Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

PERPINDAHAN PANAS RADIASI

CAPAIAN PEMBELAJARAN SUB = MK (Learning Outcome)


Kode Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CPMK)
4.1 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan sifat – sifat benda dan benda
hitam (C2, A2)
4.2 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan faktor bentuk benda yang
mengalami radiasi (C2, A2)
4.3 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perpindahan panas radiasi
benda hitam dan benda tak hitam (C2, C3, A2)
4.4 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perpindahan panas radiasi
antara dua dan tiga permukaan (C2, C3, A2)
4.5 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan laju perpindahan panas
radiasi (C2, C3, A2)

A. PENDAHULUAN
Modus ketiga dalam perpindahan panas adalah radiasi atau pancaran atau sinaran
termal. Radiasi termal adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarakan oleh suatu benda
karena suhunya. Banyak proses dalam industri seperti pemanasan, pendinginan dan
pengeringan berlangsung dengan perpindahan panas secara pancaran termasuk pembakaran
minyak hidrokarbon dan tenaga pancaran dari matahari.

Radiasi selalu merambat dengan kecepatan cahaya, 3 x 1010 cm/s. Kecepatan ini sama
dengan hasil perkalian panjang gelombang dengan frekuensi radiasi :

c=λv ................................... (4.1)

Dimana : c = kecepatan cahaya

λ = panjang gelombang dalam μm atau Ǻ (1 Ǻ = 10-8 cm)

v = frekuensi

Radiasi termal terletak dalam rentang panjang gelombang antara kira – kira 0,1 sampai 100
μm.
Perambatan radiasi termal berlangsung dalam bentuk kuantum dan setiap kuantum
mengandung energi sebesar

E=hv ………………………………........................(4.2)

Dimana : h = konstanta Planck, 6,625 x 10-34 J.s

Setiap kuantum dianggap sebagai suatu partikel yang mempunyai energi, massa dan
momentum seperti molekul gas sehingga pada hakekatnya radiasi dapat digambarkan sebagai
gas foton yang mengalir dari satu tempat ke tempat lain.

Dengan teori relatifitas dan thermodinamika statistik maka akan diperoleh suatu rumus
yang disebut Hukum Stefan-Boltzman dimana energi total yang dipancarkan oleh suatu benda
sebanding dengan pangkat empat suhu absolut :

Eb = σ T4 ………………………………….................... (4.3)

Dimana : Eb = daya emisi (emissive power) benda hitam

Yaitu energi yang dipancarkan (diradiasikan) per satuan waktu per satuan
luas, W/m2

σ = Konstanta Stefan Boltzman, 5,669 x 10-8 W/m2K4 (0,1714 x 10-8


Btu/hr.ft2oR4

T = suhu absolut, K

b = blackbody (benda hitam)

Subskrip b menunjukkan radiasi dari benda hitam. Benda hitam adalah benda yang memenuhi
hukum Stefan Boltzman yang tidak dapat memantulkan atau meneruskan sinar sehingga
kelihatan hitam di mata orang. Juga benda yang menyerap seluruh radiasi yang menimpanya.

Sifat – sifat benda hitam :

1. Sebuah benda hitam akan mengabsorpsi semua panas radiasi yang mengenainya, tidak
membedakan panjang gelombang dan arah datangnya panas
2. Tidak ada benda lain yang dapat memancarkan panas lebih besar dari sebuah benda hitam
pada suhu yang sama
3. Meskipun panas yang dipancarkan oleh benda hitam merupakan fungsi dari panjang
gelombang dan suhu, tetapi panas dipancarkan ke segala arah, sehingga benda hitam dapat
disebut juga suatu pemancar panas difus (ke segala arah).
B. POKOK-POKOK ISI
1. Sifat-Sifat Radiasi
Jika suatu energi radiasi menimpa permukaan suatu bahan, maka sebagian dari radiasi
itu dipantulkan (refleksi), sebagaian diserap (absorpsi) dan sebagian lagi diteruskan (transmisi)
seperti terlihat pada gambar 1

Gambar 4.1 Sifat – sifat benda yang menerima energi radiasi

ρ = faktor refleksi (refleksivitas)

α = faktor absorpsi (absorpsivitas)

