KELOMPOK 1 :
NADDA AMALIA KHOIRO (1731410110)
SYAFNIAR AULIA ()
Adapun tujuan dan maksud kami membuat makalah ini adalah sebagai salah
satu pemenuhan tugas PIK. Dan kami ucapkan terima kasih kepada dosen PIK
Bapak Windi Zamrudy,B.TECH.,MPD yang telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah PIK dan juga kepada seluruh teman teman yang telah
membantu dalam mengerjakan makalah PIK ini.
Kami menyadaribahwamasihadabanyakkekuranganpadamakalahPIKini.
Dengandemikian, kami sungguhmengharapkankritikdan saran
bagisegenappihakuntuk kami jadikansebagaibahanevaluasi demi
meningkatkankinerjauntukselanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
1.2. RumusanMasalah
3. ApasajakahkegunaandariAsamSulfat?
4. Apasajakahbahayadaripenggunaanasamsulfat,
danbagaimanacaramencegahnya?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari asam sulfat
2. Mengetahui proses pembuatan asam sulfat
3. Mengetahui manfaat dan bahaya dari asam sulfat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Asamsulfat, H2SO4 merupakanbahan yang
sangatpentingbagikemajuanindustrisuatunegara. Makin majusuatunegara,
konsumsiasamsulfatmakinbanyak, semakinberkembangnyaindustri di
suatunegaramenunjukkannegaraitumakinmaju.
Setiapindustriselalumemerlukanasamsulfat, baikuntukpelarut, suasanaasam,
pereaksi, atauyanglain. Makin besarsuatunegaramengkonsumsiasamsulfat,
berartinegaraitumakinmaju.
Asamsulfatmerupakankomoditaskimia yang sangatpenting, olehsebabitu,
produksiasamsulfatsuatu Negara merupakanindikator yang
baikterhadapkekuatan industry Negara tersebut. Kegunaanutama (60% dari
total produksi di seluruhdunia) asamsulfatadalahdalam "metodebasah"
produksiasamfosfat, yang digunakanuntukmembuatpupukfosfatdan juga
trinatriumfosfatuntukdeterjen. Padametodeini,
batuanfosfatdigunakandandiproseslebihdari 100 juta ton setiaptahunnya.
Hal initentunyasangatberpengaruhbesar,
kebutuhanasamsulfattiapwaktunya pun akansangatmeningkatmengingat
industry diseluruhduniasemakinberkembang, tidakterkecuali di Indonesia
yang makinharimakinberkembang pula.
Fenomenatersebutpatutnyakitamanfaatkandalamrangkamemajukan industry
dalamnegeri yang nantinyaakansangatberdampakpadakemajuandisektor-
sektor yang lainnya.
Asamsulfatmerupakanbahankimia yang
banyakdigunakansebagaibahanbakudanbahanpenolongdalamberbagaiindustri.
Bahanbakuutamapembuatanasamsulfatadalah sulfur ataubelerang, yang
berwarnakuningdanbiasanyaditambangdaripegunungan, di Indonesia
sendiriterdapatbeberapatempat yang banyakmengandungbelerangseperti di
tangkubanperahu, dieng, ataubromo,
namunsaatinibelerangtermurahdihasilkandari China dan India.
Bahan-bahanbaku yang ditunjukkanpadapersamaan di
bawahinimerupakanfluorapatit, walaupunkomposisinyadapatbervariasi.
Bahanbakuinikemudiandiberi 93%
asamsuflatuntukmenghasilkankalsiumsulfat, hydrogen fluorida (HF),
danasamfosfat. HF dipisahansebagaiasamfluorida. Proses
keseluruhannyadapatditulis:
Ca5F(PO4)3 + 5 H2SO4 + 10 H2O → 5 CaSO4.2 H2O + HF + 3 H3PO4.
Asamsulfatdigunakandalamjumlah yang besaroleh industry
besidanbajauntukmenghilangkanoksidasi, karat, dankerak air sebelumdijualke
industry otomotifl. Asam yang telahdigunakansering kali
didaurulangdalamkilangregenerasiasambekas (Spent Acid Regeneration
(SAR) plant). Kilanginimembakarasambekasdengan gas alam, gas kilang,
bahanbakarminyak, atau pun sumberbahanbakarlainnya. Proses
pembakaraniniakanmenghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur
trioksida (SO3) yang kemudiandigunakanuntukmembuatasamsulfat yang
"baru".
Asamsulfat juga memilikiberbagaikegunaan di industry kimia.
Sebagaicontoh, asamsulfatmerupakankatalisasam yang
umumnyadigunakanuntukmengubahsikloheksanonoksimmenjadikaprolaktam,
yang digunakanuntukmembuatnilon. Juga
digunakanuntukmembuatasamkloridadarigarammelalui proses Mannheim.
Selainitu H2SO4jugadigunakandalampengilanganminyakbumi,
contohnyasebagaikatalisuntukreaksiisobutanadenganisobutilena yang
menghasilkanisooktana.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengelolaankeamanansisteminformasiharusdimulaiketikasebuahsisteminfo
rmasidibangun, bukanhanyasebagaipelengkapsebuahsisteminformasi.
Denganadanyapengelolaankeamanansisteminformasi yang baik,
makadiharapkanperusahaandapatmemprediksiresiko-resiko yang
munculakibatpenggunaansisteminformasisehinggadapatmenghindariataumen
gurangiresiko yang mungkindapatmerugikanperusahaan. Seri ISO/IEC
27000
dapatdigunakansebagaistandaruntukpengelolaankeamanansisteminformasi.
Penggunaanseri ISO/IEC 27000 dapatdisesuaikandengankebutuhan yang
diperlukanperusahaanuntukmencapaisasaranperusahaanterhadapkeamanansist
eminformasi. ISO/IEC 27001
memberikangambaranumummengenaikebutuhan yang
dibutuhkanperusahaan/organisasidalamusahanyauntukmengimplementasikan
konsep-konsepkeamananinformasi. Dalamhaliniuntukmemenuhistandar ISMS
perusahaanperlumengetahuigambaranumumkebutuhandancakupandari ISMS
yang tertuangdalam ISO/IEC 27001.
3.2. Saran