Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PROSES INDUSTRI KIMIA

INDUSTRI UREA

Disusun oleh:

Novi Andriani (08.2014.1.01625)

Ahmad Alif Mardianto (08.2014.1.01642)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2016

1
KATA PENGANTAR

Memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas berkah dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul INDUSTRI UREA. Dengan harapan
kami, pembaca dapat mengetahui, serta memahami cara-cara pengolahan limbah secara
kimia. Dan saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Penulis sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik maupun
saran diharapkan dapat diberikan kepada penulis untuk lebih menyempurnakan
makalah ini semoga bermanfaat. Terima kasih.

Surabaya, 12 Oktober 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1. Latar Belakang....................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................2

1.3. Tujuan.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1. Sejarah Pupuk Urea............................................................................................3

2.2. Kegunaan pupuk Urea........................................................................................4

2.3. Bahan Baku Pupuk Urea.....................................................................................4

2.4. Karakteristik Amonia, Karbon dioksida, Urea...................................................4

2.5. Proses Pembuatan Pupuk Urea...........................................................................6

2.5.1. Sintesa Unit...........................................................................................9

2.5.2. Purifikasi Unit.......................................................................................9

2.5.3. Kristaliser Unit......................................................................................9

2.5.4. Prilling Unit..........................................................................................9

2.5.5. Recovery Unit........................................................................................9

2.5.6. Proses Kondensat Treatment Unit.......................................................10

2.6. Flowsheet Urea.................................................................................................10

BAB III PENUTUP.........................................................................................................12

3.1. kesimpulan........................................................................................................12

3.2. Saran.................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha pertanian modern termasuk dalam usaha kehutanan semakin tergantung


pada pemakaian pupuk. Hal ini sejalan dengan usaha peningkatan produksi pertanian
melalui penggunaan varietas unggul yang membutuhkan pupuk lebih banyak. Produksi
pertanian yang tinggi dapat diperoleh tanpa penggunaan pupuk yang merupakan ciri
dari sistem pertanian intensif. Dalam usaha pertanian yang intensif tersebut kesuburan
tanah terus mengalami kemerosotan akibat diambil oleh tanaman dan hilangnya pupuk
karena pencucian dan penguapan. FAO mencatat penggunaan pupuk di Negara
berkembang ( termasuk Indonesia ) berkembang cukup pesat, terutama pupuk nitrogen.
Nitrogen termasuk dalam unsur esensial, yaitu unsur yang mutlak diperlukan oleh
segala tumbuhan. Nitrogen berfungsi untuk bahan sintesis asam amino, protein, asam
nukleat, klorofil, merangsang pertumbuhan vegetatif, membuat bagian tanaman menjadi
lebih hijau karena mengandung butir hijau yang penting dalam proses fotosintesis, dan
mempercepat pertumbuhan tanaman. Upaya peningkatan produksi pangan selalu diikuti
oleh pemakaian pupuk yang semakin besar. Namun demikian, di daerah beriklim
tropika basah dengan tanah-tanah yang mengalami pelapukan lanjut (highly weatheral
soils) seperti Indonesia kebutuhan pupuk lebih banyak karena sebagian dari pupuk
tersebut hilang melalui irigasi, run off, nitrifikasi dan volatilisasi. Dari uraian di atas,
industri pupuk masih merupakan mata usaha yang perlu dikaji kemungkinan
pengembangannya seiring dengan usaha peningkatan produksi pertanian. Kenyataannya
bahwa stok pupuk pada tingkat nasional belum tersedia merata dan kadang terjadi
kelangkaan pupuk.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja manfaat kegunaan dari urea.

2. Bahan apa sajakah yang dibutuhkan untuk membuat urea.

3. Bagaimana proses pembuatan urea.

1.3. Tujuan
1. Mengetahui kegunaan dari pupuk urea.
2. Mengetahui bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk urea.
3. Mengetahui proses proses dalam pembuatan pupuk urea.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Pupuk Urea

Pupuk adalah zat yang terdiri satu atau lebih unsur kimia yang sangat dibutuhkan
tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan serta dapat meningkatkan produktivitas
maupun kualitas hasil tanaman. Berdasarkan proses pembuatannya, pupuk di
kelompokkan menjadi pupuk alami dan pupuk buatan, sedangkan menurut bahan
pembuatannya, pupuk dikelompokkan menjadi pupuk organic pupuk anorganik. Pupuk
majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau lebih unsur hara tanaman.

Urea pertama kali ditemukan pada air seni oleh H.M Rovelle yang berasal dari
negara Perancis pada tahun 1773. Orang yang pertama kali berhasil menemukan urea
dari ammonia dan asam sianida adalah Wochler pada tahun 1828 yang berasal dari
Jerman yang penemuan ini dianggap sebagai penemuan pertama yang berhasil
mensintesa zat organic dari zat anorganik. Proses yang menjadi dasar dari proses
pembuatan urea saat ini adalah proses dehidrasi yang ditemukan oleh Bassarow (1870)
yang mensintesa urea dari pemanasan ammonium karbamat.

Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan amoniak (NH3) dengan


karbondioksida (CO2) dan bahan dasarnya biasanya dari gas alam. Kandungan Nitrogen
total berkisar antara 45-46%. Urea mempunyai sifat higroskopis dan pada kelembaban
udara 73% urea akan menarik uap air dari udara. Keuntungan menggunakan pupuk urea
adalah mudah diserap oleh tanaman. Selain itu, kandungan nitrogen yang tinggi pada
urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman. Kekurangannya adalah
apabila diberikan kedalam tanah yang miskin hara, urea akan berubah ke wujud
awalnya yaitu amoniak (NH3) dan karbondioksida (CO2) yang mudah menguap. Fungsi
nitrogen bagi tanaman adalah meningkatkan pertumbuhan tanaman, membuat daun
tanaman menjadi lebar dengan warna yang lebih hijau, meningkatkan kadar protein

3
dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan, dan
meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah.

2.2. Kegunaan pupuk Urea

Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar
kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:

1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau
daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses
fotosintesa.

2. Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-


lain).

3. Menambah kandungan protein tanaman.

4. Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura,
tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan.

2.3. Bahan Baku Pupuk Urea


1. Amoniak (NH3), Bahan baku ini dapat diperoleh dari pereaksi gas alam antara N2

dan H2. Namun untuk skala industri, amoniak diperoleh dari Industri Amoniak.
2. Gas Asam Arang (CO2), Bahan baku ini diperoleh dari pembakaran gas metan
(CH4) dari alam dengan Oksigen (O2). Dan menghasilkan Gas asam arang.
reaksinya sebagai berikut: CH 4 + O2 CO 2 + 2H2
Namun pada skala industri gas asam arang ini dapat diperoleh dari industri CO2.

4
2.4. Karakteristik Amonia, Karbon dioksida, Urea
Pada industri pembuatan urea, urea dibuat dari amonia cair dan gas
karbondioksida. Dimana bahan-bahan tersebut memiliki berbagai karakteristik fisika
dan kimia, sifat fisika ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 2.3.1. Sifat Fisika CO2


SIFAT (CO2) NILAI
Berat Molekul 44,01 g/mol
Titik Leleh -56,6
Titik Didih -78,5
Temperatur Kritis 304,21 K
Tekanan Kritis 7,39.21 K
Panas Peleburan 1900 kal/mol
Panas Pembakaran 6030 kal/mol

Tabel 2.3.2. Sifat Fisika NH3


SIFAT (NH3) NILAI
Berat Molekul 17,03 g/mol
Titik Didih -33,4
Titik Leleh -77,70
Temperatur Kritis 405,65 K
Tekanan Kritis 11,30 . 10-6 Pa
Tekanan uap cairan 8,5 kg/cm2
Spesifik Volume pada 70 22,7 kg/m3

Spesifik Gravity pada 0 0,77 kg/m3

Sifat Kimia CO2 dan NH3

a. Larut dalam air pada temperatur 15 , tekanan 1 atm dengan perbandingan

volume CO2 : H2O = 1 : 1.

5
b. Karbon dioksida tidak beracun, akan tetapi dapat menimbulkan efek sesak pada
pernafasan.
c. Mudah meledak dan beracun
d. Menyebabkan iritasi bila dihirup
e. Larutan ammonia apabila dalam air yang bertemperatur -38 sampai 41

, akan membeku membentuk kristal seperti jarum.

Tabel 2.3.3. Sifat Fisika Urea


SIFAT NILAI
Titik Didih 13,20
Titik Lelelh 132,7
Spesifik Gravity 1,355
Indeks Bias 1,484
Bentuk Kristal Tetragonal
Panas Pembentukan pada 25 -47,12 kkal/mol
Panas Fusi 60 kkal/mol
Panas Pelarutan dalam air 60 kkal/gram
Panas Kristalisasi 58 kkal.gram
Densitas Curah 0,74 g/cm2
Panas Spesifik (50 0,397

Kelarutan dalam air 20 51,6

Sifat Kimia Urea


a. Bila bercampur air, dapat terhidrolisis menjadi amonium karbamat dan
terdekomposisi menjadi amoniak dan karbon dioksida.
b. Urea larut dalam air, alkohol dan benzena
c. Daya racunnya rendah, tidak mudah terbakar, dan tidak meninggalkan
d. residu garam setelah dipakai untuk tanaman, tidak berbau.