τ = faktor transmisi (transmisivitas)

maka,

Kebanyakan benda padat tidak meneruskan radiasi termal sehingga harga transmisivitas τ = 0,
sehingga

ρ+α=1

Sifat – sifat radiasi benda,

a. Benda yanng sifatnya dapat menyerap energi yang datang seluruhnya (100%) disebut
benda hitam (blackbody)
ρ=0 α=1
Emisi benda hitam, ԑ = 1
ԑ=α=1
b. Benda yang dapat memantulakn energi yang datang 100% disebut benda putih sempurna
(absolutely white)
ρ=1 α=0
c. Benda yang diantara black body dan white body disebut benda abu – abu (grey body)
0<ԑ<1

2. Identitas Kirchhoff
Daya emisi suatu benda (E) ialah energi yang dipancarkan oleh sebuah benda per satuan
luas per satuan waktu.

Sedangkan emisivitas suatu benda (ԑ) adalah perbandingan antara energi yang dapat
dipancarkan oleh benda itu pada suhu T dibandingkan dengan energi yang dipancarkan oleh
benda hitam pada suhu yang sama.

𝐸
𝜀=𝐸 ……………............................................................... (4.5)
𝑏

Emisivitas (ԑ) suatu benda sama dengan absopsivitas (α) nya pada suhu yang sama

ԑ=α ……………..………….........................................................( 4.6)

Persamaan (4.6) di atas disebut dengan identitas Kirchhoff.

Energi yang dipancarkan oleh suatu benda selalu lebih kecil dari energi yang dipancarkan oleh
benda hitam sehingga harga ԑ ≤ 1. Harga ԑ maksimal 1 yaitu untuk benda hitam.

3. Faktor Pandangan
Faktor pandang (view factor) disebut juga faktor bentuk (shape factor), faktor sudut
(angle factor), faktor konfigurasi (configuration factor) atau faktor geometris (geometry
factor).

Jika dua buah permukaan hitam, permukaan 1 dan permukaan 2 saling meradiasi maka
energi di permukaan 1 bisa sampai di permukaan 2 dan sebaliknya. Jika kita ingin mendapatkan
suatu persamaan umum untuk pertukaran energi antara kedua permukaan itu apabila keduanya
mempunyai suhu yang berlainan, maka kita gunakan faktor bentuk yang dapat ditulis sebagai
berikut :

F1-2 = fraksi energi yang meninggalkan permukaan 1 dan diterima oleh permukaan 2

F2-1 = fraksi energi yang meninggalkan permukaan 2 dan diterima oleh permukaan 1

Fm-n = fraksi energi yang meninggalkan permukaan m dan diterima oleh permukaan n
Energi yang meninggalkan permukaan 1 dan sampai di permukaan 2 adalah :

Eb1A1F12

Energi yang meninggalkan permukaan 2 dan sampai di permukaan 1 adalah :

Eb2A2F21

Karena keduanya merupakan benda hitam, maka semua energi yang mengenai kedua benda itu
akan diabsorpsi sempurna sehingga pertukaran energi nettonya adalah :

q1-2 = Eb1A1F12 - Eb2A2F21 …….................................................. (4.7)

Jika kedua permukaan itu mempunyai suhu yang sama, maka tidak terjadi pertukaran panas,
artinya q1-2 = 0, sehingga

Eb1 = Eb2

Sehingga A1F12 = A2F21 ..................................................................................(4.8)

Sehingga pertukaran panas nettonya menjadi :

q1-2 = A1F12(Eb1 - Eb2) = A2F21 (Eb1 - Eb2) …………........................... (4.9)

Persamaan (4.8) disebut hubungan resiprositas dan secara umum berlaku untuk dua permukaan
m dan n

AmFmn = AnFnm ..................................................................................(4.10)

Berbagai faktor bentuk dapat dilihat pada gambar 4 .2


Gambar 4.2. Faktor bentuk radiasi untuk radiasi antara dua siku empat sejajar

Gambar 4.3. Faktor bentuk radiasi untuk dua siku empat tegak lurus dengan satu sisi bersama

Gambar 4.4. Faktor bentuk radiasi untuk radiasi antara dua piring sejajar
Gambar 4. 5. Faktor bentuk radiasi untuk dua silinder konsentrik

