Disusun Oleh:
Miranda S (1816440008)
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan
dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang
agar lebih baik dari sebelumnya. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada teman-
teman sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya dan insya Allah sesuai dengan yang diharapkan. Pada dasarnya makalah
ini kami sajikan untuk membahas tentang “Zat Aditif pada Makanan”. Untuk lebih
jelas simak pembahasan dalam makalah ini.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Tak ada gading yang tak
retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk
memperbaiki makalah kami selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan
terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 4
BAB II .......................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN........................................................................................................................... 5
BAB III....................................................................................................................................... 16
PENUTUP .................................................................................................................................. 16
A. KESIMPULAN .................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Zat aditif adalah zat yang biasa ditambahkan kedalam suatu jenis
makanan atau minuman, sehingga makanan atau minuman tersebut lebih
menarik. Umumnya, zat aditif tidak memiliki nilai gizi. Zat ini berfungsi untuk
zat tambahan seperti mengawetkan makanan, menambah rasa dan aroma, dan
mempermudah proses pembuatan makanan ataupun minuman, dan sebagainya.
Pada zaman dulu, teknik pengolahan makanan hanya menggunakan
bahan-bahan alami, seperti kunyit, cabe, gula, pandan, dsb. Karena manusia
tidak hanya puas dengan bahan alami dalam memenuhi kebutuhan dan
peningkatan kualitas hidupnya, maka dibuatlah bahan sintesis. Dengan
penggunaan takaran yang sudah ditentukan.
1. Zat Pewarna
Pemberian warna pada makanan umumnya bertujuan agar makanan
terlihat lebih segar dan menarik sehingga menimbulkan selera orang untuk
memakannya. Zat pewarna yang biasa digunakan sebagai zat aditif pada
makanan adalah:
a. Zat pewarna alami
Zat pewarna alami, dibuat dari ekstrak bagian-bagian
tumbuhan tertentu. Zat warna yang berasal dari pigmen tumbuhan
yang banyak terdapat pada klorofil (terdapat pada daun-daun yang
berwarna hijau), karotenoid (terdapat pada wortel dan sayuran lain
yang berwarna oranye-merah) dan kokineal. Zat pewarna alami yang
biasa digunakan antara lain daun pandan (hijau), kunyit (kuning),
buah coklat (coklat), wortel (orange). Karena jumlah pilihan warna
dari zat pewarna alami terbatas maka dilakukan upaya menyintesis zat
pewarna yang cocok untuk makanan dari bahan-bahan kimia.
b. Zat pewarna sintetik
Zat pewarna sintetik, dibuat dari bahan-bahan kimia.
Dibandingkan dengan pewarna alami, pewarna sintetik memiliki
beberapa kelebihan, yaitu memiliki pilihan warna yang lebih banyak,
mudah disimpan, dan lebih tahan lama. Pewarna buatan untuk
makanan diperoleh melalui proses sintesis kimia buatan yang
mengandalkan bahan-bahan kimia, atau dari bahan yang mengandung
pewarna alami melalui ekstraksi secara kimiawi. Beberapa contoh
pewarna buatan yaitu:
Warna kuning : tartrazin, sunset yellow
Warna merah : allura, eritrosin, amaranth, carmoisine
Warna biru : biru berlian
Warna orange : sunsetyellow FCF
Kelebihan pewarna buatan dibanding pewarna alami adalah
dapat menghasilkan warna yang lebih kuat dan stabil meski jumlah
pewarna yang digunakan hanya sedikit. Warna yang dihasilkan dari
pewarna buatan akan tetap cerah meskipun sudah mengalami proses
pengolahan dan pemanasan, sedangkan pewarna alami mudah
mengalami degradasi atau pemudaran pada saat diolah dan disimpan.
Beberapa zat pewarna sintetik bisa saja memberikan warna
yang sama, namun belum tentu semua zat pewarna tersebut cocok
dipakai sebagai zat aditif pada makanan dan minuman. Perlu diketahui
bahwa zat pewarna sintetik yang bukan untuk makanan dan minuman
(pewarna tekstil) dapat membahayakan kesehatan apabila masuk ke
dalam tubuh karena bersifat karsinogen (penyebab penyakit kanker).
Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati ketika membeli makanan
atau minuman yang memakai zat warna. Kamu harus yakin dahulu
bahwa zat pewarna yang dipakai sebagai zat aditif pada makanan atau
minuman tersebut adalah memang benar-benar pewarna makanan dan
minuman.
Berdasarkan sifat kelarutannya, zat pewarna makanan
dikelompokkan menjadi dye dan lake. Dye merupakan zat bewarna
makanan yang umumnya bersifat larut dalam air. Dye biasanya dijual
di pasaran dalam bentuk serbuk, butiran, pasta atau cairan. Lake
merupakan gabungan antara zat warna dye dan basa yang dilapisi oleh
suatu zat tertentu. Karena sifatnya yang tidak larut dalam air maka zat
warna kelompok ini cocok untuk mewarnai produk-produk yang tidak
boleh terkena air atau produk yang mengandung lemak dan minyak.
2. Zat Pemanis
Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan
dan minuman. Zat pemanis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Zat pemanis alami
1. Pulpy Orange
Zat Aditif Jenis Zat Aditif
Gula Pemanis
Pewarna beta karoten CI 75130 Pewarna
Natrium sitrat Pengawet
Konsentrat jeruk, perisa jeruk, Pemberi Perasa
vitamin C
Asam sitrat Pengawet
2. Floridina Orange
4. Sosis So Nice
A. Kesimpulan
Penggunaan zat aditif memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
kesehatan tubuh manusia, terutama zat aditif sintetik. Hampir sebagian
besar zat aditif sintetik dapat menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit
berbahaya seperti kanker, kerusakan ginjal, kerusakan system saraf, dan
lain-lain apabila penggunaan zat tersebut tidak sesuai dengan takarannya.
Berbeda dengan bahan makanan yang alami. Bahan makanan yang
alami adalah kebalikan dari Bahan makanan yang mengandung zat sintetis
atau buatan. Yaitu bahan makanan yang alami lebih bermanfaat untuk
kesehatan tubuh dan tidak berbahaya jika dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
Lutfi. 2004. Sains Kimia Jilid 1 untuk SMP kelas VIII. Jakarta: Esis
TIM MGMP IPA SMP. 2007. Pendalaman Materi Sukses Ujian Nasional Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) SMP Kelas 3. Jakarta: Akasia.