Anda di halaman 1dari 6

Nama : Farhan Aldi Pratama Semester :6

Kelas :C Tahun Ajaran : 2019/2020


Jurusan : Teknik Kimia Mata Kuliah : Pengendalian Proses
Tanggal : 21 Maret 2020 Dosen : Gema Fitriyano ST,MT.

1. Pengertian sistem pengendalian proses terbuka dan tertutup beserta contohnya :

Sistem Pengendalian Proses Terbuka (Open Loop) adalah pengendalian


yang memakai variabel masukan untuk mempengaruhi variabel lainnya dalam
sistem dimana dalam sistem pengontrolan besaran keluaran tidak memberikan
efek terhadap besaran masukan, sehingga variabel yang dikontrol tidak dapat
dibandingkan terhadap harga yang diinginkan, Jadi untuk setiap masukan acuan
berhubungan dengan operasi tertentu, sebagai akibat ketetapan dari sistem
tergantung kalibrasi. System control open loop dapat digunakan hanya jika
hubungan antara masukan dan keluaran diketahui dan tidak terdapat gangguan
internal/eksternal.

Contohnya: Mesin cuci, Oven Listrik, Tangga berjalan dan Kipas Angin.

 Contoh pembahasan :

 Pemanggang Roti

Pemanggang roti hanya bekerja berdasarkan waktu, tidak ada umpan balik apakah

roti yang dipanaskannya sudah matang atau belum. Sehingga masukkan, dalam hal ini

tingkat kematangan roti yang diinginkan bisa jadi akan berbeda dengan keluaran yang

diharapkan. Potongan roti yang terlalu besar bisa menyebabkan roti yang dimasukkan

kedalam pemanggang menjadi tidak matang. Namun roti yang tidak matang tersebut

tetap saja menjadi keluaran dari mesin tersebut. Pemanggang roti tidak akan

memanaskannya lagi hingga matang.


Sedangkan Sistem Kontrol Pengendalian Proses Tertutup (Closed Loop) adalah

pengendalian yang memakai variabel keluaran sistem untuk mempengaruhi masukan

dari sistem yang sama dimana sistem pengontrolan besaran keluaran memberikan efek

terhadap besaran masukan, sehingga besaran yang dikontrol dapat dibandingkan

terhadap harga yang diinginkan. Sinyal keluaran dalam sistem ini mempunyai pengaruh

langsung pada aksi pengontrolan, sistem kontrol lup tertutup juga merupakan sistem

kontrol berumpan balik. Selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik (yang

dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal keluaran atau turunannya,

diumpankan ke kontroler untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran

sistem mendekati harga yang diinginkan. Dengan kata lain, istilah “lup tertutup”

berarti menggunakan aksi umpan – balik untuk memperkecil kesalahan sistem.

Contohnya: Lemari Es, Pemanas Air otomatis, Air Conditioner (AC)

 contoh pembahasan :

 lampu taman

Lampu taman termasuk kedalam loop tertutup karena memiliki kondisi eror

sehingga harus adanya pengulangan agar kondisi yang diinginkan tercapai. Masukan

yang diharapkan adalah cahaya yang redup agar sensor mengirim sinyal supaya lampu

menyala tetapi apabila sensor tidak menangkap cahaya redup maka akan terjadi eror

dan sensor harus mengulang sampai kondisi yang diinginkan tercapai, demikian

pemaparan lampu taman yang masuk kedalam loop tertutup.


2. Persamaan Aturan Gibbs

F = C – P + 2

Dimana :
F = Derajat Kebebasan; merupakan jumlah besaran makroskopik yang diperlukan
untuk menggambarkan keadaan sistem.
C = Jumlah Komponen; merupakan jumlah minimum spesies bebas kimia yang
diperlukan untuk menentukan komposisi yang ada dalam sistem. Contohnya, air
murni adalah sistem satu komponen (C = 1) dan campuran air dan etanol adalah
sistem dua komponen (C = 2).
P = Fase; merupakan suatu bagian dari sistem yang bersifat homogen dan
dipisahkan dari bagian sistem yang lain dengan batas yang jelas.
2 = jumlah besaran intensif yang mempengaruhi sistem (Tekanan dan Suhu)

Dalam kolom destilasi yang memisahkan benzene, xylene dan toluene :


C = 3 (benzene,toluene,xylene)
P = 2 (cair dan uap)

Maka dalam kolom destilasi yang memisahkan benzene, xylene dan toluene
mempunyai derajat kebebasan (F) sebesar 3.
F=C–P+2
F = 3 – 2 + 2 = 3 jadi ada 3 yang diatur, yaitu suhu, tekanan dan komposisi.
3. Cuplikan pengaturan suhu pada kolom distalisasi fraksinasi untuk pemisahan Benzene, Toluene
dan Xylene

Water inlet
Kondensor BZ
Water outlet

TC Bz Receiver
TCV

Benzene
Product
Bz Reflux
Pump

TC Water inlet
Kondensor Tol
Water outlet

Kolom
TCV Tol Receiver
FEED Distilasi

Toluene
Product
Tol Reflux
Pump
TC

TCV

Steam In

Reboiler

Steam out

Xylene Product
Pump

Xylene
Product
MD 01

Campuran
Benzena, xylene Kontrol P & ID Steam Heater Pengendalian Campuran toluene dan
dan toluena Temperatur benzene (T = 106,5130 0C)
Steam Tiba Tiba mati
(T = 110,6895 0C)

Sensor Suhu

MD 02

Campuran Toluena
dan xylene Kontrol P & ID Steam Heater Pengendalian Toluena (T = 840C)
(T = 106,5130 0C) Temperatur
Penurunan suhu kurang
optimal

Sensor Suhu
Kesalahan :
No. 1 Evaporator tidak perlu ada di situ

No 2 dan 4 gambar heat exchanger terbalik, seharusnya

No 3, 8, dan 9 keadaan lambang valve terbalik, seharusnya


No 7 tidak perlu ada valve di situ
No 5 evaporator seharusnya tidak berada di atas, feed masuk dari bawah

No 6 gambar vacuum pump salah,seharusnya


No 10 proses washing tidak perlu memakai lambang reactor, dapat menggunakan opsi
lain yakni mixer

Anda mungkin juga menyukai