Gambar 4.6. Faktor bentuk radiasi untuk dua piring konsentrik sejajar

4. Hubungan Berbagai Faktor Bentuk


Jika Fij adalah fraksi energi total yang meninggalkan permukaan i dan sampai di permukaan j
maka :

∑𝑛𝑗=1 𝐹𝑖𝑗 = 1 …………………………………………………………… (4.11)

Benda – benda tidak bisa memandang dirinya sendiri :

F11 = F22 = F33 = ....= 0

Untuk lengkung tiga permukaan dapat kita tuliskan :


F11 + F22 + F33 = 1

Karena F11 = 0, maka F13 = 1 – F12

5. Pertukaran Panas Antara Benda Tak Hitam


Pada perpindahan panas radiasi antara permukaan hitam, semua energi radiasi yang
menimpa permukaan itu diserap. Pada benda tak hitam, tidak seluruh energi yang jatuh
dipermukaan diserap, sebagian dipantulkan kembali ke permukaan lain dalam sistem dan
sebagian mungkin dipantulkan keluar sistem. Persoalannya bisa menjadi lebih kompleks
karena panas yang dipancarkan dari satu permukaan dapat diabsorpsi dan sebagian dipantulkan
kembali mengenai permukaan yang lain dan terjadi berkali – kali di antara permukaan penerima
dan pemancar panas yang ada dalam lingkungan itu.

Diandaikan semua permukaan bersifat difus (baur, menyebar) dan menpunyai suhu
seragam, emisivitas dan refleksivitas konstan di seluruh permukaan, maka dapat didefinisikan
dua besaran baru yaitu

G = iradiasi

Panas radiasi total yang menimpa suatu permukaan sebuah benda per satuan waktu per
satuan luas

J = radiositas

Panas radiasi total yang meninggalkan suatu permukaan sebuah benda per satuan waktu
per satuan luas.

Dianggap seluruh permukaan mempunyai G dan J yang sama

Radiositas adalah jumlah energi yang dipancarkan (emisi) dan energi yang
dipantulkan (refleksi) apabila tidak ada energi yang diteruskan (transmisi, τ = 0)

α+ρ=1
ρ=1-α=1- ԑ ......................................................................(4.12)

Sehingga

J = ԑEb + ρG ......................................................................(4.13)

J = ԑEb + (1 - ԑ) G
𝐽−𝜀𝐸𝑏
𝐺= ......................................................................(4.14)
1− 𝜀

Energi netto yang meninggalkan permukaan adalah selisih antara radiositas dan iradiasi :

𝑞
=𝐽−𝐺
𝐴

= ԑEb + (1 - ԑ) G – G

= ԑEb – ԑG

Masukkan persamaan (14) akan diperoleh

𝜀𝐴
𝑞 = 1−𝜀 (𝐸𝑏 − 𝐽) ............................................................................(4.15)

Persamaan di atas diperoleh

(𝐸𝑏 −𝐽) 𝑏𝑒𝑑𝑎 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙


𝑞= 1−𝜀 ≅ 𝐴𝑟𝑢𝑠 = 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 .................................(4.16)
𝜀𝐴

Jaringan Permukaan

Ditinjau pertukaran energi radiasi antara permukaan A1 dan A2

Energi yang meninggalkan permukaan 1 dan mencapai permukaan 2 adalah : J1A1F12

Energi yang meninggalkan permukaan 2 dan mencapai permukaan 1 adalah : J2A2F21

Pertukaran panas netto antara kedua permukaan adalah

q12 = J1A1F12 - J2A2F21

Dari hubungan resiprositas : A1F12 = A2F21

Sehingga : q12 =A1F12 (J1- J2) = A2F21 (J1- J2)

(𝐽1 −𝐽2 𝑏𝑒𝑑𝑎 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙


𝑞= 1 ≅ 𝐴𝑟𝑢𝑠 = ............................................(4.17)
𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔
𝐴1 𝐹12

Jaringan ruang
Jaringan radiasi merupakan gabungan antara jaringan permukaan dan jaringan ruang. Kedua
unsur jaringan itu merupakan pokok – pokok metode jaringan radiasi (radiation network
method)

6. Perpindahan Panas Radiasi Antara Dua Permukaan


Perpindahan panas antara dua permukaan dan tidak ada permukaan lain di
lingkungannya, pertukaran panas nettonya adalah beda potensial menyeluruh dibagi dengan
jumlah semua tahanan.

