INDUSTRI UREA
Disusun oleh:
2016
1
KATA PENGANTAR
Memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas berkah dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul INDUSTRI UREA. Dengan harapan
kami, pembaca dapat mengetahui, serta memahami cara-cara pengolahan limbah secara
kimia. Dan saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik maupun
saran diharapkan dapat diberikan kepada penulis untuk lebih menyempurnakan
makalah ini semoga bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.3. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
3.1. kesimpulan........................................................................................................12
3.2. Saran.................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja manfaat kegunaan dari urea.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui kegunaan dari pupuk urea.
2. Mengetahui bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk urea.
3. Mengetahui proses proses dalam pembuatan pupuk urea.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pupuk adalah zat yang terdiri satu atau lebih unsur kimia yang sangat dibutuhkan
tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan serta dapat meningkatkan produktivitas
maupun kualitas hasil tanaman. Berdasarkan proses pembuatannya, pupuk di
kelompokkan menjadi pupuk alami dan pupuk buatan, sedangkan menurut bahan
pembuatannya, pupuk dikelompokkan menjadi pupuk organic pupuk anorganik. Pupuk
majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau lebih unsur hara tanaman.
Urea pertama kali ditemukan pada air seni oleh H.M Rovelle yang berasal dari
negara Perancis pada tahun 1773. Orang yang pertama kali berhasil menemukan urea
dari ammonia dan asam sianida adalah Wochler pada tahun 1828 yang berasal dari
Jerman yang penemuan ini dianggap sebagai penemuan pertama yang berhasil
mensintesa zat organic dari zat anorganik. Proses yang menjadi dasar dari proses
pembuatan urea saat ini adalah proses dehidrasi yang ditemukan oleh Bassarow (1870)
yang mensintesa urea dari pemanasan ammonium karbamat.
3
dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan, dan
meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah.
Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar
kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau
daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses
fotosintesa.
4. Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura,
tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan.
dan H2. Namun untuk skala industri, amoniak diperoleh dari Industri Amoniak.
2. Gas Asam Arang (CO2), Bahan baku ini diperoleh dari pembakaran gas metan
(CH4) dari alam dengan Oksigen (O2). Dan menghasilkan Gas asam arang.
reaksinya sebagai berikut: CH 4 + O2 CO 2 + 2H2
Namun pada skala industri gas asam arang ini dapat diperoleh dari industri CO2.
4
2.4. Karakteristik Amonia, Karbon dioksida, Urea
Pada industri pembuatan urea, urea dibuat dari amonia cair dan gas
karbondioksida. Dimana bahan-bahan tersebut memiliki berbagai karakteristik fisika
dan kimia, sifat fisika ditunjukkan pada tabel berikut.
5
b. Karbon dioksida tidak beracun, akan tetapi dapat menimbulkan efek sesak pada
pernafasan.
c. Mudah meledak dan beracun
d. Menyebabkan iritasi bila dihirup
e. Larutan ammonia apabila dalam air yang bertemperatur -38 sampai 41
6
2.5. Proses Pembuatan Pupuk Urea
Pada proses pembuatan amoniak dengan tekanan rendah dalam reaktor (150
atmosfir) yaitu dengan reaksi reforming merubah CO menjadi CO2, penyerapan CO2
dan metanasi. Reaksi reforming ini dilakukan dalam 2 tingkatan yaitu :
Tingkat Pertama:
Gas bumi dan uap air direaksikan dengan katalis melalui piap-pipa vertikal dalam dapur
reforming pertama dan secara umum reaksi yang terjadi sebagai berikut:
Tingkat Kedua :
Udara dialirkan dan bercampur dengan arus gas dari reformer pertama di dalam
reformer kedua, hal ini dimaksudkan untuk menyempurnakan reaksi reforming dan
untuk memperoleh campuran gas yang mengandung nitrogen (N)
2 CH4 + 3 O2 12 N2
2 CO + 4 H2O 12 N2
lalu campuran gas sesudah reforming direaksikan dengan H2O di dalam converter CO
untuk mengubah CO menjadi CO2
CO + H2O CO2 + H2
7
larutan KHCO3 dipanaskan guna mendapatkan CO2 sebagai bahan baku pembuatan
urea. Setelah CO2 dipisahkan, maka sisa-sisa CO, CO2 dalam campuran gas harus
dihilangkan yaitu dengan cara mengubah zat-zat itu menjadi CH4 kembali
Lalu kita mensitesa nitrogen dengan hidrogen dalam suatu campuran ganda pada
tekanan 150 atmosfir dan kemudian dialirkan ke dalam converter amoniak.
