung di rangsang untuk bekerja
di luar kewajiban.

13
3. Pernapasan tidak akan bekerja dengan baik dan cepat lelah sekali.
4. Penggunaan lebih dari dosis yang dapat ditahan oleh tubuh akan mendatangkan
kematian secara mengerikan.
5. Timbul ketergantungan baik rohani maupun jasmani sampai timbulnya keadaan
yang serius karena putus obat. (Hawari, dadang, “Narkoba Strategi Global
Hancurkan Generasi Muda”)

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang zat aditif dan zat adiktif, dapat disimpulkan bahwa:
1. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi,
pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Dan zat adiktif adalah zat-
zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi).
2. Zat aditif diantaranya adalah pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa,
antioksidan, pengemulsi, pemutih dan pematang tepung, pengatur keasaman, anti
kempal, pengeras, sekuestran. Dan zat adiktif macamnya adalah heroin, kokain,
opium, morpin, tembakau, ekstasi, ganja, alcohol, dan barbiturates.
3. Zat aditif dan zat adiktif dalam jangka yang lama dapat merusak organ dalam
tubuh manusia.

B. Saran
1. Perlu pengawasan yang ketat dan pengendalian di dalam ketersediaan narkotika
yang digunakan untuk obat-obatan dan pelayanan kesehhatan juga pengembangan
Ilmu Pengetahuan.
2. Tindakan yang tegas kepada pelaku kejahatan narkoba dengan hukuman yang
berat untuk membuat jera pelaku dengan hukuman yang seberat-beratnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Nezsa. November 2013. http://neahta-ahmadz.blogspot.com/2013/11/dampak-


memakai-zat-aditif-dan-akibatnya.html (accessed Mei 29, 2015).

Eleanora, Fransiska Novita. "BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA SERTA USAHA


PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGANNYA (Suatu Tinjauan Teoritis)." Jurnal Hukum
XXV (2011): 1.

Filmi, Rizky. April 2012. http://rizkyfilmi.blogspot.com/2012/04/macam-macam-zat-adiktif-


paling.html (accessed Mei 29, 2015).

Ratih, Woro Umi. 2005. Penampilan diagnostik Rapid Immunoassay pada skrining dan
diagnosis penyalahgunaan obat amfetamin. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

16

Anda mungkin juga menyukai