Jaringan radiasi antara dua permukaan adalah

𝐸𝑏1 −𝐸𝑏2 𝐸𝑏1 −𝐸𝑏2


𝑞𝑛𝑒𝑡 = ∑𝑅
= 1−𝜀1 1 1−𝜀2 ..........................................................(4.18)
+ +
𝜀1 𝐴1 𝐴1 𝐹12 𝜀2𝐴2

𝜎(𝑇14 −𝑇24 )
𝑞𝑛𝑒𝑡 = 1−𝜀1 1 1−𝜀2 ......................................................................(4.19)
+ +
𝜀1 𝐴1 𝐴1 𝐹12 𝜀2 𝐴2

7. Perpindahan Panas Radiasi Antara Tiga Permukaan


Dalam hal ini masing – masing benda bertukaran panas dengan permukaan lain.
Pertukaran panas antara benda 1 dan benda 2 adalah

(𝐽1 − 𝐽2 )
𝑞12 =
1
𝐴1 𝐹12

Pertukaran panas antara benda 1 dan benda 3 adalah


(𝐽1 − 𝐽3 )
𝑞13 =
1
𝐴1 𝐹13

Pertukaran panas antara benda 2 dan benda 3 adalah

(𝐽2 − 𝐽3 )
𝑞23 =
1
𝐴2 𝐹23

Jaringan radiasi antara tiga permukaan yang saling meradiasi adalah

Untuk menghitung perpindahan panas antara tiga benda ini dapat diselesaikan dengan
menerapkan hukum arus Kirchhoff : Jumlah semua arus yang memasuki suatu node adalah
nol.

𝐸𝑏1 −𝐽1 𝐽2 −𝐽1 𝐽3 −𝐽1


Node 1 : 1−𝜀1 + 1 + 1 =0
𝜀1 𝐴1 𝐴1 𝐹12 𝐴1 𝐹13

𝐽1 −𝐽2 𝐸𝑏2 −𝐽2 𝐽3 −𝐽2


Node 2 : 1 + 1−𝜀2 + 1 =0
𝐴1 𝐹12 𝜀2 𝐴2 𝐴2 𝐹23

𝐽1 −𝐽3 𝐽2 −𝐽3 𝐸𝑏3 −𝐽2


Node 3 : 1 + 1 + 1−𝜀2 =0
𝐴1 𝐹13 𝐴2 𝐹23 𝜀2 𝐴2

8. Perpindahan Panas Radiasi Antara Dua Bidang Datar yang Dihubungkan dengan
Bidang yang Tidak Dapat Menghantarkan Panas Tetapi Dapat Memantulkan Semua
Panas yang Diterima
Suatu soal yang dapat dengan mudah diselesaikan dengan metode jaringan ialah soal
dua permukaan rata yang saling bertukar panas, tetapi berhubungan dengan permukaan ketiga
yang tidak menukar panas; artinya permukaan ketiga ini diisolasi sempurna. Namun
permukaan ketiga ini mempengaruhi proses perpindahan panas, karena ia menyerap dan
meradiasikan kembali energi ke kedua permukaan yang saling bertukar panas.

Jaringan radiasinya adalah

J3 tidak dihubungkan dengan tahanan permukaan radiasi karena permukaan 3 tidak bertukaran
energi, sehingga

J3 = Eb3 = σ T34

Nilai tahanan ruang :

F11 + F12 + F13 = 1

F11 = 0 F13 = 1 - F12

F21 + F22 + F23 = 1

F22 = 0 F23 = 1 – F21

Dari hubungan resiprositas ;

A1F12 = A2F21

Jaringan ini merupakan suatu jaringan seri – paralel yang sederhana. Persamaan untuk
perpindahan panas antara benda 1 dan 2 adalah :

𝜎 𝐴1 (𝑇14 −𝑇24 )
𝑞𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 = 𝐴1 +𝐴2 −2𝐴1 𝐹12 1 𝐴 1 .........................................................(4.20)
+( −1)+ 1 ( −1)
𝐴2 −𝐴1 (𝐹12 )2 𝜀1 𝐴2 𝜀2

Contoh : Dua buah plat yang berada dalam ruangan yang besar. Karena luas ruangan A3 sangat
besar maka tahanan ruang
1−𝜀3
=0 maka Eb3 = J3
𝜀3 𝐴3