N2 + 3H2 2NH3
Setelah didapatkan CO2 (gas) dan NH3 (cair), kedua senyawa ini direaksikan dalam
reaktor urea dengan tekanan 175 kg/cm2.
Reaksi ini berlangsung tanpa katalisator dalam waktu 25 menit. Proses selanjutnya
adalah memisahkan urea dari produk lain dengan memanaskan hasil reaksi (urea, biuret,
ammonium karbamat, air dan amoniak kelebihan) dengan penurunan tekanan 22.2
kg/cm2, dan pemanasan temperatur 120-165 derajat Celsius, sehingga ammonium
karbamat akan terurai menjadi NH3 dan CO2, dan kita akan mendapatkan urea
berkonsentrasi 70-75%.
8
1. Penguapan larutan urea di bawah vacuum (ruang hampa udara, tekanan 0,1
atmosfir mutlak), sehingga larutan menjadi jenuh dan mengkristal.
Untuk mendapatkan urea dalam bentuk butiran kecil, keras, padat maka kristal
urea dipanaskan kembali sampai meleleh dan urea cair lalu disemprotkan melalui
nozzle-nozzle kecil dari bagian atas menara pembutir (prilling tower). Sementara
tetesan urea yang jatuh melalui nozzle tersebut, dihembuskan udara dingin ke atas
sehingga tetesan urea akan membeku dan menjadi butir urea yang keras dan padat.
Berikut ini disajikan blok diagram sederhana proses pembuatan pupuk Urea :
1. Sintesa Unit
2. Purifikasi Unit
9
3. Kristaliser Unit
4. Prilling Unit
5. Recovery Unit
Tekanan operasi disintesa adalah 175 Kg/Cm2 G. Hasil Sintesa Urea dikirim ke
bagian Purifikasi untuk dipisahkan Ammonium Karbamat dan kelebihan amonianya
setelah dilakukan Stripping oleh CO2.
2.5.2. Purifikasi Unit
Amonium Karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan Ammonia di Unit
Sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara penurunan tekanan dan pemanasan
dengan 2 step penurunan tekanan, yaitu pada 17 Kg/Cm2 G. dan 22,2 Kg/Cm2 G. Hasil
peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim kebagian recovery, sedangkan larutan
Ureanya dikirim ke bagian Kristaliser.
10
didistribusikan merata ke distributor dan dari distributor dijatuhkan kebawah sambil
didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk Urea butiran (prill).
Produk Urea dikirim ke Bulk Storage dengan Belt Conveyor.
11
Gambar 2.6.1. Flowsheet Proses Pembentukan Urea
12
Keterangan :
13
BAB III
PENUTUP
3.1. kesimpulan
Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi.
Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea
berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2,
merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk
urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea
mengandung 46 kg Nitrogen.
1. Sintesa Unit
2. Purifikasi Unit
3. Kristaliser Unit
4. Prilling Unit
5. Recovery Unit
6. Proses Condensate Treatment Unit
3.2. Saran
Industri pembuatan pupuk urea sebaiknya memenuhi syarat umum pupuk urea
berdasarkan SNI 02-2801-1998 agar kualitas yang dihasilkan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15