6
2.5. Proses Pembuatan Pupuk Urea
Pada proses pembuatan amoniak dengan tekanan rendah dalam reaktor (150
atmosfir) yaitu dengan reaksi reforming merubah CO menjadi CO2, penyerapan CO2
dan metanasi. Reaksi reforming ini dilakukan dalam 2 tingkatan yaitu :

Tingkat Pertama:
Gas bumi dan uap air direaksikan dengan katalis melalui piap-pipa vertikal dalam dapur
reforming pertama dan secara umum reaksi yang terjadi sebagai berikut:

Cn H2n + nH2O NCO + (2n+1)H2 -Q

CH4 + H2O CO + 3H2 -Q

Tingkat Kedua :
Udara dialirkan dan bercampur dengan arus gas dari reformer pertama di dalam
reformer kedua, hal ini dimaksudkan untuk menyempurnakan reaksi reforming dan
untuk memperoleh campuran gas yang mengandung nitrogen (N)

2 CH4 + 3 O2 12 N2

2 CO + 4 H2O 12 N2

lalu campuran gas sesudah reforming direaksikan dengan H2O di dalam converter CO
untuk mengubah CO menjadi CO2

CO + H2O CO2 + H2

CO2 yang terjadi dalam campuran gas diserap dengan K2 CO3

K2 CO3 + CO2 + H2O 2 KHCO3

7
larutan KHCO3 dipanaskan guna mendapatkan CO2 sebagai bahan baku pembuatan
urea. Setelah CO2 dipisahkan, maka sisa-sisa CO, CO2 dalam campuran gas harus
dihilangkan yaitu dengan cara mengubah zat-zat itu menjadi CH4 kembali

CO + 3H2 CH4 + H2O

CO2 + 4H2 CH4 + 2H2O

Lalu kita mensitesa nitrogen dengan hidrogen dalam suatu campuran ganda pada
tekanan 150 atmosfir dan kemudian dialirkan ke dalam converter amoniak.

N2 + 3H2 2NH3

Setelah didapatkan CO2 (gas) dan NH3 (cair), kedua senyawa ini direaksikan dalam
reaktor urea dengan tekanan 175 kg/cm2.

2NH3 + CO2 NH2COONH4 + Q eksoterm

Amoniak karbon dioksida Ammonium karbamat

NH2COONH4 NH2 CONH2 + H2O - Q endoterm

Reaksi ini berlangsung tanpa katalisator dalam waktu 25 menit. Proses selanjutnya
adalah memisahkan urea dari produk lain dengan memanaskan hasil reaksi (urea, biuret,
ammonium karbamat, air dan amoniak kelebihan) dengan penurunan tekanan 22.2
kg/cm2, dan pemanasan temperatur 120-165 derajat Celsius, sehingga ammonium
karbamat akan terurai menjadi NH3 dan CO2, dan kita akan mendapatkan urea
berkonsentrasi 70-75%.

Untuk mendapatkan konsentrasi urea yang lebih tinggi maka dilakukan


pemekatan dengan cara:

8
1. Penguapan larutan urea di bawah vacuum (ruang hampa udara, tekanan 0,1
atmosfir mutlak), sehingga larutan menjadi jenuh dan mengkristal.

2. Memisahkan kristal dari cairan induknya dengan centrifuge


3. Penyaringan kristal dengan udara panas

Untuk mendapatkan urea dalam bentuk butiran kecil, keras, padat maka kristal
urea dipanaskan kembali sampai meleleh dan urea cair lalu disemprotkan melalui
nozzle-nozzle kecil dari bagian atas menara pembutir (prilling tower). Sementara
tetesan urea yang jatuh melalui nozzle tersebut, dihembuskan udara dingin ke atas
sehingga tetesan urea akan membeku dan menjadi butir urea yang keras dan padat.
Berikut ini disajikan blok diagram sederhana proses pembuatan pupuk Urea :

Gambar 2.5.1. Diagram Proses Pembuatan urea.

Proses pembuatan Urea di bagi menjadi 6 Unit yaitu :

1. Sintesa Unit

2. Purifikasi Unit

9
3. Kristaliser Unit

4. Prilling Unit

5. Recovery Unit

6. Proses Condensate Treatment Unit

2.5.1. Sintesa Unit


Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea, untuk mensintesa dengan
mereaksikan Liquid NH3 dan gas CO2 didalam Urea Reaktor dan kedalam reaktor ini
dimasukkan juga larutan Recycle karbamat yang berasal dari bagian Recovery.

Tekanan operasi disintesa adalah 175 Kg/Cm2 G. Hasil Sintesa Urea dikirim ke
bagian Purifikasi untuk dipisahkan Ammonium Karbamat dan kelebihan amonianya
setelah dilakukan Stripping oleh CO2.
2.5.2. Purifikasi Unit
Amonium Karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan Ammonia di Unit
Sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara penurunan tekanan dan pemanasan
dengan 2 step penurunan tekanan, yaitu pada 17 Kg/Cm2 G. dan 22,2 Kg/Cm2 G. Hasil
peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim kebagian recovery, sedangkan larutan
Ureanya dikirim ke bagian Kristaliser.