Untuk menghitung aliran panas pada masing – masing permukaan, kita cari radiositas J1 dan J2
dengan menggunakan hukum arus Kirchhoff

𝐸𝑏1 −𝐽1 𝐽2 −𝐽1 𝐽3 −𝐽1


Node J1 : 1−𝜀1 + 1 + 1 =0
𝜀1 𝐴1 𝐴1 𝐹12 𝐴1 (1− 𝐹12 )

𝐽1 −𝐽2 𝐸𝑏2 −𝐽2 𝐸𝑏3 −𝐽2


Node J2 : 1 + 1−𝜀2 + 1 =0
𝐴1 𝐹12 𝜀2 𝐴2 𝐴2 (1− 𝐹21)

Panas total yang dilepas plat 1 :

𝐸𝑏1 −𝐽1
𝑞1 = 1−𝜀1
𝜀1 𝐴1

Panas total yang dilepas plat 2 :

𝐸𝑏2 −𝐽2
𝑞2 = 1−𝜀2
𝜀2 𝐴2

Panas yang diterima dinding kamar :

q3 = q1 + q2

𝐽1 −𝐽3 𝐽2 −𝐽3 𝐽1 −𝐸𝑏3 𝐽2 −𝐸𝑏3


𝑞3 = 1 + 1 + 1 + 1
𝐴1 𝐹13 𝐴2 𝐹23 𝐴1 (1− 𝐹12) 𝐴2 (1− 𝐹21)

9. Bidang Sejajar Tak Hingga


Dua buah bidang sejajar tak hingga, A1 dan A2 sama dan faktor bentuk radiasi adalah
satu karena semua radiasi yang meninggalkan bidang satu akan mencapai bidang lain.

Jaringan radiasi

A1 = A2 = A dan F12 = 1,0

Persamaan perpindahan panas per satuan luas adalah


𝑞 𝜎(𝑇14 −𝑇24 )
= 1 1 .................................................................................(4.21)
𝐴 + −1
𝜀1 𝜀2

Untuk dua silinder panjang yang konsentris, A1 ≠ A2 dan F12 = 1,0, maka perpindahan panasnya
adalah

𝑞 𝜎(𝑇14 −𝑇24 )
= 1 𝐴 1 .................................................................................(4.22)
𝐴 +( 1 )( −1)
𝜀1 𝐴2 𝜀2

Perbandingan A1/A2 dapat diganti dengan perbandingan diameter d1/d2 bila kita
mempersoalkan benda – benda berbentuk silinder.

Contoh :

Dua plat hitam sejajar ukuran 0,5 x 1,0 m terpisah pada jarak 0,5 m. Salah satu plat dipelihara
pada suhu 1000oC dan yang satu lagi 500oC. Berapa pertukaran kalor radiasi antara kedua plat
itu?

Penyelesaian

Perbandingan yang digunakan dengan gambar 4.2 adalah :

𝑌 0,5 𝑋 1,0
= = 1,0 = = 2,0
𝐷 0,5 𝐷 0,5

Sehingga F12 = 0,285, Perpindahan panas dihitung dari :

Q = A1 F12 (Eb1 – Eb2) = σ A1 F12 (T14 – T24)

= (5,669 x 10-8) (0,5) (0,285)(12734 – 7734)

= 18,33 kW (62,540 Btu.h)

C. RANGKUMAN
1. Radiasi termal adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarakan oleh suatu benda karena
suhunya.
2. Benda hitam adalah benda yang memenuhi hukum Stefan Boltzman yang tidak dapat
memantulkan atau meneruskan sinar sehingga kelihatan hitam di mata orang. Juga benda
yang menyerap seluruh radiasi yang menimpanya.
3. Sifat – sifat radiasi benda,
a. Benda yanng sifatnya dapat menyerap energi yang datang seluruhnya (100%)
disebut benda hitam (blackbody)
ρ=0 α=1
Emisi benda hitam, ԑ = 1
ԑ=α=1
b. Benda yang dapat memantulkan energi yang datang 100% disebut benda putih
sempurna (absolutely white)
ρ=1 α=0
a. Benda yang diantara black body dan white body disebut benda abu – abu (grey body)
0<ԑ<1

