Contohnya: Mesin cuci, Oven Listrik, Tangga berjalan dan Kipas Angin.
Contoh pembahasan :
Pemanggang Roti
Pemanggang roti hanya bekerja berdasarkan waktu, tidak ada umpan balik apakah
roti yang dipanaskannya sudah matang atau belum. Sehingga masukkan, dalam hal ini
tingkat kematangan roti yang diinginkan bisa jadi akan berbeda dengan keluaran yang
diharapkan. Potongan roti yang terlalu besar bisa menyebabkan roti yang dimasukkan
kedalam pemanggang menjadi tidak matang. Namun roti yang tidak matang tersebut
tetap saja menjadi keluaran dari mesin tersebut. Pemanggang roti tidak akan
dari sistem yang sama dimana sistem pengontrolan besaran keluaran memberikan efek
terhadap harga yang diinginkan. Sinyal keluaran dalam sistem ini mempunyai pengaruh
langsung pada aksi pengontrolan, sistem kontrol lup tertutup juga merupakan sistem
kontrol berumpan balik. Selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik (yang
dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal keluaran atau turunannya,
sistem mendekati harga yang diinginkan. Dengan kata lain, istilah “lup tertutup”
contoh pembahasan :
lampu taman
Lampu taman termasuk kedalam loop tertutup karena memiliki kondisi eror
sehingga harus adanya pengulangan agar kondisi yang diinginkan tercapai. Masukan
yang diharapkan adalah cahaya yang redup agar sensor mengirim sinyal supaya lampu
menyala tetapi apabila sensor tidak menangkap cahaya redup maka akan terjadi eror
dan sensor harus mengulang sampai kondisi yang diinginkan tercapai, demikian
F = C – P + 2
Dimana :
F = Derajat Kebebasan; merupakan jumlah besaran makroskopik yang diperlukan
untuk menggambarkan keadaan sistem.
C = Jumlah Komponen; merupakan jumlah minimum spesies bebas kimia yang
diperlukan untuk menentukan komposisi yang ada dalam sistem. Contohnya, air
murni adalah sistem satu komponen (C = 1) dan campuran air dan etanol adalah
sistem dua komponen (C = 2).
P = Fase; merupakan suatu bagian dari sistem yang bersifat homogen dan
dipisahkan dari bagian sistem yang lain dengan batas yang jelas.
2 = jumlah besaran intensif yang mempengaruhi sistem (Tekanan dan Suhu)
Maka dalam kolom destilasi yang memisahkan benzene, xylene dan toluene
mempunyai derajat kebebasan (F) sebesar 3.
F=C–P+2
F = 3 – 2 + 2 = 3 jadi ada 3 yang diatur, yaitu suhu, tekanan dan komposisi.
3. Cuplikan pengaturan suhu pada kolom distalisasi fraksinasi untuk pemisahan Benzene, Toluene
dan Xylene
Water inlet
Kondensor BZ
Water outlet
TC Bz Receiver
TCV
Benzene
Product
Bz Reflux
Pump
TC Water inlet
Kondensor Tol
Water outlet
Kolom
TCV Tol Receiver
FEED Distilasi
Toluene
Product
Tol Reflux
Pump
TC
TCV
Steam In
Reboiler
Steam out
Xylene Product
Pump
Xylene
Product
MD 01
Campuran
Benzena, xylene Kontrol P & ID Steam Heater Pengendalian Campuran toluene dan
dan toluena Temperatur benzene (T = 106,5130 0C)
Steam Tiba Tiba mati
(T = 110,6895 0C)
Sensor Suhu
MD 02
Campuran Toluena
dan xylene Kontrol P & ID Steam Heater Pengendalian Toluena (T = 840C)
(T = 106,5130 0C) Temperatur
Penurunan suhu kurang
optimal
Sensor Suhu
Kesalahan :
No. 1 Evaporator tidak perlu ada di situ