2.5.3. Kristaliser Unit


Larutan Urea dari unit Purifikasi dikristalkan di bagian ini secara vacum,
kemudian kristal Ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang di perlukan untuk
menguapkan air diambil dari panas Sensibel Larutan Urea, maupun panas kristalisasi
Urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber dari Recovery.

2.5.4. Prilling Unit


Kristal Urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8% berat dengan
udara panas, kemudian dikirimkan kebagian atas prilling tower untuk dilelehkan dan

10
didistribusikan merata ke distributor dan dari distributor dijatuhkan kebawah sambil
didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk Urea butiran (prill).
Produk Urea dikirim ke Bulk Storage dengan Belt Conveyor.

2.5.5. Recovery Unit


Gas Ammonia dan Gas CO2 yang dipisahkan dibagian Purifikasi diambil kembali
dengan 2 Step absorbasi dengan menggunakan Mother Liquor sebagai absorben,
kemudian direcycle kembali ke bagian Sintesa.

2.5.6. Proses Kondensat Treatment Unit


Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian Kristalliser didinginkan dan
dikondensasikan. Sejumlah kecil Urea, NH3 dan CO2 ikut kondensat kemudian diolah
dan dipisahkan di Strpper dan Hydroliser. Gas CO2 dan gas NH3 nya dikirim kembali ke
bagian purifikasi untuk direcover. Sedang air kondensatnya dikirim ke Utilitas.

2.6. Flowsheet Urea


Berikut adalah flowsheet dari proses pembentukan Urea, dari bahan baku masuk
diproses hingga produk keluar.

11
Gambar 2.6.1. Flowsheet Proses Pembentukan Urea

12
Keterangan :

1. Memompa Amonia: amonia cair dipompa dari pompa multistage yang


mempertahankan tekanan reaksi dalam bejana baja vertikal steel.
2. Karbon dioksida kompresi: Pabrik ammonia secara langsung meningkatkan
karbon dioksida dari bagian kompresi karena mudah terbentuk pada bagian CO2
pabrik ammonia produksi.
3. Urea sintesis menara: Hal ini berjajar dengan film oksida untuk melindungi
korosi bentuk tempat tidur Katalis ditempatkan di sisi dalam dari struktur
autoklaf dan 180-200 atm tekanan pada suhu sekitar 180-200 deg celcius
dipertahankan Plug operasi aliran. mengambil tempat dan urea cair dihapus dari
puncak menara.
4. Distilasi menara dan Flash Drum: Ini lumpur tekanan tinggi melayang pada 1
atm dan tekanan suling untuk menghilangkan amonia berlebih dan garam
amoniak carbamat terurai dihilangkan dan didaur ulang.
5. Evaporator Vacuum: diumpankan ke evaporator vakum untuk berkonsentrasi
bubur.
6. Prilling Menara: Ini adalah pengering dimana bubur cair dilewatkan dari puncak
menara ke dalam ember yang berputar dan taburan bubur dan udara dilewatkan
dari bawah Semua kelembaban dihapus sebagai bentuk urea ke butiran selama
itu perjalanan. ke bagian bawah menara ini butiran. dikirim oleh konveyor ke
bagian pengepakan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. kesimpulan

Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi.
Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea
berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2,
merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk
urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea
mengandung 46 kg Nitrogen.

Proses pembuata Urea di bagi menjadi 6 Unit yaitu :

1. Sintesa Unit
2. Purifikasi Unit
3. Kristaliser Unit
4. Prilling Unit
5. Recovery Unit
6. Proses Condensate Treatment Unit

3.2. Saran
Industri pembuatan pupuk urea sebaiknya memenuhi syarat umum pupuk urea
berdasarkan SNI 02-2801-1998 agar kualitas yang dihasilkan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Prose Pembuatan Pupuk Urea Dan PT Pusri.


https://ilmuteknikindustri.wordpress.com/2011/02/01/proses-pembuatan-pupuk-
urea-dan-pt-pusri. Diakses pada tanggal 30 September 2016.
Anonim. 2012. Proses Produksi Urea. https://pusri.co.id/ina/urea-proses-produksi-urea.
Diakses pada tanggal 30 September 2016.
Anonim. 2013. Pupuk Urea Dan Proses Pembuatannya.
https://rumushitung.com/2013/06/15/pupuk-urea-dan-proses-pembuataannya.
Diakses pada tanggal 30 September 2016.
Anonim. 2014. Pembuatan Pupuk Urea.
https://pupuklopedia.blogspot.com/2014/06/pembuatan-pupuk-urea.html.
Diakses pada tanggal 30 September 2016.

15

Anda mungkin juga menyukai