4. Daya emisi suatu benda (E) ialah energi yang dipancarkan oleh sebuah benda per satuan
luas per satuan waktu. Sedangkan emisivitas suatu benda (ԑ) adalah perbandingan antara
energi yang dapat dipancarkan oleh benda itu pada suhu T dibandingkan dengan energi
yang dipancarkan oleh benda hitam pada suhu yang sama.
5. Faktor pandang (view factor) disebut juga faktor bentuk (shape factor), faktor sudut (angle
factor), faktor konfigurasi (configuration factor) atau faktor geometris (geometry factor).
6. Ditinjau pertukaran energi radiasi antara permukaan A1 dan A2
Energi yang meninggalkan permukaan 1 dan mencapai permukaan 2 adalah : J1A1F12

Energi yang meninggalkan permukaan 2 dan mencapai permukaan 1 adalah : J2A2F21

Pertukaran panas netto antara kedua permukaan adalah

q12 = J1A1F12 - J2A2F21

7. Perpindahan panas antara dua permukaan dan tidak ada permukaan lain di lingkungannya,
pertukaran panas nettonya adalah beda potensial menyeluruh dibagi dengan jumlah semua
tahanan.
Jaringan radiasi antara dua permukaan adalah

𝐸𝑏1 −𝐸𝑏2 𝐸𝑏1 −𝐸𝑏2


𝑞𝑛𝑒𝑡 = ∑𝑅
= 1−𝜀1 1 1−𝜀2
+ +
𝜀1 𝐴1 𝐴1 𝐹12 𝜀2𝐴2

𝜎(𝑇14 −𝑇24 )
𝑞𝑛𝑒𝑡 = 1−𝜀1 1 1−𝜀2
+ +
𝜀1 𝐴1 𝐴1 𝐹12 𝜀2 𝐴2
8. Perpindahan Panas Radiasi Antara Tiga Permukaan
Jaringan radiasi antara tiga permukaan yang saling meradiasi adalah

Untuk menghitung perpindahan panas antara tiga benda ini dapat diselesaikan dengan
menerapkan hukum arus Kirchhoff : Jumlah semua arus yang memasuki suatu node
adalah nol.

D. SOAL-LATIHAN
1. Sebuah kamar bujur sangkar berukuran 3 x 3 m mempunyai lantai yang dipanaskan hingga
300 K, loteng pada 290 K dan semua dinding diandaikan diisolasi sempurna. Tinggi kamar
2,5 m. Emisivitas setiap permukaan diandaikan 0,8. Dengan menggunakan metode
jaringan, hitunglah pertukaran kalor netto antara lantai dan loteng serta suhu dinding !
2. Dua buah benda sejajar berukuran X = 90 cm dan Y = 60 cm terpisah oleh jarak 60 cm.
Salah satu bidang dipelihara pada suhu 800 K dan mempunyai emisivitas 0,6. Bidang yang
satu lagi diisolasi. Kedua bidang ditempatkan dalam suatu kamar besar yang suhunya
dijaga 290 K. Hitunglah :
a. Suhu bidang yang diisolasi
b. Energi yang dilepas oleh bidang yang panas
3. Suatu kerucut terpotong yang tingginya 30 cm terbuat dari aluminium. Diameter bagian
atas ialah 7,5 cm dan diameter bagian bawah 12,5 cm. Suhu pada permukaan bagian bawah
dipertahankan 93 C dan pada permukaan atas 540 C. Permukaan lainnya disolasi.
Andaikan semua permukaan hitam, berapakah laju perpindahan kalornya.
4. Du buah piring seajar berdiameter 60 cm, terpisah pada jarak 15 cm. Suhu pada permukaan
bagian atas adalah XXX oC dan suhu pada permukaan bagian bawah adalah 300 K.
Andaikan semua permukaan hitam, berapakah laju perpindahan panasnya?
5. Sebuah kamar bujur sangkar berukuran 3 x 3 m mempunyai lantai yang dipanaskan hingga
300 K, loteng pada 290 K dan semua dinding diandaikan diisolasi sempurna. Tinggi kamar
2,5 m. Emisivitas setiap permukaan diandaikan 0,8. Hitunglah pertukaran kalor netto
antara lantai dan loteng.

Anda mungkin juga menyukai